Bab 10. Entah Sampai Kapan Penderitaan ini Akan Berakhir

"Sayang, mommy udah pulang."

Agatha sepulang kerja mampir ke warung bakso untuk membelikan bakso buat si kembar.

Sudah cukup lama si kembar tidak makan bakso, dan setelah dijanjikan bonus tambahan karena berhasil menyelesaikan pekerjaannya dengan baik, akhirnya ia memutuskan untuk membelikan bakso buat anak-anaknya.

Mendengar suara ibunya pulang, Kenzie langsung bergegas untuk membukakan pintunya.

"Mommy, mommy sudah pulang. Mommy lagi bawa apaan?" tanya Kenzie dengan membukakan pintunya.

Melihat ibunya pulang dengan membawa kresek hitam yang ia yakini sebagai oleh-oleh, Kenzie nampak begitu kepo ingin segera mengetahui, apa isi dari kresek itu.

"Ayo kita ke dalam dulu sayang, kita buka saja di dalam saja. Ini mommy tadi beliin kalian bakso. Kalian udah pada makan belum?"

Kenzie menggeleng, dia mana mau makan di saat kembarannya tidak nafsu makan.

Dari pagi ditinggalkan ibunya bekerja, mereka tidak turun dari ranjang, tiduran sembari menonton televisi.

"Aku belum makan mom, Kenzo juga nggak mau makan. Tadi aku udah bujuk buat makan bubur, aku juga menyuapinya, tapi tetap saja ditolak."

Kenzie bercerita seharian penuh ia tidak mengisi perutnya, hanya karena kembarannya menolak untuk diajak makan.

Begitu perhatian Kenzie kepada kembarannya, tak mau jauh-jauh meninggalkannya.

"Ya ampun sayang, kenapa nggak makan? Kalau adiknya nggak mau makan ya kamu nggak usah ikut-ikutan nggak makan juga. Nanti kalau kamu sampai sakit perut bagaimana? Mommy kan nggak selalu ada temanin kalian di rumah. Apalagi sekarang Kenzo masih demam. Walaupun mommy bekerja, mommy tetap nggak bisa tenang, selalu keingat sama kalian."

Agatha sendiri bahkan seharian tidak makan sama sekali. Dia menolak saat Louis memintanya untuk makan siang.

Dia selalu kepikiran dengan kondisi si kembar yang ditinggalkan di rumah sendirian, ingin berpamitan pulang untuk menjenguk si kembar, tapi tidak pernah diizinkan.

"Oh ya, bagaimana keadaan adiknya tadi? Apakah demamnya sudah turun?" tanya Agatha.

Agatha meletakkan tasnya di atas meja. Dia membawa kresek berisi tiga bungkus bakso itu ke dalam dapur untuk diganti wadahnya.

"Udah Mom, tadi dia udah makan jajan yang dikasih sama Om waktu itu. Kapan ya, kita bisa ketemu lagi sama Om itu lagi, terus dikasih jajan."

Sebelumnya si kembar belum pernah mendapatkan perhatian dari orang lain, apalagi Ayah kandungnya belum pernah memberinya perhatian, jangankan perhatian bertemu saja tidak pernah.

Bertemu orang asing tapi dia memiliki kepribadian yang baik, membuatnya nyaman. Bahkan orang itu sudah memberinya rezeki berupa makanan yang sebelumnya belum pernah dinikmatinya.

"Hus, kamu ini ngomong apaan sih, nggak boleh ngomong kayak gitu. Kita nggak boleh ngarepin belas kasihan orang lain terus menerus. Lagian ya, kalian kan belum saling mengenal. Kalian nggak usah terima makanan yang dikasih orang lain, walaupun makanan itu enak dan kalian belum pernah menikmatinya. Kalian harus waspada juga nama orang asing, nggak semua orang yang terlihat baik akan baik dari hatinya juga, bisa jadi orang itu ada niatan jahat."

Kenzie menyebikkan bibirnya. Dia tidak yakin kalau pria itu bermaksud untuk mencelakainya.

Dari awal pertemuannya dengan pria itu, ia sudah nyaman, karena pria itu tidak menunjukkan gelagat kejahatannya.

"Mommy, kenapa kita harus menolak rezeki yang diberikan oleh orang lain, bisa jadi kan, itu rezeki buat kami. Aku rasa om itu tidak jahat, buktinya dia banyak membelikan makanan untuk kami. Mommy jangan berlebihan mencurigai orang, kita tidak pernah hidup mewah, bahkan kami jarang makan enak, kenapa harus sombong tidak mau menerima pemberian orang lain," bantah Kenzie.

Bukannya sombong karena menolak pemberian dari orang lain, Agatha hanya takut jika saja orang itu berniat jahat dan ingin menculik anak-anaknya.

Si kembar hanya berdua saja di rumah, sedangkan ia jarang sekali ada di rumah menemaninya. Jika terjadi sesuatu yang buruk pada mereka tanpa sepengetahuannya, apa yang bisa dilakukannya?

