Bertemu Teman Lama

"Ah..., ternyata seperti itu ya, Pak!" Ucap Safea yang merasa malu.

"Tapi kalau kamu tidak mau juga tidak apa-apa. Nanti aku kasih ke sekretaris ku yang lain. Saya tidak mau memaksa."

Reflek, Safea pun langsung menggelengkan kepalanya.Mana mungkin dirinya itu menolak makanan enak yang seperti itu dan berkata, "Jangan dong, Pak. Saya mau kok. Mau banget malah."

"Tapi sepertinya tadi kamu itu tidak mau. Bukankah tadi kamu marah - marah sama saya."

"Bukannya gak mau, Pak. Tadi Pak Lucas kan gak bilang kalau mau kasih makanan itu ke saya, jadi wajar dong saya marah - marah. Apalagi kalau saya sudah lapar, kadang - kadang emosi."

Mendengar penjelasan dari Safea, Lucas hanya tersenyum dan memberikan makan siangnya itu pada Safea. "Langsung di makan! Jangan banyak bicara dan jangan protes juga." ucap Lucas memberikan perintah.

"Terima kasih ya, Pak!" Ucap Safea sambil tersenyum.

"Kalau begitu, kamu makan di sini saja. Dan setelah selesai makan kamu bisa langsung kerja."

"Seperti itu. Tapi, Pak Lucas kok tumben baik sama saya? Oh, atau jangan - jangan, Pak Lucas sebenarnya ingin berduaan dengan saya ya? Atau Pak Lucas mau modusin saya ya?" tanya Safea yang seperti tengah menggoda Bosnya.

"Jangan bicara sembarang kamu. Saya itu hanya kasihan sama kamu. Apalagi ini tanggal tua. Kamu pastinya lagi ngiritkan?"

Sial! Safea memang selalu kalah dari Bos-nya. Ya sudahlah, dari pada selalu berdebat dan tidak ada manfaatnya, lebih baik Safea melanjutkan makan siangnya saja dan itu akan membuat perutnya kenyang. Dan si Bos galaknya itu juga sedang tidak tantrum jadi dirinya harus bersikap sebaik mungkin agar tidak memancing emosinya.

***

Setelah makan siang selesai. Safea pun langsung lanjut bekerja. Begitu pun dengan kedua temannya yang terlihat sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing.

"Safea.." panggil Bisma.

"Iya, kenapa Bis?" tanya Safea.

"Tadi kenapa kamu gak datang ke kantin kantor?" tanyanya ingin tahu.

"Siang tadi aku dapat hukuman dari Pak Lucas. Jadi aku tidak bisa bergabung di kantin kantor bersama kalian. Maaf ya."

"Memangnya kamu buat kesalahan apalagi? Dan hukuman apa yang Pak Lucas berikan kepadamu kali ini? " kali ini Bunga yang bertanya.

"Katanya sih laporan ku yang ku kirimkan tadi pagi. Dan Pak Lucas hanya menghukum ku untuk mengambil pesanan makan siangnya yang sudah ada di lobby dan dia juga menyuruhku untuk makan siang di ruangannya."

"Hah serius, itu saja?"

"Iya Bunga."

"Sejak kapan kamu dekat dengan Pak Lucas?" tanya Bisma penasaran.

Sedangkan Safea hanya bisa menggaruk kepalanya yang tak gatal dengan senyuman yang di paksa terlihat di wajahnya. Dan Bisma kali ini beralih menatap ke arah Bunga.

"Aku juga tidak tahu soal ini, Bisma." ucap Bunga.

"Masa?" Bisma mengerutkan keningnya sambil memandangi Bunga tak percaya.

"Hanya karena aku sahabatnya bukan berarti aku itu tau segalanya?" ucap Bunga sambil menggelengkan kepalanya.

"Aku pikir kau mengetahuinya." ucap Bisma.

"Tapi sikap Pak Lucas memang akhir - akhir terlalu mencurigakan. Mungkinkah dia menyukaimu?" tanya Bunga ke arah Safea.

"Tidak. Sudahlah, lebih baik kita lanjut kerja aja. Aku tidak mau dapat hukuman aneh dari dia lagi." ucap Safea mengakhiri obrolan itu lebih cepat.

***

Pulang dari tempat kerja Safea tidak langsung pulang ke tempat apartemennya melainkan ke tempat minimarket terlebih dahulu untuk membeli beberapa makanan agar moodnya membaik. Wajahnya sangat lelah saat mengambil empat bungkus es krim rasa cokelat dan strawberry kemudian memasukkannya kedalam keranjang belanja. Ia terus menghela nafas lelah bahkan saat mengambil dua bungkus mie pedas yang sedang viral saat ini.

