Melawan Mamak.

Saat aku bersantai di pintu belakang rumah seraya membaca buku tafsiran seorang profesor terkenal tentang penguraian hukum waris bagi masyarakat suku batak secara khusus batak Toba.

Tiba-tiba Friska mendekatiku yang datang dari arah luar, matanya tertuju pada kalung emas perhiasan dan juga gelang yang ku pakai.

Aku juga mengenakan cincin emas di jariku sebanyak dua serta anting dan semuanya emas London.

Cincin masing-masing 5 garam sebanyak dua, kalungku dua puluh gram dan mainan salibnya 5 gram.

Gelang ku 20 gram dan antingku seberat 5 gram, dimana kiri dan kanan masing-masing dua setengah gram.

Hasil kerja di Medan sebagai cleaning servis di pusat perbelanjaan terbesar di kota medan selama dua tahun dan selalu lembur, ku tabung sedikit demi sedikit hingga bisa membeli yang ku mau.

"Emas London itu da?" tanya Friska padaku.

"Iya," jawabku ketus.

"Nanti kado dari mu cukup gelang mu itu aja, iya!" ujarnya yang seperti memaksa.

Buku ku yang cukup tebal dan ku letakkan, lalu kutatap wajah yang sok logu itu.

"Nanti hadiah mu apa kau berikan untukku?" tanyaku padanya.

"Lucu eda ini, lah! hula-hula itu cukup memberikan ulos karena itu yang terpenting...!"

"Bapak kau lah...! emangnya kau siapa? aku yang capek-capek jadi babu dan kau seenaknya minta gelang ku ini.

mati kau situ, gara-gara kau yang bunting seperti ini dan aku harus menikah dengan anak manja yang buta huruf itu." ucapku dan Friska menangis lalu pergi.

Perhiasan langsung ku copot, lalu ku taruh didalam dompet dan kemudian ku masukkan ke dalam bra ku.

Walaupun ngak nyaman tapi demi hartaku yang kudapatkan dengan susah payahnya karena perempuan hamil itu pasti mengadu pada mamak.

Ku sembunyikan perhiasanku di kantong luar koperku, kantong tersembunyi yang berada diluar dan ada penutupnya sehingga akan sulit untuk ditemukan.

Kemudian ku ambil imitasi yang ku beli yang serupa dengan emas perhiasan ku yang asli dan itulah yang ku pakai.

Alasannya untuk mengelabuhi mamak dan kedua calon menantunya itu, lalu aku berpura-pura santai lagi didepan pintu masuk dapur.

Benar dugaan ku, kulihat Ramses yang datang bersama calon istrinya yang hamil duluan bersama mamak.

Aku merasa seperti dukun yang bisa meramal kejadian di masa depan dan inilah buktinya karena mereka datang lagi dan tentunya akan meminta emas perhiasan ku.

"Mak...! ini si Nauli, sengaja dia mempamerkan emasnya pada Friska dan calon istriku ini memintaku untuk membeli barang yang sama dengan milik Nauli." ucap Ramses yang terlihat begitu emosi.

"Nauli...! sini emas mu itu, nanti itu pasti akan diminta oleh eda-eda mu di rumah mu sana, biar mamak yang menyimpannya." pinta mamak yang meminta emas perhiasan ku.

Dengan wajah merenguk dan emas itu kuberikan, tentunya imitasi yang seharga dua puluh ribu yang ku beli semirip mungkin dengan emas perhiasan ku.

Namanya juga imitasi murahan, karena aku sudah menduga hal ini terjadi.

"Mana surat-suratnya?" tanya mamak.

"Hilang karena buru-buru pulang ke kampung," jawabku.

Mamak tersenyum saat menerima imitasi itu, lalu pergi ke arah rumah mak tua yaitu rumah abang sepupu bapak karena Friska dan juga Merlin dititipkan disana.

Lalu ku intip secara diam-diam dan mamak membagi perhiasan imitasi itu pada kedua calon menantunya.

Aku tersenyum karena bisa menipu mamak, sudah ku pelajari trik-trik ini dari buku-buku yang ku baca.

