Sepotong Roti Sisa

Penyiksaan pun berhenti, Axel sepertinya sudah lelah menyiksa Shiren, dan tepat ketika Axel keluar dari kamar, Shiren langsung melonggarkan pelukannya pada Ilona.

“Mommy!” Ilona berteriak ketika melihat wajah Shiren yang pucat. Sedangkan Shiren hanya tersenyum.

"Ilona, tolong ambilkan Mommy air es." Shiren berusaha tersenyum, karena dia tau putrinya khawatir padanya, dan dengan cepat, Ilona langsug bangkit dari duduknya kemudian berjalan dengan kaki gemetar lalu keluar dari kamar dan menuju dapur untuk mengambil air es.

Shiren sengaja menyetok air es, karena dia tau dia bisa di siksa kapan saja, dia tidak mempunyai uang untuk pergi ke dokter, wanita malang itu selalu mengobati dirinya dengan mengkompres lukanya sendiri, walaupun sama sekali tidak mengurangi rasa sakit akibat siksaan yang dilakukan oleh Axel.

Setelah beberapa saat berlalu, Ilona kembali datang ke kamar sambil membawa air yang sudah terisi dengan esbatu, tak lupa gadis kecil itu juga membawa handuk, dia seperti tau, apa yang harus dilakukan ketika ibunya di siksa oleh ayahnya.

"Mommy, berbaliklah aku akan mengomres punggung Mommy!' titah Ilona, walaupun dia sendiri masih gemetar akibat penyiksaan yang di lakukan oleh Axel, tapi Ilona berusaha menegarkan dirinya karena sang ibu terlihat sangat kesakitan.

Waktu menunjukan pukul 3 dini, sedari tadi, Shiren tidak bisa tertidur, tentu saja karena dia merasa seluruh tubuhnya nyeri, dia juga merasakan seluruh kulitnya perih.

''YA Tuhan, besok aku harus mencari kerja kemana,'' shiren bergumam pelan, tadi dia tidak membawa uang karena harus membayar daycare dan sekolah Ilona, karena selama ini ketika Shiren bekerja, Ilona akan diam di daycare, tentu saja karena Shiren tdak percaya pada Axel, dia takut Axel melakukan sesuatu pada Ilona.

Dan besok Shiren bingung harus mencari kerja kemana lagi, sebab restoran tempat dia berkerja sudah tutup permanen, dan dia juga belum ada panggilan partime di restoran lain, dn jika besok dia tidak membawa uang, pasti dia akan di siksa lagi oleh suaminya.

"Haruskah aku menemui keluarga Daddy Philips dan meminta bantuan mereka." Secara tiba-tiba mengingat keluarga angkatnya yang sangat kaya raya, tapi tiba-tiba dia juga mengingat pengusiran Austin beberapa tahun lalu.

Ketika usia Ilona masih berusia 2 tahun, Shireen pernah datang ke rumah keluarga angkatnya, meminta perlindungan karena saat itu dia sudah tidak tahan disiksa oleh Axel, tapi sayangnya dia malah bertemu Austin dan Austin malah mengusirnya serta mengancamnya, lelaki itu tidak percaya dengan apa yang Shireen katakan. Dan semenjak saat itu Shireen tidak pernah berniat mendatangi lagi keluarga angkatnya, walaupun dia dalam kondisi hampir meregang nyawa di tangan Axel.

Shireen meringis ketika membalikkan tubuhnya, dia yang tadinya berbaring sambil telentang sekarang berbaring menyamping menghadap ke arah Ilona. Seberat apapun hidup yang dijalani oleh Shireen sekarang, Shiren tidak pernah menyesali kehadiran Ilona, tapi sesekali dia selalu merasa bersalah karena tidak bisa memberikan kehidupan yang layak untuk putrinya.

Bahkan Shiren lupa, kapan terakhir dia memberikan baju untuk Ilona. Dan sekarang sehari-hari Ilona hanya memakai pakaian lusuh, ada juga beberapa pakaian yang diberikan oleh teman-teman sekolah Ilona.

