ATURAN LEONARD UNTUK ELLA

Tok..

Tok..

Suara ketukan di pintu membuat tubuh Ella melonjak bangun dengan tiba-tiba. Sesaat ia nampak bingung berada dalam ruangan gelap. Kemudian baru tersadar.

"Oh my god aku tertidur sangat lama. Sekarang sudah malam", gumamnya mencari tombol lampu di atas nakas dan melihat jam weker.

"Nona Ella..

Ada yang memanggilnya. Ella tahu itu Nur yang membantunya siang tadi.

Bahkan Ella belum mandi, tubuhnya masih memakai kebaya dan rambutnya pun masih di sanggul meskipun sekarang sudah acak-acakan.

Ella membuka pintu. Benar saja Nur yang datang. Gadis itu tampak aneh melihat Ella masih seperti itu.

"Aku ketiduran. Huhh tahu-tahu sudah malam", ujar Ella.

"Hm...tapi anda di panggil tuan Leonard untuk makan malam bersamanya nona Ella", ucap Nur.

"Duh bagaimana ya. Aku belum membersihkan diri. Hm...kau beri saja alasan katakan aku tertidur atau apalah. Tolong ya".

"Tidak bisa nona, mana berani saya berbohong pada tuan Leo. Bisa-bisa saya di pecat. Saya harus menghidupi keluarga saya di kampung nona Ella" jawab Nur menolak.

"Katakan aku akan turun sebentar lagi. Tidak akan lama aku berganti pakaian saja", ucap Ella sambil membuang nafas panjang.

Nur menganggukkan kepalanya.

"Kenapa bisa ketiduran begini", gerutu Ella pada dirinya yang kebablasan.

Ella segera membuka kebaya dan semua yang melekat pada tubuhnya. Membersihkan wajahnya dan langsung memakai pakaian rumah. Ia pun bingung harus memakai apa karena Ella hanya membawa celana jeans panjang dan short pant saja di dalam koper nya.

Karena sudah menjadi kebiasaan Ella pakaian santai dan baju tidur sama saja memakai itu.

Ella tak perduli. Ia memakai short pant dan kaos oblong longgar. Kemudian mengikat rambut keatas memperlihatkan leher jenjang gadis itu. Ia turun ke bawah.

Tiba di bawah, tepatnya ruang makan, Leo sudah duduk dan masih nampak fokus pada iPad nya.

"Tuan, nona Ella sudah ada", ucap Nur membuka kursi buat Ella di hadapan Leonard.

"Hem". Tanpa menatap Ella.

"Maaf, aku ketiduran", ujar Ella serba salah. Kini di ruangan makan itu hanya mereka berdua saja.

Banyak sekali pilihan lauk di atas meja padahal hanya mereka berdua yang makan di sana. Ella sampai bingung mau makan apa.

Leo menaruh Ipad-nya. Menatap Ella. Tidak seperti biasanya hanya menatap sepintas, kali ini ia lama mengamati Ella.

Gisella menyadari tatapan Leonard padanya. "Aku tidak ada pakaian lain. Dan aku nyaman seperti ini kalau di rumah", ucap Ella merasa tidak nyaman duduk berhadapan begitu.

Leo mengerjapkan matanya. "Aku sudah lapar".

Namun beberapa saat Leonard tidak melakukan apa-apa, bahkan tidak mengambil nasi dan lauk pauk ke atas piringnya. Katanya lapar. Ella marasa aneh dengan Leonard. Apa dengan diam begitu bisa membuatnya kenyang.

Leonard menghela nafasnya. Ia memberikan piring pada Ella. "Nasinya sedikit saja. Beri tim ayam saja", ucap Leonard.

Ella melebarkan kedua matanya. Gadis itu mengambil piring yang diberikan Leo padanya.

 "Ehm iya".

Ella berdiri dan mengambilkan makan malam Leonard sesuai keinginan nya. Sementara Leo terus mengamati Gisella membuat jantung Ella berdegup kencang.

 "Huhh kenapa juga harus aku yang mengambilkan makanan, kan dia bisa sendiri melakukannya", gerutu Ella.

Jadilah makan malam pertama seperti sedang berada di kuburan bagi Ella. Sunyi dan terasa sepi sekali. Tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut masing-masing. Membuat Ella tidak bernafsu makan apapun meski banyak pilihan makanan di atas meja.

