Gara - Gara File Meeting

Saat Safea sedang terlelap tidur, ia mendengar nada suara di ponselnya yang berdering. Menandakan ada telepon yang masuk.

"Duh, siapa sih yang telepon orang tengah malam begini." ucap Safea merengut kesal sambil meraih ponselnya lalu menjawab telepon tersebut dengan malas. "Hallo.., jawab Safea dengan nada malasnya bercampur kantuk.

"Hallo," ucap seseorang dari sebrang sana yang ternyata adalah Pak Bos Ceo-nya itu. Saat mendengar suara dari Bosnya, Safea pun langsung bangkit dan duduk untuk mengumpulkan kesadarannya. Lalu mengucek matanya dan melihat pada layar di ponselnya, yang ternyata itu adalah nomor yang di save yang ia beri nama dengan sebutan 'Bos Galak'

"Ada apa, Pak? Kenapa telepon saya malam - malam begini?" tanya Safea langsung. Ia menatap pada jam dinding di kamarnya yang ternyata sudah pukul dua belas malam.

"Saya sudah kirimkan email ke kamu. Kerjakan sekarang juga karena besok kita akan ada rapat dengan para investor." ucap Lucas dengan seenaknya hingga membuat Safea membelalakkan matanya.

"Apa Pak, saya disuruh buat ngerjain berkas rapat sekarang?" tanya Safea dengan nada geram yang tertahan pada orang yang ada di sebrang Sedangkan yang di sana hanya menggedikkan bahunya.

"Ya sekarang!" Jawab Lucas singkat. "Selamat malam," lalu sambungan telepon pun terputus. Safea menatap pada layar ponselnya itu dengan kesal.

"Ahh, bos sialan! Ga tau apa kalau aku lagi istirahat begini." Safea melampiaskan pada selimut tidurnya yang tak berdosa tergeletak di sampingnya untuk menghangatkan tubuhnya itu selama ini.

"Dasar bos gak punya hati, udah tahu ini tengah malam dan besok mau di adakan rapat tapi malah baru bilang sekarang." ucap Safea dengan segala kekesalannya yang sudah sampai ke ubun - ubun.

Safea pun mau tidak mau harus bangkit dari tempat tidurnya dengan perasaan kesal, Safea berjalan keluar menuju dapur untuk membuat kopi. Sepertinya dia akan begadang larut malam hari ini.

Safea mengambil laptopnya, lalu duduk di meja yang tersedia di kamarnya sembari menyicip sedikit kopi panas tersebut dan ia pun langsung mengecek laporannya yang tadi sudah Bos nya itu katakan yang ternyata memang benar jika Bosnya itu sudah mengirimkan email untuk materi rapat besok.

"Ahh, dasar bos laknat.Bos sialan. Gue sumpahin lo itu bakalan suka sama gue, Bos." setelah mengatakan hal tersebut. Safea pun terdiam sejenak memikirkan ucapannya kembali.

"Kok gue bisa sampe kasih sumpah kaya gitu si?" tanya Safea pada dirinya sendiri. "Ah gak jadi, gue ralat." sambungnya sembari tertawa.

"Gue sumpahin malam ini lo bakalan bolak - balik ke kamar mandi, Bos. Kalau perlu sampai pagi." ucap Safea sambil tertawa sendiri saat mendengar sumpah yang ia ucapkan untuk bosnya itu. "Sadis amat lo Safea."

***

Pagi ini seperti pagi yang sebelumnya, Safea selalu bangun lebih awal dan dia juga sudah meminta izin kepada bosnya bahwa dia akan datang terlambat ke kantor.Safea juga sudah mengirimkan file untuk meeting hari ini pada Bosnya. Kini Safea sedang mengumpulkan kesadarannya dengan susah payah karena begadang semalaman, membuat kantung mata Safea itu menghitam. Namun, suara handphone miliknya berdering menandakan jika ada telepon yang masuk. Safea pun bangun dari tempat tidurnya dan mengecek siapa yang menelepon dirinya di pagi hari. Saat Safea melihat layar ponselnya tertera nama 'Bos Galak' yang kini sedang menelponnya. Mau tidak mau akhirnya Safea pun langsung menggeser tombol hijau itu untuk menerima panggilan.

"Selamat Pagi Pak Bos. Ada apalagi ya, Pak?" ucap Safea sopan setelah panggilan telepon itu terhubung.

"Pokoknya, saya itu tidak mau tahu. Kamu itu harus datang ke kantor sekarang juga! Saya butuh file itu dan meeting akan segera di mulai." ucap Lucas tiba - tiba dari sebrang telepon.

"Tapi Pak, saya kan tadi malam udah minta izin? Kalau hari ini saya akan datang terlambat."

