Bab 7. Perhatian dari si Kembar

"Lho! Kalian kok punya jajan banyak kayak gitu dapat dari mana? Siapa yang udah kasih kalian jajan?" tanya Agatha.

Baru pulang kerja dan memasuki pintu rumah Agatha sudah mendapati kedua anaknya Tengah bersantai sembari menikmati makanan snack.

Banyak sekali snack dan juga ice cream yang ditaruhnya di atas meja dan dinikmati oleh si kembar sembari menonton televisi.

Agatha takut anaknya melakukan tindakan yang nakal, mencuri di warung atau bahkan menerima makanan dari orang lain yang tidak dikenalnya.

"Ini aku dapat banyak makanan dari Om kok mom, nggak nyuri. Uang kami masih sisa 2000 tadi," jawab kedua bocah kembar itu dengan serempak.

Buru-buru Agatha mendekati kedua anaknya itu dan duduk di sebelahnya. Dia menatap banyaknya makanan yang ditaruh di atas meja, dan merasa aneh saja ada orang lain yang berbelas kasihan hingga memberikan banyak makanan tanpa diketahui siapa orangnya.

Selama ini bahkan tidak ada orang yang berbelas kasihan dan memberikan makanan gratis pada anak-anaknya, dan kini saat ditinggal kerja tiba-tiba sudah ada makanan banyak di atas meja.

"Di kasih sama Om? Om siapa? Apa kalian pernah bertemu sebelumnya?" tanya Agatha.

Seketika Agatha cemas, dia khawatir ada orang jahat yang berniat untuk menculik anak-anaknya. Hampir setiap hari dia meninggalkan anaknya berdua saja di rumah karena dia sendiri juga butuh bekerja untuk memenuhi kebutuhan mereka.

"Aku nggak tahu Om itu siapa namanya, tapi sebelumnya kita pernah bertemu di depan sini. Aku juga nggak minta kok, tiba-tiba saja aku dikasih jajan banyak terus dibeliin ice cream juga."

Kenzo dan juga Kenzie nampak begitu senang menikmati banyaknya makanan yang belum pernah dimakannya. Makanan yang mahal dan tentunya sangat jarang ibunya memberinya makanan yang mahal.

Walaupun mereka belum lama mengenali orang yang sudah memberinya makanan, tapi mereka tak menaruh kecurigaan bahwa orang itu adalah kumpulan orang jahat.

"Mommy tenang aja, nggak usah khawatir, dia orang baik kok. Ini tadi aku jatuh juga diobatin lututku. Berarti Om itu memang baik mom."

Kenzo menunjukkan lukanya di lutut yang sudah dibalut oleh handsaplast dan juga kasa.

Agatha yakin anaknya habis terjatuh karena berlari-larian hingga membuatnya jatuh dan terluka.

"Agak kenzo! Kenapa ada luka lagi di kakimu? Emangnya apa sih yang membuatmu sering terluka seperti ini? Kamu habis lari-larian dan terjatuh ya?"

Kenzo hanya menyengir kuda. Dia tidak mengatakan kalau dirinya sebenarnya telah didorong oleh teman di sekolahnya. Jika dia berkata jujur, pasti ibunya akan sangat khawatir dan tidak mengizinkannya untuk pergi ke sekolah, atau bahkan ibunya akan datang ke sekolahan dan memaki-maki orang yang sudah mendorongnya itu.

Begitupun juga dengan Kenzie, dia juga tidak berani menceritakan bahwa kembarannya itu telah bertengkar hingga membuatnya terjatuh.

Mereka berdua memang bersepakat untuk tutup mulut dan tidak mau menceritakan kejadian saat berada di sekolah.

"Makanya, kalau mommy bilangin nggak usah lari-larian ya jangan lari-larian, kalau jatuh gini siapa juga yang sakit? Nanti kalau badannya demam gimana? Kamu nggak bisa sekolah dan Mommy juga nggak bisa bekerja. Padahal kan mommy baru masuk kerja hari ini, jadi mommy nggak boleh terlambat ataupun bolos, tolong jangan buat Mommy sedih dengan kecerobohan kalian. Mommy ingin anak-anak Mommy menurut sama Mommy. Kenapa kalian malah nggak nurut sih?!"

Agatha mengomel karena dia terlalu khawatir akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan sewaktu Dia tidak sedang bersama anak-anaknya.

Jika ia stand by menemani anak-anaknya dan tidak bekerja, maka hidupnya akan kekurangan, sedangkan kebutuhannya sangat banyak.

"Maafkan kami mom. Kami janji nggak akan ceroboh lagi. Kami akan lebih berhati-hati lagi. Mommy nggak usah khawatir ya? Mommy yang tenang kalau bekerja, nggak usah mikirin kami. Kami baik-baik saja kok, buktinya Kami masih bisa pulang sendiri walaupun terluka. Kami kan anak-anak yang kuat. Masa iya cowok harus lemah seperti Daddy."

Agatha membulatkan bola matanya. Kedua kembar itu sudah bisa berpikir bahwa Ayahnya adalah sosok pria yang lemah.

