Bab 4

Henry menyandarkan tubuhnya di sofa, ia memikirkan yang hari ini terjadi pada Erica, setelah pertemuanya dengan Yasmine mendadak kesehatan Erica menurun, biasanya dia tidak pernah menaruh rasa penasaran seperti ini, tapi. . .

"Mah " Panggil Henry menyapa Nathalie

"Henry ? Kenapa ada disini?" tanya Nathalie menatap heran pada Henry.

Pagi-pagi sekali Henry sudah berada di kantor Nathalie. dia ingin mendengar beberapa hal dari Mamanya mengenai Erica.

"Ada yang ingin aku tanyakan " ujar Henry mendekati Nathalie

"Apa itu penting? Sampai kau datang kemari?"

"Sebenarnya aku hanya penasaran saja "

"Katakan "

Henry mengikuti langkah Nathalie yang sedang menyeduh teh hijau , lalu mereka duduk bersama di sofa.

“Sebenarnya seperti apa Erica itu ?” tanya Henry dengan ragu-ragu

“pertanyaan macam apa itu ?” Tanya Nathalie balik

“kemarin dia terlibat pertengkaran dengan seorang wanita“

“maksudmu Yasmine ? mama sudah mendengarnya dari Ben”

“aku ingin tahu keluarga Erica seperti apa ?”

“kenapa ? kau mulai tertarik dengan Erica, kau mulai menyukainya?” tanya Nathalie senang

“tidak, bukan begitu maksudku , hanya saja , Erica nampak tertekan semenjak bertemu dengan wanita itu “ jelas Henry

“ya , Erica memang tidak dekat dengan Yasmine , mereka saudara tiri, ayahnya menikah lagi setelah Ibunya meninggal lalu Erica keluar dari rumah karena tidak bisa tinggal dengan mereka berdua, mereka sangat jahat “ ujar Nathalie dengan pandangan mata sayu mengingat masa lalu Erica

“jahat ? sepertinya mama tahu banyak mengenai mereka ?”

“tentu saja , Ibu Erica adalah teman sekolah mama, dan ….”

“dan, apa ?” Tanya Henry semakin penasaran

“sebenarnya , apa kamu ingat kejadian beberapa tahun lalu saat Mama tiba-tiba serangan jantung di mobil ?”

“ya, aku ingat” Henry mengangguk mengiyakan

“Erica yang menyelamatkan Mama”

“apa?” Henry tak mengerti

“Mama banyak berhutang pada Erica dan juga  Ibunya, dulu Liana sangat baik padaku , dia selalu membantuku ,apapun itu ,  kemudian kami hilang komunikasi saat mama keluar negri lalu menikah dengan Papamu , Mama baru bertemu dengannya kembali sebelum kejadian naas itu , Hen … jika mama boleh minta , tidak bisakah kau membuka hatimu untuk Erica ?”

Nathalie menatap Henry dengan penuh harap.

“apa maksud mama ?”

“Mama ingin kalian hidup bersama , Mama ingin kamu melindungi Erica , menjaganya . Mama tahu sulit  tinggal bersama dengan orang yang tidak kita cintai , tapi apa kamu tidak bisa membuka dirimu untuknya , sedikit saja …” ujar Nathalie berusaha meyakinkan

“Mah …” Henry mendesah keberatan dengan permintaan Nathalie.

“ck , baiklah , jangan lakukan jika kau tidak ingin , tapi kau harus ingat ini, sekalipun tidak dengan Erica , mama tidak akan pernah setuju jika suatu hari nanti kamu masih ingin kembali dengan Theresa, Mama tahu kamu masih terus saja memikirkannya , Mama membiarkanmu seperti itu hanya supaya kau bisa mengerti . . .  lupakan dia perlahan , jatuh cintalah pada wanita yang tepat “

Henry terdiam , sampai kapanpun ia akan menunggu Theresa, bukan untuk kembali menjalin cinta denganya tetapi untuk mengakhiri hubungannya.

Perasaannya yang tulus sudah hancur ketika Theresa memutuskan memilih karirnya di banding hidup bersamanya.

“kalau begitu Aku akan ke kantor “

"huh? Mama belum cerita apapun tentang Erica"

"lain kali saja, Mama sudah mulai membahas hal lain kemana-mana aku sedang tidak ingin mendengarnya" Henry berdiri dari tempat duduknya

“ya sudah, kalau begitu hati-hati di jalan , jika kau penasaran tentang Erica kau bisa tanyakan langsung saja padanya"

"mah..."

