Bekerja

"Mommy!” iIlona langsung masuk ke dalam kamar dan ternyata Shireen sedang berbaring, tubuh Shiren terasa lemas karena demam dan juga belum memasukkan makanan ke dalam perutnya. Beberapa kali dia meminjam uang pada teman-teman yang dulu bekerja di restoran yang sama, tapi tidak ada yang meminjamkan uang padanya tentu saja karena teman-teman Shireen tahu bahwa Shireen tidak akan mampu membayar uang mereka padahal Shiren hanya meminjam uang untuk makan hari ini saja.

"Mommy!" Panggil Ilona. Hingga Shireen yang masih memejamkan mata langsung membuka matanya.

"Ilona kau sudah pulang." Ada rasa Khawatir di dalam diri Shireen, dia takut Shireen lapar sedangkan di rumah tidak ada makanan apapun.

"Mommy, orang itu sudah tidak ada ayo kita makan aku membeli makanan." Sampai saat ini Ilona tidak pernah memanggil Axel Daddy, sepertinya kebencian sudah tertanam jelas di diri gadis kecil itu.

"Ilona kau mendapatkan uang dari mana?" Shireen langsung terkejut karena takut Ilona melakukan hal tidak baik untuk mendapatkan uang.

"Momi uang yang ada di tasku aku tidak jajankan di kantin, aku membelikan makanan ini untuk kita. Ayo kita makan sebelum orang itu datang ke rumah."

Ada rasa kasihan di dalam diri Shireen ketika mendengar apa yang diucapkan Ilona, sudah dipastikan putrinya menahan lapar. Dengan cepat Ilona pun langsung membantu Shireen untuk duduk, dan pada akhirnya mereka pun makan dengan terburu-buru karena takut Axel masuk ke dalam rumah dan merebut makanan mereka.

"Nanti malam, Mommy akan pergi siapa tahu ada siapa tahu ada yang membutuhkan jasa mommy, tidak apa-apa kan nanti kau menahan lapar sebentar," ucap Shiren, sepertinya dia tidak bisa diam saja, wanita itu harus mencari pekerjaan menawarkan jasa-jasanya pada restoran, biasanya restoran selalu membutuhkan pekerja part time dadakan.

Belum Ilona menjawab, ponsel Shireen berdering. Satu pesan masuk ke dalam ponselnya, hingga Shiren langsung melihatnya. Mata Shireen membulat ketika melihat notifikasi email yang masuk baru, yang menyatakan bahwa dia lulus di perusahaan yang baru berdiri.

"mommy baik-baik saja?" Tanya Ilona, hingga Shiren tersadar. Dua bulan lalu, Shireen melamar ke sebuah perusahaan baru yang dinaungi oleh pemerintah dan pengusaha swasta, perusahaan itu melihat dari bakat para calon pekerja. Termasuk Shireen di mana dia hanya memasukkan ijazah sekolah menengah, dan melamar menjadi staff biaaa. Shireen pikir dia tidak akan diterima Karena setelah interview ketiga kali dia tidak mendapatkan panggilan lagi, tapi ternyata sekarang dia diterima.

Karena perusahaan yang akan menjadi tempat Shireen bekerja sama dengan pemerintah, walaupun Shireen tidak memiliki ijazah yang tinggi, tapi Shireen bisa mendapatkan gaji yang layak, dan Sheeran bersyukur atas itu.

"Ilona, Mommy diterima bekerja di perusahaan besar." Shireen menghapus air matanya karena dia tidak percaya bahwa dia akan bekerja di tempat tetap, dia tidak harus memikirkan esok harus mencari kerja ke mana dan harus mendapat uang dari mana. Walaupun uang yang dia dapatkan bulanan tapi tentu saja itu cukup menutupi semuanya, setidaknya jika dia mempunyai uang lebih dia bisa pergi jauh dari Axel.

"apa artinya kita tidak akan terus kelaparan?" Tanya Ilona dengan polosnya, hingga Shireen menggangguk.

"Mommy akan mengajukan pinjaman pada teman-temanmu untuk sebulan ke depan," jawab Shiren.