 Leonard berdiri lebih duluan sambil mengelap ujung bibirnya. "Setelah selesai makan keruang kerja ku, ada yang ingin aku bicarakan pada mu", ucapnya meninggalkan Ella sendirian di meja makan.

 Ella tidak menunggu lama, ia sudah merasa kenyang. Ia memilih mengikuti Leo ke ruang kerja laki-laki itu.

*

Ella duduk di hadapan Leo di meja kerja.

"Kau bebas berada di rumah ini, kecuali di lantai tiga. Jangan coba-coba berada di sana. Aku melarang mu", tegas Leonard.

Ella cepat menganggukkan kepalanya. Nur sudah mengatakan aturan Leo padanya tadi. Ella juga tidak ada kepentingan di area pribadi Leonard.

"Aku memiliki aturan kala bersama ku kita harus makan bersama Ella. Aku tidak suka makan di rumah sendirian. Kau paham?".

"Iya kak. Aku tahu", jawabnya pelan.

Tapi bolehkah aku memakai ruangan gambar mu, aku akan menyelesaikan tugas ku yang harus segera dikirim kan pada dosen ku", ujar Ella memberanikan diri bertanya dan menatap Leonard.

"Ya tentu saja kau boleh menggunakan tempat itu sesukamu Ella. Aku hanya melarang mu berada di lantai tiga", jawab Leonard membalas tatapan Gisella.

Ella cepat-cepat mengalihkan perhatiannya. Tidak mau terlalu lama menatap manik biru Leonard ketika berhadapan dengannya seperti itu. Hal yang berbeda kini di lakukan Leo, laki-laki itu justru lebih sering menatap manik bening Ella.

"Tapi ingat...aku tidak ingin kau merubah penempatan barang di rumah ini. Biarkan seperti saat kau datang, jangan coba-coba merubahnya. Aku menyukai penataan ruang yang di lakukan istri ku", tegas Leonard penuh penekanan.

Ella tersenyum mendengarnya. "Aku tahu. Sejak dulu kakak ku selalu mendetail, ia sangat rapi menata rumah atau kamarnya. Sangat berbeda dengan ku", ucap Ella tersenyum dengan kedua mata membulat sempurna mengingat perbedaan ia dan Maya yang selalu membuat Meyda kesal pada Ella karena sering menumpuk pakaian kotor di penjuru kamar.

Leo menyandarkan punggungnya tak berkedip menatap Ella ketika bercerita tentang ia dan Maya. Memang benar keduanya sangat berbeda. Maya selalu ingin tampil sempurna di mana pun berada, wajar ia berprofesi sebagai sekertaris. Sementara Ella lebih memilih tampil apa adanya terkesan semaunya sendiri. Namun ada sesuatu yang tersembunyi dari gadis itu. Leo belum menemukan kata-kata yang tepat untuk menggambarkan

sosok Gisella.

"Ehem..

Leo membuka laci meja kerja. Mengambil kredit card dan memberikannya Ella.

"Sekarang kau istri ku, gunakan untuk keperluan mu".

"Ah tentu saja aku tidak mau menerimanya", jawab Ella cepat kembali menyodorkan kartu itu ke hadapan Leo.

"Kalau aku menerima nya, sepertinya kau membayar ku. Aku tidak mau", ucap Ella dengan tegas.

Leonard berdiri dan mengambil kartu itu. Secara tiba-tiba ia memegang tangan Ella dan memberikan card tersebut pada Ella. Leonard menutup rapat tangan Ella. "Apa yang aku berikan, aku ingin kau menerimanya Ella. Jangan pernah kau tolak. Sekarang kau sudah menjadi tanggung jawab ku. Aku akan memenuhi semua kebutuhan mu", tegas Leonard membuat perasaan Ella menghangat.

Ella memberanikan diri menatap Leo yang berdiri di depannya. "K-ak... bolehlah aku menghadiri wisuda ku tiga bulan lagi? A-ku mohon", ucap Gisella sambil menggenggam tangan Leonard. Entah ada apa sebenarnya di kepala Ella kini. Dengan lancang gadis itu melakukannya. Namun Leonard tidak menolak ataupun marah.