"Sayang, dengerin mommy. Bukannya mommy mengajari kalian untuk bersikap sombong dan tidak boleh menerima pemberian orang lain. Mommy hanya ingin menjaga kalian agar tidak ada orang jahat yang mengelabui kalian. Mommy memang tidak mampu membelikan makanan yang enak buat kalian, tapi di sini mommy sudah berusaha keras untuk bisa membuat kalian bahagia. Kita harus menerima kekurangan kita, tidak usah tergiur dengan makanan enak pemberian orang lain yang tidak kita kenal. Di sini kita tidak punya siapa-siapa, jadi kalian harus bisa menjaga diri dengan baik, kalau perlu jangan pernah menemui orang itu lagi."

Sayang sekali ibunya sangat overprotectif dan tidak menginginkan orang lain untuk mendekatinya. Padahal orang yang dikenalnya itu terlihat sangat baik, dan ia tidak yakin orang itu memiliki niatan buruk kepadanya.

"Mendingan kamu bantuin mommy bawain mangkoknya dan taruh di meja depan. Mommy akan bawa baksonya dan sekalian bangunin adik suruh makan juga."

Kenzie menurut, dia membawa tiga mangkok cap jago yang diambilnya dari rak piring.

Sedangkan Agatha bergegas menuju kamar sembari membawa bakso untuk dibuat merayu Kenzo yang seharian tidak mengisi perutnya.

"Sayang, Kenzo nggak mau bangun? Ini mommy bawain kalian bakso. Ayo kita makan dulu nak?"

Bola mata Kenzo seketika terbelalak. Di saat ia tengah menginginkan bakso, tiba-tiba ibunya pulang membawakan bakso untuknya.

Dari pagi matanya terbayang-bayang oleh kuah bakso panas yang diseruput segar. Tapi ia tidak berani mengatakan pada kembarannya ataupun pada ibunya karena ia tahu ibunya tidak memiliki banyak uang untuk membeli bakso.

"Mommy serius beli bakso buat Kenzo?"

Agatha langsung mengangguk dan menunjukkan mangkok yang berisi bakso penuh.

Dia sengaja membawa mangkok bakso itu ke dalam kamarnya karena ia tahu Kenzo tidak mudah percaya.

"Iya seriuslah. Coba kamu lihat, kuah baksonya seger. Emangnya kamu nggak ingin?"

Kenzo langsung bergegas bangun dengan mengulas senyuman manis.

Kini ia bisa menikmati makanan yang tengah diidamkannya.

"Mommy kok tahu kalau aku lagi kepingin makan bakso? Apakah aku tadi sempat bilang sama mommy kalau aku lagi kepingin makan sama bakso?"

Agatha menggelengkan kepalanya dengan kedua alisnya tertaut.

Dia berinisiatif untuk membelikan bakso karena ia pikir anaknya mungkin sedang menginginkannya namun tidak berani mengungkapkannya.

"Serius kamu lagi kepingin makan sama bakso sayang? Mommy tadi dapat tips dari bos, mommy dikasih uang jajan karena mommy berhasil mengerjakan pekerjaan mommy dengan baik. Tadi mommy mampir ke warung bakso sebelum pulang, tapi jujur mommy nggak tau kalau kamu lagi kepingin makan bakso."

Rasanya Agatha ingin menjerit. Ia tidak bisa memberikan kehidupan yang layak buat anak-anaknya. Di saat anak-anaknya menginginkan sesuatu, mereka hanya diam, karena mereka tau ia tidak mampu untuk menurutinya.

'Maafkan Mommy nak. Mommy udah buat hidup kalian menderita, entah sampai kapan penderitaan ini akan berakhir.'

Terpopuler

Comments

C2nunik987

C2nunik987

ya ALLAH so sad Kenzo anak baik tau keadaan mommy nya 😌😌😌

2024-08-24

0

Ani Ani

Ani Ani

tak ter kata

2024-07-26

0

Melia Gusnetty

Melia Gusnetty

cerita nya sm dgn yg d sebelah..cuma beda nama saja..dn anak nya kembar cewek cowok...