Malam berganti pagi

Shireen terbangun ketika sinar matahari masuk ke dalam kamar, ketika dia bangun, dia sudah tidak melihat Ilona di sebelahnya. Wanita itu melihat ke arah jam ternyata waktu menunjukkan pukul 08.00 pagi, dan sepertinya Ilona sudah pergi ke sekolah. Beruntung sekolah tidak terlalu jauh dengan rumahnya hingga Ilona bisa pergi sendiri, beruntung kemarin tanpa sepengetahuan Axel Shireen Sudah menyelipkan beberapa uang untuk Ilona jajan di kantin.

Ketika Shireen akan bangkit dari berbaringnya, muncul sosok Axel, "aku tidak mau tahu, seminggu lagi kau harus menyiapkan uang untukku, karena aku dan teman-temanku akan pergi berlibur.” setelah mengatakan itu, Axel langsung berbalik kemudian lelaki itu keluar dari kamar.

Shiren Turun dari ranjang, wanita itu berjalan tertatih-tatih ke arah kamar mandi. Setelah berada di kamar mandi, tubuh Shireen malah ambruk di bawah, selain merasakan nyeri di sekujur tubuhnya sepertinya Shireen juga demam, hingga dia tidak sanggup melangkah lagi.

****

Ilona menatap teman-temannya yang sedang berada di kantin, rasanya perutnya begitu lapar, karena tadi pagi dia tidak sarapan tentu saja karena dia tidak ada makanan di rumah, Ilona membuka tasnya untuk mengambil minum, berharap bisa mengganjal lapar dan tak lama mata gadis kecil itu membulat ketika melihat uang di tasnya, dia tahu ibunya yang menaruh uang itu.

Saat Ilona akan masuk ke dalam kantin, tiba-tiba Ilona terpikirkan sesuatu. "Jika aku membelikan uang ini untuk makan, lalu bagaimana jika Mommy juga belum makan." Ilona menghentikan langkahnya ketika akan masuk ke dalam kantin, dia mengingat ibunya yang mungkin juga belum makan. Dan pada akhirnya Ilona memutuskan untuk menyimpan kembali uang, dan berniat membelikan makanan ketika pulang dari sekolah untuk dia makan bersama ibunya.

Setelah itu Ilona langsung berbalik kemudian dia pergi ke kamar mandi untuk mengambil air keran untuk diminum, karena barusan air yang dia bawa juga sudah habis.

Ketika dia masuk ke dalam kamar mandi, ada setengah bungkus roti yang terlihat di tempat sampah, sepertinya pemilik roti itu sudah kenyang hingga membuang setengahnya. Ilona melihat ke sana kemari, memastikan tidak ada yang melihat dan dengan cepat roti yang berada di tempat sampah itu sudah berpindah tangan ke tangan Ilona, dia yang merasa lapar tidak merasakan jijik, yang dia pikirkan adalah perutnya terisi walaupun hanya dengan sepotong roti bekas.

"Akhirnya perutku tidak lapar lagi." Ilona mengucapkan itu sebagai sugesti, agar dia merasa kenyang padahal tentu saja dia masih lapar karena roti yang dia makan hanya setengah.

Akhirnya jam pelajaran pun selesai, Ilona keluar dengan terburu-buru. Dia ingin segera membeli makanan murah agar bisa dimakan dengan ibunya, dan pada akhirnya Setelah membeli makanan yang biasa dia beli Ilona pun langsung berjalan untuk pulang.

Sebelum masuk ke dalam rumah, Ilona terlebih dahulu menyimpan makanan di tas kemudian dia bungkus dengan bukunya karena dia tidak mau ayahnya tahu dia mempunyai makanan, karena tentu saja Ilona takut makanannya akan direbut. Dan Ilona sungguh berharap ayahnya tidak ada di rumah.

