"Tugasmu di sini untuk kujadikan asisten pribadiku. Kau harus mengikuti apa saja yang Aku perintahkan, dan kau harus stand by di dalam ruangan ini bersamaku!"
Agatha medelik saat mendapatkan bagian tugas sebagai asisten pribadi mantan suaminya.
Dia merasa itu hanyalah taktik mantan suaminya untuk selalu berurusan dengannya.
Padahal dia datang ke perusahaan itu untuk bekerja demi mencukupi kebutuhan hidupnya, namun kini malah dihadapkan dengan kenyataan yang pahit, dipertemukan kembali dengan mantan suami yang sudah mengusirnya beberapa tahun yang lalu.
"Apa? Aku harus menjadikan asisten pribadimu? Tidak Tuan Louis! Aku tidak mau. Lebih baik aku pergi dari sini dan mencari pekerjaan lain daripada harus menjadi budakmu," bantah Agatha.
Agatha langsung menolaknya dia tak sudi untuk dijadikan asisten pribadi yang tentunya akan semakin menyiksa batinnya.
Dia sangat yakin mantan suaminya itu tidak akan pernah tinggal diam, pasti akan melakukan segala cara untuk selalu menyudutkannya.
"Kau ingin membantahku, Nyonya Agatha? Memangnya kau pikir mencari pekerjaan itu mudah? Bahkan kau tadi sudah menandatangani kontrak kerja bersamaku, jadi kau tidak bisa menolak apa yang sudah menjadi keputusanku!"
Louis menjauhi Agatha dan menghenyakkan pinggulnya di kursi kerjanya.
Tatapan netra birunya selalu tertuju pada wanita muda yang pernah menghiasi hidupnya, namun kini hanya tinggal kenangan.
"Kau itu benar-benar ya! Kau senang ingin memanfaatkan hidupku? Belum puas Kau menghancurkan kehidupanku Tuan Louis? Kau benar-benar sudah sangat keterlaluan. Kau sudah memfitnahku, dan kau juga sudah menghancurkan kehidupanku. Sekarang kau ingin kembali menghancurkan hidupku? Dasar pria tidak tahu diri. Kau benar-benar manusia jahat! Jujur aku sangat menyesal sudah masuk ke tempat yang salah. Kalau tahu kau adalah pemimpinnya, lebih baik aku menjadi tukang cuci piring di rumah tetangga daripada harus menjadi babumu di sini!"
Agatha tak gentar memaki-maki mantan suaminya. Hatinya sudah sangat sakit dituduh berselingkuh dengan rekan kerjanya.
Bahkan Agatha tidak pernah sekalipun bertatap muka secara langsung dengan rekan kerja suaminya. Hanya saja sekali ia pernah diajak datang ke sebuah pesta dan dikenalkan pada rekan kerjanya, namun ia tidak pernah melakukan perselingkuhan seperti yang dituduhkan oleh suaminya.
"Ya sudah, terima saja nasibmu menjadi babuku di sini. Lagian kau sudah menandatangani kontrak kerja bersamaku, jadi kau harus menerima konsekuensinya."
Louis nampak menyukai permainannya, bertemu dengan Agatha adalah harapannya.
Selama lima tahun berpisah, baru kali ini ia bisa melihat wajah cantik yang selalu menemaninya.
Mendapati lamaran kerja dari seorang wanita yang bernama Agatha Prameswari, dia langsung menerimanya, walaupun sebenarnya ia tidak lagi membutuhkan karyawan baru.
"Kenapa? Kau masih ingin juga menolaknya? Jangan terlalu berharap Nyonya Agatha. Jika kau menolak kontrak kerja ini, maka kau harus membayar denda sebesar dua puluh lima juta rupiah. Aku rasa sekarang kau tidak memiliki uang sebanyak itu. Atau memang kau tidak memiliki uang sama sekali."
Agatha menghela nafas berat, benar-benar sangat menguras emosi berdebat dengan Louis.
Louis sangat berbeda jauh dengan sebelumnya. Dulu dia bahkan sangat dimanja, dan hampir tidak diperbolehkan untuk melakukan aktivitas, tapi kini pria itu menjadi dingin dan juga sombong, selalu saja merendahkan harga dirinya.
"Mendingan sekarang kau kerjakan ini semua, karena sebentar lagi aku ada acara di luar. Tidak usah banyak menggerutu, atau aku tidak akan menggajimu!"
Kembali Agatha mendelik. Bekerja tanpa digaji sama halnya kerja rodi.
Tujuannya mencari pekerjaan karena ia ingin bertahan hidup, ingin memenuhi kebutuhan kedua bocah yang kini masih kecil. Akan butuh banyak biaya untuk bisa membuat anaknya sejahtera sama seperti anak orang lain.
