Bab 2

Sudah seminggu aku berada di rumah mewah yang tidak terlalu besar ini,  rumah dengan desain yang sangat cantik, tapi hanya memiliki 1 kamar tidur saja , menyebalkan.

Aku harus berbagi kamar dengan Henry, karena pernikahan kita hanya akan bertahan beberapa bulan saja maka Henry memutuskan untuk tidak pindah rumah, yang artinya dengan begitu dia harus merelakan kamar pribadinya di bagi denganku, sejak aku datang ke rumah ini Henry selalu tidur dan menghabiskan waktunya di ruang kerja , yang letaknya bersebelahan dengan kamar utama.

Malam itu setelah kami menikah , kami duduk berdua di dalam kamar hotel untuk membicarakan kontrak pernikahan kami , Henry mengijinkanku menulis apapun yang aku inginkan begitu juga denganya .

kami setuju untuk menikah selama 6 bulan kedepan ,setelah itu kami akan mengajukan perceraian. Selain itu yang tak kalah penting adalah kami tidak boleh saling mencampuri urusan masing-masing, status kami hanya lah pernikahan kontrak yang artinya harus patuh dengan apa yang sudah kami sepakati.

Terkadang Henry lupa jika sudah ada Erica di dalam rumahnya , dia harus berbagi kamar dengan wanita yang sah secara hukum adalah istrinya, begitupun dengan Erica yang setiap kali bertemu dengan Henry di dalam rumah dia lebih banyak menunduk .

Dalam kontrak di sebutkan hanya pemilik yang memiliki hal atas semuanya , pihak kedua yang merupakan Erica tidak bisa menggunakan fasilitas tertentu tanpa ijin Henry selaku pemilik rumah atau pihak pertama.

Aku pikir Henry akan melarangku ini itu ternyata tidak, dia lebih ke yang tidak peduli dengan adanya diriku di kehidupanya yang baru, tentu saja, walau bagaimanapun rasa sakitnya hatinya ketika di tinggal oleh Erica tak ada siapapun yang dapat memahaminya ,termasuk diriku yang sulit menebak seperti apa sifat Henry sebenarnya .

Aku sudah pernah bicara padanya , bahwa aku bisa tidur di mana saja, tapi dia menegaskan bahwa keputusan dirinya yang benar di rumah ini. Lagipula dia juga selalu pulang malam, seperti malam ini , dia pulang jam 11 malam dan diam-diam memasuki kamar sebisa mungkin tidak menimbulkan suara agar tidak menggangguku,

Selama seminggu hidup dengannya aku merasa dia sangat baik, di balik sikapnya yang dingin hatinya sangat baik. Aku tau dia masih menyimpan perasaanya untuk Theresa, atau mungkin saja saat ini dia sedang berusaha mencari Theresa. Entahlah...

Seperti hari-hari sebelumnya Erica selalu bangun lebih awal di banding Henry, dia akan membersihkan rumah dari sudut ke sudut setelah itu ia menyiapkan sarapan dan pergi mandi, dia bisa menggunakan kamar mandi luar jika kamar mandi kamarnya sedang di gunakan Henry, setelah selesai melakukan pekerjaan rumah dia akan menyantap sarapan paginya dan pergi kerja.

Meski tinggal serumah Henry meminta Erica untuk tidak mempedulikan keberadaanya, dia bisa memakai fasilitas rumah sesuai kebutuhanya sebisa mungkin tidak melakukan kesalahan. Mereka juga sepakat untuk tidak menyentuh barang pribadi masing-masing. Meski terikat pernikahan tapi mereka hidup layaknya orang asing dalam 1 rumah.

Erica menyudahi sarapannya dan bersiap untuk berangkat ke tempat kerja , saat itu Henry baru keluar kamar menuju dapur tentu saja mereka berdua saling bertemu.

"Selamat pagi !" Ujar Erica

"Selamat pagi !" Jawab Henry singkat

Erica bergegas mengambil tas dan kunci mobilnya tapi saat hendak membuka pintu ia berhenti kemudian menghampiri Henry yang sedang menyeduh kopi.

