Bab 9

setelah menceritakan itu patriak terlihat mengeluarkan air mata, Lin chen tahu bahwa sang ayah sangat merindukan ibunya,

"Ayah, Jangan khawatir Chen'er akan berjuang sekuat tenaga agar ayah bertemu dengan ibu, dan untuk klan ibu, aku Lin Chen berjanji akan  membayar apa yang kalian lakukan pada keluarga ku!" Ucap Lin Chen dengan mata tajamnya menuju langit langit ruangan,

"Chen'er ayah percaya dengan apa yang kau katakan, ayah juga akan memasuki pengasingan di saat itu mari kita membawa ibumu kembali," jawab Lin Feng,

Lin chen menganggukan kepalanya saat dia hendak berbicara, tiba tiba

"Tok,, tok ,, tok, Patriak ada beberapa klan yang sedang membuat keributan," Ucap murid senior di luar pintu kediaman patriak,

Patriak mendengar itu sontak berdiri dan menghapus air matanya, lalu melihat Lin Chen dan mengangguki kepalanya,

mereka berdua langsung bergegas menuju halaman klan,

saat mereka tiba pintu gerbang sudah hancur berantakan, "BERHENTII!!!" Teriak patriak klan Lin,

sontak semua langsung berhenti dan mengalihkan padanganya tepat pada dua sosok yang mereka tunggu,

dan dari mereka terdapat penghianat klan Lin yaitu tetua kedua tetua ketiga dan tetua ke lima,

"LIN FENG, SERAHKAN SENI KETERAMPILAN YANG DI GUNAKAN LIN CHEN ATAU KLAN MU AKAN MUSNAH!!!" Ucap patriak klan yao,

saat patriak akan berbicara dia di sela oleh Lin Chen "Jika kalian punya kemampuan kemari dan ambil lah," sahut Lin chen dengan malas,

"Bocah tengik, kau kira hanya klan mu saja yang mempunyai orang di ranah Soul Formation?" Patriak klan Lu

Lin chen tidak menangapi perkataan tersebut dia hanya menatap awan kosong lalu berkata "Kalian tidak perlu bersembunyi seperti itu, keluar lah" ucap Lin Chen pada kekosongan,

Tiba tiba di kekosongan terlihat tiga lelaki tua "HAHAHA, Bocah orang tua ini tidak akan berbasa basi lagi, cepat serahkan teknik yang kau keluarkan disaat pertandingan di tempat tuan kota" Ucap lelaki tua sambil mengelus jenggotnya,

"Leluhur" ucap ketiga patriak klan Yao, Lu dan Mo

---

Kultivasi ketiga leluhur -

-Yao guan Soul Transformasi tingkat 2

-Lu Hen Soul Formation tingkat 9

-Mo hua  Soul Formation tingkat 9

Lin Chen berkata dengan malas "Kalian orang tua bau tanah, ingin aku menyerahkan teknik pedang guntur? jika kalian mempunyai kemampuan kalian datang dan ambilah"

"Sombong!" Ucap leluhur klan yao, mereka langsung melesat ke arah Lin Chen,

Lin feng ingin membantu sang anak namun Lin chen berkata,"Ayah, kau hadapi para patriak dan menghianat klan itu untuk para leluhur mereka biar Chen'er yang menghadapinya"

Lin feng menghela nafasnya lalu mengangukan kepalanya pertanda ia setuju pada saran anaknya, dia langsut melesat ke arah ketiga patriak itu, sementar Lin chen dia terbang ke atas,

Saat Lin Chen melihat ketiga leluhur itu berhenti di hadapanya dia hanya tersenyum dingin "para tua bangka ini terlalu tamak akan kekuatan" Ucap Lin chen sambil mengelengkan kepalanya,

mendengar itu muka ketiga leluhur masing masing klan itu menjadi merah padam, "Lancang! Kau bocah bau memang pantas mati,"

leluhur klan mo meliriki kedua leluhur lainnya "Yao guan, Lu Hen, mari kita bunuh bocah sombong ini" ucap leluhur klan mo sambil menatap Lin Chen kembali,

mereka langsung mengeluarkan Seni keterampilan dari klanya masing masing,

"Seni pedang bulan : Tebasan Pembelah gunung"

