" Kenapa hari ini dia tidak masuk ya, padahal baru sehari ketemu. Apa dia izin atau jangan-jangan sakit, duuhhh.. apaan sih kok malah mikirin anak baru itu," gumam pak Juna.
pukk....
Keusilan pak Joe yang tiba-tiba datang malah nimpuk temennya sama tumpukan kertas, yang jelas bikin pak Juna kaget.
" Hai mas bro, bengong saja dari tadi nanti kesambet setan kapok."
Pak Juna seketika mengumpat pada pak Joe,
" brengs*k kau Joe, pagi-pagi sudah nimpuk orang sembarangan bikin kaget saja."
"Sorry bro, habisnya dari tadi ku lihat kamu melamun kayak orang lagi putus cinta saja," oceh pak Joe.
"Putus cinta apanya, pacar saja gak punya," seru pak Juna.
"Tenang saja bro, mau aku Carikan gak?," goda pak Joe sambil mengerlingkan matanya.
" Halah, gayamu Joe mau Carikan padahal dia sendiri Jomblo akut huahahaaaa." Muka pak Joe langsung merah kaya tomat karena malu.
" Kamu kalau ngomong jujur amat bro, nyakitin sampe ke tulang rusuk,"lirih pak Joe dengan muka melasnya yang di buat-buat.
" Lebay lu Joe...ehh ngomong-ngomong anak baru kemarin mana kok gak ada kelihatan, tanya pak Juna menyelidik.
" Anu mas bro, dia sekarang tugasnya tidak disini saja tapi ke kantor pusat juga. Cieee nanya-nanya karyawan ku, roman - roman nya ada yang ngincar nihh...."goda pak Joe.
"Tau saja lu bro, kalau dapet kan lumayan buat temen jalan. Bete kerja di kota orang tidak ada teman main" jelas pak Juna.
Maklum saja pak Juna merasa kesepian sejak dia dipindahkan ke cabang FM Corp sehingga putus dengan pacarnya, alasannya pacarnya tidak mau hubungan jarak jauh alias LDR. Sebenarnya begitu juga pak Joe sama-sama perantauan dengan pak Juna dan secara tidak sengaja alasan pak Joe putus dengan pacarnya juga karena pacarnya tidak mau LDR an. Sebulan saja pacar pak Joe masih bertahan, habis itu putus deh. Malang memang nasib mereka berdua padahal mereka pacaran dengan mantannya dulu sudah bertahun-tahun mungkin 2/3 tahun. Hanya karena alasan tidak mau pacaran jarak jauh mantannya putuskan begitu saja tanpa memikirkan perasaan pasangannya. Kejam memang tapi itulah kenyataannya, padahal mereka dipindah karena tugas kerja dan keputusan management bukan keinginan mereka. Kecewa, sedih pastilah tapi itu semua sudah ada di kontrak kerja dan jadi resiko pak Juna dan pak Joe yang harus siap di pindah kapan saja. Begitulah sekilas kisah percintaan pak Juna dan pak Joe.
"Ya udah mas bro, aku mau ke ruang manager dulu kasih berkas ini. Tidak usah galau nanti aku bantuin PDKT sama Akira, oke bro!." Ucap pak Joe sambil berlalu keluar ruangan pak Juna.
"Oke sip" balas pak Juna.
"Uuuuhhh... lelahnya" lirih Akira sambil merentangkan kedua tangannya karena capek mengetik laporan yang numpuk. Seketika suara Hp nya bunyi...
Ting..
Akira melirik layar Hp nya dan membuka 1 pesan di WA nya. "No baru siapa ya?, gumamnya dalam hati.
💌"Akira hari ini gak ke FM Corp ya?"
Disisi Lain sebuah ruangan yang tak lain pak Juna sedang gelisah karena baru kirim pesan WA ke Akira. "Duuuhh di balas gak ya pesanku",gumam pak Juna sambil memandangi Hp nya.
" Ternyata no hp pak Juna ya...astaga lupa aku save no hp nya" lirih Akira sambil menepuk jidatnya. Dengan segera Akira balas pesan WA pak Juna.
💌"Maaf pak, hari saya kerja di kantor HI Corp. Ada apa ya pak?" tanya Akira penuh selidik.
"Yess, WA ku di balas" cicit pak Juna. Balas lagi ahhh batinnya.
