Bab 6. Kembali Bertemu Si Kembar

"Aduh, kakiku sakit sekali, aku tidak bisa jalan."

Kenzo meringis kesakitan saat lututnya terluka akibat didorong oleh teman di sekolahnya.

Untuk sampai ke rumah saja rasanya tak kuat, tapi dia tetap berjalan, karena Kenzie sendiri juga tidak bisa menggendongnya.

"Jangan seperti anak cewek kamu Zo! Nggak boleh nangis. Kalau kamu cengeng, siapa yang akan jagain mommy? Ayo bertahanlah, sebentar lagi kita akan sampai."

Jarak antara sekolahan dengan rumahnya tidaklah jauh dan mereka berdua sudah terbiasa pulang tanpa dijemput.

Ibunya sibuk dengan pekerjaannya, dan kini ibunya juga mendapatkan pekerjaan baru yang tidak mungkin disia-siakan.

"Kenapa mataku jadi berkunang-kunang gini ya? Apakah aku menginginkan ice?"

Mulai berdrama, Kenzo berharap mendapatkan minuman dingin untuk menyegarkan tenggorokannya.

Habis berantem dengan teman disekolahnya membuatnya dehidrasi, ingin minum yang segar-segar.

"Ck, kau ini ada-ada saja! Bukannya mommy tadi sudah bilang sama kita, uangnya nggak boleh dihabisin. Nanti buat bekal kita berangkat TPQ," tegur Kenzie.

Obrolan mereka terganggu saat ada sebuah mobil yang tiba-tiba mengklakson dari arah belakang mereka, tentunya mereka terkejut dan meloncat.

Kedua bocah kembar itu bersamaan menoleh ke arah belakang dengan mengamati mobil Alphard warna hitam.

"Kayak nggak asing? Bukannya mobil ini yang pernah parkir di depan rumah kita?"

"Hmm, iya. Tidak salah lagi. Ini pasti mobil yang isinya orang sombong itu. Ngapain lagi mereka datang ke sini? Mau bikin ulah lagi sama kita? Kalau aku lagi nggak terluka, udah kurasengan mulutnya."

Kenzo berkacak pinggang dengan menyengir menahan sakit.

Lututnya cedera dan sangat kaku untuk berjalan, tapi ia tetap bertahan, karena sebagai anak laki-laki tidak boleh terlihat lemah.

"Halo kembar, kita bertemu lagi."

Dia orang pria Dewasa keluar dari dalam mobil dan menyapanya.

Si kembar nampak cuek, bahkan tidak membalas sapaan mereka.

"Ini kenapa lututmu, kok terluka?"

Louis berjongkok ketika tatapannya tertuju pada lutut salah satu bocah kembar itu yang tengah terluka dan mengeluarkan darah segar.

"Biasa, seorang laki-laki kalau nggak terluka itu cemen. Aku habis bertengkar Om, dan aku dijorokin sama temanku. Jadinya ya kayak gini, tapi tak apalah, laki-laki harus kuat, nggak boleh nangis. Kalau nangis, siapa yang akan melindungi mommyku," bantah si Kenzo.

Louis terpesona dengan kepintaran yang dimiliki oleh bocah kembar itu. Begitu pintar dan ingin menjadi pelindung buat Ibunya.

Andai saja dia punya anak, pasti hidupnya akan bermakna, tapi sayang sekali, kehidupannya hancur dan ia tidak mempercayai kehamilan istrinya adalah hasil buah cintanya.

"Kalian ingin menjadi pahlawan? Memangnya mommy kalian nggak ada yang jagain?" tanya Louis dengan mengacak rambut si kembar.

Si kembar langsung menggeleng. Selama ini mereka sedih karena tidak cepat tumbuh dewasa dan bisa berguna untuk membantu ibunya.

Harapannya ia bisa menemukan sosok pria yang bisa menerimanya dan juga ibunya, mereka sedih melihat ibunya bekerja keras sendirian tanpa uluran tangan siapapun.

