Perhatian readers tersayang, tolong bijaklah dalam membaca ya karena dalam episode ini mengandung unsur dewasa.
Terima kasih🙏🙏
Ketika ku tatap kedua bola matamu, aku seperti merasakan ketulusan yang terpancar dari hatimu, apakah gerangan yang membuat diriku seperti ini, terasa berbeda dari rasa sebelumnya, cinta dapat membuatku resah dan gelisah, menatap masa depan penuh ceria, akankah semuanya indah pada waktunya, biarlah semua ku simpan dalam bejana waktu.
**
Aretha membaca berulang ulang diary yang ditulisnya.
" Hmmm, kenapa dengan diriku, apakah aku lagi kasmaran,?" gumam Aretha dalam hati.
Semoga aku tidak bertemu lagi dengan pria sinting itu, dasar pria mesum, pria gila , memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan.
**
Alarm berbunyi tepat pukul 05.00 WIB.
Aku bangun pagi dan bersemangat pergi ke dapur, masak makanan untuk sarapan pagi, hari ini hari dimana aku di interview di perusahaan XX, harus benar benar siap, jangan sampe kelaparan di tempat interview.
Setelah masak aku pun bergegas untuk mandi.
selesai mandi langsung aku menuju ruang ganti untuk berganti dan setelah itu langsung ke ruang makan untuk sarapan, disana masih gak ada orang, Papa sama Mama pasti udah berangkat ke kantor, Kak Mira pasti masih bermimpi indah.
**
Setelah itu aku menuju garasi untuk mengambil mobilku, sampai garasi apa yang kulihat " apes lah diriku hari ini, mana harus ikut wawancara, ban mobil kempes lagi, kempesnya coba dikit aja masih bisa diajak kompromi eh ini malah ban belakang dua duanya kempes rata dengan tanah.
Sialan pekerjaan siapa ini? awas kalo sampe aku tau pelakunya aku timpuk kepalanya pake batu biar tau rasa.
Aku akhirnya memesan grab biar cepat sampai.
"Hallo, mbak Aretha ya, oke ditunggu ya aku meluncur ke situ" kata sopir grab yang barusan di pesan Aretha lewat aplikasi grab.
Akhirnya yang ditunggu-tunggu pun datang.
Aretha pun melangkah masuk kedalam mobil.
Sampai blok M sopirnya menepikan mobil sambil berkata sudah sampai mbak,
Silahkan turun!
"Makasih pak!" kata Aretha sambil menyodorkan uang kepada pak sopir grab.
"Makasih ya mbak" Semoga harinya menyenangkan.
"Makasih pak" kata Aretha seraya melangkah memasuki halaman perkantoran yang sangat luas itu.
Setiap sudut jalan ada CCTV nya, kantor dengan gedung yang sangat besar, tinggi dan megah.
Tidak ku sangka perusahaan group XX sangat besar dan megah.
**
"Selamat pagi Bu, saya ke sini untuk mengikuti interview hari ini" kata Aretha sambil menunjukkan berkas yang dibawanya.
"Baik mbak Silahkan menunggu sebentar ya, kali ini mbak mbak atau mas yang melamar akan di interview oleh manager perusahaan karena CEO perusahaan ini lagi ada meeting diluar mungkin jam satu siang baru kembali " kata resepsionis kepada Aretha.
"Baik Bu Terima kasih infonya!" Ucap Aretha sambil tetap berdiri karena memang tidak ada tempat duduk untuknya
"Tiba tiba ada suara memanggil nama Aretha Franklin Stevia Roosevelt "
Aretha pun langsung beranjak dari tempat duduknya dan masuk ke ruang interview
setelah manager mengajukan beberapa pertanyaan akhirnya Aretha pun keluar dari tempat interview.
"Maaf ya Bu Aretha untuk selanjutnya anda akan di telepon langsung oleh CEO nya apakah anda di terima atau tidaknya tergantung jawaban anda hari ini." kata manager yang tadinya memberikan interview kepada Aretha.
"Baik Pak, terimakasih ya saya permisi dulu "
kata Aretha sembari beranjak pergi dan berlalu dari hadapan sang manajer.
Ketika menuruni tangga, karena Aretha tidak diijinkan lewat lift, jalan alternatif yang paling bagus adalah melalui tangga, dari lantai 25 sampe ke lantai satu. " Waduh bisa pingsan nih gue " umpat Aretha dalam hati.
Sesampainya di luar Aretha berpapasan dengan seorang pria yang wajahnya sangat familiar.
Pria itu memandang tajam ke arah Aretha
" Hmmm... rupanya dia melamar pekerjaan di perusahaan ku juga ya, awas aja kalo ketemu aku akan membuat mu bertekuk lutut di bawah kakiku, sambil memohon belas kasihan padaku.