"Makan itu imitasi," ucap ku lalu pergi.

Aku pulang ke rumah dan masuk ke kamarku, kulihat emas perhiasan ku yang asli masih aman dan kemudian aku beres-beres pakaianku.

"Nauli...! ngak ada rencana mu mencuci pakaian adek-adek mu ini?" tanya mamak padaku yang sudah berada didepan pintu kamar ku.

"Ngak...! aku sudah mamak jual pada Yosua dan mamak ngak berhak lagi untuk menyuruhku.

aku mahal loh mamak jual, ingat baik-baik iya mamak ku, kalau aku lecet sedikitpun karena mencuci pakaian yang banyak itu.

jika keluarga Yosua mengembalikan ku, apa mamak dan bapak sanggup mengembalikan sinamot yang besar itu?" jawabku pada mamak.

Mamak terlihat begitu emosi dan aku ngak perduli dengan ekspresi itu, sekalipun aku di katai durhaka aku ngak perduli.

Hati ku sudah telanjur sakit, dipaksa menikah seperti ini karena kedua anak laki-laki menghamili pacar-pacarnya dan mahar ku akan digunakan untuk membiayai pernikahan mereka.

Mamak langsung pergi dari kamar ku ini dan melemparkan barang yang ditemuinya, tapi beruntung Yosua lewat.

"Bang Yosua...!" teriakku dari pintu kamar.

Yosua langsung belok ke arah rumah dan tepat di dekat jendela, lalu ku ambil tas ku dan keluar dari jendela.

"Bawa aku jalan-jalan bang...!"

"Tapi kata mamak calon pengantin ngak bisa jalan-jalan jauh." ucapnya yang memotong pembicaraanku.

"Ngak harus jalan jauh bang...! di kafe yang di ujung sana aja, aku makan miesop kampung di kafe itu." sahut ku padanya.

"Ayo...!" ucapnya dan kemudian jalan.

Motor yang dipakai oleh Yosua sudah full modifikasi dan knalpotnya sudah racing yang sangat bising.

"Peluk lah abang, dek!" pintanya padaku.

"Abang punya uang, ngak?" tanya ku padanya.

"Anak toke babi ini, jadi jangan sepele. ambil aja dompet abang disaku jas dalam." sahutnya

Kuambil dompetnya dan ternyata cukup banyak uang di dalamnya dan dompet itu ku simpan di tasku lalu ku peluk Yosua dari belakang.

Entah berapa meter motor melaju, kulihat ada penjual pakaian dan ku minta Yosua untuk berhenti.

"Boleh ngak adek beli baju? tapi pakai uang abang." pintaku padanya.

"Boleh...! tapi sisakan untuk beli bakso dan beli bensin." jawab Yosua.

Aku mengganguk dan kemudian langsung masuk ke warung itu, lalu ku mintak di keluarkan baju tidur dan apapun koleksinya.

Dua pasang pakaian tidur dan selusin celana dalam dan dua bra, setalah ku tawar dan uang masih tersisa dua ratus ribu lagi.

Lanjut ke kafe dan akhirnya kami tiba di kafe tersebut dan langsung memesan dua mangkok bakso serta jus buah.

"Kudengar tadi nantulang marah-marah," ucap Yosua.

"Samuel ngulah seperti biasa, hilang di buatnya parang dari rumah." ucapku yang beralasan.

Samuel adikku yang paling kecil dan saat ini masih kelas 5 sekolah dasar yang menjadi alasan ku pada Yosua.

Berhubung bakso sudah terjadi dan kami berdua langsung menyantapnya hingga tak tersisa sedikitpun.

"Apa cita-citamu, dek?" tanya Yosua setalah meminum jus jeruknya.

"Ingin jadi hakim, kalau ngak jadi pengacara," jawabku.

"Hebat kamu ya punya cita-cita seperti itu, apa itu harus sekolah lagi?" tanyanya lagi yang terlihat sangat penasaran.