"Oh ya? Om punya sesuatu untuk kalian. Tunggu sebentar ya?"

Louis memang sengaja ingin bertemu dengan si kembar.

Pertama kalinya bertemu dengan si kembar, dia tertarik dan ingin mengenalinya lebih jauh lagi.

"Lihatlah Abang, ada orang jualan ice, tapi sayangnya kita nggak boleh menghabiskan uangnya."

Uang mereka tersisa dua ribu rupiah dan itu akan mereka gunakan untuk jajan sewaktu pergi mengaji.

Ibunya tidak memiliki banyak uang yang bisa menuruti semua keinginannya, jadi mereka juga harus bisa hidup hemat.

"Emm, kalian mau beli ice? Tunggu sebentar ya, Om akan belikan."

Louis menghadang pedagang ice keliling untuk membelikan si kembar.

Asistennya diminta untuk mengambilkan oleh-oleh yang ditaruhnya di bagasi mobil.

"Kenzo! Apa kita harus minta-minta? Mommy bilang kita tidak boleh minta sama siapapun. Kita nggak boleh percaya begitu saja sama orang lain yang tidak kita kenali."

Kenzie memberikan teguran pada kembarannya agar tidak terlalu mempercayai orang lain karena tidak semua orang baik dan peduli padanya.

Banyak sekali modus kejahatan yang diawali dengan baik dan memberikan banyak makanan, tapi ujung-ujungnya diculik dan dijadikan sandraan buat mendapatkan uang.

"Tapi kan Abang, kita sendiri nggak minta, dia sendiri yang kasih. Masa iya dikasih rezeki mau ditolak? Mubazir Abang! Lagian aku juga lagi pengen ice. Mommy nggak bisa beliin kita ice. Lagian mommy juga nggak tahu kok, kalau kita dibelikan ice sama orang itu. Apa salahnya kalau kita terima, toh kita nggak minta," balas si Kenzo.

Tidak lama dari itu, seorang pria yang pernah menegur si kembar tengah membawakan dua kresek besar berisi makanan dan juga snack lalu diberikan pada si kembar.

Pria itu sangat berubah, tidak seperti awal bertemu yang marah-marah karena mobilnya dilempar oleh bola. Kini pria itu mendadak baik dan lemah lembut pada mereka.

"Ini Om punya makanan banyak buat kalian. Kalian bawa pulang ya? Nanti bisa dimakan di rumah."

Si kembar hanya tercengang melihat banyaknya makanan di dalam kresek yang diberikan padanya.

Mereka berdua saling bertatapan dan merasa aneh saja orang asing memberikan banyak makanan untuknya.

"Ini seriusan dikasih buat kita? Apa alasanmu memberikan banyak makanan pada kita? Jangan bilang Om ingin minta maaf karena kemarin menuduh kami telah melempar bola ke mobilmu itu. Kami tidak mau menerima maaf dengan modus memberikan makanan seperti ini. Lagian ya, kami nggak tahu kalau Om ternyata orang jahat yang ingin menculik kami."

Pria yang menjabat sebagai asisten pribadi Louis hanya terbengong dicaci maki oleh balita kembar yang memiliki wajah hampir menyerupai majikannya.

Ya, kedua bocah kembar itu memiliki kemiripan dengan majikannya dalam versi kecil.

"Kembar, ini ice buat kalian."

Louis membawakan satu kresek ice cream buat si kembar. Sungguh senang kini ia bisa berbagi dengan si kecil.

"Ngomong-ngomong, ibu kalian di mana? Kok kalian hanya berdua saja. Kalian nggak dijemput?" tanya Louis.

Melihat anak kecil yang tidak diperhatikan oleh orang tuanya, membuat Louis geram.

Andai saja dia bertemu dengan orang tua si kembar, dia akan memaki-makinya sampai mereka sadar sudah mentelantarkan anak di bawah umur.

