"Permisi mbak Agatha, apakah Mbak Agatha sedang tidak sibuk? Kalau tidak sedang sibuk, bolehkah saya minta tolong untuk dibuatkan kue ulang tahun? Mbak Agatha kan pandai bikin kue, tapi sayangnya akhir-akhir ini Mbak Agatha sering keluar, jadi sangat sulit untuk bisa bertemu secara langsung dengan mbak Agatha. Ini saya tadi sengaja menunggu sampai Mbak Agatha pulang. Saya berharap Mbak Agatha bisa menolong saya."
Diana, tetangga di sebelah kontrakan Agatha yang sering berpesan kue pada Agatha kini ia mencarinya kembali.
Akhir-akhir ini memang Agatha selalu sibuk bekerja dan sangat jarang sekali ada di rumah.
Biasanya dia sering mendapatkan job untuk membuat kue, tapi kini ia jarang sekali mendapatkan tawaran untuk membuat kue.
"Iya bisa, memangnya kapan acaranya diselenggarakan? Kalau untuk besok pagi saya nggak bisa, karena kan saya juga harus kerja, bisanya cuman malam hari," balas Agatha.
Rezeki tidak mungkin untuk ditolak, walaupun ia dalam keadaan lelah sehabis bekerja seharian, tapi ia tidak akan mengabaikan rezeki yang Tuhan berikan.
Dengan ia menyibukkan diri, ia bisa melupakan semua permasalahannya, termasuk kekesalannya saat seharian bekerja bersama mantan suaminya.
"Nggak apa-apa kok, kalau mbak Agata mau mengerjakannya di malam hari, karena acaranya akan diselenggarakan besok siang. Kalau mbak Agatha sanggup untuk membuatkannya saya akan sangat berterima kasih."
Diana berharap Agatha tidak menolak tawarannya, karena ia sendiri juga tidak ada waktu untuk memesan kue di luar.
Acara anaknya begitu mendadak, sebenarnya sudah jauh-jauh hari ia merencanakan acara itu namun menunggu suaminya pulang dari luar kota, tapi pada kenyataannya suaminya tidak bisa pulang karena belum bisa menyelesaikan tugasnya.
"Insya Allah saya sanggup, saya akan kerjakan malam ini juga Mbak. Kalau begitu saya akan belanja dulu ke warung untuk membeli bahan-bahannya. Insya Allah besok pagi saya sudah bisa menyelesaikannya dan akan mengantarnya ke rumah Mbak Diana."
Diana sangat senang karena Agatha tidak menolak tawarannya begitupun juga dengan Agatha dia juga senang bisa membantu Diana dan juga bisa mendapatkan rezeki lebih untuk keperluan anak-anaknya.
Si kembar adalah anugerah terindah yang dititipkan Tuhan padanya.
Dulu ia hampir putus asa setelah pergi dari kehidupan suaminya, karena di saat itu suaminya tidak mau mengakui bahwa janin yang dikandungnya adalah darah dagingnya, tapi kini ia tegar menghadapi semuanya dan berjuang sendirian membesarkan kedua buah hatinya.
"Wah .., terima kasih banyak Mbak, sudah merepotkan Mbak Agatha. Biasanya kan saya ataupun saudara-saudara saya sering meminta bantuan Mbak Agatha untuk membuatkan kue di saat kami sedang ada acara, tapi akhir-akhir ini Mbak Agatha nggak pernah ada di rumah, pintunya terkunci terus, jadi ya gitu, saya nggak bisa menemui mbak Agatha secara langsung. Tadi saya nggak sengaja lihat Mbak Agatha keluar rumah, jadi saya buru-buru ke sini dan menanyakan secara langsung apakah Mbak Agatha sanggup untuk membuatkan kue untuk ulang tahun anak saya."
Sudah menjadi langganan warga di sekitarnya karena kue buatan Agatha terkenal dengan rasanya yang enak dan lembut.
Agatha berpikir kalau hanya mengandalkan untuk membuat kue saja rasanya masih kurang untuk mencukupi kebutuhannya setiap hari. Dia pun berinisiatif untuk mencari pekerjaan lain, sekarang sudah mendapatkan pekerjaan dan terkontrak bersama dengan mantan suaminya.
"Iya Mbak Diana, saya sudah beberapa hari ini bekerja di perusahaan Jaya group. Kalau saya di rumah saja bagaimana dengan nasib anak-anak saya? Mereka sudah sekolah dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit, kalau saya hanya mengandalkan buat kue di rumah rasanya masih kurang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, jadi saya putuskan untuk mencari pekerjaan di luar, dan alhamdulillah sekarang saya dikontrak di Perusahaan Jaya group, tapi kalau misalnya masih ada yang butuh tenaga saya untuk membuatkan kue, dengan senang hati, saya akan melakukannya."
