**Entah ada angin apa yang membuat ibuku memutuskan merantau jauh di luar pulau Jawa. Bapakku sudah menasehati dan melarang tapi ibu tidak mau mendengarkan dan tetap ngotot untuk pergi merantau. Ibu merantau bersama dengan temannya yang beda desa. Katanya mau bekerja sebagai buruh di warung makan khas jawa. Ibuku kalau sudah punya keinginan atau kemauan tidak bisa dibantah lagi sekalipun bapak sendiri yang menasehati. Bapak selalu kalah dari ibuku.
Akhirnya aku dan keluarga ditinggal ibu merantau. Aku hanya tinggal bersama dengan bapak,kakak,dan adik. Tiga kakakku yang lain juga tidak berada dirumah mereka bekerja dan tidur ditempat majikannya. Aku enam bersaudara, tiga perempuan dan tiga laki-laki.
Bapak adalah seorang petani biasa. Memiliki sepetak sawah kecil warisan dari orang tua. Selain mengurus sawah sendiri, bapak juga buruh tani ditempat orang dengan upah yang kecil. Alhamdulillah bisa buat makan keluarga dan sedikit buat biaya pengolahan sawah sendiri.
Sudah beberapa bulan berlalu ibuku pergi merantau. Tetapi tidak pernah sekalipun berkirim surat. Berkirim uang pun tak pernah. Bapak sangat khawatir takut terjadi apa-apa sama ibuku. Aku melihat bapak sering sedih dan melamun tapi tidak sekalipun diperlihatkan didepan anak-anaknya.
Semakin lama bapak sedikit keteteran mencari uang. Bekerja menjadi buruh tani ditempat orang nggak setiap hari ada. Ada kalanya bapak nganggur tidak bekerja, otomatis tidak punya penghasilan sama sekali.
Kalau sudah begini mau tidak mau kami harus berhemat. Bapak cuma bisa memasak nasi sama sambal korek saja. Bahkan terkadang hanya lauk garam dapur saja. Nasi beras pun dicampur dengan jagung atau tiwul (olahan dari singkong).
Kakakku sangat manja dan menang sendiri. Kakak tidak pernah mau makan kalau tidak ada lauknya. Dan akan ngamuk kalau kemauannya tidak dituruti. Hingga sering bapak harus berhutang ke warung untuk membeli telur. Ya telur itu khusus buat kakakku.
Aku dan adikku menerima apapun yang dimasak bapak dan tidak pernah protes atau minta sesuatu yang aneh. Adikku sangat pengertian dan tidak pernah mengeluh ataupun rewel. Adikku sangat tampan cuma sayang sedikit kurang. Tapi aku sangat menyayanginya sepenuh hati.
Aku masih belum bersekolah karena umurku belum cukup untuk masuk sekolah. Tetapi kakakku sudah sekolah SD. Kakak selalu sibuk dengan urusannya sendiri. Kalau tidak sekolah kerjanya cuma main sama teman-teman nya.
Melihat bapakku banting tulang sendiri bertahan hidup sekedar bisa memberi sesuap nasi untuk keluarga, membuat aku sedih dan juga kasihan. Aku nggak tega melihatnya tapi tidak bisa berbuat apa-apa. Aku hanya bisa membantu membereskan rumah. Seperti mencuci baju, mencuci piring, menyapu rumah/halaman, dll. Hanya itu yang bisa aku lakukan untuk bapakku.
Kakakku yang sudah bekerja seperti tidak perduli dengan keadaan adik-adiknya. Mereka sibuk dengan urusan sendiri-sendiri. Itu sebabnya aku tidak pernah dekat dengan kakakku. Bagiku saudara kandung tapi seperti orang lain saja. Entahlah kenapa bisa seperti itu.
Waktu itu aku memang masih kecil tapi aku sudah sedikit paham dengan apa yang terjadi. Bagiku tidak masalah saudaraku seperti itu. Disetiap do'a yang dipanjatkan aku memohon supaya bapak selalu diberikan kesehatan dan panjang umur supaya kelak ketika aku sudah bekerja bisa membahagiakan bapakku dan adikku.
Aku berharap ibu bisa ingat dengan keluarga dikampung. Meskipun tidak mengirim uang setidaknya kirimlah surat supaya yang dikampung tidak terlalu khawatir. Maklum jaman itu tidak ada hp, tv saja jarang ada yang punya dan masih hitam putih.
Rumah yang aku tinggali bersama keluarga hanya rumah sederhana. Lantai masih tanah, sumur masih nimba, masak pakai kayu, tidur di amben beralas tikar, dinding yang terbuat dari bambu, dan atap genting tanah liat yang tipis.
* Jangan menyerah dengan keadaan yang susah. Karena belum tentu kita orang yang paling susah. Jangan menoleh keatas tapi menoleh lah kebawah juga. Roda selalu berputar bergantian. Saat ini mungkin kita dibawah tapi tidak menutup kemungkinan kelak kita berada dibawah. Syukuri segala nikmat yang Allah beri insha Allah akan bertambah kenikmatan kita. Percayalah😊
Terima kasih banyak yang sudah baca jangan lupa tinggalkan jejak ya🙏😘**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖👥
jadi teringat masa kecilq juga nich
zaman blm secanggih sekarang, ibuku juga pekerja keras bantu kerja dirumah orang taoi gak sampai merantau jadi tiap hari masih bertemu
2023-04-28
1
May Setyo
seperti kisah keluarga ku jmn dl sama persis 6brsaudara 3laki 3perempuan bpkku di tinggal pergi ibukku merantau jg..
2020-12-24
1
Eka Supriyani
terharu
2020-12-23
2