"Iya, saya tahu itu. Tapi saya membutuhkan file itu, untuk meeting hari ini dan saya pun tidak mau jika meeting hari ini akan jadi berantakan."

"Bukannya jam dua pagi tadi saya sudah mengirimkan file itu ke bapak ya, agar meeting hari ini berjalan dengan lancar. Lalu kenapa sekarang meminta ke saya lagi? Pak Lucas kan juga tahu kalau hari ini saya akan datang terlambat."

"Itu... Filenya tiba - tiba saja hilang. Jadi saya meminta kamu untuk datang kesini, untuk membawa salinan file itu. Karena itu sangat penting Safea. Aku tidak mau jika meeting kali ini akan berantakan!"

"Tapi Pak.."

"Tidak ada tapi - tapian. Kamu harus ke kantor sekarang, Safea. Dan saya tidak menerima bantahan!"

"Pak.."

"Saya tunggu kamu. Dan dalam waktu 40 menit kamu harus sudah sampai kantor!"

Tut.

Ucap Lucas. Kemudian mengakhiri panggilan teleponnya.

Astaga! Safea pun langsung mendengus kesal. Setelah menerima telepon dari Bosnya itu. Ya, Lucas Dirgantara adalah Bos yang sangat menyebalkan, dia juga suka bertindak semaunya seperti sekarang ini. Tanpa memikirkan apa yang Safea rasakan. Dan sebenarnya Safea juga heran kenapa bisa - bisanya Bosnya itu bisa menghilangkan file yang sangat penting itu. Untung Safea masih mempunyai salinannya.Coba kalau tidak, bisa - bisa perusahaan akan mengalami kerugian yang sangat besar.

Cepat Safea. Awas aja kalau kamu sampai telat datang ke kantor gaji kamu akan saya potong!!

Dan ya, satu pesan masuk ke ponsel milik Safea, membuat Safea semakin kesal di buatnya.

***

Safea pergi ke kantor dengan menggunakan ojek online. Safea bahkan sampai meminta ke driver ojek online untuk mempercepat laju motornya. Tahu sendiri kan, kalau Bos nya itu hanya memberikan waktu empat puluh menit saja. Safea bahkan tidak tahu waktu seperti itu cukup atau tidak. Yang jelas sekarang, dirinya hanya bisa berdoa agar tidak terlambat sampai ke kantor sehingga Bosnya itu tidak akan marah dan yang lebih parahnya lagi jangan sampai gajinya itu di potong.

Dan setelah menempuh perjalanan yang membuat jantungnya hampir copot. Kini Safea sudah sampai di kantor dengan penampilannya yang sedikit acak - acakan akibat driver ojek online itu membawa motornya dengan sangat kencang. Setelah membayar ongkos ojek online, Safea langsung berlari masuk kedalam kantor dan menuju ke arah lift lalu menekan lantai 15. Sepanjang berada di lift Safea pun selalu berdoa jika dirinya itu tidak datang terlambat.

Saat sudah sampai di depan ruangan CEO. Safea menarik nafasnya perlahan lalu mulai membuka pintu ruangan atasannya itu dan masuk kedalam.

"Pak Lucas." sapanya pelan. Dan Lucas pun menganggukkan kepalanya kecil lalu mempersilahkan Safea untuk masuk kedalam ruangannya.

"Selamat pagi Pak, Bos." ucap Safea sambil menundukkan kepalanya hormat menatap Lucas yang sedang duduk di meja kerjanya.

"Kamu sudah telat sepuluh menit." ucap Lucas sambil tatapannya tidak berpaling pada Safea.

***

Hay... hay! Kalian yang sudah baca Bab ini jangan lupa kasih like nya dong untuk author.D

Kalau ada yang mau ngasih 🌷atau ☕ juga boleh kok hehehe. Seperti biasa author juga mau mengingatkan pada para reader ku. Yuk, kasih sajen vote nya untuk author. Komentarnya juga jangan sampai lupa yah