"Hmmm, aku tidak tahu harus bilang atau tidak tapi baiklah aku akan  mengatakannya saja, Malam ini aku akan pulang larut, ada makan-makan perusahaan"

"Ya, lakukan sesukamu " jawab Henry singkat

"Apa seharusnya aku tidak perlu mengatakanya ?"

"Hmm"

"Baiklah "

Erica berlalu pergi dengan begitu dia tidak perlu ijin jika harus pulang larut malam atau sedang acara perusahaan.

Henry masih duduk menikmati segelas kopi sambil membaca beberapa pesan yang masuk di ponselnya, dia masih menunggu Theresa memberikan kabar padanya, setidaknya Theresa membalas pesanya.

Henry sudah sampai di kantor, dia menemui Benny untuk menemaninya sarapan di kantin, sejak menikah tak ada yang berubah darinya, Henry masih makan di kantin saat pagi hari seperti biasa di temani Benny. Hanya Benny satu-satunya orang yang tahu bagaimana pernikahan Henry dan Erica.

"Ben.. ayo kita makan "

Benny melirik sejenak ke arah Henry lalu mematikan laptopnya dan mereka pergi bersama.

Mereka berdua menyantap makanan yang di pilihnya sambil sesekali membicarakan pekerjaan. Di tengah pembicaraan mereka Benny menanyakan kehidupan pernikahan Henry , pertanyaan yang sangat tidak di sukainya.

"Bagaimana kehidupan pernikahanmu?"

Henry seketika diam, dia meneguk teh hangat di depannya.

"Aku sudah selesai "

"Hei , aku bertanya "

"Aku tidak perlu menjawabnya"

"Kau tidak melukai perasaan Erica kan ?"

"Apa maksudmu ?"

"Hanya memastikan saja"

"Kau pernah ada hubungan denganya?"

"Tidak. Tapi aku 1 kampus dengannya, tadinya aku pikir dia akan menjadi seorang dokter tapi di semester 4 dia berhenti dan mengambil jurusan lain"

"Kenapa ?"

"Aku tidak tau, aku hanya mengenalnya sampai semester 4 saja, dia sangat baik "

"sangat baik? Kau bilang ..."

"ya ya , aku hanya mendengarnya dari beberapa teman kampus , aku tidak benar-benar pernah bicara dengannya"

Jika di ingat kembali Erica selama ini memang selalu baik, dia tidak pernah membuat kesalahan di rumah , semua aturan di rumah di patuhinya dengan sangat baik, Henry masih penasaran hal apa yang membuatnya mengambil keputusan ini.

Kembali bekerja, Henry dan Benny meninggalkan kantin lalu melanjutkan pekerjaan mereka. 10 tahun lalu mereka berdua bekerja sama mendirikan perusahaan properti yang saat ini namanya cukup di kenal Village Country, sementara Erica dia bekerja di perusahaan arsitektur milik Nathalie yang juga merupakan perusahaan keluarga Henry Noun art kedepanya Henry lah yang akan mewarisi perusaan tersebut.

Hubungan Erica dan Nathalie terjalin jauh sebelum adanya pernikahan ini Erica sangat dekat dengan Nathalie bahkan Erica sudah di anggap anak sendiri oleh Nathalie.

"Erica, ke ruangan saya sebentar "

"Baik Bu "

Erica mengikuti langkah kaki Nathalie yang membawa mereka ke ruang kerja lantas duduk bersama.

"Kamu belum memberitahukan keluargamu tentang pernikahanmu dengan Henry ?" tanya Nathalie

"Saya rasa tidak perlu, lagipula pernikahan ini akan berakhir setelah beberapa bulan ke depan kan , selain itu keluarga saya tidak akan peduli"

"jika boleh jujur aku berharap kalian jatuh cinta seiring berjalannya waktu dan kamu tetap jadi bagian dari hidup Henry, aku sama sekali tidak menyukai Theresa karena itu aku sangat bersyukur mereka tidak menikah. Apa kamu tidak menyukai Henry ?"