"iya, iya mama tau"

Nathalie  menatap sang putra berlalu dan menghilang di balik pintu, Henry menuruni anak tangga sambil menelpon Benny, mereka membicarakan beberapa hal sampai mata Henry melihat seseorang yang seharusnya tidak di lihatnya saat ini, Erica.

"Ben sudah dulu" Henry menutup telponnya

Dengan mempercepat langkahnya Henry menghampiri Erica yang sedang menjelaskan sesuatu pada beberapa rekan kerjanya , dia meraih tangan Erica.

“sedang apa kamu disini ?”

Tanya Erica yang terkejut melihat kehadiran Henry yang menatapnya dengan tajam.

“aku yang harusnya tanya kenapa kamu disini? Jangan bilang kamu mau bekerja hari ini ? kamu masih perlu istirahat, kenapa malah kemari ?” celoteh Henry dengan raut wajah tidak senang

“ada banyak yang harus aku kerjakan , aku … aku akan kembali setelah pekerjaanku selesai” jelas Erica memberi alasan

“pulang sekarang “ tegas Henry

Semua orang terkesan dengan perhatian yang di curahkan oleh Henry pada Erica, mereka mengagumi hubungan keduanya , yang ada di pikiran mereka adalah rasa iri karena mendapat pasangan yang sangat pengertian seperti Henry .

Tidak seperti yang di kabarkan selama ini, Henry sangat manis walaupun terlihat dingin , pandangan mereka terhadap Henry seolah langsung berubah, saat melihat dengan mata sendiri bahwa Henry adalah pria yang sangat penuh perhatian, dan juga sangat tampan tentunya .

“30 menit , setelah itu aku akan kembali “ pinta Erica memohon

“aku akan menunggumu “ Henry melepaskan genggaman tangannya

“bu…bukankah kau akan pergi ke kantor ?”

“aku akan pergi setelah mengantarmu kembali ke rumah “

“ba..baiklah” ucap Erica pelan

Ada apa denganya? Tiba-tiba saja jadi seperti ini, di hadapan semua orang. Hah. . . Henry jangan membuatku salah paham.

Henry berlalu lalu duduk di sofa tak jauh dari tempat kerja Erica ,matanya terus menatap wanita itu kemana pun perginya , Erica tak lepas dari pandanganya .

Beberapa kali Ben menghubunginya untuk segera ke kantor namun selalu di tolak , dimana dia tahu urusan kantornya jauh lebih penting di banding duduk berdiam diri disini tapi dia memilih untuk tetap tinggal.

Sebenarnya apa yang aku lakukan ? Kenapa aku malah duduk disini, menunggunya? Lalu berencana mengantarnya pulang agar istirahat , ada apa denganku ? apa benar aku sudah tertarik denganya ? tidak mungkin..

Henry kembali memperhatikan Erica dari kejauhan , di ikutinya setiap langkah Erica, di pandanginya wanita yang bukan siapa-siapa itu dari ujung kaki hingga rambut, lalu pandangan matanya terhenti saat Erica sedang menjelaskan sesuatu pada rekan kerjanya .

Bibir itu , lalu mata itu ? lucu sekali seolah-olah matanya ikut bicara begitu bibirnya mengucapkan sesuatu .

“bukankah Erica sangat cantik ?” bisik Nathalie

“huh… Mama !” Henry tersentak kaget ketika Nathalie sudah ada di sampingnya.

“kenapa kamu belum kembali ?” tanya Nathalie

“aku menunggunya " Henry menunjuk ke arah Erica

“Erica ? kenapa? Oh iya kenapa dia kantor, seharusnya dia di rumah kan ?"

“karena itulah aku menunggunya , aku akan mengantarnya pulang, apa pekerjaanya sangat banyak?" tanya Henry menatap Nathalie

“dia memang sedang dalam project yang harus di selesaikan “

“tidak bisakah orang lain menyelesaikannya , apa Mama tidak bisa membantunya ?”

Henry menatap Nathalie lebih dalam dan tajam, hingga Nathalie ingin sekali memukulnya.

“wahh.. sekarang kau minta Mama menggantikannya ?”

“hm, apa tidak bisa ?”

“baiklah, pergi sana bawa istrimu pulang , mama yang akan kerja , sudah puas hati sekarang ?”