"Mendengus terus Nona, apa tidak takut nanti hidungmu akan copot." gurau seorang lelaki di samping Safea.

Safea tersentak kaget, lalu menengokkan kepalanya ke arah tersebut. Ia diam sejenak karena kebingungan. Namun, setelah otaknya berhasil mengenali sosok yang ada di hadapannya, senyumannya itu langsung terbit di wajah cantiknya.

"Revan? Ini beneran kamu?" tanyanya dengan matanya yang masih membelalak kagum akan penampilan teman semasa SMA nya dulu.

"Iya ini gue, Revandra Pratama. Temen sebangku kamu yang paling iseng." balas Revan. Lalu mengacak rambut Safea sambil tersenyum.

"Sumpah! Tapi kenapa sekarang kamu bisa jadi ganteng banget begini sih! Perasaan dulu muka kamu itu nyebelin banget tahu gak sih?" Ya, Safea membalasnya dengan sedikit gurauan.

"Gue itu sebenarnya udah ganteng dari dulu. Cuma kamu aja yang gak nyadar, Safea." ucap Revan sambil mencubit hidung Safea gemas. Ya, mereka memang sudah sangat dekat seperti saudara kandung. Tapi sayang, saat kuliah dulu Revan melanjutkan kuliahnya ke negara A jadi mereka tidak pernah bertemu lagi semenjak lulus SMA.

Safea pun langsung memeluk temannya itu, dan menyandarkan pipinya di dada bidang Revan. "Aku kangen banget sama kamu, Van. Kok, kamu gak pernah kasih kabar sih kalau udah pulang ke negara L."

"Hahaha. Yang ganti nomor telepon itu siapa ya?" Revan tersenyum jahil sambil membalas pelukan Safea.

"Hehehe. I'm sorry Mr. Pratama. Ponselku hilang jadi harus ganti nomor telepon dong." jelas Safea sambil mendongakkan kepalanya dan Revan pun masih belum melepaskan pelukannya itu pada Safea.

"Ya udah, sekarang bagi nomor telepon kamu yang baru dan kita nanti ngobrol banyak hal di sana ya? Lepaskan pelukannya, nanti banyak yang lihat. Bisa saja nanti kita masuk kedalam berita karena di sangka bertindak mesum di minimarket loh?" ucap Safea. Dan Revan langsung melepaskan pelukannya pada tubuh Safea, lalu mereka pun bertukar nomor telepon sebelum membayar belanjaan masing - masing. Dan tentunya saja belanjaan Safea sekalian di bayar oleh Revan, walaupun sebenarnya Safea sudah menolaknya. Tapi Revan bersikeras untuk membayarnya sebagai bayaran karena sudah sembilan tahun tidak berkabar dengan Safea.

Ya, Revan dan Safea, dulu mereka duduk di meja yang sama saat SMA. Revan yang jahil dan Safea yang usil tentu saja membuat mereka sangat klop dan akrab. Tiga tahun bersama, mustahil tidak ada rasa. Karena alasan itu pulalah akhirnya Revan memutuskan untuk melanjutkan kuliahnya ke luar negeri agar bisa melupakan rasa cintanya kepada Safea. Dan Revan pun tidak ingin merusak persahabatannya yang sudah mereka bangun. Walaupun mereka akhirnya bisa di pertemukan kembali meskipun tidak bisa saling memberikan kabar selama 9 tahun.

Sesampainya di Apartemen. Safea pun langsung mengirimkan pesan kepada Revan sambil memakan es krim rasa cokelat yang ia beli tadi saat di supermarket. Mereka berjanji untuk pergi keluar pada hari Minggu, sambil mengenang masa - masa SMA mereka katanya. Dan sekarang Safea pun juga sudah tahu, ternyata Revan sudah bekerja di sebuah perusahaan yang sangat terkenal di negara L dan dan menjadi seorang manager.

***

Hay... hay! Kalian yang sudah baca Bab ini jangan lupa kasih like nya dong untuk author.D