2024-07-05

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pergilah dari Sini
2 Bab 2. Bertemu Bocah Kembar
3 Bab 3. Rencana Cari Ayah Baru
4 Bab 4. Bertemu Mantan Suami
5 Bab 5. Kebodohanmu Menyengsarakan Dirimu Sendiri
6 Bab 6. Kembali Bertemu Si Kembar
7 Bab 7. Perhatian dari si Kembar
8 Bab 8. Memangnya Kau Siapa, Berani Mengusirku
9 Bab 9. Atau Aku Sendiri yang Akan Mencaritahu Kebenarannya
10 Bab 10. Entah Sampai Kapan Penderitaan ini Akan Berakhir
11 Bab 11. Hati yang Pedih
12 Bab 12. Kado Ulang Tahun
13 Bab 13. Dia Pacarku
14 Bab 14. Kehadiran Soraya
15 Bab 15. Cepat Tandatangani Surat Cerainya
16 Bab 16. Suami Macam Apa
17 Bab 17. Andai Saja Kita Punya Daddy
18 Bab 18. Undangan Untuk Om Baik Hati
19 Bab 19. Kartu Kredit Untuk Agatha
20 Bab 20. Ulang Tahun si Kembar
21 Bab 21. Kami Minta Daddy
22 Bab 22. Bodohnya Kelewatan
23 Bab 23. Siapa Ayah si Kembar?
24 Bab 24. Aku Bahkan Bisa Membuatmu Masuk Rumah Sakit Jiwa
25 Bab 25. Kebersamaan Louis Dengan Si Kembar
26 Bab 26. Apakah itu Aku?
27 Bab 27. Macam Jelangkung
28 Bab 28. Kau Tak Pernah Berubah
29 Bab 29. Positif Subur
30 Bab 30. Louis Jatuh Sakit
31 Bab 31. Jangan Sakiti Mommyku
32 Bab 32. Menangis di Alam Kubur
33 Bab 33. Perdebatan Anak dan Bapak
34 Bab 34. Aku Akan Pergi Jika Kau Ikut Bersamaku
35 Bab 35. Om Adalah Daddy Kalian
36 Bab 36. Benar-benar Dibuat Gila
37 Bab 37. Ingin Menghindar
38 Bab 38. Sakit Tak Berdarah
39 Bab 39. Kami Nggak Butuh Penghianatan
40 Bab 40. Orang Tua tak Pengertian
41 Bab 41. Kami Berpikir Untuk Memaafkan
42 Bab 42. Datang Ke Panti
43 Bab 43. Dia Orang Tuamu
44 Bab 44. Gagal Memadu Cinta
45 Bab 45. Atau Daddy Punya Wanita Lain?
46 Bab 46. Hanya Bisa Pasrah
47 Bab 47. Diremehkan
48 Bab 48. Jangan Marahi Mommy
49 Bab 49. Aku tidak Akan Memaafkan Kalian
50 Bab 50. Ingat Hukum Karma
51 Bab 51. Aku Selalu Ada Buat Kamu
52 Bab 52. Tamu Tak Diundang
53 Bab 53. Kalian tidak Adil
54 Bab 54. Saling Memaafkan
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Bab 1. Pergilah dari Sini
2
Bab 2. Bertemu Bocah Kembar
3
Bab 3. Rencana Cari Ayah Baru
4
Bab 4. Bertemu Mantan Suami
5
Bab 5. Kebodohanmu Menyengsarakan Dirimu Sendiri
6
Bab 6. Kembali Bertemu Si Kembar
7
Bab 7. Perhatian dari si Kembar
8
Bab 8. Memangnya Kau Siapa, Berani Mengusirku
9
Bab 9. Atau Aku Sendiri yang Akan Mencaritahu Kebenarannya
10
Bab 10. Entah Sampai Kapan Penderitaan ini Akan Berakhir
11
Bab 11. Hati yang Pedih
12
Bab 12. Kado Ulang Tahun
13
Bab 13. Dia Pacarku
14
Bab 14. Kehadiran Soraya
15
Bab 15. Cepat Tandatangani Surat Cerainya
16
Bab 16. Suami Macam Apa
17
Bab 17. Andai Saja Kita Punya Daddy
18
Bab 18. Undangan Untuk Om Baik Hati
19
Bab 19. Kartu Kredit Untuk Agatha
20
Bab 20. Ulang Tahun si Kembar
21
Bab 21. Kami Minta Daddy
22
Bab 22. Bodohnya Kelewatan
23
Bab 23. Siapa Ayah si Kembar?
24
Bab 24. Aku Bahkan Bisa Membuatmu Masuk Rumah Sakit Jiwa
25
Bab 25. Kebersamaan Louis Dengan Si Kembar
26
Bab 26. Apakah itu Aku?
27
Bab 27. Macam Jelangkung
28
Bab 28. Kau Tak Pernah Berubah
29
Bab 29. Positif Subur
30
Bab 30. Louis Jatuh Sakit
31
Bab 31. Jangan Sakiti Mommyku
32
Bab 32. Menangis di Alam Kubur
33
Bab 33. Perdebatan Anak dan Bapak
34
Bab 34. Aku Akan Pergi Jika Kau Ikut Bersamaku
35
Bab 35. Om Adalah Daddy Kalian
36
Bab 36. Benar-benar Dibuat Gila
37
Bab 37. Ingin Menghindar
38
Bab 38. Sakit Tak Berdarah
39
Bab 39. Kami Nggak Butuh Penghianatan
40
Bab 40. Orang Tua tak Pengertian
41
Bab 41. Kami Berpikir Untuk Memaafkan
42
Bab 42. Datang Ke Panti
43
Bab 43. Dia Orang Tuamu
44
Bab 44. Gagal Memadu Cinta
45
Bab 45. Atau Daddy Punya Wanita Lain?
46
Bab 46. Hanya Bisa Pasrah
47
Bab 47. Diremehkan
48
Bab 48. Jangan Marahi Mommy
49
Bab 49. Aku tidak Akan Memaafkan Kalian
50
Bab 50. Ingat Hukum Karma
51
Bab 51. Aku Selalu Ada Buat Kamu
52
Bab 52. Tamu Tak Diundang
53
Bab 53. Kalian tidak Adil
54
Bab 54. Saling Memaafkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!