"Seni Tombak Api : Tombak api pengahancur"

"Seni samsara : Telapak tangan samsara"

ketiga patriak mengeluarkan seni andalan mereka masing masing lalu melesat ke arah Lin chen,

Lin Chen juga tidak tinggal diam Dia langsung mengunakan seni keterampilannya,

"Seni 100.000 langkah petir"

Jreetttt

Swwooosssshhh

Sswwooooshhhh

saat lin chen bedeketan dia langsung mengunakan seni keterampilannya,

"Seni Telapak tangan petir"

Sswwooossshh

Duaarrrrr

tabrakan keempat serangan itu tak terelakan, gelombang hasil tabrakan juga terlalu besar,

Mereka yang sedang perang di bawah langsung memberhentikan pertarunganya lalu menengok keatas langit,

Di atas langit saat tabrakan antara energi itu,

Tiga leluhur terpental kebelakang hinga 20 meter,

Sedangkan Lin Chen hanya mundur 10 langkah, "Semenjak Seni tubuh ku naik ke tahap selanjutnya sekarang aku bisa bersaing dengan ranah soul transformation tingkat 7" gumam lin chen dalam hati

"Arrgg,Sial tubuh fisiknya sangat keras" Ucap leluhur klan yao

"Lu hen, Mo huan kita serang bocah itu dengan jarak jauh jangan menggunakan jarak dekat fisiknya terlalu menakutkan" lanjut leluhur klan yao,

Lalu mereka menyatukan kekuatanya,

"SENI GABUNGAN PENGHAKIM SURGA" Teriak ketiga leluhur,

Lin chen yang melihat seni gabungan mereka bertiga mengerutkan keningnya, lalu berkata, "Sepertinya aku harus mempercepat pertarungan ini" lalu dia mengeluarkan Seni keterampilan emas tingkat puncak itu,

Lalu Lin chen melayang lebih tinggi,

"Seni Petir : Pedang guntur kehancuran "

Swooooossshhh

Aura di dalam tubuh Lin chen melonjak dengan  gilanya, lalu awan yang tadinya cerah menjadi mencengkam dan di iringi suara petir yang mengelegar,

Disisi lain

"K-kenapa cuacanya tiba tiba gelap dan di iringi oleh petir, apakah ini pertanda musibah?" Tanya penduduk yang gelisah,

Beberapa dari mereka langsung berlarian ke rumah masing masing,

Di kediaman tuan kota,

Saat tuan kota berada di dalam ruangan kerjanya, tiba tiba dia merasakn fluktasi peperangan dari arah klan Lin, lalu dia menatap jendelanya seketika dia melihat awan langsung tergesa gesa melesat kekediaman klan lin,

"apakah orang gila ini sedang menyerang klan Lin, sangat bodoh mereka sama saja ingin bunuh diri" Gurut dalam hati tuan kota Xiao Ji,

---

Di tempat pertarungan

Ketiga leluhur membuka matanya lebar lebar karna aura yang ada di pedang itu seiring waktu makin bertambah dengan kuat,

"Siall keterampilan macam apa itu kenapa aura nya terus menerus meningkat," Ucap Lu hen,

"Hahaha, apakah kalian takut tuan muda ini akan menunjukan apa itu 70% kekuatan" Tawa Lin Chen bergema di seluruh pasukan,

Pertempuran juga berhenti saat pihaknya dan pihak lawan merasakan aura yang sangat besar, mereka semua melihat ke atas di tempat Lin chen berada

Di kepala Lin chen Sudah ada pedang besar yang di iringi petir yang menyelimuti pedang besar itu,

Ketiga leluhur mengeretak giginya lalu "Ayo kita serang dengan serangan gabungan kita"

