BERTEMU CATHERINE

Ella menatap wajahnya di depan meja hias kamarnya, wajah itu terlihat sendu dan lebih tirus. Tidak ada binar bahagia di sana, hanya ada gurat kesedihan.

Sudah tiga hari berlalu, sejak Ella memutuskan mengikuti kehendak orang tuanya untuk menikah dengan Leonard kakak iparnya. Ella pun hanya bisa pasrah dengan pendidikannya yang sudah ia tekuni selama ini. Padahal sudah di pastikan ia akan menyandang wisudawan terbaik jika menyelesaikan pendidikan tahun ini. Kini hanya tinggal kenangan.

Impian Ella harus pupus menjelang akhir. Sangat di sayangkan. Namun itulah yang terjadi.

Ella harus menentukan pilihan antara Noah keponakannya yang baru berusia lima bulan atau melanjutkan kuliah di Amerika. Dan pada akhirnya Ella memilih keluarganya walau dalam kondisi terpaksa. Terlebih saat bertemu Ella Leonard selalu menyindir Ella bahwa semua terjadi pada Maya karena kesalahan Ella.

Ella ingin membuktikan ia akan bertanggung jawab merawat Noah, tidak lepas tangan seperti yang Meyda sering katakan saat berdebat dengan Ella.

Tok

Tok

Ella menghela nafas. Suara ketukan di pintu membuyarkan lamunannya.

"Masuk...

Terlihat Meri pelayan di rumah itu masuk membuka pintu kamar Ella.

"Selamat siang non. Di luar ada sopir nyonya Catherine menjemput non", ujar Meri.

"Sopir?"

"Iya non".

Ella berdiri dan menuju balkon kamarnya, memang benar ada mobil orang tua Leonard.

Tanpa mengganti pakaian casual nya Ella turun.

Meyda yang sedang berbicara pada sopir itu tersenyum ketika melihat Ella datang. "Sayang nyonya Catherine ingin bertemu dengan mu", ujar Meyda mengusap lembut bahu Ella.

"Untuk apa? Tidak ada lagi yang perlu di bicarakan. Aku sudah bersedia menikah dengan Leonard. Sekarang apalagi yang kalian inginkan dari ku?".

Meyda menghela nafas, tidak mau berdebat dengan putrinya itu. "Pergilah ke rumah mereka Ella, kau akan tahu apa yang mereka mau", jawab Meyda berusaha menahan diri agar tidak terpancing emosi nya.

"Ya, beginilah hidupku sekarang. Harus menuruti semua keinginan kalian tanpa perduli apa yang aku inginkan", balas Gisella sambil melangkah masuk ke dalam mobil.

Tanpa mengganti pakaian yang lebih sopan dan feminim, gadis itu hanya memakai pakaian santai celana jeans panjang, kaos oblong berwarna putih dan sandal rumah tipis. Sementara rambutnya di gelung tinggi dengan acak saja.

Meyda kembali menghela nafasnya, menatap punggung Gisella sebelum pintu mobil di tutup. Wanita itu melihat mobil sedan berwarna hitam tersebut melaju meninggalkan rumah nya.

"Maafkan mama Ella, mama lakukan semua ini demi keluarga kita. Leonard laki-laki yang baik dan bertanggung jawab–"

"Mah...kenapa belum siap juga? Kita harus ke rumah sakit sekarang".

Meyda menolehkan wajahnya. "Oh iya mas, aku baru menghantar Ella di jemput sopir keluarga Hartono ke rumah mereka", jawab Meyda memberitahu suaminya.

"Iya. Biar Ella lebih akrab dengan mereka. Sebenarnya aku merasa bersalah pada putri bungsu kita Mey, semoga yang kita lakukan ini nantinya tidak akan membuat kita menyesali nya", ujar Rudi memijat keningnya yang berdenyut.

"Iya mas. Semoga menikahkan Ella dengan Leonard adalah keputusan terbaik. Semoga putri ku Maya bisa menerima kondisinya ketika matanya terbuka nanti. Aku menyayangi kedua anak ku mas, tapi Ella memang sangat keras kemauannya itu yang membuat ku sering berselisih pendapat dengannya. Tapi bukan berarti aku tidak menyayangi Ella. Aku ingat betul bagaimana sulit nya mengandung Ella".

