Menikah Dengan Pria Asing Kejam
Sebuah kamar mewah telah di hias dengan begitu mewah dan indah. Kelopak mawar bertaburan di atas ranjang, menguarkan semerbak keharuman. Membuat suasana menjadi nyaman dan sangat romantis.
Namun keindahan kamar itu berbanding terbalik dengan suasana hati Jia, sang mempelai pengantin perempuan dengan kebaya pengantin yang cantik yang membalut tubuhnya. Bagaimana tidak, Jia di nikahkan dengan pria yang tidak ia kenal. Bahkan saat ijab qobul berlangsung pun, Jia tidak di panggil ke depan. Ia hanya menunggu suami nya di dalam kamar sendirian.
Jia duduk di sisi ranjang dengan meremas tautan tangannya sendiri. Saat percakapannya dengan Tuan Jaya kembali terngiang di kepalanya.
"Kenapa harus saya Tuan? Bukankah masih ada Nona Stella, putri kandung Tuan sendiri. Setidaknya mereka akan menjadi pasangan sepadan. Karena terlahir dari keluarga terpandang. Berbeda dengan saya yang hanya seorang pembantu," ucap Jia membuat pria tua itu menggeleng keras. Seolah dia tidak setuju dengan yang di ucapkan oleh Jia tadi.
"Kau yang ku pilih Jia bukan Stella. Hanya kau yang bisa menjadi istri Reno. Percayalah padaku bahwa pria itu sangat tepat untuk mu. Dia yang akan melindungi mu selain aku. Sekarang aku sudah tua, cepat atau lambat ajalku akan tiba. Jadi aku tidak akan bisa terus menjaga mu di sini. Menikahlah! jemput kebahagiaan mu sendiri, agar kau bisa terbebas dari belenggu orang-orang yang menjahati mu." balas Tuan Jaya dengan mimik wajah serius.
Entah apa maksud pria itu mengatakan hal seperti itu kepada dirinya. Jia benar-benar tidak mengerti maksud dari perkataan majikan yang sudah sangat baik kepada dirinya.
Sejak kecil Jia sudah yatim piatu, beruntung ia bertemu dengan Tuan Jaya yang mau merawat nya seperti anak kandung nya sendiri. Namun Stella dan ibunya, Mayang tidak pernah menyukai kehadiran nya. Jadi Jia lebih memilih di jadikan pembantu dari pada di jadikan seorang anak oleh Tuan Jaya.
"Tuan, jangan berbicara seperti itu. Saya berdoa agar anda selalu di beri umur panjang. Baiklah kalau itu sudah jadi keputusan Tuan. Maka tidak ada alasan lagi untuk saya menolak. Saya akan menerima pernikahan ini dan menjadi seorang istri dari Tuan Reno." jawab Jia berhasil membuat Tuan Jaya tersenyum senang.
Dan di sinilah Jia sekarang, menunggu petugas datang dan menyodorkan beberapa berkas pernikahan yang harus ia tanda tangani. Tanpa sedikit pun tau apa yang terjadi di luar kamar. Bahkan Jia belum pernah melihat wajah suami nya secara langsung. Hanya namanya saja yang sering di sebutkan oleh Tuan Jaya.
Jia bisa saja melihat wajah suaminya di internet atau majalah bisnis yang selalu di kirimkan secara berlangganan setiap minggu, karena lelaki yang di pilihkan Tuan Jaya sebagai suaminya bukanlah pria sembarangan. Melainkan pengusaha muda, pewaris satu-satu nya keluarga kaya di negeri ini.
Ceklek.
Suara pintu terbuka membuat Jia tersadar dari lamunan nya. Kedua mata cantik milik Jia membulat saat melihat sosok rupawan di balik pintu kamar. Dalam hati Jia begitu mengagumi pria yang memiliki paras wajah bak dewa Yunani. Namun, Jia langsung tertunduk kembali, saat tatapan matanya tak sengaja beradu dengan iris mata yang saat ini sudah resmi menjadi suaminya. Jia merasa sangat malu.
Jia bisa mendengar suara langkah kaki pria itu mendekat. Seakan tengah berpacu jantung nya berdetak kencang. Berdekatan dengan pria adalah sebuah pengalaman baru untuknya meskipun pria yang tengah mendekat ke arahnya saat ini adalah suaminya. Karena seumur hidup Jia tidak pernah dekat dengan lawan jenis.