Terpopuler

Comments

Mbing

Mbing

pak Lucas, natta suka sama Sama lhooo

2024-06-26

0

lihat semua
Episodes
1 Hasil Laporan
2 Perdebatan Bos Dan Sekretaris
3 Bertemu Teman Lama
4 Gara - Gara File Meeting
5 Apanya Yang Manis?
6 Gara - Gara Sumpah
7 Kekesalan Safea
8 Tentang Lucas Dirgantara
9 Di Ajak Makan Siang
10 Jantung Saya, Pak?
11 Hukuman Lagi
12 Gara - Gara Kopi
13 Hasil Informasi
14 Curhat Dengan Nenek
15 Pertemuan Viona Dan Safea
16 Bersama Revan
17 Si Macan Galak
18 Suara Perut
19 Gadis Kecil
20 Rahasia Sang CEO
21 Kembali Berseteru
22 Surat Perjanjian
23 Bertemu Para CEO
24 Di Antar Pulang Bos.
25 Kedatangan Safea
26 Mengunjungi Proyek Hotel
27 Perdebatan Safea Dan Asisten Alex.
28 Datang Ke Salon
29 Menuruti Perintah Bos
30 Pesta Reuni SMA
31 Meminta Jadi Pacar Beneran
32 Peringatan Untuk Safea
33 Di Ajak Makan Siang
34 Pak Bos Tua!
35 Ke Sekolah Viona
36 Tidak Ada Alasan
37 Keterkejutan Lucas
38 Main Teka - Teki
39 Gombalan Lucas
40 Memastikan Perasaan
41 Minta Di Suapin.
42 Rencana Lucas
43 Kelakuan Safea
44 Perdebatan
45 Kekesalan Lucas.
46 Lucas Mabuk
47 Usaha Safea
48 Salah Paham.
49 Keputusan Besar
50 Fitting Baju Pengantin
51 Tambahan Kontrak Pernikahan
52 Berpamitan
53 Insiden Ciuman
54 Tingkah Aneh Safea
55 Hari Pernikahan
56 Acara Resepsi
57 Kucing Garong
58 Dasar Menyebalkan!
59 Kepergok
60 Di Sengat Tawon
61 Perdebatan
62 Di Tuduh Pelakor
63 Membangunkan Lucas
64 Rencana Lucas
65 Video Call
66 Kepulangan Lucas
67 Bodo Amat.
68 Pergi Berbelanja
69 Pasar Malam
70 Lucas Sakit
71 Tingkah Lucas
72 Merawat Lucas
73 Cemburu
74 Hadiah Dari Lucas
75 Sarapan Yang Canggung
76 Perdebatan Suami Istri
77 Drama Pinjem Handphone
78 Nonton Film
79 Mendiamkan Lucas
80 Kejutan Dari Lucas
81 Kepergok
82 Di Ajak Dinner
83 Keseriusan Lucas
84 Permintaan Lucas
85 Kekesalan Viona
86 Aduan Safea Ke Ibu Mertuanya
87 Menginap Di Rumah Ibu Mertua
88 Gara - Gara Sambel Bakso
89 Belum Siap
90 Ucapan Sayang Lucas
91 Drama Suami Istri
92 Mengajak Safea Berlibur
93 Ulah Lucas
94 Saling Menyalahkan
95 Viona Demam
96 Viona Ngambek.
97 Salah Paham.
98 Tidak Ingin Pulang
99 Mencari Safea
100 Meminta Hakku
101 Kita Pulang Bersama
102 Merawat Viona
103 Jangan Menggodaku
104 Memberikan Hukuman
105 Begitu Menggemaskan
106 Kelakuan Lucas
107 Menyusun Rencana.
108 Mengantar Ke Sekolah
109 Pulang Terlambat.
110 Sepupu Lucas Yang Menyebalkan.
111 Kedatangan Ibu Mertua
112 Tidak Bisa Menolak
113 Pergi Ke Kota D
114 Kondisi Safea
115 Permintaan Viona
116 Pergi Ke Taman
117 Cemburunya Lucas
118 Kekesalan Safea
119 Peringatan Dari Lucas
120 Rencana Lisa Dan Ibunya
121 Ke Pasar Malam
122 Perkelahian
123 Menghapus Jejak
124 Buku Harian Safea
125 Simpananmu!
126 Menghubungi Seseorang
127 Kelepasan Bicara
128 Persiapan Ulang Tahun Viona
129 Makan Malam
130 Kedatangan Laura Dan Kekesalan Safea
131 Rencana Laura
132 Kemarahan Laura
133 Ancaman Laura
134 Terpaksa Berbohong
135 Safea Terluka
136 Laporan Pengawal
137 Kebingungan Lucas
138 Rasa Penasaran Safea
139 Pengakuan Laura
140 Terbongkar
141 Ancaman Laura
142 Permintaan Laura
143 Hamil?
144 Penjelasan Lucas
145 Maafkan Aku
146 Perintah Safea
147 Siapa Kau?
148 Keinginan Safea
149 Dokter Yudha
150 Bersama Dokter Yudha
Episodes