Entah dari mana pemikiran itu, tapi memang benar apa yang dikatakan oleh si kembar, mantan suaminya itu orang yang lemah dan tidak punya prinsip. Buktinya saja sampai saat ini dia tidak mendapatkan surat cerai dengan alasan tidak mau menceraikannya. Bahkan pria itu juga tidak menafkahinya, sungguh egois bukan?

"Iya, kalian memang anak yang hebat, mommy bangga memiliki anak seperti kalian. Jaga diri kalian baik-baik ya? Jangan sampai kalian melakukan hal-hal yang ceroboh. Jangan buat Mommy sedih karena kalian suka buat ulah. Jangan nakal juga ketika berada di sekolah. Jadilah anak yang pintar agar nanti hidup kalian bisa sukses."

Kedua bocah itu mengangguk dan merangkul Agatha memeluknya dengan penuh kasih sayang.

Selama dilahirkan dia hanya mengenali Agatha sebagai ibunya tapi tidak pernah mengenali sosok Ayahnya.

Awalnya mereka sedih karena tidak pernah bisa memeluk Ayahnya, tapi kini mereka sudah terbiasa dengan kebersamaannya hanya dengan ibunya saja.

"Mommy, kami janji akan menjadi anak yang pintar. Nanti kalau kami sudah besar dan sukses, kami akan bekerja keras agar mommy tidak lagi bekerja. Kami ingin Mommy selalu ada di rumah tanpa harus bekerja keras. Maafkan kami karena kami terlalu merepotkan mommy. Di sini Mommy bekerja sendirian dan kami tidak bisa membantu. Kenapa kami tidak cepat-cepat besar saja biar bisa membantu Mommy agar Mommy tidak terlalu capek."

Agatha melepas tawanya. Dia mencubit gemas kedua pipi si kembar yang memiliki pemikiran dewasa.

Agatha sangat bersyukur karena dikarunia anak kembar yang memiliki kecerdasan lebih.

Di usianya yang masih menginjak 4 tahun 6 bulan kedua bocah itu sudah memiliki pemikiran yang lebih dewasa dibandingkan dengan Ayah kandungnya. Buktinya saja Ayah kandungnya tidak pernah tahu ia sudah memiliki keturunan dan malah menganggap kehamilannya waktu itu hasil dari perselingkuhannya.

"Kalian ini ada-ada saja. Mana ada anak kecil langsung tumbuh menjadi dewasa, semua itu butuh proses, dan waktunya sangat lama. Sekarang lebih baik kalian fokus saja belajar, nggak usah mikirin lekas dewasa dan bisa bantuin mommy. Doain saja Mommy selalu sehat dan bisa mendampingi kalian, bekerja untuk memenuhi kebutuhan kalian, nggak usah mikirin mommy bekerja sendirian. Asalkan Mommy sehat, Mommy bisa melakukan apa saja untuk memberikan yang terbaik buat kalian."

Agatha menghela nafas yang begitu menyesakkan. Entah salah atau benar ia tidak memberitahu mantan suaminya mengenai kedua anaknya. Ia hanya takut mantan suaminya masih juga tidak mau menerima anak-anaknya.

"Pemikiranku ini sungguh aneh, dibilang punya suami tapi tak menafkahi, tapi dibilang mantan dia tidak pernah menceraikanku. Kenapa dia begitu egois. Sebenarnya apa sih, yang ada di otaknya?"