****

Beberapa hari kemudian

Waktu menunjukkan pukul 05.00 sore, akhirnya pekerjaan Shireen selesai. Ini sudah beberapa hari berlalu Shireen bekerja di perusahaan ini, dan rasanya hidup Shireen benar-benar membaik. Axel sudah mengetahui bahwa dia bekerja di perusahaan besar dan Shiren mengatakan bahwa dia tidak bisa memberikan uang harian, dan Axel setuju tapi Shireen harus memberikan uang yang banyak pada Axel ketika mendapatkan gajih. Tentu saja Shireen juga setuju, yang terpenting Axel tidak menyiksanya, dan tentu saja Shireen berbohong tentang gajinya, dia hanya menyebutkan seperempat nominal gajihnya pada Axel, hingga dia bisa menabung untuk kelangsungan hidupnya ke depan dan agar bisa lepas dari lelaki itu.

Dan beruntung pula teman Shireen memberikan pinjaman untuk Shireen, hingga Dia mempunyai bekal untuk transportasi dan untuk sehari-hari Ilona, tentu saja Axel tidak tau karena jika tahu mungkin saja lelaki itu akan merebut semua uangnya.

Sementara di sisi lain

"Austin kau benar-benar tidak bisa menemaniku?" Tanya Nadira kekasih Austin, wanita itu menatap kekasihnya dengan jengkel, sebab Austin malah membatalkan semuanya secara sepihak.

Austin yang sedang berada di depan laptop mengangkat kepalanya, kemudian dia menatap kekasihnya. "Maafkan aku, harus mendatangi perusahaanku yang baru," jawab Austin. "Berbelanja lah, aku akan mengirimkan uang ke rekeningmu!”

" selalu saja seperti itu, apa kau pikir aku bisa dibeli dengan uang!" Nadira menghentakan kakinya kemudian keluar dari ruangan Austin membuat Austin menghela nafas, seandainya dia tidak sibuk dia pasti akan menemani wanita itu, wanita yang sudah menjadi kekasihnya selama 9 tahun ini

Austin dan Nadira berpacaran ketika mereka kuliah, beberapa kali Nadira meminta Austin untuk menikahinya, tapi entah kenapa Austin tidak percaya dengan ikatan pernikahan hingga dia selalu menolak keinginan Nadira, bahkan Austin mengatakan lebih nyaman seperti ini, terlebih lagi Austin tidak ingin memiliki anak, itu sebabnya Austin enggan menikah.

Sebenarnya, keluarga Austin sangat bahagia dan sanga bahagia. tapi entah dia tidak mau menikah apalagi sampai memiliki anak, karena ternyata hubungan keluarga Austin di masa lalu begitu berantakan, dan mungkin itu yang membuat Austin trauma.

Lamunan Austin buyar ketika mendengar suara ponsel berbunyi, dan ternyata Nadira yang menelponnya. "Ya sudah cepat kirimkan uang ke rekeningku!" Ketus Nadira, membuat Austin tertawa. Dia pun langsung mengutak-atik ponselnya kemudian mengirim uang pada rekening Nadira, dan setelah itu Austin pun bangkit dari duduknya kemudian dia langsung mengambil jas lalu menyambar kunci mobilnya untuk pergi ke perusahaan baru miliknya.

Pada akhirnya mobil yang ditumpangi Austin pun sampai di perusahaan, lelaki itu turun dari mobil kemudian berjalan masuk. Beberapa orang yang menyambut, membungkuk hormat pada pemimpin perusahaan tersebut

Shireen yang baru saja akan pergi ke bawah dah untuk membeli makan menghentikan langkahnya, ketika dia melihat siapa lelaki yang baru saja masuk ke dalam perusahaan, tubuh wanita itu diam mematung ketika melihat kakak angkatnya yang dulu mengusirnya.

"Tunggu, apa perusahaan ini miliknya!” tiba-tiba wajah Shireen langsung memucat, jika perusahaan ini milik Austin dan jika Austin mengetahui dia bekerja di sini, akankah dia dipecat?

Terpopuler

Comments

Mur Lina

Mur Lina

Jgnlah sombong Austin dgn Shireen Krn Shireen punya tanggungan yaitu anaknya ...
kasihanilah Shireen 🙏🙏🙏

2025-01-08

0

Muji Lestari Tari

Muji Lestari Tari

siren kasihan

2025-01-08

0

Permen Lilipop

Permen Lilipop

Shireen blm apa2 udh ktmu org masa lalu yang membuat hati'y terluka dulu
akankah mereka ketemu lagi di t4 krj?

