SAKIT

*pagi hari yang cerah menyapa penghuni bumi yang masih terlelap di atas surga rebahan. berbeda dengan Lina dia sudah sampai di sebuah gedung yang sangat besar yaitu Kusuma hospital, rumah sakit yang di kelola oleh sahabat sekaligus temannya itu.

saat di lobi RS Lina sudah di sambut oleh Damian.

"pagi Lina"sapa Damian

"pagi Kak Ian"balas Lina

"udah siap"tanya Ian

"hmmmm"balas lina

Lina mengikuti Damian masuk ke sebuah ruangan.

sementara itu di sekolah....

"baiklah anak anak sekarang kita mulai pelajarannya. sebelum itu siapa yang absen hari ini?"tanya guru

"hari ini yang absen Rosalina Bu"ucap Dion ketua kelas

"baru kemaren masuk sekarang udah alpha..hadehh"ujar Bu guru

"ehhh Nia kemana ya si Lina?"tanya zeline

"mene ge tempe Nia"jawab zeline

"ya kirain Lo tau kan Lo dukun"ejek Nia

"sialan Lo"marah zeline

"udah. gak usah ribut"lerai Mala

seusai belajar para murid menuju surga makanan mereka di tengah keributan kambing mencari makan suara teriakan para gadis memenuhi telinga para kaum ada.

bagaimana tidak kedatang para pria idola sekolah membuat geger para gadis.

"gila tuhh gadis gadis"ucap Kenzo

"udah kaya kuda liar aja mereka"sindir Kevin

"mana tuh murid baru. katanya ada murid baru di sekolah kita"ujar Raka

"kok Lina gak ada?"batin rezvan

"berisik banget"umpat Alvaro

para pangeran sekolah itu duduk di salah satu bangku yang kosong. para gadis terus memandangi mereka penuh dengan tatapan memuja. apa lagi Alvaro yang notabennya anak konglomerat,ganteng lagi.

>>>>RUMAH SAKIT

"udah selesai"ucap Damian

"gimana?"tanya Lina

"gua sih saranin nya loh banyak banyak istirahat. supaya penyakit Lo gak tambah parah."jelas Damian

"emang apa penyakit gua bang"tanya Lina

"kanker otak"jawab Damian

"o"Lina hanya ber'o'ria saja

"Lo seharusnya kaget"ujar Damian

"males"jawab Lina

"emang Lo gak sayang ama nyawa Lo sendiri ini tuh penyakit serius"marah Damian

dia tak habis pikir dengan Lina memiliki penyakit serius itu biasanya membuat orang kaget dan hampir frustasi tapi Lina hanya santai mengetahui penyakitnya itu.

"buat apa?gak ada Yanga ayang ama gua jadi kalo gua mati mana ada yang peduli"santai Lina

"ada. gua,aksel,Varrel,Andre,Sandy,Alvin,Tris sama anak anak TDK sayang sama Lo"bentak Damian

"jangan Lo pikir Lo sendirian di dunia ini Lina Lo adek kita gadis yang paling kita sayang kalo keluarga Lo gak sayang sama Lo kita akan sayang sama Lo kaya keluarga kita semua punya nasib yang hampir sama jadi jangan Lo pikir Lo yang paling menderita"lanjut Damian

Lina hanya bisa diam dia tak pernah menyangka kalu anggota Genk nya sangat menyayangi nya lebih dari apa pun.

"gua tau"ucap Lina

"kalo Lo tau Lo harus semangat buat sembuh kalau bukan demi keluarga Lo setidaknya demi kita semua"pinta Damian

"iya gua akan berusaha sembuh demi kalian"senyum Lina

Damian terkejut melihat senyum tulus Lina, karena selama mengenal Lina dia tak pernah melihat senyum Lina.

"tapi gua minta jangan Snape anak anak pad atau kondisi gua"perintah Lina

"iya gua akan rahasiain ini dari anak anak. tapi Lo jangan lupa minum obat Lo supaya Lo cepet sembuh"nasehat Damian

Lina sudah selesai menjalani pemeriksaan. dia berencana pulang ke rumahnya. sesampainya di rumah dia melihat ayah, kakak, saudara tirinya dan ibu tirinya sedang bercanda di ruang keluarga.

Lina masuk melewati mereka yang sednag bercanda tanpa melihat mereka.

"Lina kamu sudah pulang sayang?kamu kemana aja kemaren gak pulang mama khawatir banget"ucap Maya

"gak usah pedulikan aku. anggep aja aku gak ada di rumah ini"dingin Lina

"apa yang kamu katakan Lina?"marah rezvan

"kakak Lina kok ngomongnya gitu?"ucap Nathan

"gak usah ikut campur Lo anak kecil"bentak Lina

Nathan yang di bentak pun merinding DNA bersembunyi di belakang Maya.

plak...

"Lina kamu ini kurang ajar dia itu adik mu"marah Daniel

"udah"dingin Lina

"mas jangan emosi"bujuk Maya

"l..Li..Lina maafin papa"ucap Daniel