Rahasia Tersimpan

Keesokan harinya

Shireen terus melihat jam di dinding, waktu berjalan begitu lambat untuk wanita itu. Sedari tadi rasanya Shireen tidak tenang karena memikirkan bagaimana nasib putrinya di rumah.

Terlepas dari apapun yang dialami Shireen kemarin akibat ulah Axel, Shiren tetap bekerja dia menyamarkan lukanya dengan bedak dan juga memakai pakaian panjang agar luka memar tubuhnya tidak terlihat, dia juga berusaha menguatkan dirinya walaupun tubuhnya terasa remuk.

Dan sekarang waktu menunjukkan pukul menunjukkan pukul 07.00 malam, dia akan pulang satu jam lagi dan sedari tadi tentu saja Shiren tidak tenang, karena takut Axel datang ke rumah dan mengganggu Ilona.

"Kau pergi dulu ke dapur, berikam ini pada kitchen," ucap salah seseorang hingga Shireen mengangguk, dia yang sedang tidak fokus berusaha untuk kembali fokus, lalu mengambil benda itu, dan pergi ke area dapur untuk memberikan bahan makanan.

Dan ketika Shiren berjalan ke dapur, ternyata Austin masuk ke dalam hotel bersama Nadira, dan sepertinya Austin dan kekasihnya memang tidak pergi dari hotel itu hanya keluarga Austin saja yang berpindah hotel. Beruntung, Shireen hanya melihat Austin lewat kaca hingga Austin tidak melihat ke arahnya secara langsung dan tidak mungkin menyadari kehadirannya.

Akhirnya pekerjaan Shireen pun selesai, wanita itu bergegas untuk pergi ke loker dan mengganti pakaian. Setiap detik jam berlalu, dipenuhi kegelisahan, dia benar-benar tidak tenang meninggalkan Ilona dan sekarang pun ketika dia sudah selesai dengan pekerjaannya, Shireen langsung berlari agar cepat sampai di rumah.

"Apa yang terjadi." Mata Shiren terbelalak ketika melihat pintu messnya terbuka. Padahal tadi dia sudah menyuruh Ilona untuk mengunci pintu dan tidak mungkin Ilona membuka pintu sebelum dia datang, dengan cepat Shiren pun berlari masuk ke dalam rumah dan lagi-lagi rumah itu kosong.

"Ilona ... Ilona!" Shireen berteriak memanggil putrinya, dia berlari ke dapur dan kamar mandi tapi Ilona tidak ada di manapun, baru saja Shireen akan keluar tiba-tiba Shiren menghentikan langkahnya ketika melihat sebuah kertas yang berada di meja.

" anakmu aku bawa dan akan aku jual, anggap saja ini sebagai hukuman karena kau telah menghilang selama 1 tahun ini."

Dan rupanya Axel berhasil membawa Ilona dan menculik gadis kecil itu.

Tubuh Shireen ambruk ke lantai ketika mengetahui apa yang dilakukan oleh Axel. "Ilona!" Panggil Shireen, dalam sekejap Shiren seperti orang linglung, dia masih tidak percaya apa yang dia alami.

"Tidak, bukan saatnya aku merenung.” dengan cepat, Shiren pun bangkit dari lantai, kemudian dia langsung keluar dari rumah untuk mencari Ilona, dia berharap Axel tidak membawa Ilona ke tempat yang jauh.

3 jam kemudian

Wajah Shireen sudah sangat kacau, wanita itu sedari tadi sudah mencari Ilona kesana kemari, dia juga sudah melapor pada polisi dan juga meminta tolong pada teman-teman, tapi Ilona masih belum ditemukan. Dan sekarang karena terlalu buntu, Shiren malah mendatangi hotel tempatnya bekerja, tentu saja dia datang bukan untuk berkerja kembali melainkan untuk menemui Austin.

dia mengetahui bagaimana respon Austin jika bertemu dengannya, tapi hanya Austin yang bisa dia mintai tolong karena dia tahu power lelaki itu sangat besar, dan dia akan memohon, pada Austin agar Austin mencari anaknya, jika perlu dia akan berlutut pada lelaki itu.

Beruntung tadi Shireen sempat melihat Austin masuk, hingga pada akhirnya Shireen memaksa pihak resepsionis untuk membocorkan kamar Austin dan sekarang di sinilah Shireen berada di depan kamar kakak angkatnya, dengan cepat wanita itu langsung mengetuk pintu. Dia mengetuk pintu dengan keras seperti orang yang kesetanan hingga beberapa saat berlalu pintu pun terbuka.

"Kau!" Austin melotot galak. Seperti biasa, kebencian mendadak muncul ketika melihat Shireen. "Berani sekali kau menampakan dirimu di hadapanku!” teriak Austin.

"Aku mohon, tolong aku. Putriku diculik oleh suamiku, aku mohon bantu aku!" Shireen langsung berlutut, dia mengepalkan tangannya, memohon pada Austin, sedangkan Austin tentu saja tidak perduli.

"Pergi sana, jangan harap aku membantumu!" seelah mengatakan itu, Austin mundur berniat untuk menutup pintu. Tapi dengan cepat Shiren langsung bangkit dari berlututnya, kemudian menahan pintu lalu menarik tangan Austin.