Henry hanya tersenyum kecil lantas memeluk Nathalie , di belainya rambut wanita paruh baya itu dengan lembut.

“Mama tahu kan kenapa aku seperti ini , aku tidak peduli yang lainnya tapi jika menyangkut dengan kesehatan, aku akan lakukan apapun” Jelas Henry di pelukan Nathalie

“mama tahu , terima kasih karena sudah memperhatikan Erica , dia akan selesai sebentar lagi, Mama akan memintanya di rumah seminggu”

"seminggu ? aku rasa dia tidak akan mau lakukan itu, hari ini saja dia kemari" Henry melepaskan pelukanya

"benar , dia memang sedikit keras kepala"

Henry kembali duduk, saat itu Nathalie menghampiri Erica lalu bicara beberapa hal , tak lama Erica menghampiri Henry dengan senyum kecil di wajahnya , Henry bangun dari duduknya, kemudian berjalan ke mobil di ikuti Erica di belakangnya.

Erica hanya terdiam ketika satu mobil bersama Henry, tidak ada obrolan yang bisa mereka bicarakan saat ini, hanya rasa canggung yang menyelimuti, keduanya sama-sama gengsi untuk memulai pembicaraan hingga mereka tiba di rumah.

"terima kasih" ucap Erica setelah mobil berhenti

"istirahatlah, aku akan pergi ke kantor"

begitu Erica turun dari mobil Henry berlalu segera memacu mobilnya agar tiba di kantor secepat mungkin.

Dia memintaku kembali ke rumah , lalu Bu Nathalie memberikan cuti sampai seminggu kedepan, lalu aku harus melakukan apa ? hidupku kan membosankan, hufh... lagipula memangnya siapa dia memintaku untuk tinggal di rumah? dia juga pasti yang minta agar Bu Nathalie memberiku cuti selama itu , sudah begitupun tidak ada sepatah kata yang keluar dari mulutnya sepanjang jalan , benar-benar membuatku binggung.

Erica meminum obatnya dan kembali tidur, tidak ada yang dapat di lakukannya , rumah sudah ia bereskan dan dalam keadaan bersih.

Dalam rumah ini hanya 1 ruangan yang tidak pernah di masukinya dan tidak pernah di bersihkannya , ruang kerja.

Sejak kedatanganya ke rumah ini, dia tidak berani menyentuh apapun di ruang kerja yang di tempati Henry, dia takut melakukan kesalahan ketika membersihkan ruang kerja itu , lagi pula pasti banyak barang pribadinya disana.

Pagi ini Erica membuat sup hangat untuk sarapan pagi , seperti biasa dia hanya menyiapkan untuk diri sendiri, karena Henry tidak pernah mau makan bersamanya.

Tetapi keanehan terjadi pagi ini , Henry membuat kopi sambil memperhatikan meja makan disana ada semangkuk sup dan nasi lalu ada beberapa potong buah di meja.

Tiba-tiba perutnya memberikan sinyal menginginkan hidangan yang berada di meja saat ini, Henry melihat sekeliling tak menemukan Erica disana , bahkan di kamarnya pun tidak ada, karena beberapa waktu lalu dia baru saja dari kamar.

“Apa dia pergi tanpa sarapan lebih dulu ?” ujarnya

Tiba-tiba pintu utama terbuka, Erica datang dengan plastik berisi sayuran di tanganya .

“sudah mau berangkat ?”

Tanya Erica sambil meletakan sayuran di dapur .

“dari mana kamu membeli sayuran itu ?” tanya Henry mendekati Erica

“ah ini, beberapa hari lalu aku menemukan brosur di depan sana, rupanya di lingkungan ini ada layanan pesan antar kebutuhan sehari-hari, dan aku mencobanya" jelas Erica

“ohh … padahal kau bisa membelinya di supermarket “

“tidak apa-apa, anggap saja membantu usaha mereka, lagipula sayurannya juga lengkap dan segar dan yang pasti aku tidak perlu pergi keluar rumah" jelas Erica kembali dengan senang

Henry mengangguk kecil memahami pemikiran Erica , lalu dia tersentak , tiba-tiba dia teringat sesuatu , selama ini dia sama sekali tidak memberikan sepeserpun uang untuk Erica,

Seharusnya sudah kewajiban dia memberikan uang pada istrinya , meskipun menikah tanpa cinta tetap harus memberikan apa yang seharusnya kan ? Henry bergegas ke kamar ia mengambil dompet yang ia letakan di meja kerjanya .