"Ternyata bayi mungil yang sejak dari kandungan sering sakit-sakitan itu kini tumbuh menjadi gadis luar biasa. Memiliki otak yang cerdas dan percaya diri", ujar Meyda mengusap air matanya yang turun dengan sendirinya jika ingat dulu ketika hamil Gisella sering keluar masuk rumah sakit. Ketika lahir pun kerapkali Ella di rawat karena sering mengalami step.

*

Mobil yang di kendarai sopir pribadi keluarga Hartono berhenti di sebuah mansion mewah ber cat off white klasik. Mansion itu pun bernuansa Amerika klasik. Ella tahu karena ia berkecimpung di bidang perumahan dan ia seorang arsitek.

Ella tersenyum miris. Lebih tepatnya arsitek gagal. Arsitek tanpa gelar sarjana mungkin lebih tepat menyebut nya kini. Entah kapan ia bisa di wisuda. Gisella sudah mengubur dalam cita-citanya sejak beberapa hari yang lalu memutuskan akan menikah dengan Leonard.

"Silakan masuk nona", sapa seorang pelayan yang menyambut kedatangan Ella di depan pintu. "Nyonya Catherine sudah menunggu anda di dalam".

Ella mengangguk kan kepalanya dan tersenyum. Gadis itu mengikuti langkah pelayan muda tersebut menuju ruang keluarga.

Nampak Catherine sedang membaca buku.

"Nyonya Catherine, nona Gisella sudah datang".

Catherine langsung menutup buku bacaannya dan melepas kacamatanya yang tersemat di dadanya.

Wanita cantik itu tersenyum hangat menyambut kedatangan Ella. "Sayang kamu sudah tiba?"

Tanpa sungkan Ella mencium tangan Catherine yang menyambutnya dengan ramah.

Catherine berdiri dari tempat duduknya. Memeluk lengan Ella dengan akrab. "Ada sesuatu yang akan aku berikan pada mu sayang. Ikut aku", ucapnya membuat Ella menyipitkan matanya.

Catherine mengajak Ella masuk ke sebuah ruangan. Ternyata ruang wardrobe. Ella bisa melihat semua barang pribadi tertata rapi di lemari maupun di gantung pada tempatnya.

Catherine mengambil sebuah kotak dan memberikan pada Ella.

"Bukalah", ujar Catherine.

Ella terlihat ragu-ragu untuk membukanya. Ella menaruh kotak itu di sebuah meja dan membukanya. Kebaya putih? Ella tidak mengerti.

"Itu adalah kebaya mami saat menikah dengan papi. Mami ingin kamu memakainya di hari pernikahan mu dengan Leonard lusa nanti. Mami yakin kebaya nya pas di tubuh mu Ella. Dulu tubuh mami seperti mu" ujar Catherine tersenyum.

Jemari lentik Gisella mengusap kebaya itu. Berbahan sutra halus dan sangat lembut.

"Sekarang cobalah. Masih ada waktu jika ada beberapa bagian yang tidak pas ditubuh mu", ucap Catherine sambil menunjuk sebuah ruangan yang bisa Ella gunakan untuk berganti pakaian.

Ella menurutinya. Mencoba kebaya milik Catherine.

Beberapa menit kemudian, Ella menatap dirinya di depan cermin. Entah karena apa kedua matanya kini berembun.

"Bagaimana sayang apa pas?", tiba-tiba Catherine masuk dan menatap takjub Gisella.

"Oh my god ternyata sangat pas di tubuh mu sayang. Kau sangat cantik mengenakan nya sayang. Tidak perlu di permak lagi semuanya sudah pas", ucap Catherine tersenyum.

"Waktu yang singkat tidak memungkinkan untuk menjahit kebaya baru. Sebenarnya saat pernikahan Leonard dan kakak mu, mami ingin melihat Maya memakai kebaya ini namun ia menolaknya karena sudah memesan kebaya dengan desainer ternama".

"Sekarang kamu akan menikah dengan Leonard. Tidak apa-apa kan Ella kamu memakai kebaya ini? Jika kamu keberatan mami tidak akan marah pada mu kok. Karena walau bagaimanapun kondisinya, sebuah pernikahan tetaplah pernikahan. Acara sakral. Tentu saja mami menghargai pilihan mu", ucap Catherine lembut. Sosok seorang ibu sangat ketara pada wanita itu.

