Agatha sangat senang, hari itu ia diterima kerja di sebuah perusahaan swasta.
Setelah berhari-hari mencari pekerjaan, akhirnya ada tawaran untuknya, dan dia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan baik ini.
"Sayang, ayo bangun. Hari ini kalian sekolah kan? Mommy ada kejutan buat kalian."
Pagi-pagi sekali Agatha sudah membangunkan si kembar, karena dia juga akan berangkat bekerja, ini hari pertamanya bekerja, dan ia tidak boleh sampai terlambat.
Si kembar menatap malas ibunya, bahkan matanya masih sangat mengantuk tapi sudah diganggu ketenangannya.
"Mommy itu kenapa sih, pagi-pagi sekali udah ganggu aja. Bukannya sekolah PAUD itu masuknya juga agak siang. Lagian kejutan apa yang ingin Mommy berikan kepada kami. Paling juga kejutan makan nasi goreng, iya kan mom?"
Kenzo dan juga Kenzie sudah sangat hafal dengan kejutan yang diberikan oleh ibunya. Hampir setiap hari mereka menikmati nasi goreng kecap yang dibuat oleh Agatha.
Sedari kecil Agatha mengajarkan kedua anaknya untuk hidup hemat, dan memang keadaannya tidak memungkinkan untuk hidup berfoya-foya.
"Ada hal lain yang lebih baik daripada sekedar nasi goreng. Tapi memang hari ini kalian makan nasi goreng lagi ya, buat sarapan pergi sekolah. Mommy akan tambahkan uang jajan buat kalian, tapi kalian nggak boleh dihabisin, nanti bisa buat jajan saat pulang sekolah juga, karena hari ini Mommy akan bekerja."
Kedua bocah kembar itu langsung terbelalak lebar dan beranjak dari kasur.
Antara senang dan sedih karena mereka akan ditinggalkan untuk bekerja di luar. Padahal mereka berharap Ibunya bisa bekerja di rumah dan menemaninya, tapi itu hanyalah bayangannya saja, karena keuangan ibunya tidak setebal dompet CEO.
"Mommy mau bekerja? Memangnya mommy mau bekerja di mana? Jangan bilang tempatnya jauh. Kalau jauh lebih baik jangan ya, mom? Nanti kami akan carikan pekerjaan yang dekat dengan rumah, biar Mommy bisa temani kita terus di rumah. Kalau mommy bekerja jauh-jauh, kami akan kesepian di rumah, nggak ada yang menemani."
Agatha merasakan sesak di dadanya. Di saat anaknya butuh kasih sayang dan pelukan hangat dari kedua orang tuanya mereka tidak bisa mendapatkannya Bahkan ia sering meninggalkannya untuk mencari pekerjaan di luar.
Apalah mau dikata, dia hanyalah wanita miskin yang harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama kedua putranya.
Agatha hanyalah anak panti asuhan yang tidak tahu di mana keberadaan orang tua kandungnya, dan dia tidak bisa berharap pada siapapun untuk mendapatkan belas kasihan.
"Sayang, mommy sendiri juga tidak tahu di mana letak perusahaan itu, mommy akan coba cari dan semoga saja perusahaannya tidak jauh dari sini. Maafkan Mommy ya nak, mommy belum bisa membahagiakan kalian, tapi kalian nggak boleh sedih dan juga nggak boleh nakal. Kalian adalah anak yang kuat, kalau Mommy di rumah terus menemani kalian, kita mau makan apa? Kalian juga butuh uang buat biaya sekolah dan juga jajan. Doakan saja yang terbaik buat Mommy agar Mommy diterima bekerja dengan baik dan mendapatkan gaji yang layak. Nanti kalau Mommy mendapatkan gaji banyak, mommy janji akan mengajak kalian jalan-jalan setelah gajian. Tentunya kalian ingin jalan-jalan di luar kan?"
Kedua bocah kembar itu sangat sedih melihat ibunya bekerja sendirian tanpa ada yang membantu.
Mereka berharap agar lekas besar dan bisa membantu orang tuanya yang banting tulang sendirian untuk mencukupi biaya hidup keluarga.