Terpopuler

Comments

Siti Nur Janah

Siti Nur Janah

benar kata si kembar kalau daddy-nya itu lemah dan cemen

2025-01-01

0

C2nunik987

C2nunik987

otaknya kosong suamimu itu Agatha 🤣🤣

2024-08-24

0

Ani Ani

Ani Ani

DIA tak bertangung jawab DIA sombong

2024-07-26

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pergilah dari Sini
2 Bab 2. Bertemu Bocah Kembar
3 Bab 3. Rencana Cari Ayah Baru
4 Bab 4. Bertemu Mantan Suami
5 Bab 5. Kebodohanmu Menyengsarakan Dirimu Sendiri
6 Bab 6. Kembali Bertemu Si Kembar
7 Bab 7. Perhatian dari si Kembar
8 Bab 8. Memangnya Kau Siapa, Berani Mengusirku
9 Bab 9. Atau Aku Sendiri yang Akan Mencaritahu Kebenarannya
10 Bab 10. Entah Sampai Kapan Penderitaan ini Akan Berakhir
11 Bab 11. Hati yang Pedih
12 Bab 12. Kado Ulang Tahun
13 Bab 13. Dia Pacarku
14 Bab 14. Kehadiran Soraya
15 Bab 15. Cepat Tandatangani Surat Cerainya
16 Bab 16. Suami Macam Apa
17 Bab 17. Andai Saja Kita Punya Daddy
18 Bab 18. Undangan Untuk Om Baik Hati
19 Bab 19. Kartu Kredit Untuk Agatha
20 Bab 20. Ulang Tahun si Kembar
21 Bab 21. Kami Minta Daddy
22 Bab 22. Bodohnya Kelewatan
23 Bab 23. Siapa Ayah si Kembar?
24 Bab 24. Aku Bahkan Bisa Membuatmu Masuk Rumah Sakit Jiwa
25 Bab 25. Kebersamaan Louis Dengan Si Kembar
26 Bab 26. Apakah itu Aku?
27 Bab 27. Macam Jelangkung
28 Bab 28. Kau Tak Pernah Berubah
29 Bab 29. Positif Subur
30 Bab 30. Louis Jatuh Sakit
31 Bab 31. Jangan Sakiti Mommyku
32 Bab 32. Menangis di Alam Kubur
33 Bab 33. Perdebatan Anak dan Bapak
34 Bab 34. Aku Akan Pergi Jika Kau Ikut Bersamaku
35 Bab 35. Om Adalah Daddy Kalian
36 Bab 36. Benar-benar Dibuat Gila
37 Bab 37. Ingin Menghindar
38 Bab 38. Sakit Tak Berdarah
39 Bab 39. Kami Nggak Butuh Penghianatan
40 Bab 40. Orang Tua tak Pengertian
41 Bab 41. Kami Berpikir Untuk Memaafkan
42 Bab 42. Datang Ke Panti
43 Bab 43. Dia Orang Tuamu
44 Bab 44. Gagal Memadu Cinta
45 Bab 45. Atau Daddy Punya Wanita Lain?
46 Bab 46. Hanya Bisa Pasrah
47 Bab 47. Diremehkan
48 Bab 48. Jangan Marahi Mommy
49 Bab 49. Aku tidak Akan Memaafkan Kalian
50 Bab 50. Ingat Hukum Karma
51 Bab 51. Aku Selalu Ada Buat Kamu
52 Bab 52. Tamu Tak Diundang
53 Bab 53. Kalian tidak Adil
54 Bab 54. Saling Memaafkan
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Bab 1. Pergilah dari Sini
2
Bab 2. Bertemu Bocah Kembar
3
Bab 3. Rencana Cari Ayah Baru
4
Bab 4. Bertemu Mantan Suami
5
Bab 5. Kebodohanmu Menyengsarakan Dirimu Sendiri
6
Bab 6. Kembali Bertemu Si Kembar
7
Bab 7. Perhatian dari si Kembar
8
Bab 8. Memangnya Kau Siapa, Berani Mengusirku
9
Bab 9. Atau Aku Sendiri yang Akan Mencaritahu Kebenarannya
10
Bab 10. Entah Sampai Kapan Penderitaan ini Akan Berakhir
11
Bab 11. Hati yang Pedih
12
Bab 12. Kado Ulang Tahun
13
Bab 13. Dia Pacarku
14
Bab 14. Kehadiran Soraya
15
Bab 15. Cepat Tandatangani Surat Cerainya
16
Bab 16. Suami Macam Apa
17
Bab 17. Andai Saja Kita Punya Daddy
18
Bab 18. Undangan Untuk Om Baik Hati
19
Bab 19. Kartu Kredit Untuk Agatha
20
Bab 20. Ulang Tahun si Kembar
21
Bab 21. Kami Minta Daddy
22
Bab 22. Bodohnya Kelewatan
23
Bab 23. Siapa Ayah si Kembar?
24
Bab 24. Aku Bahkan Bisa Membuatmu Masuk Rumah Sakit Jiwa
25
Bab 25. Kebersamaan Louis Dengan Si Kembar
26
Bab 26. Apakah itu Aku?
27
Bab 27. Macam Jelangkung
28
Bab 28. Kau Tak Pernah Berubah
29
Bab 29. Positif Subur
30
Bab 30. Louis Jatuh Sakit
31
Bab 31. Jangan Sakiti Mommyku
32
Bab 32. Menangis di Alam Kubur
33
Bab 33. Perdebatan Anak dan Bapak
34
Bab 34. Aku Akan Pergi Jika Kau Ikut Bersamaku
35
Bab 35. Om Adalah Daddy Kalian
36
Bab 36. Benar-benar Dibuat Gila
37
Bab 37. Ingin Menghindar
38
Bab 38. Sakit Tak Berdarah
39
Bab 39. Kami Nggak Butuh Penghianatan
40
Bab 40. Orang Tua tak Pengertian
41
Bab 41. Kami Berpikir Untuk Memaafkan
42
Bab 42. Datang Ke Panti
43
Bab 43. Dia Orang Tuamu
44
Bab 44. Gagal Memadu Cinta
45
Bab 45. Atau Daddy Punya Wanita Lain?
46
Bab 46. Hanya Bisa Pasrah
47
Bab 47. Diremehkan
48
Bab 48. Jangan Marahi Mommy
49
Bab 49. Aku tidak Akan Memaafkan Kalian
50
Bab 50. Ingat Hukum Karma
51
Bab 51. Aku Selalu Ada Buat Kamu
52
Bab 52. Tamu Tak Diundang
53
Bab 53. Kalian tidak Adil
54
Bab 54. Saling Memaafkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!