Eps 6

"Mengapa memangnya? Aku sebenarnya sudah sedikit jauh, namun aku takut ada yang terjadi padamu, jadi aku kembali lagi," jawab Miyu.

Rifan bersyukur Miyu tidak mendengar semuanya, karena ia takut jika Miyu mendengarnya, Miyu akan merasa jijik. Rifan merasa dirinya hanyalah seorang pecundang yang tak mungkin bisa bersanding dengan sosok dewi yang cantik.

Saat Miyu selesai mengobati Rifan, tiba-tiba suasana menjadi mencekam ketika Miyu dengan suara pelan tapi tegas menatap mata Rifan dan bertanya, "Apa kau serius saat di atap?"

Rifan menatap balik dengan mata yang sedikit melebar, ragu-ragu sejenak sebelum menjawab, "Bukankah kau tak mendengarnya dari awal?"

Miyu menarik napas dalam-dalam, bibirnya gemetar sedikit sebelum ia melanjutkan, "Aku memang tak mendengar semuanya, namun aku mendengar saat kau berkata menyukaiku. Apa itu benar?"

Rifan yang mendengarnya merasa jantungnya berdegup kencang. Ia bisa merasakan wajahnya memanas dan tangannya sedikit bergetar. "Iya," jawabnya dengan suara bergetar, sambil mencoba untuk menenangkan dirinya. "Aku memang menyukaimu, Miyu."

Miyu yang mendengarnya terkejut karena Rifan benar-benar menyukainya. Ia menatap Rifan dengan mata lebar dan bertanya dengan suara pelan, "Apa itu dari hatimu?"

Rifan menjawab dengan sedikit ragu, "Iya, semua itu dari hatiku. Aku tahu aku hanya pecundang, terserah kau mau menolaknya atau tidak, tapi aku benar-benar menyukaimu."

"Ya, aku mau," jawab Miyu dengan tegas.

Jawaban Miyu membuat Rifan kebingungan. Dengan ekspresi penuh ketidakpercayaan, Rifan bertanya, "Maksudmu... kau juga menyukaiku?"

"Rifan menjawab dengan sedikit ragu, "Iya, semua itu dari hatiku. Aku tahu aku hanya pecundang, terserah kau mau menolaknya atau tidak, tapi aku benar-benar menyukaimu."

"Ya, aku mau," jawab Miyu dengan tegas.

Jawaban Miyu membuat Rifan kebingungan. Dengan ekspresi penuh ketidakpercayaan, Rifan bertanya, "Maksudmu... kau juga menyukaiku?"

"Aku tak bilang menyukaimu, tapi kita bisa menjalaninya dulu," balas Miyu dengan suara tenang. "Namun, aku tak bisa menjamin kesetiaan."

Rifan semakin di buat kebingungan, ia terus berfikir akan kata miyu yang tak menjamin kesetiaan, namun ia tersadar miyu adalah wanita cantik dan banyak yang msu dengan nya.

Rifan berusaha meyakinkan lagi. "Jadi kau mau jadi pacarku? Maaf, aku hanya memastikan saja."

"Ya, aku mau," jawab Miyu dengan tegas, "namun dengan satu syarat, yaitu kau harus bersungguh-sungguh dalam berlatih. Aku tak ingin berpacaran dengan orang yang lemah."

Rifan merespons dengan mantap, "Aku akan melakukan yang terbaik untukmu, Miyu. Aku tidak akan mengecewakanmu."

Mereka pun kembali ke dojo, dan hari pun berlalu mereka berdua sedang makan di kantin sekolah Rifan terus tersenyum membuat Miyu penasaran ia pun bertanya.

"Mengapa kau senyum terus melihat ku,sampai tak makan apa ada hal menyenangkan, atau ada yang aneh dengan ku?" tanya miyu.

Rifan menjawab sambil tetap tersenyum, "Maaf, Miyu. Aku hanya senang bisa bersama denganmu. Tidak ada yang aneh, kau terlihat sangat cantik, dan aku hanya menikmati momen ini bersamamu."

Miyu menggoda Rifan, "Baru berpacaran sehari sudah pintar sekali ya menggombal."

Rifan menjawab dengan malu-malu, "Maaf, aku tak sopan. Aku akan menjaga omonganku lain kali."

Miyu tertawa mendengarnya. "Tenang saja, aku ini pacarmu. Aku suka kok, apa lagi gombalan dari pacarmu," ujarnya sambil tertawa

Perkataan Miyu membuat Rifan tersipu.

Saat mereka bercanda, ada seorang wanita datang ke mereka, mereka pun kebingungan ada keperluan apa wanita itu.

Siapa ya wanita itu, penasaran kan siapa wanita yang datang, nantikan terus episode yang akan terus berkembang dan pasti nya seru hehe

Pasti ada yang tidak setuju dengan cerita ini karna terlalu cepat berpacaran, namun ingat ya Miyu berkata kalau ia tak menjamin kesetiaan, Miyu hanya ingin menjalani nya dulu, agar Rifan bisa fokus berlatih.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***