2024-07-04

2

lihat semua
Episodes
1 Derita Shiren
2 Sepotong Roti Sisa
3 Bekerja
4 Ketahuan
5 Keputusan
6 Pergi
7 Berhasil Kabur
8 Melihat
9 Tolong, Ibuku!
10 Tak Peduli
11 Tidak berubah
12 Rahasia Tersimpan
13 Flashback
14 nasib yang Malang
15 Pertolongan
16 Amarah
17 Jangan lukai dia lagi
18 Keras Hati
19 Membawa Pergi
20 Besok
21 Duka lara
22 Kekecewaan
23 Ide
24 Dia sudah tau
25 Takut
26 Feeling
27 sesal tak berguna
28 Pulang
29 terbongkar
30 Amuk4a
31 Balasan
32 update bsok
33 Hukuman
34 Ketulusan Shiren
35 Hati Yang patah
36 Membawa pergi
37 Surat Terakhir
38 Sadar
39 Menebus kesalahan
40 Harapan
41 Sikap Shiren
42 Sikap Ilona
43 Alasan Ilona
44 Berhenti mengaturku
45 Saingan Berat
46 Suasana Aneh
47 Saingan berat
48 Memaksa
49 Menuntut
50 Bertemu Sahabat
51 Hilang
52 sisa cinta
53 Besok
54 Sesal Tak berguna
55 Mengerjai Austin
56 Pernikahan yang tidak diinginkan
57 Kebohongan Terbongkar
58 Gagal
59 Hukuman
60 Terhalang Gengsi
61 Kritis
62 Pintu maaf
63 Hukuman
64 Ayah vs anak
65 Ilona
66 Mencoba
67 Keputusan Ilona
68 Menegaskan
69 Dion
70 Lepaskan Dia, Ilona
71 Jangan egois
72 Keputusan Ilona
73 Cemburunya Neo
74 Bunga
75 Kesal
76 Penenang
77 Sadar
78 Menjadi J4nda
79 Ingin kabur walau sebentar
80 Manis
81 Suamikuu
82 Say goodbye
83 I LOVE YOU PAPA DARIUS
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Derita Shiren
2
Sepotong Roti Sisa
3
Bekerja
4
Ketahuan
5
Keputusan
6
Pergi
7
Berhasil Kabur
8
Melihat
9
Tolong, Ibuku!
10
Tak Peduli
11
Tidak berubah
12
Rahasia Tersimpan
13
Flashback
14
nasib yang Malang
15
Pertolongan
16
Amarah
17
Jangan lukai dia lagi
18
Keras Hati
19
Membawa Pergi
20
Besok
21
Duka lara
22
Kekecewaan
23
Ide
24
Dia sudah tau
25
Takut
26
Feeling
27
sesal tak berguna
28
Pulang
29
terbongkar
30
Amuk4a
31
Balasan
32
update bsok
33
Hukuman
34
Ketulusan Shiren
35
Hati Yang patah
36
Membawa pergi
37
Surat Terakhir
38
Sadar
39
Menebus kesalahan
40
Harapan
41
Sikap Shiren
42
Sikap Ilona
43
Alasan Ilona
44
Berhenti mengaturku
45
Saingan Berat
46
Suasana Aneh
47
Saingan berat
48
Memaksa
49
Menuntut
50
Bertemu Sahabat
51
Hilang
52
sisa cinta
53
Besok
54
Sesal Tak berguna
55
Mengerjai Austin
56
Pernikahan yang tidak diinginkan
57
Kebohongan Terbongkar
58
Gagal
59
Hukuman
60
Terhalang Gengsi
61
Kritis
62
Pintu maaf
63
Hukuman
64
Ayah vs anak
65
Ilona
66
Mencoba
67
Keputusan Ilona
68
Menegaskan
69
Dion
70
Lepaskan Dia, Ilona
71
Jangan egois
72
Keputusan Ilona
73
Cemburunya Neo
74
Bunga
75
Kesal
76
Penenang
77
Sadar
78
Menjadi J4nda
79
Ingin kabur walau sebentar
80
Manis
81
Suamikuu
82
Say goodbye
83
I LOVE YOU PAPA DARIUS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!