"Kita bicarakan lagi nanti. Sekarang istirahatlah, aku masih ada pekerjaan yang harus aku selesaikan", ucap Leonard menarik tangannya dari genggaman hangat Ella.

Laki-laki itu kembali ke tempat duduknya. Seraya mengambil beberapa berkas yang sudah ada di atas meja.

"Iya kak. Selamat malam", ucap Ella berdiri menuju pintu.

Tanpa Ella sadari manik biru terang Leonard menatap punggung indah gadis itu.

Setelah pintu tertutup rapat Leo melempar pena dengan kasar ke atas meja.

"Apa yang kau pikirkan Leo. Ia adik istri mu. Ingat itu!"

"Shitt..

...***...

To be continue

Tinggalkan komentar kalian ya 🙏🏻

Terpopuler

Comments

Tia Fanikasari

Tia Fanikasari

wow leo kau sudah menelan ludahmu sendiri/Facepalm//Facepalm/

2025-02-07

0

neng ade

neng ade

diam2 Leo terpesona juga sm Ella

2024-12-24

0

Rafinsa

Rafinsa

otw bucin dah...

2025-02-24

0

lihat semua
Episodes
1 AWAL MULA
2 TUDUHAN LEONARD
3 PENGHARAPAN
4 KEPUTUSAN
5 BERTEMU CATHERINE
6 VISUAL
7 MENGIKUTI LEONARD
8 PERNIKAHAN
9 TAK SESULIT YANG DIBAYANGKAN
10 ATURAN LEONARD UNTUK ELLA
11 SUASANA RUMAH YANG BERBEDA
12 RUMAH IMPIAN ELLA
13 KERAGUAN
14 INGIN TAHU TENTANG GISELLA
15 HARI PERTAMA KERJA
16 BERITA MENGEJUTKAN
17 PEMAKAMAN RUDI
18 TELAH MEMBUKA DIRI
19 KEMBALI DINGIN
20 MELANGGAR ATURAN
21 TIDAK AKAN MELEPASKAN GISELLA
22 PERATURAN DIBUAT UNTUK DI LANGGAR
23 SELALU ADA UNTUK ELLA
24 PENGAKUAN LEONARD
25 PENGAKUAN LEONARD II
26 PROTES
27 MAYA SADAR
28 SEMAKIN MENGAGUMI LEONARD
29 PERTENGKARAN
30 PERPISAHAN
31 DUA TEMPAT BERBEDA
32 FRUSTASI
33 MENOLAK PERMINTAAN HARTONO
34 MENCARI ELLA
35 HILANG BAGAIKAN DI TELAN BUMI
36 MENCARI ELLA II
37 GISELLA
38 POSITIF HAMIL
39 BERAKHIR
40 WISUDA
41 MELEPAS RINDU
42 BERITA YANG MENGEJUTKAN
43 MEMULAI LEMBARAN BARU
44 JEALOUS
45 HONEYMOON
46 KEMBALI KE JAKARTA
47 MENGUNJUNGI MEYDA DAN MAYA
48 MENGUNJUNGI MEYDA DAN MAYA II
49 KEJUTAN LEO UNTUK ELLA
50 MEWUJUDKAN IMPIAN ELLA
51 8 BULAN
52 PEMIMPIN DIVISI AROGAN
53 MAKAN MALAM BERSAMA
54 TAS YANG TERTUKAR
55 INCIDENT
56 KUNJUNGAN MEYDA
57 KEPANIKAN DI DUA TEMPAT BERBEDA
58 BERTERIMA KASIH
59 MENGKUATIRKAN SHANE
60 BREAKFAST BERSAMA
61 PERSALINAN GISELLA
62 VISUAL SHANE-NIKKI
63 UNGKAPAN PERASAAN SHANE
64 PULANG KE RUMAH IMPIAN
65 PERMINTAAN MAAF MAYA
66 MENDADAK SAKIT
67 TERNYATA MEREKA KEMBALI BERSAMA
68 PATAH HATI LAGI
69 KAMU...
70 SHANE-NIKKI
71 BERKENALAN DENGAN KELUARGA NIKKI
72 TORONTO
73 PERNIKAHAN SHANE-NIKKI
74 TIKET HONEYMOON
75 KEPERGIAN MAYA
76 KEBAHAGIAAN DI DUA TEMPAT
77 DEVAN MENUNTUT HAK ASUH ATAS NOAH
78 MALAM TERAKHIR DI KOTA VENESIA
79 BERTEMU MANTAN
80 TESTPACK
81 GARIS 2
82 SHOCK
83 KONTROL PERTAMA'
84 KEMBALI BEKERJA
85 ATURAN LEONARD
86 BERBICARA DENGAN NIKKI
87 WEEKEND
88 KABAR GEMBIRA
89 NGIDAM
90 HAPPY FAMILY
Episodes