"Iyalah bang...! makanya adek mau nikah sama abang dengan harapan abang bisa membiayai ku untuk sekolah lagi." jawabku padanya.

"Terus kenapa adek bilang waktu di medan lebih menikahi bapakku?" tanyanya yang membuat ku sedikit bingung.

"Kan bapak abang yang punya banyak uang." jawabku yang berusaha mencari jawabban terbaik.

"Selama masih abang anak laki-laki satu-satunya di rumah, semuanya aman terkendali dan adek bisa pendidikan lagi nantinya." ucap Yosua dengan penuh percaya diri.

Aku yakin itu hanya bualan semata, Yosua adalah tipe-tipe laki-laki yang meminta-minta pada keluarganya.

"Abang yang bilang untuk sinamot agar lebih banyak kepada mamak karena abang sangat menyukaimu.

selama ini kamu terlalu sombong sehingga ku lakukan segala cara untuk mendapatkan perhatian mu walaupun kamu marah padaku...!"

"Apa yang bisa abang berikan untuk saat ini? misalnya sesuatu yang berharga seperti kalung emas." ucapku padanya.

Sedari dulu memang seringkali si Yosua ini dimanfaatkan karena duitnya selalu banyak.

"Apa itu bang?" tanyaku padanya karena mengeluarkan dompet kecil yang biasanya dari toko emas.

"Selama ini abang nabung dan rencananya mau abang berikan waktu adek wisuda kemarin, tapi kamu malah berantem sama nantulang dan membuat abang ngak jadi memberikannya.

apalagi saat melihat laki-laki bajingan itu, laki-laki yang kamu bilang calon suami mu" ucapnya dan kemudian berdiri lalu mendekatiku.

"Biar abang pakaikan, iya!" ucapnya lagi.

Lalu berdiri dibelakang ku dan kemudian memakaikan kalung perhiasan emas itu di leher ku.

Mungkin sekitar lima gram untuk rantainya tapi ada mainannya bentuk salib dan kalau ku taksir mungkin ada lima gram.

"Sudah...! ini suratnya iya!" sahut Yosua dan memberikan dompet emas itu padaku.

Benar taksiran ku, rantainya lima gram dan mainannya lima gram. Emas London dan toko emasnya tempat satu kampung ini membeli emas.

"Terimakasih bang Yosua ganteng...!" ucap padanya.

"Sama-sama, dek! oh iya, kamu ngak berhubung lagi sama laki-laki bajingan itu?" tanya Yosua.

"Ngak bang...! aku juga sudah bilang kalau aku akan menikah dengan abang." jawabku karena telah mendapatkan kalung emas darinya.

Yosua tersenyum dan itu benar-benar menjijikkan, mungkin dia kira sudah sangat tampan tapi sebenarnya itu sangat menjijikkan.

Terpopuler

Comments

aria

aria

mampir lg

2024-07-27

0

Christin Kim sashi

Christin Kim sashi

kata bunting diganti jadi hamil? kurang gimana gitu.