"Mommy, maafkan kami ya? Kami hanya merepotkan Mommy saja. Andai saja kami sudah besar, kami nggak perlu sekolah tinggi. Kami akan bantu Mommy bekerja dan Mommy duduk saja di rumah. Andai saja kami punya Daddy yang menemani kita di sini, tentunya Mommy tidak akan terlalu sibuk mencari pekerjaan di luar. Pasti Daddy tidak akan mengizinkan Mommy bekerja di luar. Kasihan sekali Mommy, semuanya dikerjakan sendirian tanpa ada yang membantu."
Agatha merangkul kedua anaknya dengan mengusap punggungnya. Dia sangat sedih mendengar keluhan dari kedua bocah kembar yang mengharapkan kehadiran sosok Ayah di hidupnya.
Seandainya saja dia tidak difitnah oleh mertuanya, mungkin rumah tangganya masih berlanjut, dan dia tidak akan hidup menderita di luar bersama kedua anaknya.
Bahkan suaminya meragukan jika janin yang tengah dikandungnya itu adalah darah dagingnya sendiri. Padahal selama itu dia sudah berusaha keras untuk bisa mendapatkan anak, namun di saat dia dalam keadaan mengandung malah diragukan kehamilannya.
"Sayang, kalian nggak usah mikirin tentang Daddy. Di sini Mommy sudah bisa menjadi Daddy buat kalian. Buktinya tanpa Daddy kita masih bisa bertahan hidup kan?"
Dengan menangkup kedua pipi gembul putranya Agatha menahan untuk tidak menangis. Hatinya teriris, rasanya ia ingin menjerit namun tak kuasa dan tidak ingin menangis di depan putranya.
Mungkin sudah menjadi takdir hidupnya yang harus menderita sumur hidup. Bahkan kedua orang tuanya saja sudah membuangnya di panti asuhan dan tidak menginginkannya.
"Iya mom, mommy aja udah cukup buat kami. Mungkin memang kita tidak terlahir untuk memiliki Daddy, tapi nggak apa-apa. Kami yakin suatu saat nanti pasti ada orang kaya yang mau menjadi Daddy kita, dan hidup kita nggak miskin lagi, iya kan Zo?"
Kenzie berceloteh dan masih memiliki harapan untuk bisa memiliki Ayah untuk memberinya kebahagiaan sebagai pengganti Ayahnya yang sudah pergi meninggalkannya sejak ia berada di dalam kandungan.
Kenzie tidak lagi berharap Ayah kandungnya akan kembali dan membawanya untuk tinggal bersama. Baginya Ayah yang sudah meninggalkannya dan menelantarkannya tidak pantas untuk disebut sebagai Ayah.
"Iya, tenang aja, nanti kita akan bantu buat cari Ayah yang baru. Kami akan mencari orang yang kaya raya dan juga tampan agar mau menikahi Mommy dan menjadi Ayah kita. Mommy tenang saja, nggak usah mikirin kami. Kami memiliki urusan sendiri dan tidak mau diganggu oleh siapapun."
Agatha mengerutkan keningnya, pemikiran anaknya yang cerdas dan dewasa membuatnya salut.
Anak balita yang masih di bawah umur 5 tahun sudah bisa berpikir positif untuk membahagiakan ibunya. Sedangkan Ayah kandungnya sendiri sudah tidak peduli di mana keberadaannya, bahkan untuk surat cerai pun dia tidak mendapatkannya.
"Memangnya kalian mau cari Ayah ke mana? Mana ada orang kaya raya mau menjadi Ayah kalian yang miskin dan mommy yang tidak cantik seperti ini. Kalian itu ada ada saja. Nggak usah yang aneh-aneh, lebih baik kalian belajar yang benar agar menjadi anak yang pintar. Nanti kalau kalian sudah dewasa dan pintar, kalian akan menjadi orang yang sukses dan bisa membanggakan Mommy. Mommy tidak butuh Ayah baru buat kalian, bersama dengan kalian saja Mommy sudah sangat bahagia, tidak harus berbagi kebahagiaan bersama orang lain yang belum tentu bisa menerima baik keadaan Mommy dan juga kalian."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Isabela Devi
ya bener itu kata mommy
2024-12-14
0
Ani Ani
begitu cekal hidup meraja
2024-07-26
0
Aman 2016
mantab lanjut Thor
2024-07-11
0