INGIN TAHU TENTANG GISELLA

Ella menatap gedung yang berdiri menjulang di pusat ibukota itu. Lebih tepatnya pusat perkantoran.

 Bentuk bangunan nya sangat artistik. Di atas gedung terdapat logo H&L.

Ella menembak itu artinya Hartono dan Leonard. "Aku akan bertanya nanti pada kak Leo apa artinya H&L itu. Tentu saja kalau ia mau menjawab ku", ujar Ella menahan tawa, ingat wajah dingin Leonard yang tidak bersahabat. Kecuali semalam ada kehangatan di wajahnya. Sedikit. Hanya secuil saja.

Mobil yang di kendarai sopir pribadi Leonard berhenti tepat di depan lobby. Yadi membukakan pintu untuk Ella.

"Terimakasih", ucap Ella sopan.

"Sama-sama non Ella".

Ella nampak ragu-ragu untuk melangkah masuk ia harus kemana. Tidak ada orang yang ia kenal di sana.

"Selamat siang nona Gisella, saya Agra asisten suami anda. Apa nona ingat pada saya?"

Ella tersenyum melihat Agra. "Hm .. akhirnya ada juga yang aku kenal di sini. Tentu aku ingat pada mu, kau ada saat acara kami kan?".

Agra menganggukkan kepalanya. "Ya pernikahan anda dan tuan Leonard", jawab Agra memperjelas ucapan Ella.

Ella tersenyum mendengarnya.

 "Mari saya antar nona Ella keruangan tuan", ujar Agra membantu Ella membawa Tote bag yang gadis itu bawa.

"Iya Agra", jawab Gisella mengikuti laki-laki itu masuk ke dalam lift khusus.

Beberapa karyawan wanita yang melihat Ella di ajak Agra masuk ke lift khusus menatapnya dan berbisik-bisik. Wajar saja banyak karyawan di lobby karena sekarang jam istirahat.

"Untuk seterusnya kalau nona datang ke perusahaan, bisa mengunakan lift ini. Aku sudah membuat akses khusus untuk nona", ujar Agra memberi tahu Ella.

"Iya", jawab Ella singkat. Bertepatan dengan pintu lift terbuka di lantai dua puluh.

Agra segera keluar dan menuju ruang kerja Leonard.

Gisella mengikuti laki-laki itu seraya mengedarkan pandangannya kesegala penjuru ruangan. Tidak ada kesibukan karyawan lain di lantai itu. Hanya ada satu meja yang saat ini pun tidak ada orang nya.

 "Hening dan sunyi, tipikal Leonard sekali. Tidak di rumah, mobil atau kantornya seperti berada di kuburan", batin Ella.

Agra mengetuk pintu di hadapannya. Terdengar suara sahutan dari dalam menyuruhnya masuk.

Agra membuka pintu lebar-lebar.

"Tuan, nona Gisella sudah datang", ucap Agra memberi tahu.

Agra mempersilakan Ella masuk. Kini Ella benar berada di ruangan Leonard. Harum parfum mahal Leo yang sudah sangat di kenal Ella memenuhi indera penciumannya. Harum sandalwood begitu lekat namun menyejukkan.

Leonard sedang sibuk di meja gambar yang ada di ruangan tersebut. Mengerjakan sketsa gambar sebuah jembatan. Ella mendekatinya meskipun tanpa di minta kalau ada yang menarik pandangan matanya tentu saja gadis itu ingin tahu.

"Agra, kau berikan berkas yang sudah aku tandatangani kontrak kerjasama dengan perusahaan Mega Jaya pada Wanda. Simpan salinan nya", perintah Leo pada asistennya.

"Baik tuan. Saya permisi", ujar Agra.

Kini hanya ada Ella dan Leo di dalam ruangan berukuran luas dan mewah itu.

Leo menatap lekat Ella yang sangat tertarik dengan sketsa yang sedang ia kerjakan.

"Bagaimana mana caranya bisa membuat sketsa serumit ini? Huhh...aku tidak akan bisa menggambar sedetail ini", gumam Ella seperti bicara sendiri.

Leo tersenyum mendengarnya. "Jika tekun belajar tidak sulit melakukannya Ella. Jangan pernah menyerah. Gagal itu salah satu kunci keberhasilan", jawab Leonard berdiri di samping Ella.

Bukan tiada maksud, perkataan itu memang Leonard tujukan untuk Ella yang di lihatnya menangis ketika sedang mengerjakan sketsa miliknya.