Episodes
1 Hasil Laporan
2 Perdebatan Bos Dan Sekretaris
3 Bertemu Teman Lama
4 Gara - Gara File Meeting
5 Apanya Yang Manis?
6 Gara - Gara Sumpah
7 Kekesalan Safea
8 Tentang Lucas Dirgantara
9 Di Ajak Makan Siang
10 Jantung Saya, Pak?
11 Hukuman Lagi
12 Gara - Gara Kopi
13 Hasil Informasi
14 Curhat Dengan Nenek
15 Pertemuan Viona Dan Safea
16 Bersama Revan
17 Si Macan Galak
18 Suara Perut
19 Gadis Kecil
20 Rahasia Sang CEO
21 Kembali Berseteru
22 Surat Perjanjian
23 Bertemu Para CEO
24 Di Antar Pulang Bos.
25 Kedatangan Safea
26 Mengunjungi Proyek Hotel
27 Perdebatan Safea Dan Asisten Alex.
28 Datang Ke Salon
29 Menuruti Perintah Bos
30 Pesta Reuni SMA
31 Meminta Jadi Pacar Beneran
32 Peringatan Untuk Safea
33 Di Ajak Makan Siang
34 Pak Bos Tua!
35 Ke Sekolah Viona
36 Tidak Ada Alasan
37 Keterkejutan Lucas
38 Main Teka - Teki
39 Gombalan Lucas
40 Memastikan Perasaan
41 Minta Di Suapin.
42 Rencana Lucas
43 Kelakuan Safea
44 Perdebatan
45 Kekesalan Lucas.
46 Lucas Mabuk
47 Usaha Safea
48 Salah Paham.
49 Keputusan Besar
50 Fitting Baju Pengantin
51 Tambahan Kontrak Pernikahan
52 Berpamitan
53 Insiden Ciuman
54 Tingkah Aneh Safea
55 Hari Pernikahan
56 Acara Resepsi
57 Kucing Garong
58 Dasar Menyebalkan!
59 Kepergok
60 Di Sengat Tawon
61 Perdebatan
62 Di Tuduh Pelakor
63 Membangunkan Lucas
64 Rencana Lucas
65 Video Call
66 Kepulangan Lucas
67 Bodo Amat.
68 Pergi Berbelanja
69 Pasar Malam
70 Lucas Sakit
71 Tingkah Lucas
72 Merawat Lucas
73 Cemburu
74 Hadiah Dari Lucas
75 Sarapan Yang Canggung
76 Perdebatan Suami Istri
77 Drama Pinjem Handphone
78 Nonton Film
79 Mendiamkan Lucas
80 Kejutan Dari Lucas
81 Kepergok
82 Di Ajak Dinner
83 Keseriusan Lucas
84 Permintaan Lucas
85 Kekesalan Viona
86 Aduan Safea Ke Ibu Mertuanya
87 Menginap Di Rumah Ibu Mertua
88 Gara - Gara Sambel Bakso
89 Belum Siap
90 Ucapan Sayang Lucas
91 Drama Suami Istri
92 Mengajak Safea Berlibur
93 Ulah Lucas
94 Saling Menyalahkan
95 Viona Demam
96 Viona Ngambek.
97 Salah Paham.
98 Tidak Ingin Pulang
99 Mencari Safea
100 Meminta Hakku
101 Kita Pulang Bersama
102 Merawat Viona
103 Jangan Menggodaku
104 Memberikan Hukuman
105 Begitu Menggemaskan
106 Kelakuan Lucas
107 Menyusun Rencana.
108 Mengantar Ke Sekolah
109 Pulang Terlambat.
110 Sepupu Lucas Yang Menyebalkan.
111 Kedatangan Ibu Mertua
112 Tidak Bisa Menolak
113 Pergi Ke Kota D
114 Kondisi Safea
115 Permintaan Viona
116 Pergi Ke Taman
117 Cemburunya Lucas
118 Kekesalan Safea
119 Peringatan Dari Lucas
120 Rencana Lisa Dan Ibunya
121 Ke Pasar Malam
122 Perkelahian
123 Menghapus Jejak
124 Buku Harian Safea
125 Simpananmu!
126 Menghubungi Seseorang
127 Kelepasan Bicara
128 Persiapan Ulang Tahun Viona
129 Makan Malam
130 Kedatangan Laura Dan Kekesalan Safea
131 Rencana Laura
132 Kemarahan Laura
133 Ancaman Laura
134 Terpaksa Berbohong
135 Safea Terluka
136 Laporan Pengawal
137 Kebingungan Lucas
138 Rasa Penasaran Safea
139 Pengakuan Laura
140 Terbongkar
141 Ancaman Laura
142 Permintaan Laura
143 Hamil?
144 Penjelasan Lucas
145 Maafkan Aku
146 Perintah Safea
147 Siapa Kau?
148 Keinginan Safea
149 Dokter Yudha
150 Bersama Dokter Yudha
Episodes