Agatha akan melakukan apapun demi membahagiakan si kembar.
Dia tidak bisa bergantung pada orang lain, karena dia memang tidak memiliki siapa siapa, dan si kembar sendiri juga tak yakin akan diakui oleh Ayah kandungnya, karena dari awal kehamilannya, mantan suaminya sudah tidak percaya kalau janin yang dikandungnya waktu itu bukanlah darah dagingnya tapi hasil perselingkuhannya.
"Wah, Mbak Agatha baik sekali, terima kasih banyak ya Mbak, atas bantuannya. Sebenarnya acaranya ini saya tunda sampai suami saya pulang, kan nggak enak lagi ngerayain acara ulang tahun anak Papanya nggak ada di rumah, tapi karena anaknya nggak sabaran ingin segera berulang tahun, akhirnya suami saya nasehati saya agar segera membuat acara ulang tahun untuk menyenangkan anak saya, jadi yaudah, acara ulang tahun Lusi sekarang tanpa kehadiran Ayahnya."
Agatha mengulas senyumnya mendengar celotehan Diana.
Mereka bisa bahagia merayakan ulang tahun anaknya, tapi ia tidak bisa melakukannya, bahkan sampai si kembar menginjak umur 5 tahun dia belum bisa memberikan kejutan di saat hari ulang tahunnya.
Kenzie yang mendengar teman sekolahnya hendak ulang tahun, dia tertarik untuk datang ke acara pestanya. Dia berharap diundang untuk ikut merayakannya.
"Tante Diana, Lusi kapan ulang tahunnya?" tanya Kenzie mendekati Diana.
Diana dan juga Agatha menoleh pada Kenzie yang tiba-tiba sudah mendekati Diana.
Kenzie mendekati Diana berharap ia akan mendapatkan undangan dan bisa bersenang-senang bersama teman-temannya yang lain.
"Acaranya besok siang sayang, kalian berdua hadir ya, di ulang tahunnya Lusi? Kalian nggak perlu bawa hadiah, pokoknya kalian harus hadir dan ikut meramaikan ulang tahun Lusi," nasehat Diana dengan mengusap kepala Kenzie.
Dengan senang hati Kenzie langsung mengangguk. Dia tidak minta persetujuan dari ibunya karena ibunya juga tidak pernah ada di rumah.
Sangat disayangkan jika ia melewatkan hari ulang tahun kebahagiaan temannya. Dia berharap akan merasakan hal yang sama seperti teman wanitanya itu.
"Oke baiklah, besok aku pasti akan hadir di ulang tahunnya Lusi. Nanti kalau aku pas ulang tahun, Lusi juga harus hadir di acara ulang tahunku," balas Kenzie.
Anak kecil itu juga berharap di saat hari ulang tahunnya akan dirayakan sama seperti Lusi dibuatkan kue ulang tahun yang besar dan bisa berbagi dengan teman-temannya.
Selama ia mengenal dunia, ia belum pernah mendapatkan surprise dari orang tuanya di saat hari ulang tahunnya, tapi mereka tetap diam dan tidak pernah mengeluh.
Begitu teririsnya hati Agatha saat anak-anaknya berharap di acara ulang tahunnya bisa dirayakan. Dia hanya bisa berharap bisa memberikan sedikit kebahagiaan buat si kembar.
'Ya Tuhan, anakku ingin sekali merayakan ulang tahunnya, dan aku belum bisa memberikan apa-apa buat mereka. Semoga saja aku mendapatkan rezeki yang banyak agar bisa memberikan sedikit kebahagiaan buat mereka agar mereka tidak terlalu sedih dan kecewa. Aku tidak tega melihat kesedihan anak-anakku, ya Tuhan.'
Kenzie melangkahkan kakinya mendekati Agatha yang masih diam dengan tatapan kosong.
Dia berharap di acara ulang tahunnya akan mendapatkan surprise seperti Lusi.
"Mommy, ulang tahun kami kapan? Mommy bolehkah kami merayakan ulang tahun kami seperti Lusi?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
C2nunik987
sabar ia Kenzie satu hari nti mommy mu pasti bisa mewujudkan mimpi' mu ...😍😍🎂
2024-08-24
1
Ani Ani
kesian Anak anak
2024-07-27
0
Midah Zaenudien
aku kira aku sendri yg kira ceritanya jln d tempt
2024-06-22
0