Bab 3. Rencana Cari Ayah Baru

Agatha sangat senang, hari itu ia diterima kerja di sebuah perusahaan swasta.

Setelah berhari-hari mencari pekerjaan, akhirnya ada tawaran untuknya, dan dia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan baik ini.

"Sayang, ayo bangun. Hari ini kalian sekolah kan? Mommy ada kejutan buat kalian."

Pagi-pagi sekali Agatha sudah membangunkan si kembar, karena dia juga akan berangkat bekerja, ini hari pertamanya bekerja, dan ia tidak boleh sampai terlambat.

Si kembar menatap malas ibunya, bahkan matanya masih sangat mengantuk tapi sudah diganggu ketenangannya.

"Mommy itu kenapa sih, pagi-pagi sekali udah ganggu aja. Bukannya sekolah PAUD itu masuknya juga agak siang. Lagian kejutan apa yang ingin Mommy berikan kepada kami. Paling juga kejutan makan nasi goreng, iya kan mom?"

Kenzo dan juga Kenzie sudah sangat hafal dengan kejutan yang diberikan oleh ibunya. Hampir setiap hari mereka menikmati nasi goreng kecap yang dibuat oleh Agatha.

Sedari kecil Agatha mengajarkan kedua anaknya untuk hidup hemat, dan memang keadaannya tidak memungkinkan untuk hidup berfoya-foya.

"Ada hal lain yang lebih baik daripada sekedar nasi goreng. Tapi memang hari ini kalian makan nasi goreng lagi ya, buat sarapan pergi sekolah. Mommy akan tambahkan uang jajan buat kalian, tapi kalian nggak boleh dihabisin, nanti bisa buat jajan saat pulang sekolah juga, karena hari ini Mommy akan bekerja."

Kedua bocah kembar itu langsung terbelalak lebar dan beranjak dari kasur.

Antara senang dan sedih karena mereka akan ditinggalkan untuk bekerja di luar. Padahal mereka berharap Ibunya bisa bekerja di rumah dan menemaninya, tapi itu hanyalah bayangannya saja, karena keuangan ibunya tidak setebal dompet CEO.

"Mommy mau bekerja? Memangnya mommy mau bekerja di mana? Jangan bilang tempatnya jauh. Kalau jauh lebih baik jangan ya, mom? Nanti kami akan carikan pekerjaan yang dekat dengan rumah, biar Mommy bisa temani kita terus di rumah. Kalau mommy bekerja jauh-jauh, kami akan kesepian di rumah, nggak ada yang menemani."

Agatha merasakan sesak di dadanya. Di saat anaknya butuh kasih sayang dan pelukan hangat dari kedua orang tuanya mereka tidak bisa mendapatkannya Bahkan ia sering meninggalkannya untuk mencari pekerjaan di luar.

Apalah mau dikata, dia hanyalah wanita miskin yang harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama kedua putranya.

Agatha hanyalah anak panti asuhan yang tidak tahu di mana keberadaan orang tua kandungnya, dan dia tidak bisa berharap pada siapapun untuk mendapatkan belas kasihan.

"Sayang, mommy sendiri juga tidak tahu di mana letak perusahaan itu, mommy akan coba cari dan semoga saja perusahaannya tidak jauh dari sini. Maafkan Mommy ya nak, mommy belum bisa membahagiakan kalian, tapi kalian nggak boleh sedih dan juga nggak boleh nakal. Kalian adalah anak yang kuat, kalau Mommy di rumah terus menemani kalian, kita mau makan apa? Kalian juga butuh uang buat biaya sekolah dan juga jajan. Doakan saja yang terbaik buat Mommy agar Mommy diterima bekerja dengan baik dan mendapatkan gaji yang layak. Nanti kalau Mommy mendapatkan gaji banyak, mommy janji akan mengajak kalian jalan-jalan setelah gajian. Tentunya kalian ingin jalan-jalan di luar kan?"

Kedua bocah kembar itu sangat sedih melihat ibunya bekerja sendirian tanpa ada yang membantu.

Mereka berharap agar lekas besar dan bisa membantu orang tuanya yang banting tulang sendirian untuk mencukupi biaya hidup keluarga.

"Mommy, maafkan kami ya? Kami hanya merepotkan Mommy saja. Andai saja kami sudah besar, kami nggak perlu sekolah tinggi. Kami akan bantu Mommy bekerja dan Mommy duduk saja di rumah. Andai saja kami punya Daddy yang menemani kita di sini, tentunya Mommy tidak akan terlalu sibuk mencari pekerjaan di luar. Pasti Daddy tidak akan mengizinkan Mommy bekerja di luar. Kasihan sekali Mommy, semuanya dikerjakan sendirian tanpa ada yang membantu."

Agatha merangkul kedua anaknya dengan mengusap punggungnya. Dia sangat sedih mendengar keluhan dari kedua bocah kembar yang mengharapkan kehadiran sosok Ayah di hidupnya.