Tiba-tiba Ella memeluknya erat. Seakan ingin menumpahkan perasaan kini, gadis itu menangis di pelukan wanita yang akan menjadi mertuanya beberapa hari lagi.

Ella menganggukkan kepalanya. "Tentu saja aku bersedia memakai kebaya mami", jawabnya dengan pasti.

Tanpa keduanya sadari, sepasang mata sedang menatap kedua wanita yang sedang berpelukan hangat itu.

...***...

To be continue

Terpopuler

Comments

Hasnadia Amir

Hasnadia Amir

ya. mudah²an ella bahagia karena di sayang mertua lama²juga akan di sayang dan di cintai suaminya nanti

2025-01-13

0

Jihanisa Jihan

Jihanisa Jihan

katanya Maya anak penurut.
tp kok nolak. 😵

2024-11-28

0

Bzaa

Bzaa

pasti leo yg ngeliat in

2024-10-24

0

lihat semua
Episodes
1 AWAL MULA
2 TUDUHAN LEONARD
3 PENGHARAPAN
4 KEPUTUSAN
5 BERTEMU CATHERINE
6 VISUAL
7 MENGIKUTI LEONARD
8 PERNIKAHAN
9 TAK SESULIT YANG DIBAYANGKAN
10 ATURAN LEONARD UNTUK ELLA
11 SUASANA RUMAH YANG BERBEDA
12 RUMAH IMPIAN ELLA
13 KERAGUAN
14 INGIN TAHU TENTANG GISELLA
15 HARI PERTAMA KERJA
16 BERITA MENGEJUTKAN
17 PEMAKAMAN RUDI
18 TELAH MEMBUKA DIRI
19 KEMBALI DINGIN
20 MELANGGAR ATURAN
21 TIDAK AKAN MELEPASKAN GISELLA
22 PERATURAN DIBUAT UNTUK DI LANGGAR
23 SELALU ADA UNTUK ELLA
24 PENGAKUAN LEONARD
25 PENGAKUAN LEONARD II
26 PROTES
27 MAYA SADAR
28 SEMAKIN MENGAGUMI LEONARD
29 PERTENGKARAN
30 PERPISAHAN
31 DUA TEMPAT BERBEDA
32 FRUSTASI
33 MENOLAK PERMINTAAN HARTONO
34 MENCARI ELLA
35 HILANG BAGAIKAN DI TELAN BUMI
36 MENCARI ELLA II
37 GISELLA
38 POSITIF HAMIL
39 BERAKHIR
40 WISUDA
41 MELEPAS RINDU
42 BERITA YANG MENGEJUTKAN
43 MEMULAI LEMBARAN BARU
44 JEALOUS
45 HONEYMOON
46 KEMBALI KE JAKARTA
47 MENGUNJUNGI MEYDA DAN MAYA
48 MENGUNJUNGI MEYDA DAN MAYA II
49 KEJUTAN LEO UNTUK ELLA
50 MEWUJUDKAN IMPIAN ELLA
51 8 BULAN
52 PEMIMPIN DIVISI AROGAN
53 MAKAN MALAM BERSAMA
54 TAS YANG TERTUKAR
55 INCIDENT
56 KUNJUNGAN MEYDA
57 KEPANIKAN DI DUA TEMPAT BERBEDA
58 BERTERIMA KASIH
59 MENGKUATIRKAN SHANE
60 BREAKFAST BERSAMA
61 PERSALINAN GISELLA
62 VISUAL SHANE-NIKKI
63 UNGKAPAN PERASAAN SHANE
64 PULANG KE RUMAH IMPIAN
65 PERMINTAAN MAAF MAYA
66 MENDADAK SAKIT
67 TERNYATA MEREKA KEMBALI BERSAMA
68 PATAH HATI LAGI
69 KAMU...
70 SHANE-NIKKI
71 BERKENALAN DENGAN KELUARGA NIKKI
72 TORONTO
73 PERNIKAHAN SHANE-NIKKI
74 TIKET HONEYMOON
75 KEPERGIAN MAYA
76 KEBAHAGIAAN DI DUA TEMPAT
77 DEVAN MENUNTUT HAK ASUH ATAS NOAH
78 MALAM TERAKHIR DI KOTA VENESIA
79 BERTEMU MANTAN
80 TESTPACK
81 GARIS 2
82 SHOCK
83 KONTROL PERTAMA'
84 KEMBALI BEKERJA
85 ATURAN LEONARD
86 BERBICARA DENGAN NIKKI
87 WEEKEND
88 KABAR GEMBIRA
89 NGIDAM
90 HAPPY FAMILY
Episodes