"Bekali kau menyentuhku!" Austin langsung berteriak seraya menghempaskan tangan Shireen hingga tangan Shireen terbentur pada pintu, tapi seperti biasa dia tidak memperdulikan rasa sakitnya.

" kumohon tolong temukan anakku, dia juga darah dagingmu dia anakmu." Pada akhirnya Shireen terpaksa mengatakan rahasia yang selama ini dia simpan. Ya benar, Shiren adalah anak Austin bukan anak Axel.

Flashback .....

Flashback nya next bab ya, yuk 100 komen dulu ya mpo mpoku. kemarin aku libur karena kumpul keluarga ya, bsok sampai seterusnya update tiap hari seperti biasa, jadi tolong 100 komen dulu 😭

Terpopuler

Comments

Muji Lestari Tari

Muji Lestari Tari

hah kok bisa anak austin

2025-01-08

0

jen

jen

kan bener, dia anaknya Austin

2024-08-31

0

Wiera

Wiera

up

2024-08-01

0

lihat semua
Episodes
1 Derita Shiren
2 Sepotong Roti Sisa
3 Bekerja
4 Ketahuan
5 Keputusan
6 Pergi
7 Berhasil Kabur
8 Melihat
9 Tolong, Ibuku!
10 Tak Peduli
11 Tidak berubah
12 Rahasia Tersimpan
13 Flashback
14 nasib yang Malang
15 Pertolongan
16 Amarah
17 Jangan lukai dia lagi
18 Keras Hati
19 Membawa Pergi
20 Besok
21 Duka lara
22 Kekecewaan
23 Ide
24 Dia sudah tau
25 Takut
26 Feeling
27 sesal tak berguna
28 Pulang
29 terbongkar
30 Amuk4a
31 Balasan
32 update bsok
33 Hukuman
34 Ketulusan Shiren
35 Hati Yang patah
36 Membawa pergi
37 Surat Terakhir
38 Sadar
39 Menebus kesalahan
40 Harapan
41 Sikap Shiren
42 Sikap Ilona
43 Alasan Ilona
44 Berhenti mengaturku
45 Saingan Berat
46 Suasana Aneh
47 Saingan berat
48 Memaksa
49 Menuntut
50 Bertemu Sahabat
51 Hilang
52 sisa cinta
53 Besok
54 Sesal Tak berguna
55 Mengerjai Austin
56 Pernikahan yang tidak diinginkan
57 Kebohongan Terbongkar
58 Gagal
59 Hukuman
60 Terhalang Gengsi
61 Kritis
62 Pintu maaf
63 Hukuman
64 Ayah vs anak
65 Ilona
66 Mencoba
67 Keputusan Ilona
68 Menegaskan
69 Dion
70 Lepaskan Dia, Ilona
71 Jangan egois
72 Keputusan Ilona
73 Cemburunya Neo
74 Bunga
75 Kesal
76 Penenang
77 Sadar
78 Menjadi J4nda
79 Ingin kabur walau sebentar
80 Manis
81 Suamikuu
82 Say goodbye
83 I LOVE YOU PAPA DARIUS
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Derita Shiren
2
Sepotong Roti Sisa
3
Bekerja
4
Ketahuan
5
Keputusan
6
Pergi
7
Berhasil Kabur
8
Melihat
9
Tolong, Ibuku!
10
Tak Peduli
11
Tidak berubah
12
Rahasia Tersimpan
13
Flashback
14
nasib yang Malang
15
Pertolongan
16
Amarah
17
Jangan lukai dia lagi
18
Keras Hati
19
Membawa Pergi
20
Besok
21
Duka lara
22
Kekecewaan
23
Ide
24
Dia sudah tau
25
Takut
26
Feeling
27
sesal tak berguna
28
Pulang
29
terbongkar
30
Amuk4a
31
Balasan
32
update bsok
33
Hukuman
34
Ketulusan Shiren
35
Hati Yang patah
36
Membawa pergi
37
Surat Terakhir
38
Sadar
39
Menebus kesalahan
40
Harapan
41
Sikap Shiren
42
Sikap Ilona
43
Alasan Ilona
44
Berhenti mengaturku
45
Saingan Berat
46
Suasana Aneh
47
Saingan berat
48
Memaksa
49
Menuntut
50
Bertemu Sahabat
51
Hilang
52
sisa cinta
53
Besok
54
Sesal Tak berguna
55
Mengerjai Austin
56
Pernikahan yang tidak diinginkan
57
Kebohongan Terbongkar
58
Gagal
59
Hukuman
60
Terhalang Gengsi
61
Kritis
62
Pintu maaf
63
Hukuman
64
Ayah vs anak
65
Ilona
66
Mencoba
67
Keputusan Ilona
68
Menegaskan
69
Dion
70
Lepaskan Dia, Ilona
71
Jangan egois
72
Keputusan Ilona
73
Cemburunya Neo
74
Bunga
75
Kesal
76
Penenang
77
Sadar
78
Menjadi J4nda
79
Ingin kabur walau sebentar
80
Manis
81
Suamikuu
82
Say goodbye
83
I LOVE YOU PAPA DARIUS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!