Bab 2 Pengantin Pengganti

Jia tidak tau berapa lama dia tertidur. Namun ketenangan nya mulai terganggu, saat ada sesuatu yang merayap di atas tubuhnya.

Awalnya Jia menganggap itu hanya mimpi. Namun anggapan itu berubah saat ia menyadari ada rambut di atas dada nya.

"Ka Kak Reno?"

Jia baru saja membuka mata begitu tersadar kalau Reno sudah berada di atas tubuhnya.

"Ssstt,... diamlah aku menginginkan nya lagi." ucap pria itu tanpa menghentikan aktifitas nikmatnya.

Jia yang tidak bisa menolak, tidak bisa melakukan apapun selain ikut menikmati. Di biarkan Reno menikmati tubuhnya sampai ia puas.

Namun kegiatan itu harus terhenti di tengah permainan karena gangguan seseorang. Pintu kamar tengah di ketuk dengan begitu keras. Sebelum di susul dengan suara teriakan keras seseorang.

Tok ... tok ... tok ...

"Reno, buka pintu nya. Ada hal yang harus kamu ketahui."

Tok ... tok ... tok ...

"Reno, cepat buka pintunya!" teriak nya dengan begitu tidak sabaran." seperti nya orang yang di luar sana tidak akan menyerah sebelum Reno membuka pintunya. Membuat Reno harus mengumpat kesal, karena kesenangan nya telah di ganggu.

"Sial! mengganggu saja."

Meski dengan enggan, Reno tetap bangkit dari ranjang memakai kembali piyama tidurnya.

"Jangan bergerak sebelum aku suruh!" pinta Reno pada Jia sebelum bergerak menuju ke arah pintu.

Dengan malas meraih gagang pintu dan membuka pintu kamarnya.

Kening nya berkerut dalam saat melihat, Ambar ibu tiri Reno dan Farah adik tirinya.

"Apa yang membuat kalian datang kemari dan mengganggu kesenangan ku?"

Ambar maju satu langkah, hingga sekarang dia berdiri berhadapan dengan anak tirinya.

"Ada informasi penting, yang harus kau ketahui, sayang. Keluarga Jaya telah menipu kita." ucap Ambar hingga membuat kening Reno semakin berkerut.

"Apa maksud mama?" tanya Reno kemudian.

"Ini mengenai istri baru mu, ternyata Jaya telah menipu kita mentah-mentah dengan mengirimkan anak pembantu untuk di jadikan istri mu."

Ambar terdiam untuk melihat reaksi apa yang di tujukan oleh anak tirinya dengan kabar yang ia bawa.

"Iya Ren, Gadis yang dikirim Jaya sebagai istrimu itu ternyata bukan putri kandung dari keluarga Jaya. Tetapi ia cuman pembantu." sambung Ambar yang membuat Reno seketika mengeratkan rahangnya.

"Apa?"

"Benar Kak, mama tidak bohong. Putri Tuan Jaya yang asli bernama Stella bukan Jia. Gadis baru saja tiba di luar negeri untuk menghindar menikah dengan mu. Tuan Jaya sengaja mengirimkan pembantu itu untuk menggantikan putrinya yang kabur. Keluarga Jaya sudah menipu kita, ini tidak bisa di biarkan."

Tidak terbayangkan bagaimana kemarahan Reno sekarang. Pria itu merasa tertipu dan harga dirinya merasa di injak-injak. Bukan kah Tuan Jaya sendiri yang memohon agar Reno mau menikah dengan putrinya? tapi kenapa justru pembantu itu yang dikirimkan oleh Jaya untuk sebagai istrinya.

Mengetahui kenyataan ini membuat Reno tidak terima. Namun ia pun tidak bisa memulangkan Jia karena pernikahan mereka sudah mendapatkan banyak sorotan di banyak pihak. Karena keluarga nya merupakan orang yang berpengaruh di negeri ini, jadi apapun yang terjadi pada keluarga ini maka akan menjadi topik obrolan paling hangat untuk di perbincangan.

Citra dan nama besar nya menjadi pertimbangan jangan sampai ia bertindak gegabah dan malah menghancurkan reputasi nya sebagai pengusaha muda yang sukses dan ia pun telah memiliki rencana untuk membalas kan dendam nya pada keluarga Jaya.