Seandainya saja dia tidak difitnah oleh mertuanya, mungkin rumah tangganya masih berlanjut, dan dia tidak akan hidup menderita di luar bersama kedua anaknya.

Bahkan suaminya meragukan jika janin yang tengah dikandungnya itu adalah darah dagingnya sendiri. Padahal selama itu dia sudah berusaha keras untuk bisa mendapatkan anak, namun di saat dia dalam keadaan mengandung malah diragukan kehamilannya.

"Sayang, kalian nggak usah mikirin tentang Daddy. Di sini Mommy sudah bisa menjadi Daddy buat kalian. Buktinya tanpa Daddy kita masih bisa bertahan hidup kan?"

Dengan menangkup kedua pipi gembul putranya Agatha menahan untuk tidak menangis. Hatinya teriris, rasanya ia ingin menjerit namun tak kuasa dan tidak ingin menangis di depan putranya.

Mungkin sudah menjadi takdir hidupnya yang harus menderita sumur hidup. Bahkan kedua orang tuanya saja sudah membuangnya di panti asuhan dan tidak menginginkannya.

"Iya mom, mommy aja udah cukup buat kami. Mungkin memang kita tidak terlahir untuk memiliki Daddy, tapi nggak apa-apa. Kami yakin suatu saat nanti pasti ada orang kaya yang mau menjadi Daddy kita, dan hidup kita nggak miskin lagi, iya kan Zo?"

Kenzie berceloteh dan masih memiliki harapan untuk bisa memiliki Ayah untuk memberinya kebahagiaan sebagai pengganti Ayahnya yang sudah pergi meninggalkannya sejak ia berada di dalam kandungan.

Kenzie tidak lagi berharap Ayah kandungnya akan kembali dan membawanya untuk tinggal bersama. Baginya Ayah yang sudah meninggalkannya dan menelantarkannya tidak pantas untuk disebut sebagai Ayah.

"Iya, tenang aja, nanti kita akan bantu buat cari Ayah yang baru. Kami akan mencari orang yang kaya raya dan juga tampan agar mau menikahi Mommy dan menjadi Ayah kita. Mommy tenang saja, nggak usah mikirin  kami. Kami memiliki urusan sendiri dan tidak mau diganggu oleh siapapun."

Agatha mengerutkan keningnya, pemikiran anaknya yang cerdas dan dewasa membuatnya salut.

Anak balita yang masih di bawah umur 5 tahun sudah bisa berpikir positif untuk membahagiakan ibunya. Sedangkan Ayah kandungnya sendiri sudah tidak peduli di mana keberadaannya, bahkan untuk surat cerai pun dia tidak mendapatkannya.

"Memangnya kalian mau cari Ayah ke mana? Mana ada orang kaya raya mau menjadi Ayah kalian yang miskin dan mommy yang tidak cantik seperti ini. Kalian itu ada ada saja. Nggak usah yang aneh-aneh, lebih baik kalian belajar yang benar agar menjadi anak yang pintar. Nanti kalau kalian sudah dewasa dan pintar, kalian akan menjadi orang yang sukses dan bisa membanggakan Mommy. Mommy tidak butuh Ayah baru buat kalian, bersama dengan kalian saja Mommy sudah sangat bahagia, tidak harus berbagi kebahagiaan bersama orang lain yang belum tentu bisa menerima baik keadaan Mommy dan juga kalian."

