"Sayang, mommy udah pulang."
Agatha sepulang kerja mampir ke warung bakso untuk membelikan bakso buat si kembar.
Sudah cukup lama si kembar tidak makan bakso, dan setelah dijanjikan bonus tambahan karena berhasil menyelesaikan pekerjaannya dengan baik, akhirnya ia memutuskan untuk membelikan bakso buat anak-anaknya.
Mendengar suara ibunya pulang, Kenzie langsung bergegas untuk membukakan pintunya.
"Mommy, mommy sudah pulang. Mommy lagi bawa apaan?" tanya Kenzie dengan membukakan pintunya.
Melihat ibunya pulang dengan membawa kresek hitam yang ia yakini sebagai oleh-oleh, Kenzie nampak begitu kepo ingin segera mengetahui, apa isi dari kresek itu.
"Ayo kita ke dalam dulu sayang, kita buka saja di dalam saja. Ini mommy tadi beliin kalian bakso. Kalian udah pada makan belum?"
Kenzie menggeleng, dia mana mau makan di saat kembarannya tidak nafsu makan.
Dari pagi ditinggalkan ibunya bekerja, mereka tidak turun dari ranjang, tiduran sembari menonton televisi.
"Aku belum makan mom, Kenzo juga nggak mau makan. Tadi aku udah bujuk buat makan bubur, aku juga menyuapinya, tapi tetap saja ditolak."
Kenzie bercerita seharian penuh ia tidak mengisi perutnya, hanya karena kembarannya menolak untuk diajak makan.
Begitu perhatian Kenzie kepada kembarannya, tak mau jauh-jauh meninggalkannya.
"Ya ampun sayang, kenapa nggak makan? Kalau adiknya nggak mau makan ya kamu nggak usah ikut-ikutan nggak makan juga. Nanti kalau kamu sampai sakit perut bagaimana? Mommy kan nggak selalu ada temanin kalian di rumah. Apalagi sekarang Kenzo masih demam. Walaupun mommy bekerja, mommy tetap nggak bisa tenang, selalu keingat sama kalian."
Agatha sendiri bahkan seharian tidak makan sama sekali. Dia menolak saat Louis memintanya untuk makan siang.
Dia selalu kepikiran dengan kondisi si kembar yang ditinggalkan di rumah sendirian, ingin berpamitan pulang untuk menjenguk si kembar, tapi tidak pernah diizinkan.
"Oh ya, bagaimana keadaan adiknya tadi? Apakah demamnya sudah turun?" tanya Agatha.
Agatha meletakkan tasnya di atas meja. Dia membawa kresek berisi tiga bungkus bakso itu ke dalam dapur untuk diganti wadahnya.
"Udah Mom, tadi dia udah makan jajan yang dikasih sama Om waktu itu. Kapan ya, kita bisa ketemu lagi sama Om itu lagi, terus dikasih jajan."
Sebelumnya si kembar belum pernah mendapatkan perhatian dari orang lain, apalagi Ayah kandungnya belum pernah memberinya perhatian, jangankan perhatian bertemu saja tidak pernah.
Bertemu orang asing tapi dia memiliki kepribadian yang baik, membuatnya nyaman. Bahkan orang itu sudah memberinya rezeki berupa makanan yang sebelumnya belum pernah dinikmatinya.
"Hus, kamu ini ngomong apaan sih, nggak boleh ngomong kayak gitu. Kita nggak boleh ngarepin belas kasihan orang lain terus menerus. Lagian ya, kalian kan belum saling mengenal. Kalian nggak usah terima makanan yang dikasih orang lain, walaupun makanan itu enak dan kalian belum pernah menikmatinya. Kalian harus waspada juga nama orang asing, nggak semua orang yang terlihat baik akan baik dari hatinya juga, bisa jadi orang itu ada niatan jahat."
Kenzie menyebikkan bibirnya. Dia tidak yakin kalau pria itu bermaksud untuk mencelakainya.
Dari awal pertemuannya dengan pria itu, ia sudah nyaman, karena pria itu tidak menunjukkan gelagat kejahatannya.
"Mommy, kenapa kita harus menolak rezeki yang diberikan oleh orang lain, bisa jadi kan, itu rezeki buat kami. Aku rasa om itu tidak jahat, buktinya dia banyak membelikan makanan untuk kami. Mommy jangan berlebihan mencurigai orang, kita tidak pernah hidup mewah, bahkan kami jarang makan enak, kenapa harus sombong tidak mau menerima pemberian orang lain," bantah Kenzie.