Bagaimana aku bisa lupa melakukan hal ini , aku tetap harus memberikan uang belanja kan meskipun kita tidak menikah sungguhan , dasar bodoh

“hm, Erica “ panggil Henry setelah kembali

“iya "

Erica meletakan sendoknya saat sedang makan , ia pun berdiri berhadapan dengan Henry.

“ini ..”

Erica menerima kartu yang di berikan oleh Henry

“ini , untuk apa?" tanya Erica

“kau, kau bisa gunakan untuk keperluanmu “ ujar Henry canggung

“tidak , aku sudah cukup dengan keuanganku sendiri “ Erica berusaha mengembalikan kartu itu pada Henry

“aku tahu kita menikah karena keadaan tertentu , meskipun terlambat tapi aku ingin kamu menerimanya , beli apapun yang kamu inginkan menggunakan kartu itu , aku akan senang jika kamu menerimanya “

Erica tersenyum, lantas menunduk sambil menahan tawanya yang hampir saja lepas.

“terima kasih , tapi aku sungguh tidak membutuhkan ini, jika pernikahan kita pura-pura kau tidak perlu melakukan ini, aku kembalikan, ini "

Erica mengulurkan tanganya memberikan kartu tersebut pada Henry.

“simpan saja , mungkin kamu akan membutuhkannya nanti “ ujar Henry memaksa

Erica terdiam, mereka berpandangan mata dengan segala kecanggungan yang sangat terasa.

“baiklah , aku akan menyimpannya" ucap Erica

“aku akan kirim pin nya lewat chat" ujar Henry dengan lega

Erica mengangguk, Henry berbalik badan akan segera kembali ke kamar untuk mengambil tas kerjanya .

“Tunggu, Henry"

Langkah Henry terhenti , lalu memutar badannya berhadapan dengan Erica

“mau … mau sarapan bersama?" ujar Erica

"huh?"

“aku dengar dari Ben, kalau kamu setiap pagi makan di kantin denganya . jika tidak keberatan kita bisa makan pagi bersama , atau jika tidak ingin bersama , aku akan menyiapkan makan pagi untukmu “

Henry segera mendekat kemudian duduk di kursi dengan kedua tanganya di atas meja, Erica dengan senang hati mengambilkan makanan lantas di sajikan di hadapan Henry. Mereka pun menikmati sarapan pagi bersama.

Akhirnya setelah waktu berlalu mereka mulai dekat , Henry seolah mulai membuka diri untuk menerima kehadiran Erica begitupun sebaliknya, Erica sangat senang dengan perubahan Henry yang semakin baik memperlakukannya .

“terima kasih sarapannya “ ujar Henry

Erica mengangguk kecil , setelah selesai Henry langsung membereskan piring dan mangkuk membawanya ke westafel untuk di cuci.

"berikan padaku aku akan mencucinya "

Henry kembali ke meja maka mengambil mangkuk Erica

"tidak , biar aku saja" Erica meraih mangkuk di meja dengan cepat

Seolah tak mendengar ucapan Erica , Henry mengambil paksa mangkuk tersebut dan di cucinya .

Setelahnya dia bersiap , karena sarapan lebih dulu dia jadi berangkat agak siang , sementara Benny di kantor sudah menunggunya .

"Hen , sarapan " teriak Ben

"kau pergi saja , aku sudah makan "

Henry berlalu melewati Ben

"apa ? kau makan tanpaku ? dimana kau makan ?" tanya Ben mengejar Henry

"di rumah "

Benny menghentikan langkahnya , di rumah ?

"kalian makan bersama ? Hen ... kau makan dengan istrimu ? sungguh ? wahh ada apa ini ? apa akhirnya kau ..."

"jangan katakan omong kosong  !" cegah Henry

Sebagai sahabat Benny senang hubungan Henry dan Erica ada kemajuan, Benny sejalan dengan Nathalie yang ingin keduanya jatuh cinta dan hidup bersama,

Sayangnya hingga sekarang Ben masih sesekali melihat Henry memikirkan Theresa bahkan beberapa kali Ben tanpa sengaja melihat Henry sedang mencari tahu keberadaan Theresa.

Terpopuler

Comments

Tini Timmy

Tini Timmy

semangat nulis nya kakak😊

2024-06-12

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!