bunting biasanya untuk hewan kalau hamil baru manusia

2024-06-14

1

Christin Kim sashi

Christin Kim sashi

spil bukunya dong kak...
bisa beli dimana tuh bukunya

2024-06-14

1

lihat semua
Episodes
1 Aku Syok.
2 Batin Ku Berteriak.
3 Martuppol.
4 Melawan Mamak.
5 Gara-Gara Bubur Kacang Hijau.
6 Menjadi Ribut.
7 Sakit Terlahir Sebagai Perempuan.
8 Gara-gara Ayam Gulai.
9 Kisah Keluarga Yang Mengenaskan.
10 Perkara Baju Baru
11 Perkara Ayam.
12 Ucapan Yang Menyakitkan.
13 Mamak ku Yang Egois.
14 Gadai Motor.
15 Menghindari Mamak.
16 Sikap Mamak Yang Aneh.
17 Masalah Baru Dari Jepri.
18 Masalah Baru Lagi.
19 Ajaran Yang Berbeda membuat Hancur.
20 Masalah Jepri yang Makin Panjang.
21 Masalah Yang Tak Kunjung Usai.
22 Pacar Jepri yang Lain.
23 Mamak Ingin Menggadaikan Rumah.
24 Menolong Jepri.
25 Masalah Lilis Selesai.
26 Masalah Rentenir Selesai.
27 Jepri yang Berubah.
28 Nurma Menerima Jepri apa adanya.
29 Bergumul Dengan diri Sendiri.
30 Mamak Dapat Uang.
31 Masalah Dari Irwan.
32 Masalah Irwan Selesai.
33 Mamak Tidak amanah.
34 Acara Penjemputan.
35 Awal Acara yang sudah Salah.
36 Pesta Pernikahan.
37 Awal Pernikahan yang Rusuh.
38 Sifat Yosua yang Aneh
39 Malam Pertama Yang Suram.
40 Pernikahan Hari Pertama.
41 Pernikahan Hari Pertama I
42 Pernikahan Hari Pertama II.
43 Pernikahan hari Pertama III.
44 Pernikahan hari Pertama VI.
45 Pernikahan Hari Pertama.
46 Pernikahan hari Pertama Yang sudah penuh Cobaan.
47 Hari pernikahan kedua.
48 Hari pernikahan kedua ( Berantam Lagi)
49 Hari pernikahan kedua.( Permasalahan yang Makin Panjang).
50 Hari pernikahan kedua. ( Sidang Adat)
51 Hari pernikahan kedua. (Rencana Perceraian Adat)
52 Hari pernikahan kedua. ( Tidak Jadi Cerai)
53 Pernikahan Hari Ketiga.
54 Pernikahan Hari Ketiga
55 Pernikahan Hari Ketiga.
56 Pernikahan Hari Ketiga.
57 Pernikahan Hari Keempat.
58 Pernikahan Hari Ke empat.
59 Pernikahan Hari Ke empat
60 Pernikahan Hari Ke empat
61 Hari pernikahan ke Empat.
62 Hari Pernikahan ke Lima.
63 Pernikahan Hari Ke Lima.
64 Pernikahan Hari Ke Lima
65 Pernikahan Hari Ke Enam.
66 Pernikahan Hari Ke Enam.
67 Pernikahan Hari Ke Enam.
68 Pernikahan Hari ke Enam.
69 Pernikahan Hari Ke Enam.
70 Pernikahan Hari ke Sepuluh.
71 Jepri dan Nurma resmi menjadi Suami Istri.
72 Kasihan Melihat Mamak.
73 Bapak Mertua Korupsi.
74 Akhirnya Berurusan Dengan Polisi.
75 Urusan Dengan Polisi Selesai.
76 Bapak Mertua Dipindah Tugaskan.
77 Orang Batak Poligami?
78 Poligami.
79 Yosua Poligami.
80 Mamak Sakit.
81 Antara Kasihan dan Benci.
82 Berbagi Istri.
83 Bertemu Dengan Mora.
84 Bapak Mertua Yang Berzinah.
85 Cerita Dari Yosua.
86 Yosua tetap anak Mami.
87 Berurusan Dengan Ipar lagi.
88 Anak-anak ku Keterlaluan.
89 Belum ada Tanda kebahagiaan.
90 Peringatan Pada Yosua.
91 Aku Hamil.
92 Melamar Calon Pegawai Negeri Sipil.