"Hmm, wanita mana yang tidak menyukai pria sepertinya"

"Cobalah untuk menarik perhatiannya, Henry memang sangat dingin sikapnya tapi jika sudah jatuh cinta dia menjadi pria yang sangat manis"

"Saya rasa Henry masih menunggu Theresa , jadi saya tidak berani ..."

"Kamu pasti bisa Erica , aku akan mendukungmu "

Erica hanya tersenyum kecil, lalu mengalihkan pembicaraan ke yang lain.

Setelah makan malam perusahaan Erica tiba di rumah hampir jam 11 malam dengan membawa miniatur bangunan rumah yang di letakannya di ruang tamu begitu ia memasuki rumah.

Sepertinya hari ini Henry pulang awal, aku akan membersihkan dapur sebentar setelah itu tidur.

Suasana hati Erica sedang baik, dengan sedikit bersenandung ia mencuci beberapa cangkir bekas Henry minum kopi, ia juga menyempatkan diri menyiram tanaman yang ada di ruang tamu.

"Hmm aku rasa tanaman ini kurang sinar matahari, aku harus menaruhnya dekat jendela"

Erica mencoba mendorong pot besar itu sekuat tenaga.

"Sedang apa ??"

Suara itu mengejutkan dan membuat Erica terduduk, ia menatap ke arah asal suara itu , Henry berdiri tak jauh darinya memperhatikan dirinya .

"Ah ... Apa aku berisik ? Padahal aku sudah berusaha tanpa membuat suara sedikitpun. Maaf "

Erica berdiri selagi Henry menghampirinya.

"Aku lihat daunya sedikit layu, sepertinya kurang sinar matahari jadi aku ingin mendekatkannya dengan jendela supaya besok dapat sinar matahari"

"Bukankah kau baru pulang ?" tanya Henry

"Iya, besok bisa saja aku lupa"

"Pergilah istirahat, aku akan meletakannya dekat jendela"

"Sungguh ! Terima kasih "

Erica senang Henry membantunya dia berlari kecil menuju kamar dan segera mandi , sementara Henry dia berusaha sekuat tenaga mendorong pot menuju jendela, rupanya itu cukup sulit.

"Dia ingin melakukanya sendiri? Yang benar saja , aku saja kesulitan . Ahh berat sekali "

Setelah berhasil menggeser pot ke tepi jendela, Henry ke dapur mengambil air dingin, dia lihat sekeliling tampak sangat bersih di banding saat dia kembali tadi , cangkir bekas kopinya pun sudah tercuci dan di susun rapi di tempatnya.

Kenapa dia melakukan ini semua , dia saja baru pulang jam segini. Apa dia memang serajin ini?

Henry meneguk air dingin lantas pergi ke ruang kerjanya, saat melewati tempat tidur untuk menuju ruang kerja Henry terdiam sejenak, ia memperhatikan semua yang ada di kamarnya,

Sudah seminggu kamar ini di tempati Erica namun tak ada yang berubah, bahkan tak ada barang milik Erica disana, saat itu terdengar Erica membuka pintu kamar mandi dengan segera Henry berlalu ke ruang kerjanya.

Erica berjanji tidak akan mengubah apapun dalam rumah ini tanpa persetujuan Henry, bahkan sampai sekarang dia masih menempatkan baju-baju di dalam koper yang ia simpan di ujung ruang ganti, yang saat ini sebagaian dari isi ruang ganti itu berpindah ke ruang kerja, Henry memindahkan sebagian baju dan barang pribadinya ke ruang kerja agar dia tidak kesulitan mengambilnya.

Terpopuler

Comments

Killspree

Killspree

Halaman terakhir bikin aku ngerasa kosong, seharusnya ada kelanjutannya lagi😔

2024-06-11

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!