"Apa yang akan kita lakukan untuk membalas perlakuan keluarga Jaya, Reno? kita tidak mungkin diam saja atas semua penghinaan yang telah di berikan oleh keluarga Jaya bukan?" Ambar berusaha menyulut api kemarahan putra tirinya.

Tanpa menghiraukan ucapan ibu tirinya. Reno menyuruh mereka untuk pergi

"Sebaiknya mama dan Farah pergi." usir Reno dengan begitu dingin.

Ambar begitu terkejut dengan reaksi Reno yang tidak sesuai dengan ekspetasi nya. Ambar ingin putra tirinya marah dan mengusir Jia dari rumah mereka. Tapi tidak Reno lakukan.

"Tapi Ren..."

Reno mengangkat sebelah tangan yang artinya Ambar harus berhenti berbicara.

"Masalah ini biar Reno yang urus. Mama dan Farah jangan khawatir." ucap Reno yang tidak ingin di bantah lagi.

Ambar yang tidak ingin sang putra bertambah murka segera menyeret Farah untuk pergi meninggalkan tempat itu.

"Mama, kenapa mama buru-buru pergi? dan kenapa reaksi Kak Reno biasa saja? Kak Reno seharusnya marah bukan?" Farah terus mengoceh, hingga akhirnya Ambar berhasil membawa nya menjauh dari kamar Reno.

"Apa kamu tidak bisa diam?" tukas Ambar sembari menghempaskan tangan putrinya. Wanita itu sangat marah karena apa yang di harapkan tidak sesuai dengan kenyataan. Hingga ia melampiaskan kemarahannya pada sang putri.

"Mama kasar banget, sakit tau." protes Farah mengusap lengannya yang sakit.

"Mama yang kesal, kenapa Farah yang jadi sasarannya sih?" gerutu nya.

"Diam Farah! Mamah lagi pusing dengan sikap kakak kamu itu. Seharusnya Reno langsung menyeret pembantu itu dari rumah kita. Bukan malah diam saja." dengusnya dengan begitu kesal.

"Sebenarnya Farah juga kecewa saat melihat reaksi Kak Reno tadi. Tapi Farah yakin jika Kak Reno itu sudah memiliki rencana sendiri untuk membalas keluarga Jaya. Perempuan itu tidak pantas menjadi istri Kak Reno karena dia hanya seorang pembantu, tapi..."

Farah tiba-tiba menggantungkan ucapan nya. Membuat Ambar kebingungan menunggu sampai Farah menyelesaikan kalimatnya.

"Farah rasa tidak ada salah nya menahan perempuan itu di sini untuk sementara waktu. Dengan begitu kita memiliki tenaga tambahan gratis untuk membantu mengurus rumah ini. Baik di sini ataupun di sana perempuan itu memang sangat cocok menjadi pembantu." sambung Farah hingga membuat Ambar mangut-mangut mengerti.

"Kau benar Farah, kenapa mamah tidak berpikir ke arah sana. Karena yang namanya babu tetap babu tidak ada yang bisa naik pangkat menjadi nyonya besar. Memang dia cinderella? Dan mama akan tetap pada keputusan mama yaitu menjodohkan Reno dengan Dea. Karena hanya Dea yang pantas menjadi pendamping hidup Reno. Sampai sekarang mama masih tidak mengerti saat Reno mengiyakan saat si Tua Jaya itu menyuruh nya untuk menikah dengan putrinya. Tapi nyatanya apa? bukan anak kandung malah pembantu yang di berikan kepada Reno."

Ambar kemudian beranjak berdiri dari tempat duduknya. Bersiap untuk pergi.

"Mama mau kemana?" tanya Farah kepo.

"Mama ada janji dengan teman-teman sosialita mama. Mama pergi dulu yah."

Ambar kemudian melenggang pergi meninggalkan Farah yang masih diam duduk di tempat.

"Arisan terus kapan punya waktu sama anak-anaknya?" dengusnya sebal. Sebelum ia berteriak meminta pembantunya untuk memotongkan buah.

"Bibi, aku mau buah mangga. Tidak pakai lama!"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Rani Ri

Rani Ri

semangat lanjut thourrr Sepertinya seruuu niy

2024-06-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!