Leo memutar tubuhnya menatap lekat Gisella begitu dekat dengan nya.

"Aku tidak memiliki pakaian lain kak, aku hanya punya ini. Semoga masih pantas datang ke perusahaan mu", ucap Ella seakan membaca pikiran Leonard. Tanpa mengalihkan perhatiannya dari sketsa.

Ella memakai kaos putih oblong ketat yang di padukan dengan celana jeans panjang. Beruntung ia membawa blazer baby blue dalam koper, membuat tampilannya kini chic dan terlihat segar dengan rambut terurai indah.

Leonard tersenyum melihat Ella.

 "Kamu tetap terlihat cantik mengenakan pakaian apapun, Gisella", ujar Leonard penuh arti.

Sepintas Ella menundukkan wajahnya. Perkataan Leo membuat dadanya berdebar. Ella berusaha menghentikan debaran itu.

"Kenapa kakak memintaku datang ke sini?"

Terdengar helaan nafas Leonard.

"Kita bicarakan sambil duduk", ujar Leo menuju sofa.

Ella menolehkan kepalanya. "Oh ya aku hampir lupa, aku membawa makan siang. Kakak belum makan kan?", tanya Ella tanpa sungkan duduk di samping Leo di sofa panjang.

Ella mengeluarkan dua box makan siang untuknya dan Leo.

"Kebetulan sekali, perut ku lapar", ujar Leo membuka box berisi nasi dan dan lauk pauknya.

"Aku ingin mengajakmu bekerja bersama ku, Ella". Leonard membuka pembicaraan serius.

Ella menolehkan wajahnya menatap Leo. "Bekerja dengan kakak?"

"Iya. Kalau kau mau. Aku membutuhkan arsitek di sini. Dua arsitek mengajukan cuti melahirkan dan akan menikah–"

"Aku mau", jawab Ella memotong ucapan Leo dengan cepat. "Tentu saja aku mau bekerja. Tapi bagaimana Noah. Bukankah kakak memintaku merawatnya?"

"Noah tidak akan apa-apa selama di rumah. Semua yang kerja dengan ku adalah orang-orang kepercayaan ku. Bi Minah dan Rosa sejak lama ikut keluarga ku. Nur keponakan Rosa dari kampung. Aku sangat percaya mereka semua", ujar Leo sambil menikmati makanannya dengan lahap.

Ella tersenyum melihatnya. Untuk pertama kali Ella merasa nyaman saat bersama Leonard karena kali ini mereka sambil berbincang-bincang".

"Ceritakan kehidupan mu di Amerika, Ella. Apa saja yang kamu lakukan di sana selain kuliah", tanya Leo untuk pertama kalinya laki-laki itu ingin tahu tentang keseharian Gisella.

"Aktivitas biasa saja yang di lakukan seorang mahasiswi mengumpulkan receh di negara orang", jawab Ella sambil menyuapkan makanan ke mulutnya.

"Aku harus berjuang sendiri hidup di sana. Karena sejak awal papa tidak sanggup membiayai ku. Aku mengerti, membutuhkan banyak uang. Aku bisa kuliah di Amerika karena mendapatkan beasiswa. Aku mengikuti tes di dua universitas, Harvard dan Columbia. Ternyata aku di terima di Columbia university".

"Tentu saja aku tidak menyangka bisa di terima di sana. Dan bagaimana pun caranya aku ingin kuliah di sana. Papa dan mama menentang keputusan ku. Hanya kak Maya yang setuju dengan keputusan ku. Kakak sangat mendukung dan percaya pada kemampuan adiknya. Kakak membantu aku mempersiapkan semuanya", ucap Ella dengan mata berkaca-kaca mengingat kebaikan saudaranya itu padanya.

Leonard menghentikan makannya, ia menatap Ella dan mendengarkan semua cerita gadis itu.

"Papa memang benar, hidup di negeri orang sangat sulit. Selain kuliah yang giat, aku banyak mengambil pekerjaan paruh waktu untuk menambah tabungan ku. Bekerja di restoran menjadi tukang cuci piring hingga pelayan, aku kerjakan di tahun pertama aku di sana".