****

Terpopuler

Comments

guntur 1609

guntur 1609

miris kehidupan ilona dan shire

2025-02-19

0

Mila

Mila

🥺

2025-02-21

0

Muji Lestari Tari

Muji Lestari Tari

llona kuat ya

2025-01-08

0

lihat semua
Episodes
1 Derita Shiren
2 Sepotong Roti Sisa
3 Bekerja
4 Ketahuan
5 Keputusan
6 Pergi
7 Berhasil Kabur
8 Melihat
9 Tolong, Ibuku!
10 Tak Peduli
11 Tidak berubah
12 Rahasia Tersimpan
13 Flashback
14 nasib yang Malang
15 Pertolongan
16 Amarah
17 Jangan lukai dia lagi
18 Keras Hati
19 Membawa Pergi
20 Besok
21 Duka lara
22 Kekecewaan
23 Ide
24 Dia sudah tau
25 Takut
26 Feeling
27 sesal tak berguna
28 Pulang
29 terbongkar
30 Amuk4a
31 Balasan
32 update bsok
33 Hukuman
34 Ketulusan Shiren
35 Hati Yang patah
36 Membawa pergi
37 Surat Terakhir
38 Sadar
39 Menebus kesalahan
40 Harapan
41 Sikap Shiren
42 Sikap Ilona
43 Alasan Ilona
44 Berhenti mengaturku
45 Saingan Berat
46 Suasana Aneh
47 Saingan berat
48 Memaksa
49 Menuntut
50 Bertemu Sahabat
51 Hilang
52 sisa cinta
53 Besok
54 Sesal Tak berguna
55 Mengerjai Austin
56 Pernikahan yang tidak diinginkan
57 Kebohongan Terbongkar
58 Gagal
59 Hukuman
60 Terhalang Gengsi
61 Kritis
62 Pintu maaf
63 Hukuman
64 Ayah vs anak
65 Ilona
66 Mencoba
67 Keputusan Ilona
68 Menegaskan
69 Dion
70 Lepaskan Dia, Ilona
71 Jangan egois
72 Keputusan Ilona
73 Cemburunya Neo
74 Bunga
75 Kesal
76 Penenang
77 Sadar
78 Menjadi J4nda
79 Ingin kabur walau sebentar
80 Manis
81 Suamikuu
82 Say goodbye
83 I LOVE YOU PAPA DARIUS
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Derita Shiren
2
Sepotong Roti Sisa
3
Bekerja
4
Ketahuan
5
Keputusan
6
Pergi
7
Berhasil Kabur
8
Melihat
9
Tolong, Ibuku!
10
Tak Peduli
11
Tidak berubah
12
Rahasia Tersimpan
13
Flashback
14
nasib yang Malang
15
Pertolongan
16
Amarah
17
Jangan lukai dia lagi
18
Keras Hati
19
Membawa Pergi
20
Besok
21
Duka lara
22
Kekecewaan
23
Ide
24
Dia sudah tau
25
Takut
26
Feeling
27
sesal tak berguna
28
Pulang
29
terbongkar
30
Amuk4a
31
Balasan
32
update bsok
33
Hukuman
34
Ketulusan Shiren
35
Hati Yang patah
36
Membawa pergi
37
Surat Terakhir
38
Sadar
39
Menebus kesalahan
40
Harapan
41
Sikap Shiren
42
Sikap Ilona
43
Alasan Ilona
44
Berhenti mengaturku
45
Saingan Berat
46
Suasana Aneh
47
Saingan berat
48
Memaksa
49
Menuntut
50
Bertemu Sahabat
51
Hilang
52
sisa cinta
53
Besok
54
Sesal Tak berguna
55
Mengerjai Austin
56
Pernikahan yang tidak diinginkan
57
Kebohongan Terbongkar
58
Gagal
59
Hukuman
60
Terhalang Gengsi
61
Kritis
62
Pintu maaf
63
Hukuman
64
Ayah vs anak
65
Ilona
66
Mencoba
67
Keputusan Ilona
68
Menegaskan
69
Dion
70
Lepaskan Dia, Ilona
71
Jangan egois
72
Keputusan Ilona
73
Cemburunya Neo
74
Bunga
75
Kesal
76
Penenang
77
Sadar
78
Menjadi J4nda
79
Ingin kabur walau sebentar
80
Manis
81
Suamikuu
82
Say goodbye
83
I LOVE YOU PAPA DARIUS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!