💌" Kapan ke kantor FM Corp lagi?."
💌"Mungkin besok pak, sehari di kantor pusat sehari di kantor cabang begitu seterusnya"
💌"Ooh begitu, baiklah besok aja di bahas pas Akira ke sini."
💌"oke pak!"
"Yes bsok dia kesini"lirik pak Juna dengan wajah yang berseri-seri.
Disisi Lain ketika Akira sedang sibuk memeriksa berkas, tiba-tiba ada hembusan angin dari belakang yang membuat seketika bulu kuduk Akira merinding. Dilihatnya ke belakang tidak ada orang, dia pikir Dina tapi temannya itu sedang keluar urusan lain.
"Aaah mungkin perasaanku saja atau angin AC yang kencang"batin Akira.
"Bhaaaaa... "
" Kyaaaaaa..."teriak Akira.
Pak Sam tertawa terpingkal-pingkal lihat ekspresi Akira yang kaget dengan muka syok nya.
" Pak Sammmm.....bikin jantungan saja Taulah huftttt"kesal Akira.
" Makannya jangan sok serius gitu, kaya mau akad nikah aja."
" Bapak tuh aneh namanya orang kerja ya serius lah", cibir Akira masih muka juteknya.
" Slow aja kalau kerja."
" Memangnya pak Sam kerjanya usilin orang Mulu ",cibir Akira.
" Iya deh maaf, ehh ngomong-ngomong Akira suka nyanyi karaokean yuk ajak sama anak-anak yang lainnya."
" Kadang-kadang sih pak, malu aku pak karaokean suaraku jelek nanti gendang telinga pak Sam pecah."
" Suaraku juga jelek Akira, kan kita karaokean buat hiburan bukan ajang pencarian bakat hahaha ....."balas pak Sam.
" Masa suara pak Sam jelek, coba pak Sam nyanyi."
" Baiklah tapi jangan olok ya.. 🎵aku jatuh cinta kepada dirinya sungguh-sungguh cinta ooh apa adanya blabla..."pak Sam menyanyi dengan merdu tapi sambil menatap Akira penuh dengan penuh cinta dan itu terlihat jelas dimatanya psk Sam. Sampai Akira tidak fokus ditatapnya begitu, orang lain pun pasti bakal merasakan hal yang sama.
" Degdegdegdeg. . . " detak jantungnya Akira seperti habis lari maraton ditatap pak Sam sampe begitu.
" Gimana jelek kan suaraku?"tanya pak Sam pada Akira. Tapi yang ditanya malah bengong yang sibuk menetralkan dek jantungnya.
" Akira ...!"seru pak Sam. Membuat si empunya nama tersadar dari lamunannya.
" Aaah iya pak.."
" Aisss kok aku malah di cuekin sih..."
" Anu tadi aku terlalu terpesona dengan suara pak Sam yang mirip Hj.Roma Irama hahahaa"
" kampr*t lu...memang aku nyanyi lagu dangdut, Halah bilang aja kamu terpesona dengan suaraku yang aduhaii iya kan? " goda pak Sam yang membuat pipi Akira memerah seperti tomat.
" Tuh kan mulai kumat lagi narsisnya,"ledek Akira. Padahal dalam hati Akira, suara pak Sam memang bagus.
" Gimana mau gak sing song alias karaokean?"tanya pak Sam.
" Atur aja pak aku sih ngikut aja, tapi kalau gak sibuk ya pak?."
" Oke sip, nanti aku atur tanggal mainnya."
" Dihhh serasa mau manggung aja pakai diatur jadwal," balas Akira.
" Ehemm lagi apa nih serius amat?"sela ria di tengah percakapan pak Sam dan Akira.
"Pak Sam mau traktir kita karaokean, mau ikut gak?"
" Seriussss!"jawab ria dengan antusias.
" Eehh tolong aja pemirsa, saya cuma ngajak karaokean bukan traktir"sela pak Sam.
" Yahhh padahal sudah semangat 45",lirih ria.
" Harusnya yang ajak yang traktir lah.."goda Akira ke pak Sam.
" Enak aja mentang-mentang saya yang ngajak, patungan dong nanti tak tambahi dehh gimana setuju gak?"tawar pak Sam.
" Sip saya setuju!,sahut Akira.