"Mommy lagi kerja Om. Kami pulang sendirian. Rumah kami dekat kok," jawab Kenzo dengan membuka bungkus ice cream karena dia sudah kehausan.

Walaupun dalam keadaan terluka, Kenzo tak menunjukkan wajah sedihnya di depan orang, dia tidak ingin terlihat lemah sebagai anak laki-laki.

"Kerja? Ibu kalian bekerja dan meninggalkan kalian berdua saja? Apakah setiap hari kalian terbiasa sendirian? Kalau ada orang jahat yang ingin menculik kalian bagaimana? Keterlaluan sekali orang tuamu. Bisa-bisanya anak sekecil ini ditinggalkan sendirian tanpa pengawasan. Memangnya Ayah kalian di mana? Apa dia tidak tanggung jawab terhadap ibu kalian?"

Louis benar-benar emosi mendapati anak kecil tanpa pengawasan dari orang tuanya.

Semua orang butuh uang, tapi menelantarkan anak sekecil mereka itu sudah terbilang kejahatan.

"Nggak usah nanyain Daddy kami. Kami nggak punya Daddy. Buat apa punya Daddy kalau nggak sayang sama kami."

Terpopuler

Comments

C2nunik987

C2nunik987

Daddy mu ada di dpnmu nak....Louis masa ga sadar wajahnya mirip mrk 😌😌🙈🙈

2024-08-24

0

Ani Ani

Ani Ani

dapat kau

2024-07-26

0

💞 NYAK ZEE 💞

💞 NYAK ZEE 💞

Daddy yg ngak sayang sama anaknya itu ada di depan mu, maki2 aja tuh biar sadar. diri.

2024-06-16

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pergilah dari Sini
2 Bab 2. Bertemu Bocah Kembar
3 Bab 3. Rencana Cari Ayah Baru
4 Bab 4. Bertemu Mantan Suami
5 Bab 5. Kebodohanmu Menyengsarakan Dirimu Sendiri
6 Bab 6. Kembali Bertemu Si Kembar
7 Bab 7. Perhatian dari si Kembar
8 Bab 8. Memangnya Kau Siapa, Berani Mengusirku
9 Bab 9. Atau Aku Sendiri yang Akan Mencaritahu Kebenarannya
10 Bab 10. Entah Sampai Kapan Penderitaan ini Akan Berakhir
11 Bab 11. Hati yang Pedih
12 Bab 12. Kado Ulang Tahun
13 Bab 13. Dia Pacarku
14 Bab 14. Kehadiran Soraya
15 Bab 15. Cepat Tandatangani Surat Cerainya
16 Bab 16. Suami Macam Apa
17 Bab 17. Andai Saja Kita Punya Daddy
18 Bab 18. Undangan Untuk Om Baik Hati
19 Bab 19. Kartu Kredit Untuk Agatha
20 Bab 20. Ulang Tahun si Kembar
21 Bab 21. Kami Minta Daddy
22 Bab 22. Bodohnya Kelewatan
23 Bab 23. Siapa Ayah si Kembar?
24 Bab 24. Aku Bahkan Bisa Membuatmu Masuk Rumah Sakit Jiwa
25 Bab 25. Kebersamaan Louis Dengan Si Kembar
26 Bab 26. Apakah itu Aku?
27 Bab 27. Macam Jelangkung
28 Bab 28. Kau Tak Pernah Berubah
29 Bab 29. Positif Subur
30 Bab 30. Louis Jatuh Sakit
31 Bab 31. Jangan Sakiti Mommyku
32 Bab 32. Menangis di Alam Kubur
33 Bab 33. Perdebatan Anak dan Bapak
34 Bab 34. Aku Akan Pergi Jika Kau Ikut Bersamaku
35 Bab 35. Om Adalah Daddy Kalian
36 Bab 36. Benar-benar Dibuat Gila
37 Bab 37. Ingin Menghindar
38 Bab 38. Sakit Tak Berdarah
39 Bab 39. Kami Nggak Butuh Penghianatan
40 Bab 40. Orang Tua tak Pengertian
41 Bab 41. Kami Berpikir Untuk Memaafkan
42 Bab 42. Datang Ke Panti
43 Bab 43. Dia Orang Tuamu
44 Bab 44. Gagal Memadu Cinta
45 Bab 45. Atau Daddy Punya Wanita Lain?
46 Bab 46. Hanya Bisa Pasrah
47 Bab 47. Diremehkan
48 Bab 48. Jangan Marahi Mommy
49 Bab 49. Aku tidak Akan Memaafkan Kalian
50 Bab 50. Ingat Hukum Karma
51 Bab 51. Aku Selalu Ada Buat Kamu
52 Bab 52. Tamu Tak Diundang
53 Bab 53. Kalian tidak Adil
54 Bab 54. Saling Memaafkan
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Bab 1. Pergilah dari Sini
2
Bab 2. Bertemu Bocah Kembar
3
Bab 3. Rencana Cari Ayah Baru
4
Bab 4. Bertemu Mantan Suami
5
Bab 5. Kebodohanmu Menyengsarakan Dirimu Sendiri
6
Bab 6. Kembali Bertemu Si Kembar
7
Bab 7. Perhatian dari si Kembar
8
Bab 8. Memangnya Kau Siapa, Berani Mengusirku
9
Bab 9. Atau Aku Sendiri yang Akan Mencaritahu Kebenarannya
10
Bab 10. Entah Sampai Kapan Penderitaan ini Akan Berakhir
11
Bab 11. Hati yang Pedih
12
Bab 12. Kado Ulang Tahun
13
Bab 13. Dia Pacarku
14
Bab 14. Kehadiran Soraya
15
Bab 15. Cepat Tandatangani Surat Cerainya
16
Bab 16. Suami Macam Apa
17
Bab 17. Andai Saja Kita Punya Daddy
18
Bab 18. Undangan Untuk Om Baik Hati
19
Bab 19. Kartu Kredit Untuk Agatha
20
Bab 20. Ulang Tahun si Kembar
21
Bab 21. Kami Minta Daddy
22
Bab 22. Bodohnya Kelewatan
23
Bab 23. Siapa Ayah si Kembar?
24
Bab 24. Aku Bahkan Bisa Membuatmu Masuk Rumah Sakit Jiwa
25
Bab 25. Kebersamaan Louis Dengan Si Kembar
26
Bab 26. Apakah itu Aku?
27
Bab 27. Macam Jelangkung
28
Bab 28. Kau Tak Pernah Berubah
29
Bab 29. Positif Subur
30
Bab 30. Louis Jatuh Sakit
31
Bab 31. Jangan Sakiti Mommyku
32
Bab 32. Menangis di Alam Kubur
33
Bab 33. Perdebatan Anak dan Bapak
34
Bab 34. Aku Akan Pergi Jika Kau Ikut Bersamaku
35
Bab 35. Om Adalah Daddy Kalian
36
Bab 36. Benar-benar Dibuat Gila
37
Bab 37. Ingin Menghindar
38
Bab 38. Sakit Tak Berdarah
39
Bab 39. Kami Nggak Butuh Penghianatan
40
Bab 40. Orang Tua tak Pengertian
41
Bab 41. Kami Berpikir Untuk Memaafkan
42
Bab 42. Datang Ke Panti
43
Bab 43. Dia Orang Tuamu
44
Bab 44. Gagal Memadu Cinta
45
Bab 45. Atau Daddy Punya Wanita Lain?
46
Bab 46. Hanya Bisa Pasrah
47
Bab 47. Diremehkan
48
Bab 48. Jangan Marahi Mommy
49
Bab 49. Aku tidak Akan Memaafkan Kalian
50
Bab 50. Ingat Hukum Karma
51
Bab 51. Aku Selalu Ada Buat Kamu
52
Bab 52. Tamu Tak Diundang
53
Bab 53. Kalian tidak Adil
54
Bab 54. Saling Memaafkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!