"Seranggggg" Teriak ketiga leluhur itu,

Lin chen juga tinggal diam dia mulai mengarahkan tanganya kedepan,

Disisi lain

"BERHENTII!" Teriak tuan kota,

Mereka yang bertarung di bawah menoleh ke arah tuan kota,

Lin chen hanya melirik ke tuan kota lalu dia menambahkan kecepatan pedangnya itu,

SWOOOOSSSHHHH

DUUAARRRRRHHH

BOOOMMMMM

Tabrakan dari kedua energi itu tak terelakan,

Gelombang kejut sangat besar hingga orang orang yang terkena mengeluarkan seteguk darah termasuk tuan kota,

"TIDAAAKKKKK" teriak ketiga leluhur itu karna pedang petir milik Lin chen tidak musnah saat benturan melaikan semakin kuat energinya,

Ketiga leluhur itu tergesa gesa mencari harta perlindungan yang bisa melindungi nyawa mereka,

Sssssuuuuutttttttt

Duaaaaarrrr

Ketiga leluhur itu terkena serangan lin chen secara langsung,

"LELUHURRR" Teriak ketiga patriak klan yang menyaksikan leluhur mereka mati dengan cara seperti itu,

"Sial sial sial, Leluhur sudah mati, kita akan mati kita akan mati" panik para anggota klan yao

Lin chen yang masih berdiri di atas dia menatap kebawah "UNTUK PARA MURID KLAN LIN YANG MASIH SETIA DI BAWAH KEMIMPINAN AYAH SAYA, SEGERA HABISI PARA PENGHIANAT DAN PARA KLAN KLAN BODOH ITU," Teriak Lin Chen dengan keras

"Baik tuan muda chen" mereka langsung bergegas tetua klan lin yang masih berpihak pada ayahnya lin chen, mereka juga ikut menyerang klan klan itu,

Lalu lin chen melirik tuan kota, "Tuan kota anda tidak perlu bertindak, mereka terlebih dahulu menyerang kediaman klan ku!"

Mendengar itu tuan kota hanya menghela nafas " Teman muda lin chen, orang tua ini mengerti jadi orang tua ini akan pergi" jawab Tuan kota.

"Terima kasih tuan kota" Ucap lin chen sambil menangkup tanganya,

"Hei penghianat klan apakah anda ingin mati di tangan kami?" Ejek murid klan lin pada Lin jun Lin gu dan beberapa orang lainya,

"Sial, jika tahu begini kita tidak akan menghianati klan," ucap putus asa Lin Jun,

30 menit berlalu,

"Hahahaha kita menang "

"Kita menang, Hidup tuan muda chen, Hidup klan lin"

Teriakan menggema menandakan klan lin memenangkan pertempuran itu!,

Lin chen lalu terbang menuju posisi sang ayah,

"Ayah, kirim beberapa tetua untuk menjarah harta klan mereka," ucapnya

"Baiklah," Patriak klan langsung memangil 4 tetua lalu mereka menjalankan tugasnya masing masing,

--

Di aula klan Lin,

"Chen'er kapan kau ingin berangkat ke sekte?" Tanya Lin feng pada anaknya,

"Ayah, masalah sudah selesai chen'er akan berangkat sekarang" jawab Lin chen,

"Baiklah, ini kamu simpan untuk bekal kamu di jalan" Lin feng sambil menyerahkan cincin menyimpanannya, lalu di tolak oleh Lin chen,

"Ayah aku sudah di cicin ku cukup untuk sampai beberapa bulan, itu ayah gunakan saja untuk meningkatkan ranah ayah, ayah aku akan berangkat, ayah jaga diri baik baik dan sampai jumpa," jawab Lin Chen sambil memeluk sang ayah lalu melangkah pergi

Patriak klan hanya menghela nafas "Yasudah kamu berhati hatilah di jalan Chen'er"

"Baik ayah" -

----

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***