Updated 90 Episodes

1
AWAL MULA
2
TUDUHAN LEONARD
3
PENGHARAPAN
4
KEPUTUSAN
5
BERTEMU CATHERINE
6
VISUAL
7
MENGIKUTI LEONARD
8
PERNIKAHAN
9
TAK SESULIT YANG DIBAYANGKAN
10
ATURAN LEONARD UNTUK ELLA
11
SUASANA RUMAH YANG BERBEDA
12
RUMAH IMPIAN ELLA
13
KERAGUAN
14
INGIN TAHU TENTANG GISELLA
15
HARI PERTAMA KERJA
16
BERITA MENGEJUTKAN
17
PEMAKAMAN RUDI
18
TELAH MEMBUKA DIRI
19
KEMBALI DINGIN
20
MELANGGAR ATURAN
21
TIDAK AKAN MELEPASKAN GISELLA
22
PERATURAN DIBUAT UNTUK DI LANGGAR
23
SELALU ADA UNTUK ELLA
24
PENGAKUAN LEONARD
25
PENGAKUAN LEONARD II
26
PROTES
27
MAYA SADAR
28
SEMAKIN MENGAGUMI LEONARD
29
PERTENGKARAN
30
PERPISAHAN
31
DUA TEMPAT BERBEDA
32
FRUSTASI
33
MENOLAK PERMINTAAN HARTONO
34
MENCARI ELLA
35
HILANG BAGAIKAN DI TELAN BUMI
36
MENCARI ELLA II
37
GISELLA
38
POSITIF HAMIL
39
BERAKHIR
40
WISUDA
41
MELEPAS RINDU
42
BERITA YANG MENGEJUTKAN
43
MEMULAI LEMBARAN BARU
44
JEALOUS
45
HONEYMOON
46
KEMBALI KE JAKARTA
47
MENGUNJUNGI MEYDA DAN MAYA
48
MENGUNJUNGI MEYDA DAN MAYA II
49
KEJUTAN LEO UNTUK ELLA
50
MEWUJUDKAN IMPIAN ELLA
51
8 BULAN
52
PEMIMPIN DIVISI AROGAN
53
MAKAN MALAM BERSAMA
54
TAS YANG TERTUKAR
55
INCIDENT
56
KUNJUNGAN MEYDA
57
KEPANIKAN DI DUA TEMPAT BERBEDA
58
BERTERIMA KASIH
59
MENGKUATIRKAN SHANE
60
BREAKFAST BERSAMA
61
PERSALINAN GISELLA
62
VISUAL SHANE-NIKKI
63
UNGKAPAN PERASAAN SHANE
64
PULANG KE RUMAH IMPIAN
65
PERMINTAAN MAAF MAYA
66
MENDADAK SAKIT
67
TERNYATA MEREKA KEMBALI BERSAMA
68
PATAH HATI LAGI
69
KAMU...
70
SHANE-NIKKI
71
BERKENALAN DENGAN KELUARGA NIKKI
72
TORONTO
73
PERNIKAHAN SHANE-NIKKI
74
TIKET HONEYMOON
75
KEPERGIAN MAYA
76
KEBAHAGIAAN DI DUA TEMPAT
77
DEVAN MENUNTUT HAK ASUH ATAS NOAH
78
MALAM TERAKHIR DI KOTA VENESIA
79
BERTEMU MANTAN
80
TESTPACK
81
GARIS 2
82
SHOCK
83
KONTROL PERTAMA'
84
KEMBALI BEKERJA
85
ATURAN LEONARD
86
BERBICARA DENGAN NIKKI
87
WEEKEND
88
KABAR GEMBIRA
89
NGIDAM
90
HAPPY FAMILY

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!