Terpopuler

Comments

Isabela Devi

Isabela Devi

ya bener itu kata mommy

2024-12-14

0

Ani Ani

Ani Ani

begitu cekal hidup meraja

2024-07-26

0

Aman 2016

Aman 2016

mantab lanjut Thor

2024-07-11

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pergilah dari Sini
2 Bab 2. Bertemu Bocah Kembar
3 Bab 3. Rencana Cari Ayah Baru
4 Bab 4. Bertemu Mantan Suami
5 Bab 5. Kebodohanmu Menyengsarakan Dirimu Sendiri
6 Bab 6. Kembali Bertemu Si Kembar
7 Bab 7. Perhatian dari si Kembar
8 Bab 8. Memangnya Kau Siapa, Berani Mengusirku
9 Bab 9. Atau Aku Sendiri yang Akan Mencaritahu Kebenarannya
10 Bab 10. Entah Sampai Kapan Penderitaan ini Akan Berakhir
11 Bab 11. Hati yang Pedih
12 Bab 12. Kado Ulang Tahun
13 Bab 13. Dia Pacarku
14 Bab 14. Kehadiran Soraya
15 Bab 15. Cepat Tandatangani Surat Cerainya
16 Bab 16. Suami Macam Apa
17 Bab 17. Andai Saja Kita Punya Daddy
18 Bab 18. Undangan Untuk Om Baik Hati
19 Bab 19. Kartu Kredit Untuk Agatha
20 Bab 20. Ulang Tahun si Kembar
21 Bab 21. Kami Minta Daddy
22 Bab 22. Bodohnya Kelewatan
23 Bab 23. Siapa Ayah si Kembar?
24 Bab 24. Aku Bahkan Bisa Membuatmu Masuk Rumah Sakit Jiwa
25 Bab 25. Kebersamaan Louis Dengan Si Kembar
26 Bab 26. Apakah itu Aku?
27 Bab 27. Macam Jelangkung
28 Bab 28. Kau Tak Pernah Berubah
29 Bab 29. Positif Subur
30 Bab 30. Louis Jatuh Sakit
31 Bab 31. Jangan Sakiti Mommyku
32 Bab 32. Menangis di Alam Kubur
33 Bab 33. Perdebatan Anak dan Bapak
34 Bab 34. Aku Akan Pergi Jika Kau Ikut Bersamaku
35 Bab 35. Om Adalah Daddy Kalian
36 Bab 36. Benar-benar Dibuat Gila
37 Bab 37. Ingin Menghindar
38 Bab 38. Sakit Tak Berdarah
39 Bab 39. Kami Nggak Butuh Penghianatan
40 Bab 40. Orang Tua tak Pengertian
41 Bab 41. Kami Berpikir Untuk Memaafkan
42 Bab 42. Datang Ke Panti
43 Bab 43. Dia Orang Tuamu
44 Bab 44. Gagal Memadu Cinta
45 Bab 45. Atau Daddy Punya Wanita Lain?
46 Bab 46. Hanya Bisa Pasrah
47 Bab 47. Diremehkan
48 Bab 48. Jangan Marahi Mommy
49 Bab 49. Aku tidak Akan Memaafkan Kalian
50 Bab 50. Ingat Hukum Karma
51 Bab 51. Aku Selalu Ada Buat Kamu
52 Bab 52. Tamu Tak Diundang
53 Bab 53. Kalian tidak Adil
54 Bab 54. Saling Memaafkan
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Bab 1. Pergilah dari Sini
2
Bab 2. Bertemu Bocah Kembar
3
Bab 3. Rencana Cari Ayah Baru
4
Bab 4. Bertemu Mantan Suami
5
Bab 5. Kebodohanmu Menyengsarakan Dirimu Sendiri
6
Bab 6. Kembali Bertemu Si Kembar
7
Bab 7. Perhatian dari si Kembar
8
Bab 8. Memangnya Kau Siapa, Berani Mengusirku
9
Bab 9. Atau Aku Sendiri yang Akan Mencaritahu Kebenarannya
10
Bab 10. Entah Sampai Kapan Penderitaan ini Akan Berakhir
11
Bab 11. Hati yang Pedih
12
Bab 12. Kado Ulang Tahun
13
Bab 13. Dia Pacarku
14
Bab 14. Kehadiran Soraya
15
Bab 15. Cepat Tandatangani Surat Cerainya
16
Bab 16. Suami Macam Apa
17
Bab 17. Andai Saja Kita Punya Daddy
18
Bab 18. Undangan Untuk Om Baik Hati
19
Bab 19. Kartu Kredit Untuk Agatha
20
Bab 20. Ulang Tahun si Kembar
21
Bab 21. Kami Minta Daddy
22
Bab 22. Bodohnya Kelewatan
23
Bab 23. Siapa Ayah si Kembar?
24
Bab 24. Aku Bahkan Bisa Membuatmu Masuk Rumah Sakit Jiwa
25
Bab 25. Kebersamaan Louis Dengan Si Kembar
26
Bab 26. Apakah itu Aku?
27
Bab 27. Macam Jelangkung
28
Bab 28. Kau Tak Pernah Berubah
29
Bab 29. Positif Subur
30
Bab 30. Louis Jatuh Sakit
31
Bab 31. Jangan Sakiti Mommyku
32
Bab 32. Menangis di Alam Kubur
33
Bab 33. Perdebatan Anak dan Bapak
34
Bab 34. Aku Akan Pergi Jika Kau Ikut Bersamaku
35
Bab 35. Om Adalah Daddy Kalian
36
Bab 36. Benar-benar Dibuat Gila
37
Bab 37. Ingin Menghindar
38
Bab 38. Sakit Tak Berdarah
39
Bab 39. Kami Nggak Butuh Penghianatan
40
Bab 40. Orang Tua tak Pengertian
41
Bab 41. Kami Berpikir Untuk Memaafkan
42
Bab 42. Datang Ke Panti
43
Bab 43. Dia Orang Tuamu
44
Bab 44. Gagal Memadu Cinta
45
Bab 45. Atau Daddy Punya Wanita Lain?
46
Bab 46. Hanya Bisa Pasrah
47
Bab 47. Diremehkan
48
Bab 48. Jangan Marahi Mommy
49
Bab 49. Aku tidak Akan Memaafkan Kalian
50
Bab 50. Ingat Hukum Karma
51
Bab 51. Aku Selalu Ada Buat Kamu
52
Bab 52. Tamu Tak Diundang
53
Bab 53. Kalian tidak Adil
54
Bab 54. Saling Memaafkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!