Bukannya sombong karena menolak pemberian dari orang lain, Agatha hanya takut jika saja orang itu berniat jahat dan ingin menculik anak-anaknya.
Si kembar hanya berdua saja di rumah, sedangkan ia jarang sekali ada di rumah menemaninya. Jika terjadi sesuatu yang buruk pada mereka tanpa sepengetahuannya, apa yang bisa dilakukannya?
"Sayang, dengerin mommy. Bukannya mommy mengajari kalian untuk bersikap sombong dan tidak boleh menerima pemberian orang lain. Mommy hanya ingin menjaga kalian agar tidak ada orang jahat yang mengelabui kalian. Mommy memang tidak mampu membelikan makanan yang enak buat kalian, tapi di sini mommy sudah berusaha keras untuk bisa membuat kalian bahagia. Kita harus menerima kekurangan kita, tidak usah tergiur dengan makanan enak pemberian orang lain yang tidak kita kenal. Di sini kita tidak punya siapa-siapa, jadi kalian harus bisa menjaga diri dengan baik, kalau perlu jangan pernah menemui orang itu lagi."
Sayang sekali ibunya sangat overprotectif dan tidak menginginkan orang lain untuk mendekatinya. Padahal orang yang dikenalnya itu terlihat sangat baik, dan ia tidak yakin orang itu memiliki niatan buruk kepadanya.
"Mendingan kamu bantuin mommy bawain mangkoknya dan taruh di meja depan. Mommy akan bawa baksonya dan sekalian bangunin adik suruh makan juga."
Kenzie menurut, dia membawa tiga mangkok cap jago yang diambilnya dari rak piring.
Sedangkan Agatha bergegas menuju kamar sembari membawa bakso untuk dibuat merayu Kenzo yang seharian tidak mengisi perutnya.
"Sayang, Kenzo nggak mau bangun? Ini mommy bawain kalian bakso. Ayo kita makan dulu nak?"
Bola mata Kenzo seketika terbelalak. Di saat ia tengah menginginkan bakso, tiba-tiba ibunya pulang membawakan bakso untuknya.
Dari pagi matanya terbayang-bayang oleh kuah bakso panas yang diseruput segar. Tapi ia tidak berani mengatakan pada kembarannya ataupun pada ibunya karena ia tahu ibunya tidak memiliki banyak uang untuk membeli bakso.
"Mommy serius beli bakso buat Kenzo?"
Agatha langsung mengangguk dan menunjukkan mangkok yang berisi bakso penuh.
Dia sengaja membawa mangkok bakso itu ke dalam kamarnya karena ia tahu Kenzo tidak mudah percaya.
"Iya seriuslah. Coba kamu lihat, kuah baksonya seger. Emangnya kamu nggak ingin?"
Kenzo langsung bergegas bangun dengan mengulas senyuman manis.
Kini ia bisa menikmati makanan yang tengah diidamkannya.
"Mommy kok tahu kalau aku lagi kepingin makan bakso? Apakah aku tadi sempat bilang sama mommy kalau aku lagi kepingin makan sama bakso?"
Agatha menggelengkan kepalanya dengan kedua alisnya tertaut.
Dia berinisiatif untuk membelikan bakso karena ia pikir anaknya mungkin sedang menginginkannya namun tidak berani mengungkapkannya.
"Serius kamu lagi kepingin makan sama bakso sayang? Mommy tadi dapat tips dari bos, mommy dikasih uang jajan karena mommy berhasil mengerjakan pekerjaan mommy dengan baik. Tadi mommy mampir ke warung bakso sebelum pulang, tapi jujur mommy nggak tau kalau kamu lagi kepingin makan bakso."
Rasanya Agatha ingin menjerit. Ia tidak bisa memberikan kehidupan yang layak buat anak-anaknya. Di saat anak-anaknya menginginkan sesuatu, mereka hanya diam, karena mereka tau ia tidak mampu untuk menurutinya.
'Maafkan Mommy nak. Mommy udah buat hidup kalian menderita, entah sampai kapan penderitaan ini akan berakhir.'
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
C2nunik987
ya ALLAH so sad Kenzo anak baik tau keadaan mommy nya 😌😌😌
2024-08-24
0
Ani Ani
tak ter kata
2024-07-26
0
Melia Gusnetty
cerita nya sm dgn yg d sebelah..cuma beda nama saja..dn anak nya kembar cewek cowok...
2024-07-05
1