*sekarang Lina sudah sampai di rumah ayah nya. Lina berjalan masuk ke mansion ayahnya tanpa memperdulikan sapaan para maid yang menyapanya.
saat akan melangkah ke kamarnya dia melihat ayah dan keluarga barunya sedang bercanda di ruang tengah.
dia melihat ayahnya tertawa dan kakaknya tersenyum bersama ibu dan saudara tirinya.
miris sekali hidupnya. dia bagaikan sebuah debu di rumah ini.
tanpa memperdulikan mereka Lina pergi ke kamarnya. Maya yang menyadari Lina akan pergi ke kamarnya lantas memanggilnya.
"Lina"panggil Maya dengan suara lembutnya
Lina tak memperdulikan panggilan Maya dan melangkah menaiki tangga.
sampai akhirnya ayahnya ambil suara memanggilnya.
"LINA!!!!"panggil Daniel berteriak
Lina sontak berbalik menghadap ke arah Daniel seraya menatapnya. mengisyaratkan kan 'apa'
"kamu kemana saja?dari kemarin kamu tidak pulang dan kamu juga tidak sekolah?"tanya Daniel
"bukan urusan Lo"urus aja ucapan Lina pada pertanyaan ayahnya
"Lina ayah itu baik baik nanyain keberadaan Lo. ayah tuh sayang ama Lo"ucap rezvan menyela
"banyak bacot lu"ketus Lina
sementara Nathan hanya diam saja tak mau ikut campur. Maya mencoba menenangkan emosi suaminya. dan para maid menuliskan pendengaran mereka.
"kamu ini...ibu mu itu adalah wanita baik baik dan lemah lembut tapi kamu..."tunjuk Daniel."kamu malah keluyuran gak jelas Sam kaya berandalan di luar sana. kemana kamu kemarin?ngej***** kamu kemarin?"tuduh Daniel.
ucapan Daniel membuat seluruh penghuni rumah kaget.
"iya...gua ngej***** kemarin. puas Lo!!!!"ucap Lina emosi
Daniel yang sudah tersulut emosi menghampiri Lina. dan mencengkram tangan nya.
kondisi rumah sekarang nampak tegang. Daniel sedang menyeret Lina ke halaman belakang rumah dan Maya yang mencoba menghentikan Daniel serta rezvan yang juga mencoba menghentikan ayahnya itu.
nathan sudah di bawa maid ke kamarnya.
dan Daniel masih saja menyeret Lina ke halaman belakang. Lina mencoba melepaskan cengkraman Daniel.
dan saat sudah sampai di halaman belakang Daniel langsung melemparkan Lina di dekat taman buatan ibunya itu. Lina yang tak siap itu jatuh tersungkur dan kepalanya membentur pot disana. untung saja kepalanya tak terluka.
"kamu anak kurang ajar"teriak marah Daniel kepada Lina
"mas jangan begini kasihan Lian"ujar Maya menggenggam tangan Daniel
sementara rezvan menghampiri Lina yang jatuh tersungkur tadi. dia menatap Lina intesns karennalina hanya menunduk saja dari tadi.
"ayah jangan kasar sama Lina ayah"ucap rezvan
"dia kalo di biarkan saja lama lama akan semakin tidak bisa di atur."ucap Daniel marah."angkat kepala kamu Lina. mana tadi kesombongan kamu"bentak Daniel
tapi Lina hanya diam dan menunduk saja. mereka merasa heran kenapa Lina diam saja. rezvan yang ada di dekat Lina pun menepuk pundak Lina.
dan....
brukk...
Lina jatuh tak sadarkan diri dengan darah yang keluar dari hidungnya.
sontak mereka pun terkejut dan panik.
"Lina!!!!"panggil mereka
"Lina bangun!!!dek???Lina!!!"panggil rezvan khawatir
Daniel mematung melihat putrinya pingsan dan terlihat darah keluar dari hidungnya.
sementara itu di markas...TDK...
pyaar.....
gelas yang di genggam Andreas jatuh.
"woi..ati ati ngapa?"ujar farel
"sorry"ucap Andreas memunguti pecahan gelas itu. namun tangannya tergores pecahan kaca
"aww..."Andreas memasukan jarinya yang terluka ketangannya.
"kenapa Lo kok gak fokus?"tanya aksel
"gua gak tau perasaan gua gak enak?"jawab Andreas
"itu kan cuma firasat aja. gak usah di fikirin"sela Sandy
"ini bukan sekedar firasat aja dan. gua rasa ada sesuatu yang terjadi deh"Andreas semakin cemas
"udah gak usah di perpanjang"timpal farel
back to Lina.......
kini Lina sudah ada di rumah sakit. dan sedang di periksa oleh dokter.
sementara Daniel, Maya dan rezvan menunggu di luar.
rezvan nampak mondar mandir dari tadi dan Daniel sedang menunduk lesu. Maya mengelus punggung Daniel.
>>>>di ruangan Lina
dokter sedang memeriksa Lina. dan setelah selesai mendiagnosa apa yang terjadi pada Lina dia hendak keluar namun Lina mencekal tangannya.
"dokter"panggil Lina
"anda Sudah sadar?"tanya dokter
"hmmm...bilang sama mereka gua gak kenapa Napa. jangan sampai mereka tau kondisi gua"peringat Lina
"tapi..."ucap dokter itu
"gak usah ngebantah. atau Lo gua keluarin dari RS ini"ancam Lina.
"baik nona"jawab dokter itu. dan pergi meninggalkan Lina.
setelah dokter itu keluar Lina memandangi langit langit ruang rawatnya dan bergumam
"waktu gua udah gak banyak lagi"gumamnya*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Diana Silaen
duh kasian Lina dia menyembunyikan penyakit nya
2024-02-18
1
Kartika Cell
thor jangan bikin lina sakit donk thor🥺nyesek nih bacanya🤧
2021-05-29
1
Anonymous
ihh dari awal aja udah dinyatain sakit parah.Gimana nanti cerita selanjutnya,Bikin nyesek pasti
2021-03-15
0