Updated 150 Episodes

1
Hasil Laporan
2
Perdebatan Bos Dan Sekretaris
3
Bertemu Teman Lama
4
Gara - Gara File Meeting
5
Apanya Yang Manis?
6
Gara - Gara Sumpah
7
Kekesalan Safea
8
Tentang Lucas Dirgantara
9
Di Ajak Makan Siang
10
Jantung Saya, Pak?
11
Hukuman Lagi
12
Gara - Gara Kopi
13
Hasil Informasi
14
Curhat Dengan Nenek
15
Pertemuan Viona Dan Safea
16
Bersama Revan
17
Si Macan Galak
18
Suara Perut
19
Gadis Kecil
20
Rahasia Sang CEO
21
Kembali Berseteru
22
Surat Perjanjian
23
Bertemu Para CEO
24
Di Antar Pulang Bos.
25
Kedatangan Safea
26
Mengunjungi Proyek Hotel
27
Perdebatan Safea Dan Asisten Alex.
28
Datang Ke Salon
29
Menuruti Perintah Bos
30
Pesta Reuni SMA
31
Meminta Jadi Pacar Beneran
32
Peringatan Untuk Safea
33
Di Ajak Makan Siang
34
Pak Bos Tua!
35
Ke Sekolah Viona
36
Tidak Ada Alasan
37
Keterkejutan Lucas
38
Main Teka - Teki
39
Gombalan Lucas
40
Memastikan Perasaan
41
Minta Di Suapin.
42
Rencana Lucas
43
Kelakuan Safea
44
Perdebatan
45
Kekesalan Lucas.
46
Lucas Mabuk
47
Usaha Safea
48
Salah Paham.
49
Keputusan Besar
50
Fitting Baju Pengantin
51
Tambahan Kontrak Pernikahan
52
Berpamitan
53
Insiden Ciuman
54
Tingkah Aneh Safea
55
Hari Pernikahan
56
Acara Resepsi
57
Kucing Garong
58
Dasar Menyebalkan!
59
Kepergok
60
Di Sengat Tawon
61
Perdebatan
62
Di Tuduh Pelakor
63
Membangunkan Lucas
64
Rencana Lucas
65
Video Call
66
Kepulangan Lucas
67
Bodo Amat.
68
Pergi Berbelanja
69
Pasar Malam
70
Lucas Sakit
71
Tingkah Lucas
72
Merawat Lucas
73
Cemburu
74
Hadiah Dari Lucas
75
Sarapan Yang Canggung
76
Perdebatan Suami Istri
77
Drama Pinjem Handphone
78
Nonton Film
79
Mendiamkan Lucas
80
Kejutan Dari Lucas
81
Kepergok
82
Di Ajak Dinner
83
Keseriusan Lucas
84
Permintaan Lucas
85
Kekesalan Viona
86
Aduan Safea Ke Ibu Mertuanya
87
Menginap Di Rumah Ibu Mertua
88
Gara - Gara Sambel Bakso
89
Belum Siap
90
Ucapan Sayang Lucas
91
Drama Suami Istri
92
Mengajak Safea Berlibur
93
Ulah Lucas
94
Saling Menyalahkan
95
Viona Demam
96
Viona Ngambek.
97
Salah Paham.
98
Tidak Ingin Pulang
99
Mencari Safea
100
Meminta Hakku
101
Kita Pulang Bersama
102
Merawat Viona
103
Jangan Menggodaku
104
Memberikan Hukuman
105
Begitu Menggemaskan
106
Kelakuan Lucas
107
Menyusun Rencana.
108
Mengantar Ke Sekolah
109
Pulang Terlambat.
110
Sepupu Lucas Yang Menyebalkan.
111
Kedatangan Ibu Mertua
112
Tidak Bisa Menolak
113
Pergi Ke Kota D
114
Kondisi Safea
115
Permintaan Viona
116
Pergi Ke Taman
117
Cemburunya Lucas
118
Kekesalan Safea
119
Peringatan Dari Lucas
120
Rencana Lisa Dan Ibunya
121
Ke Pasar Malam
122
Perkelahian
123
Menghapus Jejak
124
Buku Harian Safea
125
Simpananmu!
126
Menghubungi Seseorang
127
Kelepasan Bicara
128
Persiapan Ulang Tahun Viona
129
Makan Malam
130
Kedatangan Laura Dan Kekesalan Safea
131
Rencana Laura
132
Kemarahan Laura
133
Ancaman Laura
134
Terpaksa Berbohong
135
Safea Terluka
136
Laporan Pengawal
137
Kebingungan Lucas
138
Rasa Penasaran Safea
139
Pengakuan Laura
140
Terbongkar
141
Ancaman Laura
142
Permintaan Laura
143
Hamil?
144
Penjelasan Lucas
145
Maafkan Aku
146
Perintah Safea
147
Siapa Kau?
148
Keinginan Safea
149
Dokter Yudha
150
Bersama Dokter Yudha

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!