Berjalannya waktu temanku mengajak untuk ikut tes di salah satu perusahaan real estate ternama sebagai agen pemasaran di Manhattan. Aku di terima. Gaji yang aku terima lumayan, setidaknya bisa untuk menabung. Aku bekerja di sana hingga kini. Status ku cuti panjang. Bulan depan baru berakhir", ucap Ella bercerita tentang kehidupannya pada Leonard.

Leonard menyimak dengan serius kisah Ella. Ternyata Ella benar-benar gadis pekerja keras. Ia bisa melihatnya setelah lebih mengenal Ella. Seperti yang sering Maya ceritakan padanya. Bahwa adik kesayangannya ini berkemauan sangat keras. Terutama masalah pendidikan. Ia akan berusaha mewujudkan keinginannya.

...***...

To be continue

Kalian harus rajin tinggalkan komentar kalian ya kalau mau Emily up yang banyak. Hari ini udah 4 bab dengan kata-kata perbab nya panjang 1000 lebih biar puas bacanya. 4 bab artinya udah 4000 lebih, kata2 yg Emily rangkai hari ini

Mulai sekarang aktif di kolom komentar biar nggak kayak di kuburan kata Ella. Sepi amat 😂

Terpopuler

Comments

neng ade

neng ade

salut sm Ella .. dia berjuang sendiri di negara orang .. kuliah dan bekerja ..

2024-12-25

0

Alvivia

Alvivia

q jatuh hati sama karya mu thor

2025-03-30

0

Haida Royana

Haida Royana

Sandawood..koyo opo Aramanya?

2025-01-03

0

lihat semua
Episodes
1 AWAL MULA
2 TUDUHAN LEONARD
3 PENGHARAPAN
4 KEPUTUSAN
5 BERTEMU CATHERINE
6 VISUAL
7 MENGIKUTI LEONARD
8 PERNIKAHAN
9 TAK SESULIT YANG DIBAYANGKAN
10 ATURAN LEONARD UNTUK ELLA
11 SUASANA RUMAH YANG BERBEDA
12 RUMAH IMPIAN ELLA
13 KERAGUAN
14 INGIN TAHU TENTANG GISELLA
15 HARI PERTAMA KERJA
16 BERITA MENGEJUTKAN
17 PEMAKAMAN RUDI
18 TELAH MEMBUKA DIRI
19 KEMBALI DINGIN
20 MELANGGAR ATURAN
21 TIDAK AKAN MELEPASKAN GISELLA
22 PERATURAN DIBUAT UNTUK DI LANGGAR
23 SELALU ADA UNTUK ELLA
24 PENGAKUAN LEONARD
25 PENGAKUAN LEONARD II
26 PROTES
27 MAYA SADAR
28 SEMAKIN MENGAGUMI LEONARD
29 PERTENGKARAN
30 PERPISAHAN
31 DUA TEMPAT BERBEDA
32 FRUSTASI
33 MENOLAK PERMINTAAN HARTONO
34 MENCARI ELLA
35 HILANG BAGAIKAN DI TELAN BUMI
36 MENCARI ELLA II
37 GISELLA
38 POSITIF HAMIL
39 BERAKHIR
40 WISUDA
41 MELEPAS RINDU
42 BERITA YANG MENGEJUTKAN
43 MEMULAI LEMBARAN BARU
44 JEALOUS
45 HONEYMOON
46 KEMBALI KE JAKARTA
47 MENGUNJUNGI MEYDA DAN MAYA
48 MENGUNJUNGI MEYDA DAN MAYA II
49 KEJUTAN LEO UNTUK ELLA
50 MEWUJUDKAN IMPIAN ELLA
51 8 BULAN
52 PEMIMPIN DIVISI AROGAN
53 MAKAN MALAM BERSAMA
54 TAS YANG TERTUKAR
55 INCIDENT
56 KUNJUNGAN MEYDA
57 KEPANIKAN DI DUA TEMPAT BERBEDA
58 BERTERIMA KASIH
59 MENGKUATIRKAN SHANE
60 BREAKFAST BERSAMA
61 PERSALINAN GISELLA
62 VISUAL SHANE-NIKKI
63 UNGKAPAN PERASAAN SHANE
64 PULANG KE RUMAH IMPIAN
65 PERMINTAAN MAAF MAYA
66 MENDADAK SAKIT
67 TERNYATA MEREKA KEMBALI BERSAMA
68 PATAH HATI LAGI
69 KAMU...
70 SHANE-NIKKI
71 BERKENALAN DENGAN KELUARGA NIKKI
72 TORONTO
73 PERNIKAHAN SHANE-NIKKI
74 TIKET HONEYMOON
75 KEPERGIAN MAYA
76 KEBAHAGIAAN DI DUA TEMPAT
77 DEVAN MENUNTUT HAK ASUH ATAS NOAH
78 MALAM TERAKHIR DI KOTA VENESIA
79 BERTEMU MANTAN
80 TESTPACK
81 GARIS 2
82 SHOCK
83 KONTROL PERTAMA'
84 KEMBALI BEKERJA
85 ATURAN LEONARD
86 BERBICARA DENGAN NIKKI
87 WEEKEND
88 KABAR GEMBIRA
89 NGIDAM
90 HAPPY FAMILY
Episodes