Jia merasa tersentak, keringat dingin tiba-tiba mengucur deras. Meskipun ruangan di dalam kamar tersebut telah di lengkapi dengan ac. Namun ketika pria yang sudah bergelar suaminya sekarang, tiba-tiba mencengkram dagu nya dengan begitu erat.
Mau tidak mau pandangan mereka bertemu. Iris mata hitam selegam malam tengah menatap nya tanpa berkedip.
"Aku tidak menyangka ternyata istriku sangat cantik jika di lihat secara langsung seperti ini." ucap pria bernama Reno itu.
Jia tidak tau harus merasa senang atau sedih mendengar pujian dari suaminya. Karena nyata nya mereka menikah tanpa mengenal satu sama lain. Juga tanpa adanya cinta. Apalagi perlakuan Reno saat ini bisa di bilang kasar.
Tiba-tiba Reno menghempaskan tubuh Jia ke atas ranjang. Lagi-lagi tidak ada kelembutan sama sekali yang lelaki itu berikan. Membuat Jia beringsut ketakutan. Namun dia bisa apa, jika yang ia hadapi sekarang adalah suaminya sendiri.
"Ka-kamu mau apa?" cicit Jia sembari beringsut mundur. Hingga punggung nya membentur sandaran ranjang.
Pertanyaan Jia berhasil memicu gelak tawa seorang Reno. Namun hal itu justru membuat Jia bertambah takut.
"Aku mau apa? kau lucu sekali. Tentu nya aku mau dirimu istri ku, sayang." jawab Reno sembari menekan kan setiap kata dari ucapan nya.
Sret.
Tanpa aba-aba Reno langsung mencekal pergelangan kaki Jia. Kemudian menarik kedua kaki Jia dengan kuat, hingga gadis cantik terlentang di atas ranjang. Reno yang tidak tahan melihat keindahan dan kemolekan tubuh istrinya, segera naik ke atas ranjang, mengukung Jia agar tidak bisa kabur kemana-mana.
"Le-lepaskan."
Jia berusaha untuk memberontak dari cengkraman Reno. Namun tenaga Reno begitu besar, hingga begitu sulit Jia lawan.
Sebagai seorang istri, Jia bersedia melayani suaminya tapi tidak dengan cara seperti ini. Perlakuan Reno sangat kasar, ia pun ingin sekali di perlakuan lembut seperti para pengantin pada umumnya. Bukan malah sebaliknya.
"Tidak le-paskan. Tolong jangan seperti ini." pelik Jia penuh permohonan. Berharap Reno mempunyai rasa iba terhadap dirinya yang saat ini sedang mengukung nya.
Namun harapan nya sia-sia karena Reno tidak peduli dengan apa yang di rasakan oleh Jia. Pria itu hanya ingin menuntaskan hasrat nya.
Segala penolakan dan teriakan Jia akhirnya teredam saat Reno membungkam bibir Jia dengan ciuman. Reno secara beringas mencecap kenikmatan dari bibir istrinya. Membuat Jia hampir terlena dengan nafsu yang di berikan suaminya tersebut.
Mmmppt,
Krek.
Masih menikmati bibir tangan Reno bergerak aktif merobek kebaya yang di kenakan Jia sampai kebaya itu terkoyak hingga tak terbentuk lagi. Menyisakan tubuh polos mulus Jia tanpa sehelai benang yang menutupi nya.
Reno menyeringai menatap pemandangan indah di depan nya. Malam panas yang menggairahkan itu membuat keduanya mencapai pelepasan. Sampai semua benih yang Reno miliki masuk begitu deras kedalam rahim Jia.
"Bagaimana, apa kau menyukai nya?" bisik Reno tepat di samping telinga Jia. Tanpa melepaskan penyatuan mereka.
Jia hanya diam saja. Hingga Reno kembali bersuara.
"Kau diam, berarti menyukainya. Kalau tidak kau tidak mungkin orgasme." kata-kata bernada ejekan terlontar dari bibir Reno.
Napas pria itu masih terdengar memburu, saat ia menggulingkan badan dan terbaring di samping nya. Begitu pun dengan Jia yang belum sepenuh nya sadar dengan apa yang sudah ia lakukan.
Gadis yang sudah kehilangan keperawanan nya oleh suaminya itu terdiam menatap langit-langit kamar. Hingga sebuah suara Reno kembali menyentak pendengaran nya.
"Tidurlah, sebelum aku khilaf dan menyerang mu kembali."
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Rani Ri
nyimak duluu thourrr semangat lanjut thourrr
2024-06-09
0