93 Rencana Perceraian.
94 Sidang adat Perceraian.
95 Akhirnya Cerai Juga.
96 Lega....!
97 Kisah Pilu.
98 Niat Terselubung!
99 Niat Mamak Yang lain.
100 Mamak pasti Punya Rencana Lain.
101 Keluarga ku Hancur.
102 Anak Tiri.
103 Amuba ' Anak muka Batak'
104 Bertemu Jepri dan Istrinya.
105 Keguguran.
106 Tidak Tega.
107 Selamat Jalan Mantan ibu Mertuaku.
108 Bertemu Rida.
109 Boru Ni Raja harus Kuat.
110 Yosua meminta Maaf.
111 Semoga Berhasil.
112 Kado Natal.
113 Kerja Keras.
114 Baru Saja Bahagia tapi mamak datang lagi.
115 Masalah Dari Mamak Lagi.
116 Mengatasi Masalah.
117 Pecundang Dalam Kehidupan.
118 Rejeki.
119 Kapan Mamak ku ini Sadar?
120 Drama Lagi.
121 Kisah Keluarga yang Rumit.
122 Selalu ada Rejeki.
123 Bapak Sakit.
124 Bapak Meninggal Dunia.
125 Perdebatan.
126 Bersiap ke Untuk Penguburan Bapak.
127 Kejutan.
128 Istri kedua Bapak.
129 Gugatan dari istri Kedua Bapak.
130 Penyelesaian Gugatan.
131 Mamak ku yang Bebal.
132 Curhat Dari kedua Besan Mamak.
133 Lamaran bang Hendra.
134 Saling Curhat.
135 Cerita Kesedihan yang Memuakkan.
136 Mamak Sakit Parah.
137 Kejadian di Pagi Hari.
138 Tiada Berkesudahan.
139 Kebahagiaan dan Duka.
140 Mengurus Persiapan Penguburan Mamak.
141 Mamak pergi Untuk Selamanya.
142 Memulai Hidup Baru di Kota Yang Baru.
143 Ternyata Mamak Sudah Meninggal Dunia.
144 Hidup ku Begitu Sial.
145 Berakhir di Penjara.
146 Rejeki Di Tempat Baru.
147 Dimana-mana sama Aja.
148 Menyelesaikan Masalah.
149 Rencana.
150 Rencana Bisnis.
151 Dua Gadis Aneh.
152 Dua Gadis Aneh.
153 Kerja.
154 Manjakan Diri.
155 Kisah Tragis Dari Ramses dan Armadi.
156 Pembukaan Wisma.
157 Adik-adik ku Harus Mandiri.
158 Rencana Pernikahan dan Perjanjian Pranikah.
159 Perjanjian Pranikah.
160 Sial.
161 Benar-benar Sial Banget.
162 Dasar Penipu.
163 Pergumulan Merupakan Ujian Hidup.
164 Pengakuan Basar.
165 Acara Lamaran Kedua adikku.
166 Seperti Pernikahan Bisnis.
167 Jenis Laki-laki
168 Laki-laki yang Minder.
169 Bertemu Fras.
170 Surat Dari Mamaknya Fras.
171 Penuturan Fras.
172 Apa Aku Bisa?
173 Cross Cek informasi.
174 Nasihat Dari Keluarga.
175 Selalu Terbayang Wajah Fras.
176 Keperkasaan Fras.
177 Terpesona
178 Rencana Pernikahan.
179 Perjanjian Pranikah Dengan Fras.
180 Harus Saling Terbuka.
181 Obrolan yang Melantur.
182 Doa Dini Hari.
183 Kebahagiaan.
184 Pesta Pernikahan ku.
185 Suamiku Yang Perkasa.
186 Istriku yang Luar biasa.
187 Kehebatan Istriku.
188 Bulan Madu Yang Terganggu.
189 Cerita Dari Masa Lalu.
190 My Wife.
191 Aku Adalah suami Nauli.
192 Berita Bahagia.
193 Calon Ibu.
194 Bahagia.
195 Anak Ku.
196 Rencana Pulang Kampung.
197 Persiapan Pulang Kampung.
198 Pulang Kampung.
199 Tiba Di Kampung.
200 Kekeluargaan yang Sangat Erat.
201 Persiapan Babtis.
202 Baptis.
203 Bertemu.
204 Terimakasih Tuhanku..
Episodes