Updated 90 Episodes

1
AWAL MULA
2
TUDUHAN LEONARD
3
PENGHARAPAN
4
KEPUTUSAN
5
BERTEMU CATHERINE
6
VISUAL
7
MENGIKUTI LEONARD
8
PERNIKAHAN
9
TAK SESULIT YANG DIBAYANGKAN
10
ATURAN LEONARD UNTUK ELLA
11
SUASANA RUMAH YANG BERBEDA
12
RUMAH IMPIAN ELLA
13
KERAGUAN
14
INGIN TAHU TENTANG GISELLA
15
HARI PERTAMA KERJA
16
BERITA MENGEJUTKAN
17
PEMAKAMAN RUDI
18
TELAH MEMBUKA DIRI
19
KEMBALI DINGIN
20
MELANGGAR ATURAN
21
TIDAK AKAN MELEPASKAN GISELLA
22
PERATURAN DIBUAT UNTUK DI LANGGAR
23
SELALU ADA UNTUK ELLA
24
PENGAKUAN LEONARD
25
PENGAKUAN LEONARD II
26
PROTES
27
MAYA SADAR
28
SEMAKIN MENGAGUMI LEONARD
29
PERTENGKARAN
30
PERPISAHAN
31
DUA TEMPAT BERBEDA
32
FRUSTASI
33
MENOLAK PERMINTAAN HARTONO
34
MENCARI ELLA
35
HILANG BAGAIKAN DI TELAN BUMI
36
MENCARI ELLA II
37
GISELLA
38
POSITIF HAMIL
39
BERAKHIR
40
WISUDA
41
MELEPAS RINDU
42
BERITA YANG MENGEJUTKAN
43
MEMULAI LEMBARAN BARU
44
JEALOUS
45
HONEYMOON
46
KEMBALI KE JAKARTA
47
MENGUNJUNGI MEYDA DAN MAYA
48
MENGUNJUNGI MEYDA DAN MAYA II
49
KEJUTAN LEO UNTUK ELLA
50
MEWUJUDKAN IMPIAN ELLA
51
8 BULAN
52
PEMIMPIN DIVISI AROGAN
53
MAKAN MALAM BERSAMA
54
TAS YANG TERTUKAR
55
INCIDENT
56
KUNJUNGAN MEYDA
57
KEPANIKAN DI DUA TEMPAT BERBEDA
58
BERTERIMA KASIH
59
MENGKUATIRKAN SHANE
60
BREAKFAST BERSAMA
61
PERSALINAN GISELLA
62
VISUAL SHANE-NIKKI
63
UNGKAPAN PERASAAN SHANE
64
PULANG KE RUMAH IMPIAN
65
PERMINTAAN MAAF MAYA
66
MENDADAK SAKIT
67
TERNYATA MEREKA KEMBALI BERSAMA
68
PATAH HATI LAGI
69
KAMU...
70
SHANE-NIKKI
71
BERKENALAN DENGAN KELUARGA NIKKI
72
TORONTO
73
PERNIKAHAN SHANE-NIKKI
74
TIKET HONEYMOON
75
KEPERGIAN MAYA
76
KEBAHAGIAAN DI DUA TEMPAT
77
DEVAN MENUNTUT HAK ASUH ATAS NOAH
78
MALAM TERAKHIR DI KOTA VENESIA
79
BERTEMU MANTAN
80
TESTPACK
81
GARIS 2
82
SHOCK
83
KONTROL PERTAMA'
84
KEMBALI BEKERJA
85
ATURAN LEONARD
86
BERBICARA DENGAN NIKKI
87
WEEKEND
88
KABAR GEMBIRA
89
NGIDAM
90
HAPPY FAMILY

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!