Aretha pun pergi tanpa menoleh ke arah pria berjas tadi.
"Lapar banget, makan dulu ah " kata Aretha memasuki restoran yang berada diujung jalan dekat perusahaan group XX.
Sesampainya di sana langsung dia memanggil pelayan.
"Mau pesan apa mbak," kata pelayan itu menyodorkan buku menu makanan restoran itu.
"Saya pesan makanan paling spesial di restoran ini dan jeruk hangat satu ya " Kata Aretha sambil memainkan ponselnya.
lagi asyik asyiknya menunggu makanan mata Aretha melihat ke segala sisi ruang....
tiba tiba matanya tertuju pada 4 orang pria berjas yang duduk tidaklah jauh dari hadapannya.
Mata mereka saling beradu pandang.
" Kok dia lagi sih, kenapa harus ketemu si mesum Raymundo lagi ? kayak hantu aja sering menghantuiku kemanapun aku pergi " umpat Aretha dalam hati.
Tiba tiba pelayan membawa makanan pesanannya datang, tanpa pikir panjang Aretha langsung melahap makanan di depannya sampe ludes.
Setelah menyeruput minumannya ia pun beranjak pergi ke meja kasir.
Setelah membayarnya dia pun beranjak pergi tapi pas keluar dari pintu restoran langsung tangannya di tarik seseorang dengan kuatnya sehingga Aretha hampir jatuh.
Lelaki itupun menarik Aretha kedalam pelukannya dan langsung mengecup bibir Aretha.
"Lepaskan, dasar mesum, brengsek," Kata Aretha seraya mencoba melepaskan tangan si pria itu.
"Aku memang pria brengsek, pria mesum seperti yang kamu bilang,aku tergila gila pada dirimu sampai membuatku ingin selalu bertemu denganmu" kata pria itu berbisik di telinga Aretha.
"Ingatlah kalau itu ciuman keduamu ya?"Ucap pria itu dengan tatapan usil.
Aku akan selalu menunggu sampai kamu mau menerima cintaku " kata pria itu berlalu dari hadapan Aretha.
" Huh, dasar pria gak tau diri, kenapa sih aku harus bertemu lagi dengan orang sakit jiwa seperti pria tadi, gila benar tapi kenapa aku harus memikirkan makhluk tadi terus ya ?
aaaaiisss...." kesal Aretha.
"Awas aja kalau ketemu lagi aku akan membuat perhitungan denganmu pria mesum, Aretha berbicara sendiri sambil mengambil tissue basah dari tasnya dan membersihkan bekas ciuman Raymundo di pipinya itu.
Brengsek ciuman pertamaku telah di renggut olehnya lagi.
**
Raymundo berdiri sambil tertawa dan memegang bibirnya, betapa lembutnya bibir gadis itu, semoga kami berjodoh karena aku sangat menyukainya, kalau jodoh takkan kemana.
"Ini kali keduanya aku bertemu dengan canduku " ucap Raymundo sambil mengelus elus bibirnya.
" Mengapa perasaan ini semakin yakin kalau gadis itu adalah jodohku, " gumam Raymundo dalam hati.
Raymundo mencoba mengorek apa yang ada dalam hatinya saat ini, kenapa sangat terasa kalau hatinya sangat bergemuruh ketika bersentuhan langsung dengan gadis itu.
" Damn, gadis itu membuatku tak dapat berpikir jernih siapa sebenarnya gadis itu kenapa dia beda dengan semua gadis yang aku pacari " gumam Raymundo sambil tersenyum tipis melihat dirinya di cermin.
"Ternyata aku adalah pria mapan yang sangat tampan aku butuh gadis yang benar benar membuatku tersenyum, gadis yang benar benar membuatku semangat dalam hal apapun, gadis yang benar benar membuatku merasa nyaman bila berada didekatnya. " ucap Raymundo sambil menatap wajahnya di layar ponsel miliknya yang dijadikannya sebuah alat penilai tampangnya.
"Sekian banyak wanita yang aku pacari baru kali ini aku merasa ada sebuah magnet yang benar benar membuat diriku terikat dengan gadis itu.
" Next "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
☠ᵏᵋᶜᶟ ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔🍾⃝𝚀ͩuᷞεͧεᷠnͣ
waoww nanya lumayan panjang ya
2022-11-23
1
🍾⃝ ᴋɪͩʀᷞᴀͧɴᷡᴀͣ 🏘⃝Aⁿᵘ
Dih.. kamu ini plinplan sekali deh neng 😅😅😅 tapi selamat deh udah ngerasain apa itu cinta
2022-11-23
0
ㅤㅤㅤㅤ 🦚⃝⃟ˢᴴ𝐀⃝🥀ѕαηтι
nasibmu apes banget sih areta
2022-11-23
0