Updated 204 Episodes

1
Aku Syok.
2
Batin Ku Berteriak.
3
Martuppol.
4
Melawan Mamak.
5
Gara-Gara Bubur Kacang Hijau.
6
Menjadi Ribut.
7
Sakit Terlahir Sebagai Perempuan.
8
Gara-gara Ayam Gulai.
9
Kisah Keluarga Yang Mengenaskan.
10
Perkara Baju Baru
11
Perkara Ayam.
12
Ucapan Yang Menyakitkan.
13
Mamak ku Yang Egois.
14
Gadai Motor.
15
Menghindari Mamak.
16
Sikap Mamak Yang Aneh.
17
Masalah Baru Dari Jepri.
18
Masalah Baru Lagi.
19
Ajaran Yang Berbeda membuat Hancur.
20
Masalah Jepri yang Makin Panjang.
21
Masalah Yang Tak Kunjung Usai.
22
Pacar Jepri yang Lain.
23
Mamak Ingin Menggadaikan Rumah.
24
Menolong Jepri.
25
Masalah Lilis Selesai.
26
Masalah Rentenir Selesai.
27
Jepri yang Berubah.
28
Nurma Menerima Jepri apa adanya.
29
Bergumul Dengan diri Sendiri.
30
Mamak Dapat Uang.
31
Masalah Dari Irwan.
32
Masalah Irwan Selesai.
33
Mamak Tidak amanah.
34
Acara Penjemputan.
35
Awal Acara yang sudah Salah.
36
Pesta Pernikahan.
37
Awal Pernikahan yang Rusuh.
38
Sifat Yosua yang Aneh
39
Malam Pertama Yang Suram.
40
Pernikahan Hari Pertama.
41
Pernikahan Hari Pertama I
42
Pernikahan Hari Pertama II.
43
Pernikahan hari Pertama III.
44
Pernikahan hari Pertama VI.
45
Pernikahan Hari Pertama.
46
Pernikahan hari Pertama Yang sudah penuh Cobaan.
47
Hari pernikahan kedua.
48
Hari pernikahan kedua ( Berantam Lagi)
49
Hari pernikahan kedua.( Permasalahan yang Makin Panjang).
50
Hari pernikahan kedua. ( Sidang Adat)
51
Hari pernikahan kedua. (Rencana Perceraian Adat)
52
Hari pernikahan kedua. ( Tidak Jadi Cerai)
53
Pernikahan Hari Ketiga.
54
Pernikahan Hari Ketiga
55
Pernikahan Hari Ketiga.
56
Pernikahan Hari Ketiga.
57
Pernikahan Hari Keempat.
58
Pernikahan Hari Ke empat.
59
Pernikahan Hari Ke empat
60
Pernikahan Hari Ke empat
61
Hari pernikahan ke Empat.
62
Hari Pernikahan ke Lima.
63
Pernikahan Hari Ke Lima.
64
Pernikahan Hari Ke Lima
65
Pernikahan Hari Ke Enam.
66
Pernikahan Hari Ke Enam.
67
Pernikahan Hari Ke Enam.
68
Pernikahan Hari ke Enam.
69
Pernikahan Hari Ke Enam.
70
Pernikahan Hari ke Sepuluh.
71
Jepri dan Nurma resmi menjadi Suami Istri.
72
Kasihan Melihat Mamak.
73
Bapak Mertua Korupsi.
74
Akhirnya Berurusan Dengan Polisi.
75
Urusan Dengan Polisi Selesai.
76
Bapak Mertua Dipindah Tugaskan.
77
Orang Batak Poligami?
78
Poligami.
79
Yosua Poligami.
80
Mamak Sakit.
81
Antara Kasihan dan Benci.
82
Berbagi Istri.
83
Bertemu Dengan Mora.
84
Bapak Mertua Yang Berzinah.
85
Cerita Dari Yosua.
86
Yosua tetap anak Mami.
87
Berurusan Dengan Ipar lagi.
88
Anak-anak ku Keterlaluan.
89
Belum ada Tanda kebahagiaan.
90
Peringatan Pada Yosua.
91
Aku Hamil.
92
Melamar Calon Pegawai Negeri Sipil.
93
Rencana Perceraian.
94
Sidang adat Perceraian.
95
Akhirnya Cerai Juga.
96
Lega....!
97
Kisah Pilu.