" Saya ngikut saja"jawab ria. Sebenarnya sudah lama ria menaruh hati pada pak Sam tapi ternyata pak Sam menganggap semua teman. Pak Sam memang baik pada semua orang tapi ria menyalah artikan. Tapi tetap saja ria selalu mendekati pak Sam kadang caper. Hanya saja akhir-akhir ini ria tampak cemas karena pak Sam sangat dekat dengan Akira jadi dia tidak mau kalah.
" Ya sudah kalian lanjut kerja gih,awas ngrumpi!, titah pak Sam sambil meninggalkan mereka berdua.
" Akira, nanti kalau jadi kabari ya"kata ria.
" Siappp" balas Akira.
tak tak tak
Bunyi sepatu yang sepertinya mendekat ke arah meja kerjanya Akira, siapa lagi kalau bukan Dina sahabatnya Akira.
" Sudah balik lu, mana oleh-olehnya?"
" Cihhh,kamu kira aku habis pulang dari liburan."
" Siapa tau kan dapat oleh-oleh cowok ganteng" goda Akira.
" Ganteng dari Hongkong, yang ada aki-aki klien yang aku temui tadi. Kampr*t memang pak Bobi, dia bilang masih muda Din ganteng pula. Eeehh kena prank aku ternyata semua ucapan pak Bobi haluu.Sial,umpat Dina."
" Hahaha....."
Akira puas menertawakan Dina yang kena apes hari ini.
" Puas lu, ngetawain aku ya....tunggu pembalasanku!hufttt...."cibir Dina.
" Sabar dong Dina cantik, gitu aja marah!"
Akira mencoba meredam kemarahan Dina.
" Eeeh tunggu dulu, tadi aku lihat si ria nyamperin kamu tumben.ada apa,kasih tau dong?"
" kepo "balas Akira.
" Huh dasar pelit!" cibir Dina.
" Itu pak Sam mau ngajak karaokean trus si ria denger jadi dia mau iku juga, begono ceritanya. Mau iku juga kah? soalnya pak Sam suruh ajak yang lainnya,"jelas Akira.
" Dihhh si Ria pasti akal-akalannya saja karena mau deketin pak Sam, nyata langsung semangat 45"cicit Dina. Karena Dina juga tau kalau ria naksir pak Sam dari dulu.
" Din,aku mau cerita nih"bisik Akira pada Dina.
" Cerita apa nih, soal pak Max apa pak Sam?" tanya Dina.
" Bukan dua-duanya."
" Lha trus?" tanya Dina tambah penasaran.
" Soal spv di FM Corp,lirih Akira.
" Cerita dong, siapa tau aku bisa bantu."
" Kamu tau gak Din baru sehari aku ke sana spv promosi di sana memperhatikan aku sampe bikin aku gak fokus kerja,"terang Akira.
" Wajar sih",jawab Dina datar.
" Kok wajar sih,"sebal Akira dapat jawaban begitu dari Dina.
" Iyalah, secara kamu cantik trus tinggi apa gak klepek-klepek tu spv."terang Dina.
" Tapi dia sangat menggangu Din, baru gayanya kayak cowok playboy."
" Ganteng gak?", selidik Dina dengan wajah penasarannya.
" Dasar genit!"sambil memukul kepala Dina dengan kertas.
" Ouuu sakit tau, punya teman kejam betul Untung cantik." Ledek Dina sambil menyenggol bahu Akira.
" Pulang yuk, sudah jam pulang nih"ajak Akira.
" Eeemm aku nebeng ya soalnya tadi diantar hehehe..."rayu Dina dengan wajah di melas-melasin.
"100 ribu ya"jawab Akira.
"Sejak kapan temanku yang cantik dan baik hati perhitungan"gombal Dina.
"Diihhh ada maunya aja gombal, ayo sudah pulang."
"Let's go"seru Dina.
Saat perjalanan pulang mereka mampir ke ATM dulu,mendadak di kejutkan oleh seseorang yaitu mantan Akira. Belum sempat masuk, Akira langsung menarik tangan Dina untuk pergi dari tempat itu. Akira tidak ingin mengingat luka lama, meskipun dia sudah mencoba mengikhlaskan tapi belum bisa bertatap muka dengan sang mantan.
"Astaga akira, kenapa tarik-tarik tanganku sakit tau"keluh Dina.