"Apa kau bilang Tuan Louis? Kau tidak akan menggajiku? Kau pikir aku akan bekerja rodi untukmu? Tidak! Walaupun aku sudah menandatangani kontrak kerjasama denganmu, aku tidak akan mengikuti semua perintahmu."
Belum genap satu jam berada di ruang kerjanya Louis membuatnya gerah dan ingin segera enyah dari ruangan itu.
Louis bahkan lebih senang mendapati Agatha marah. Agatha yang sekarang sangatlah berbeda, tidak seperti Agatha yang dulu ia kenal. Dulu Agatha sangat pendiam dan juga tidak banyak bicara, tapi sekarang Agatha menjadi pemberani dan tidak takut untuk melawannya.
"Kau itu, kerja aja belum udah minta gaji. Kalau kerjamu baik tentunya aku akan menggajimu tapi kalau kerjamu buruk dan tidak sesuai dengan keinginanku maka jangan harap aku akan menggajimu. Emangnya kau pikir cari uang itu mudah? Kerjakan dulu apa yang Aku perintahkan, kerjakan dengan baik dan jangan sampai ada yang salah. Jika kau melakukan kesalahan seperti yang kukatakan tadi kau tidak akan mendapatkan gajimu."
Louis melemparkan beberapa dokumen penting yang ada di atas meja di depan Agatha.
Dia ingin menguji sejauh mana kemampuan Agatha bisa mengerjakan sesuatu yang belum pernah dipelajarinya.
Dengan menggerutu dan mengambil dokumen pemberian Louis, Agatha memberikan ancaman pada mantan suaminya itu. "Kalau kau tidak menggajiku, kau akan kulaporkan. Kau Pikir aku takut untuk melaporkanmu! Aku tidak takut sama sekali. Aku bukan Agatha yang bodoh yang selalu dimanfaatkan oleh orang lain. Dulu kau dan keluargamu bisa mencaci-makiku, bisa merendahkanku tapi tidak untuk sekarang. Semiskin-miskinnya aku masih punya harga diri. Aku tidak pernah memelas untuk mendapatkan belas kasihan orang lain."
Agatha menautkan kedua alisnya saat membaca isi dari dokumen itu.
Bahkan baru kali ini ia dihadapkan dengan persoalan yang rumit, karena sebelumnya ia tidak pernah terlibat oleh bisnis yang ditangani oleh suaminya.
"Ini bagaimana aku bisa mengerjakannya? Aku belum pernah belajar bisnis sebelumnya. Aku tidak bisa, aku akan mengerjakan tugas lain, tapi bukan tugas seperti ini. Lebih baik kau suruh aku menjadi cleaning service saja."
Agatha menutup map dan menyodorkannya kembali ke depan Louis.
Dia jujur, jika tidak bisa mengerjakan, maka ia akan katakan tidak bisa, daripada mengerjakannya asal-asalan yang akan membuat Louis semakin emosi.
"Ck, kau ini gimana sih, disuruh ngerjain ini doang nggak bisa, malah memilih untuk menjadi cleaning service. Di sini sedang tidak butuh cleaning service, mendingan kerjakan saja apa yang aku perintahkan."
Agatha kebingungan, dia tidak tau harus memulainya bagaimana? Bahkan ia tidak pernah mengerti dunia perdagangan.
Louis benar-benar membuatnya emosi. Belum genap sehari bekerja saja sudah membuat tensinya naik.
"Jujur aku nyesel banget ketemu sama kamu! Kau benar-benar ingin mengerjaiku! Kau tau kan? Aku tidak bisa berbisnis, kenapa kau ingin menyulitkanku!"
Agatha menangis dengan memegangi bolpoin.
Tangannya gemetaran, tak bisa mengisi dokumen itu dengan baik.
Ia sadar terlalu bodoh, bahkan dulu ia sekolah hanya tamatan SMA, dan belum memahami dunia bisnis.
"Kenapa Nyonya Agatha? Kau masih juga tidak bisa mengerjakannya? Makanya jadi perempuan jangan suka selingkuh. Jika kau tidak lagi bersama suamimu, kau akan hidup menderita, dan lihatlah sekarang, kau yang dulu tinggal menerima uang, sekarang kau bahkan menangis untuk mendapatkan uang. Sayang sekali, gara-gara kebodohanmu, tak sadar kau sudah menyengsarakan dirimu sendiri!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Siti Nur Janah
sekarang kau menuduh agata selingkuh, tp tunggu tanggal mainnya kalau kebenaran nya terungkap kau menyesal
2025-01-01
0
Hayati Nufus
masa seorang CEO bodoh ga disekidiki dl Dan bertanya ke temennya yg ada difhoto itu
2025-03-14
0
C2nunik987
coba km yg punya uang byk test DNA anak kembar mu bodoh ....punya bodyguard kok ga bisa bedain mana selingkuh mana fitnah ....😡😡😡
2024-08-24
0