Updated 150 Episodes

1
Hasil Laporan
2
Perdebatan Bos Dan Sekretaris
3
Bertemu Teman Lama
4
Gara - Gara File Meeting
5
Apanya Yang Manis?
6
Gara - Gara Sumpah
7
Kekesalan Safea
8
Tentang Lucas Dirgantara
9
Di Ajak Makan Siang
10
Jantung Saya, Pak?
11
Hukuman Lagi
12
Gara - Gara Kopi
13
Hasil Informasi
14
Curhat Dengan Nenek
15
Pertemuan Viona Dan Safea
16
Bersama Revan
17
Si Macan Galak
18
Suara Perut
19
Gadis Kecil
20
Rahasia Sang CEO
21
Kembali Berseteru
22
Surat Perjanjian
23
Bertemu Para CEO
24
Di Antar Pulang Bos.
25
Kedatangan Safea
26
Mengunjungi Proyek Hotel
27
Perdebatan Safea Dan Asisten Alex.
28
Datang Ke Salon
29
Menuruti Perintah Bos
30
Pesta Reuni SMA
31
Meminta Jadi Pacar Beneran
32
Peringatan Untuk Safea
33
Di Ajak Makan Siang
34
Pak Bos Tua!
35
Ke Sekolah Viona
36
Tidak Ada Alasan
37
Keterkejutan Lucas
38
Main Teka - Teki
39
Gombalan Lucas
40
Memastikan Perasaan
41
Minta Di Suapin.
42
Rencana Lucas
43
Kelakuan Safea
44
Perdebatan
45
Kekesalan Lucas.
46
Lucas Mabuk
47
Usaha Safea
48
Salah Paham.
49
Keputusan Besar
50
Fitting Baju Pengantin
51
Tambahan Kontrak Pernikahan
52
Berpamitan
53
Insiden Ciuman
54
Tingkah Aneh Safea
55
Hari Pernikahan
56
Acara Resepsi
57
Kucing Garong
58
Dasar Menyebalkan!
59
Kepergok
60
Di Sengat Tawon
61
Perdebatan
62
Di Tuduh Pelakor
63
Membangunkan Lucas
64
Rencana Lucas
65
Video Call
66
Kepulangan Lucas
67
Bodo Amat.
68
Pergi Berbelanja
69
Pasar Malam
70
Lucas Sakit
71
Tingkah Lucas
72
Merawat Lucas
73
Cemburu
74
Hadiah Dari Lucas
75
Sarapan Yang Canggung
76
Perdebatan Suami Istri
77
Drama Pinjem Handphone
78
Nonton Film
79
Mendiamkan Lucas
80
Kejutan Dari Lucas
81
Kepergok
82
Di Ajak Dinner
83
Keseriusan Lucas
84
Permintaan Lucas
85
Kekesalan Viona
86
Aduan Safea Ke Ibu Mertuanya
87
Menginap Di Rumah Ibu Mertua
88
Gara - Gara Sambel Bakso
89
Belum Siap
90
Ucapan Sayang Lucas
91
Drama Suami Istri
92
Mengajak Safea Berlibur
93
Ulah Lucas
94
Saling Menyalahkan
95
Viona Demam
96
Viona Ngambek.
97
Salah Paham.
98
Tidak Ingin Pulang
99
Mencari Safea
100
Meminta Hakku
101
Kita Pulang Bersama
102
Merawat Viona
103
Jangan Menggodaku
104
Memberikan Hukuman
105
Begitu Menggemaskan
106
Kelakuan Lucas
107
Menyusun Rencana.
108
Mengantar Ke Sekolah
109
Pulang Terlambat.
110
Sepupu Lucas Yang Menyebalkan.
111
Kedatangan Ibu Mertua
112
Tidak Bisa Menolak
113
Pergi Ke Kota D
114
Kondisi Safea
115
Permintaan Viona
116
Pergi Ke Taman
117
Cemburunya Lucas
118
Kekesalan Safea
119
Peringatan Dari Lucas
120
Rencana Lisa Dan Ibunya
121
Ke Pasar Malam
122
Perkelahian
123
Menghapus Jejak
124
Buku Harian Safea
125
Simpananmu!
126
Menghubungi Seseorang
127
Kelepasan Bicara
128
Persiapan Ulang Tahun Viona
129
Makan Malam
130
Kedatangan Laura Dan Kekesalan Safea
131
Rencana Laura
132
Kemarahan Laura
133
Ancaman Laura
134
Terpaksa Berbohong
135
Safea Terluka
136
Laporan Pengawal
137
Kebingungan Lucas
138
Rasa Penasaran Safea
139
Pengakuan Laura
140
Terbongkar
141
Ancaman Laura
142
Permintaan Laura
143
Hamil?
144
Penjelasan Lucas
145
Maafkan Aku
146
Perintah Safea
147
Siapa Kau?
148
Keinginan Safea
149
Dokter Yudha
150
Bersama Dokter Yudha

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!