Agatha datang ke kantor terburu-buru karena terlambat. Dia langsung memasuki ruang CEO karena di situ dia dijadikan asisten pribadinya yang tidak boleh jauh-jauh dari majikannya.
Tak disangkanya dia mendapati CEO sudah ada di ruangannya dengan memberikan tatapan datar dan juga dingin terhadap dirinya.
"Permisi Pak, maaf saya terlambat."
Agatha langsung masuk dan menutup pintunya serta duduk di tempat kerjanya.
Mendapatkan tatapan yang tidak mengenakkan, membuatnya sedikit canggung.
"Kamu terlambat 10 menit! Kamu itu sebenarnya niatan mau kerja apa nggak sih? Kamu sudah tahu belum, peraturan di kantor ini? Telat 5 menit akan mendapatkan hukuman, apalagi sampai telat 10 menit, hukumanmu lebih berat lagi!"
Agatha menoleh dengan helaan nafas panjang. Dia tidak menyangka jika kedatangannya akan mendapatkan masalah besar dari bosnya.
"Maaf Pak, saya terlambat karena ada sedikit masalah di rumah, saya benar-benar minta maaf. Tadi saya juga kesulitan untuk mendapatkan angkutan umum, jadinya terlambat."
Menjadi single parent tidaklah mudah, dia harus mengurus anak-anaknya terlebih dulu sebelum berangkat kerja, ditambah lagi ia yang tidak memiliki kendaraan pribadi membuatnya agak kesulitan apalagi di pagi hari untuk menunggu angkutan umum sangatlah kesulitan.
Apapun alasan Agatha tidak membuat Louis bisa menerimanya. Tetap saja dia selalu menyalahkan Agatha karena dianggapnya telah melanggar peraturan.
"Aku tidak mau dengar apapun alasanmu, terlambat tetap saja terlambat, dan itu sudah melanggar peraturan yang ada di kantor ini. Sebagai hukumannya, kamu harus membersihkan ruangan ini sampai benar-benar bersih dan tidak ada debu sedikitpun. Segera lakukan!"
Seketika Agatha melebarkan bola matanya. Baru saja sampai kantor dengan nafas tersengal-sengal ia sudah diminta untuk membersihkan ruangan CEO.
Padahal di kantor itu sudah lengkap dengan pegawainya, ada cleaning service yang bertugas sebagai tukang bersih-bersih, tapi malah dia yang diminta untuk membersihkannya.
"Hah, saya harus membersihkan ruangan ini? Bukankah ini tugasnya cleaning service yang harus bersih-bersih? Kenapa harus saya?" jawab Agatha kecewa.
Louis nampak senang bisa mengerjai wanita itu. Sudah cukup lama dia tidak bisa lagi membuatnya kesal, dan kini ia akan membalaskan sakit hatinya karena sudah diselingkuhi oleh wanita yang masih sah menjadi istrinya.
"Iya, memang benar, petugas cleaning service yang harus membersihkan ruangan ini, tapi tidak untuk sekarang, karena kau sudah melakukan pelanggaran, jadi kaulah yang harus membersihkannya. Cepat ambil kain pel dan juga sapu serta peralatan lainnya untuk membersihkan ruangan ini sampai bersih. Aku tidak ingin ada debu atau apapun yang berkeliaran di meja kerjaku!"
Agatha mengepalkan telapak tangannya. Pagi-pagi sudah dibuat jengkel oleh pria yang sudah tega membuat hidupnya menderita.
Dia sangat berharap tidak ingin bertemu pria itu, tapi takdir berkata lain, dia malah dipertemukan lagi dan kini menjadi asistennya.
'Astaga, hukuman apa ini? Aku terlambat karena aku masih harus mengurusi si kembar yang lagi sakit. Kalau saja dia tahu kebenarannya, apakah dia masih tega memperlakukanku seperti ini. Benar-benar pria menyebalkan! Kalau saja aku tidak butuh pekerjaan, aku tidak sudi bekerja padanya!'
Dengan menggerutu Agatha membalikkan badannya hendak mencari kain pel dan juga peralatan lain untuk membersihkan ruangan CEO.
Louis melepas tawanya setelah Agatha membanting pintu dan pergi menuju belakang. Hari itu dia benar-benar sangat menikmati kemarahan Agatha.
"Memangnya apa saja sih, yang dilakukannya di rumah, sampai-sampai dia terlambat masuk kantor. Belum lama kerja saja sudah membuat ulah."
Louis geleng-geleng kepala dengan membuka dokumen-dokumen penting yang hendak digunakan meeting hari itu.