Updated 90 Episodes

1
AWAL MULA
2
TUDUHAN LEONARD
3
PENGHARAPAN
4
KEPUTUSAN
5
BERTEMU CATHERINE
6
VISUAL
7
MENGIKUTI LEONARD
8
PERNIKAHAN
9
TAK SESULIT YANG DIBAYANGKAN
10
ATURAN LEONARD UNTUK ELLA
11
SUASANA RUMAH YANG BERBEDA
12
RUMAH IMPIAN ELLA
13
KERAGUAN
14
INGIN TAHU TENTANG GISELLA
15
HARI PERTAMA KERJA
16
BERITA MENGEJUTKAN
17
PEMAKAMAN RUDI
18
TELAH MEMBUKA DIRI
19
KEMBALI DINGIN
20
MELANGGAR ATURAN
21
TIDAK AKAN MELEPASKAN GISELLA
22
PERATURAN DIBUAT UNTUK DI LANGGAR
23
SELALU ADA UNTUK ELLA
24
PENGAKUAN LEONARD
25
PENGAKUAN LEONARD II
26
PROTES
27
MAYA SADAR
28
SEMAKIN MENGAGUMI LEONARD
29
PERTENGKARAN
30
PERPISAHAN
31
DUA TEMPAT BERBEDA
32
FRUSTASI
33
MENOLAK PERMINTAAN HARTONO
34
MENCARI ELLA
35
HILANG BAGAIKAN DI TELAN BUMI
36
MENCARI ELLA II
37
GISELLA
38
POSITIF HAMIL
39
BERAKHIR
40
WISUDA
41
MELEPAS RINDU
42
BERITA YANG MENGEJUTKAN
43
MEMULAI LEMBARAN BARU
44
JEALOUS
45
HONEYMOON
46
KEMBALI KE JAKARTA
47
MENGUNJUNGI MEYDA DAN MAYA
48
MENGUNJUNGI MEYDA DAN MAYA II
49
KEJUTAN LEO UNTUK ELLA
50
MEWUJUDKAN IMPIAN ELLA
51
8 BULAN
52
PEMIMPIN DIVISI AROGAN
53
MAKAN MALAM BERSAMA
54
TAS YANG TERTUKAR
55
INCIDENT
56
KUNJUNGAN MEYDA
57
KEPANIKAN DI DUA TEMPAT BERBEDA
58
BERTERIMA KASIH
59
MENGKUATIRKAN SHANE
60
BREAKFAST BERSAMA
61
PERSALINAN GISELLA
62
VISUAL SHANE-NIKKI
63
UNGKAPAN PERASAAN SHANE
64
PULANG KE RUMAH IMPIAN
65
PERMINTAAN MAAF MAYA
66
MENDADAK SAKIT
67
TERNYATA MEREKA KEMBALI BERSAMA
68
PATAH HATI LAGI
69
KAMU...
70
SHANE-NIKKI
71
BERKENALAN DENGAN KELUARGA NIKKI
72
TORONTO
73
PERNIKAHAN SHANE-NIKKI
74
TIKET HONEYMOON
75
KEPERGIAN MAYA
76
KEBAHAGIAAN DI DUA TEMPAT
77
DEVAN MENUNTUT HAK ASUH ATAS NOAH
78
MALAM TERAKHIR DI KOTA VENESIA
79
BERTEMU MANTAN
80
TESTPACK
81
GARIS 2
82
SHOCK
83
KONTROL PERTAMA'
84
KEMBALI BEKERJA
85
ATURAN LEONARD
86
BERBICARA DENGAN NIKKI
87
WEEKEND
88
KABAR GEMBIRA
89
NGIDAM
90
HAPPY FAMILY

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!