"Lihat arah jam 3"perintah Akira.
"OMG Akira sumpah aku baru sadar kalau ada mantanmu"Dina langsung membekap mulutnya tak percaya dengan apa yang di lihat.
Pasalnya mantan Akira sudah lama tak terlihat, kabarnya balik ke kota asalnya. Tapi kenyataannya mereka berdua melihatnya sendiri hari ini.
"Sorry Din aku langsung tarik kamu tadi, Soalnya aku belum siap bertemu sejak putus."
Akira memang sudah memaafkan tapi dia belum bisa melupakan luka yang amat dalam diterimanya. Bayangkan saja Akira dan sang mantan pacaran hampir 4th sejak masuk kuliah sampe mau lulus tapi harus kandas karena perselingkuhan sang mantan dengan teman kampusnya. Namanya Miko, dia pria baik dan sangat perhatian pada Akira. Tapi entah kenapa sejak bertemu Selly teman kampus Akira, Miko berubah dan suka banyak alasan saat di ajak jalan Akira. Miko dan Selly kepergok saat nonton bioskop bareng. Begitulah cerita singkat masa lalu Akira yang sudah dia kubur dalam-dalam.
"Sabar ya Akira,aku tau bagaimana perasaanmu"Dina mencoba menguatkan Akira.
"Tak apa Din, aku sudah melupakannya"jawab Akira dengan lirih.
"Tapi aneh untuk apa dia kesini lagi, bukannya setelah lulus dia balik ke kota asalnya."tanya Dina dengan wajah penasarannya.
"Entahlah Din, setahuku dia sudah putus dengan Selly"jelas Akira.
"What's....!tau dari mana kalau mereka putus, jangan-jangan kamu kepo in mereka yaa" goda Dina .
"Dihhh kurang kerjaan apa aku ngurusin mereka"balas Akira tak terima.
"Tuh buktinya kamu tau"sela Dina sambil melirik curiga ke arah Akira.
"Jangan asal Jeplak lu, teman kampusku yang kasih tau di Grub. Bilang temanku Selly pasang foto cowok baru dan semua foto dia dengan Miko di sosmed sudah di hapus."
"Ooh begitu, rasain tuh Miko kena karma kali ya Akira"ujar Dina.
"Huss gak boleh gitu Din, tapi kata temanku kuliah si Selly gak mau pacaran jarak jauh alias LDR. Kalau tidak salah habi mereka lulus 6 bulan kemudian mereka putus."
"Ooh begitu...jadi Miko jomblo sekarang?"
"Kabarnya sih begitu"
"Kalau diajak balikan Miko mau gak?"goda Dina.
"Dihhh ogah, lagi pula dia masa lalu sedangkan aku mau cari masa depan."
"Sama pak Sam aja sudah,"goda Dina.
"Dihhh ngapain bahas Miko dari tadi bikin mood ku hilang aja,ini lagi malah bahas pak Sam"omel Akira pada Dina.
citttt
"Sudah sampe bos,mana uang ojeknya mba?sesuai aplikasi ya!"
"Astagaa cepet amat sudah sampe rumahku, padahal masih pengen gosip. Akira..sekarang sudah beralih jadi ojol ya, sungguh malang nasibmu nak"kata Dina sambil menepuk nepuk pundak Akira dengan wajah sendu.
"Kampr*t lu, sudah nebeng gratis ngolok lagi."
"Hahaha jangan marah dong, nanti cantiknya luntur. Makasih ya Akira sudah mau anterin sampe rumah, temanku yang super cantik,baik suka menabung pula"oceh Dina sambil turun dari motor Akira.
"Terimakasih kembali asisten lambe turah, ya udah aku mau pulang. Sorry gak mampir udah sore,lain kali aja ya salam buat ibu bapakmu ya."....
"Hati-hati di jalan,"teriak Dina.
Dalam hati Akira campur aduk, gara-gara habis ketemu si Miko lagi setelah bertahun-tahun putus. Apa yang dilakukan Miko disini, Akira takut Miko mengusik hidupnya lagi.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Setyowti Puji Rahayu
jangan kasih kesempatan buat Miko balikan Akira... sekali selingkung tetap aja gitu
2020-11-14
0
irna salut
jangan mau blikan lgi akira
2020-08-25
5