98
Niat Terselubung!
99
Niat Mamak Yang lain.
100
Mamak pasti Punya Rencana Lain.
101
Keluarga ku Hancur.
102
Anak Tiri.
103
Amuba ' Anak muka Batak'
104
Bertemu Jepri dan Istrinya.
105
Keguguran.
106
Tidak Tega.
107
Selamat Jalan Mantan ibu Mertuaku.
108
Bertemu Rida.
109
Boru Ni Raja harus Kuat.
110
Yosua meminta Maaf.
111
Semoga Berhasil.
112
Kado Natal.
113
Kerja Keras.
114
Baru Saja Bahagia tapi mamak datang lagi.
115
Masalah Dari Mamak Lagi.
116
Mengatasi Masalah.
117
Pecundang Dalam Kehidupan.
118
Rejeki.
119
Kapan Mamak ku ini Sadar?
120
Drama Lagi.
121
Kisah Keluarga yang Rumit.
122
Selalu ada Rejeki.
123
Bapak Sakit.
124
Bapak Meninggal Dunia.
125
Perdebatan.
126
Bersiap ke Untuk Penguburan Bapak.
127
Kejutan.
128
Istri kedua Bapak.
129
Gugatan dari istri Kedua Bapak.
130
Penyelesaian Gugatan.
131
Mamak ku yang Bebal.
132
Curhat Dari kedua Besan Mamak.
133
Lamaran bang Hendra.
134
Saling Curhat.
135
Cerita Kesedihan yang Memuakkan.
136
Mamak Sakit Parah.
137
Kejadian di Pagi Hari.
138
Tiada Berkesudahan.
139
Kebahagiaan dan Duka.
140
Mengurus Persiapan Penguburan Mamak.
141
Mamak pergi Untuk Selamanya.
142
Memulai Hidup Baru di Kota Yang Baru.
143
Ternyata Mamak Sudah Meninggal Dunia.
144
Hidup ku Begitu Sial.
145
Berakhir di Penjara.
146
Rejeki Di Tempat Baru.
147
Dimana-mana sama Aja.
148
Menyelesaikan Masalah.
149
Rencana.
150
Rencana Bisnis.
151
Dua Gadis Aneh.
152
Dua Gadis Aneh.
153
Kerja.
154
Manjakan Diri.
155
Kisah Tragis Dari Ramses dan Armadi.
156
Pembukaan Wisma.
157
Adik-adik ku Harus Mandiri.
158
Rencana Pernikahan dan Perjanjian Pranikah.
159
Perjanjian Pranikah.
160
Sial.
161
Benar-benar Sial Banget.
162
Dasar Penipu.
163
Pergumulan Merupakan Ujian Hidup.
164
Pengakuan Basar.
165
Acara Lamaran Kedua adikku.
166
Seperti Pernikahan Bisnis.
167
Jenis Laki-laki
168
Laki-laki yang Minder.
169
Bertemu Fras.
170
Surat Dari Mamaknya Fras.
171
Penuturan Fras.
172
Apa Aku Bisa?
173
Cross Cek informasi.
174
Nasihat Dari Keluarga.
175
Selalu Terbayang Wajah Fras.
176
Keperkasaan Fras.
177
Terpesona
178
Rencana Pernikahan.
179
Perjanjian Pranikah Dengan Fras.
180
Harus Saling Terbuka.
181
Obrolan yang Melantur.
182
Doa Dini Hari.
183
Kebahagiaan.
184
Pesta Pernikahan ku.
185
Suamiku Yang Perkasa.
186
Istriku yang Luar biasa.
187
Kehebatan Istriku.
188
Bulan Madu Yang Terganggu.
189
Cerita Dari Masa Lalu.
190
My Wife.
191
Aku Adalah suami Nauli.
192
Berita Bahagia.
193
Calon Ibu.
194
Bahagia.
195
Anak Ku.
196
Rencana Pulang Kampung.
197
Persiapan Pulang Kampung.
198
Pulang Kampung.
199
Tiba Di Kampung.
200
Kekeluargaan yang Sangat Erat.
201
Persiapan Babtis.
202
Baptis.
203
Bertemu.
204
Terimakasih Tuhanku..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!