Dia ingin mengecek hasil kerja Agatha selama ikut bersamanya dan ternyata hasilnya cukup rapi dan lumayan baik.
"Dia bilang tidak bisa berbuat apa-apa dengan dokumen ini tapi buktinya dia bisa mengerjakannya. Dasar wanita bodoh! Kalau kamu tidak melakukan kesalahan mana mungkin aku akan melepaskanmu dengan cara seperti ini. Dulu kamu selalu aku manja, apapun yang kau inginkan Aku turuti, sekarang kau harus mandiri dan hidup tanpa kemewahan lagi. Entah apa yang terjadi padamu di luar sana."
Louis sangat meyakini bahwa foto yang dijadikan bukti sebagai perselingkuhan Agatha adalah asli, karena tercetak begitu rapi dan tidak menunjukkan adanya editan.
Orang tuanya tidak mungkin tega membohonginya hanya demi kesenangannya sendiri, pasti mamanya ingin melindunginya dari orang-orang yang berniat buruk terhadap dirinya.
"Tapi ngomong-ngomong bagaimana dengan kehamilannya waktu itu? Apakah dia sudah melahirkan anaknya?"
Diam-diam Louis memikirkan kehamilan Agatha sewaktu meninggalkannya 5 tahun yang lalu. Dia sempat menolak kehamilannya karena dianggap bukan dirinya lah ayah kandung dari bayinya itu.
"Ngapain juga aku peduli sama kehamilannya, toh nyata-nyata dia bukanlah keturunanku. Dokter sudah memeriksaku mengatakan kalau aku kurang subur. Jadi sangatlah tidak mungkin aku memiliki keturunan. Jadi fix benar, dia memang memiliki keturunan dengan selingkuhannya. Benar-benar wanita murahan. Di saat aku setia dan ingin hidup bersamanya dia malah selingkuh di belakangku, benar apa yang dikatakan Mama dia memang perempuan tidak baik, tapi Kenapa aku tidak bisa menceraikannya? Bahkan untuk menandatangani surat cerai rasanya aku tidak sanggup."
Louis sendiri bingung dengan perasaannya saat ini. Sebenarnya surat cerai itu sudah ada di tangannya, tapi sampai saat ini dia enggan untuk menandatanganinya. Bahkan ia juga tidak menunjukkan surat cerai itu pada Agatha, karena ia yakin jika Agatha tahu wanita itu langsung saja menandatanganinya dan ingin bebas hidup tanpa bayang-bayangnya.
"Aku harus mencari Galang sampai ketemu. Dia harus mempertanggungjawabkan apa yang sudah dilakukannya padaku. Galang itu ternyata ingin membodohiku dengan memporak-porandakan rumah tanggaku. Hidupku sudah berantakan, Rumah tanggaku tidak bisa dipertahankan dan di sini Galang lah yang harus bertanggung jawab!"
Pria yang bernama Galang selalu saja menghantui pikirannya. Bahkan dia sangat kesulitan untuk mendapatkan jejak Galang yang sudah pergi ke luar negeri.
Antara yakin dan tidak, Galang memiliki hubungan dekat dengan Agatha. Di saat dia mengenalkannya pada Galang, Agatha masih saja malu-malu dan tidak respek padanya, tapi tidak tahunya Agatha malah memiliki foto vulgar bersama Galang dan itu membuatnya sangat membenci pada keduanya.
"Lebih baik kau minggir! Biar aku yang akan membersihkan ruangan ini. Kalau kau tetap ada di sini, aku tidak akan membersihkannya," celoteh Agatha dengan membawa kain pel dan juga bak berisi air ke dalam ruangan CEO.
Dengan memasang muka datarnya, Agatha mengusir Louis.
Louis terkejut, seketika lamunannya buyar saat mendapati Agatha kembali dengan membawa perlengkapan kebersihan.
"Memangnya kau ini siapa berani mengusirku dari sini? Ini adalah ruanganku, dan aku berhak untuk menetap ataupun pergi dari ruanganku. Kau tidak punya hak untuk mengusir-ngusirku dari sini. Memangnya kau yang sudah menggajiku di sini?"
Pria itu berdiri dengan menunjukkan ekspresi datar. "Lebih baik kerjakan saja sampai benar-benar bersih, aku kasih waktu kau 10 menit dimulai dari sekarang, jika tidak,"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Ririn Nursisminingsih
bodoh kmu louis
2024-10-04
0
C2nunik987
knp hrs menunggu Gilang knp ga ksh bodyguard saat Agatha melahirkan dan lakukan test DNA pada bayi kembar mu 😡😡😡
2024-08-24
0
Ani Ani
gila
2024-07-26
0