Ting tong, bel rumah berbunyi.
"Hai Ella, apa Deva ada di kamar?".
"Ya kak, mari masuk kak".
"Bagaimana dengan Amy?".
"Kak Amy masih les, baru pulang nanti sore kak".
Marvin adalah sahabat Deva, wajah yang sering terlihat dirumah akhir-akhir ini.
"Yo Dev, catatan hari ini ya", kata Marvin sambil memberikan bukunya padaku.
"Trims Vin".
"Amy biasanya pulang jam berapa sih Dev?".
"Amy terus, udah sih kalau emang suka bilang aja daripada keduluan yang lain".
"Maklum pejuang cinta, baru berani mepet mepet aja", jawab Marvin sambil tersenyum.
"Klik klik...", terdengar suara pintu kamar ditutup kuncinya.
"Dev, Amy bukan itu? Ayo kita duduk di luar aja Dev jangan dikamar", ajak Marvin.
"Ok ok", jawab Deva.
Saat Amy membuka pintu kamarnya,
"Amy.... ini untukmu", kata Marvin sambil memberikan sekotak coklat pada Amy.
"Terima kasih Vin".
"Dev apa ada yang mau kamu tanyain soal pelajaran hari ini?".
"Ya ada beberapa yang gak aku mengerti My (Amy)", jawabku.
"Ok sini aku bantu", jawab Amy.
Sudah menjadi pemandangan yang biasa akhir-akhir ini melihat aku, Amy dan Marvin duduk bersama di ruang santai lantai 2 rumah itu.
Hari ini adalah hari pertama aku kembali ke sekolah. Semua teman dan guru menyambutku hangat.
...----------------...
POV Marvin.
"Pagi Amy, nanti pulang sekolah kamu ada rencana apa?".
"Hai Vin, nanti aku bareng Deva mau ke tempat les, mama memasukkan Deva ke tempat les yang sama denganku", jawab Amy.
"Ooohh.... ok, sampai ketemu lagi nanti Amy", kataku sambil melambaikan tangan kepada Amy.
"Akhhh...harus cari cara lain deh", kataku dalam hati.
Ya, semenjak Deva kembali ke sekolah dan kini mendapat tambahan pelajaran di tempat les, berkurang sudah alasanku untuk mampir ke rumah Amy lagi.
Mamaku lebih memilih memanggil guru les ke rumah saat sore atau malam, menurut mamaku itu akan menjadi salah satu pengontrol mama untuk memastikan aku sudah berada di rumah pada malam hari.
Mungkin ini waktunya aku mengutarakan perasaanku pada Amy.
"Malam Amy, lagi apa?".
"Hai Vin, lagi nonton, ada apa?", tanya Amy.
"Apa besok pulang sekolah kamu ada les lagi?", tanya Marvin.
"Besok ga ada les, ada apaan sih Vin?".
"Besok pulang sekolah aku mau ngobrol bentar ya sama kamu, apa bisa".
"Ok Vin".
Keesokannya, sepulang sekolah.
Aku mengajak Amy duduk di kantin.
"Amy, disini", panggilku pada Amy.
"Mau minum atau makan ga My?", tanyaku pada Amy.
"Ga Vin, jadi ada apa sih, bikin penasaran aja deh dari kemarin", tanya Amy.
"Amy aku suka kamu", cerocosku sambil menunduk, aku bingung kalau harus berbasa basi, lebih baik kukatakan langsung saja.
Lalu setelah itu baru aku berani melihat wajah Amy, kulihat awalnya dia terkejut, kemudian dia tersenyum.
Kenapa dia hanya tersenyum, tapi tidak ada tanggapan pada perkataanku barusan.
"Terus bagaimana?", tanya Amy.
Kini giliranku yang bingung, apa dia tidak mendengar dengan jelas, atau aku yang kurang jelas atau bagaimana.
Mungkin semua pertanyaan dalam hatiku terbaca oleh Amy.
"Ya, sekarang aku tau kamu suka aku, lalu bagaimana?", tanya Amy.
"Apa kamu juga suka aku? Maksudku bukan sebagai teman, apa kamu suka aku Amy?", tanyaku mengulang pertanyaanku.
"Ya, aku juga suka kamu", jawab Amy.
"Apa kamu mau jadi pacarku?", tanyaku lagi.
"Ya Marvin".
Aku tersenyum lebar, mungkin ini senyum terlebar dalam hidupku.
Siang itu kami keluar gerbang sekolah sambil bergandengan tangan.
Deva menyelamati kami berdua, ikut berbahagia untuk kami.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments