TUDUHAN LEONARD

Senja berganti malam..

Gisella menggerakkan tubuhnya. Seketika gadis itu melonjak bangun dari tempat tidur. Matanya terasa begitu berat karena seharian menangis dan mengurung diri di kamarnya.

 "Oh my god aku tertidur selama ini?", gumamnya sambil melirik jam di dinding yang menunjukkan angka delapan malam.

Telinga Ella menangkap suara ribut-ribut di bawah. Terdengar tangisan Meyda mamanya. Ella memutuskan ingin melihat apa yang terjadi. Perlahan membuka pintu kamar dan melangkahkan kaki menuruni tangga.

"Kenapa kehidupan kita jadi seperti ini mas Rudi. Kondisi Maya semakin memburuk. Sekarang kita harus segera meninggalkan rumah ini pula", isak Meyda sedih.

Gisella mengurungkan niatnya menampakkan diri. Gadis itu memilih bersembunyi dan mendengarkan pembicaraan kedua orang tuanya.

"Tenangkan dirimu mah. Aku akan mencari jalan keluarnya agar rumah ini tidak di sita bank".

"Bukan hanya rumah, toko garmen pun akan segera di sita mas. Bagaimana kita hidup jika tidak ada apa-apa lagi", ucap Meyda menangis dalam dekapan Rudi yang berusaha menenangkan istrinya itu.

"Aku akan bicara pada menantu kita Leonard. Siapa tahu ia bisa membantu kita mah. Aku tahu Leo sedang banyak pikiran sekarang. Tapi mau bagaimana lagi, tidak ada jalan lain".

Ella berdiri terdiam di sudut tangga. Semua pembicaraan papa dan mamanya ia dengar dengan jelas. Sungguh Ella tidak tahu jika rumah dan toko garmen milik ayahnya sedang mengalami masalah dan sekarang akan di sita bank.

Bagaimana mana pun kondisi hubungan ia dan kedua orangtuanya kini, tentu saja Ella tidak mau sampai bisnis keluarganya tak bersisa lagi. Ella tahu bagaimana papa dan mamanya dulu tertatih-tatih merintis usaha yang mereka jalani untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka.

Ella naik kembali ke kamar nya sembari berpikir. Mengigit ujung kukunya, kebiasaan yang sulit gadis itu hilangkan jika sedang cemas.

"Pasti ada jalan keluarnya. Berpikir lah Ella. Kamu pasti bisa mencari solusinya. Membantu keluarga mu tanpa harus menikahi kakak ipar mu. Berpikirlah", ucap Gisella.

Gadis itu tiba-tiba berlari kearah lemari pakaian. Mengeluarkan handbag tempat surat-surat penting seperti paspor dan buku tabungan.

Gisella mengambil buku rekening melihat nominal tabungannya dalam bentuk dollar. Ia menghitung-hitung jika di rupiah kan berapa jumlah tabungannya. Ternyata uangnya sudah cukup banyak namun entahlah jika untuk melunasi pinjaman ayahnya di bank apakah cukup.

Tanpa pikir panjang, Ella segera keluar kamar mau menemui kedua orang tuanya yang masih berada di ruang keluarga.

Rudi dan Meyda nampak sedih. Bahkan keduanya tidak terpengaruh dengan kehadiran Gisella.

"Ma-pa...

Panggilan Ella sama sekali tidak di gubris keduanya. Meyda masih menundukkan wajahnya, begitu pun Rudi hanya terdengar helaan nafasnya saja.

Ella berjongkok di hadapan keduanya sambil menyodorkan buku tabungan ke tangan Meyda.

 "Mungkin tabungan ku tidak terlalu banyak. Tapi pakailah untuk membayar kredit yang papa pinjam di bank. Ella akan bekerja keras lagi agar bisa membantu papa melunasi hutang papa", ucap Ella pelan.

Meyda dan Rudi saling bertatapan.

Meyda tidak mengambil buku tabungan yang di berikan Ella padanya. "Sudah terlambat Ella. Sekarang yang harus kita lakukan melunasi hutang itu, bukan membayar cicilan nya lagi. Bank sudah tidak mau memberi tempo lagi pada papa mu karena sudah melayangkan tiga kali peringatan", ujar Meyda menatap putrinya itu dengan wajah sendu.

"Jika kau benar-benar sayang pada keluarga mu turuti lah permintaan kami. Menikahlah dengan Leonard, Ella. Leo laki-laki yang baik, mama tidak mau hubungan keluarga kita putus dengan keluarga Hartono. Walaupun pernikahan Maya dan Leonard ada pengikat di antara keduanya namun jika ada wanita lain di tengah mereka, lambat laun kita akan tersisih", ucap Meyda menatap lekat wajah Gisella.

"Mama mu benar Ella. Kau bisa belajar tentang arsitektur pada kakak iparmu itu, Ella. Seperti yang kau impikan selama ini, menjadi arsitek handal. Kali ini ikuti keinginan mama dan papa, Ella. Papa dan mama minta maaf jika selama ini terlalu keras pada mu, nak", ucap Rudi sambil menggenggam erat tangan putri bungsunya.

Mendengar kata-kata ayahnya, membuat kedua mata Ella menghangat dan berkaca-kaca.

"Kali ini mama dan papa akan menuruti semua keputusan mu, Ella. Mama menyerah, tidak akan memaksamu lagi. Apa yang akan kamu lakukan, akan kami dukung", ujar Meyda.

Untuk pertama kali Gisella semenjak memutuskan kuliah di luar negeri mendengar nada lembut Meyda ketika bicara padanya. Biasanya selalu ketus dan bernada sinis.

Sesaat Ella menundukkan kepalanya. Kemudian bergantian menatap kedua orang tuanya. "Beri aku waktu memikirkan ide itu mah".

*

Keesokan hari nya..

Ella turun dari taksi online yang di tumpanginya. Sebelum kembali ke Amerika, Ella ingin bertemu kakaknya Maya.

Semalam menurut mamanya kondisi Maya mengalami drop lagi.

Setelah mengenakan pakaian khusus, Ella masuk keruangan Maya. Ia bersyukur tidak ada siapapun di sana. Ella ingin bicara berdua dengan kakaknya setelah meminta izin petugas jaga.

Kedua mata Ella seketika berair menatap kondisi Maya yang tergolek lemah dengan bantuan alat-alat medis di tubuhnya. Wajah Maya sudah nampak membengkak.

Ella duduk di kursi yang ada di samping tempat tidur Maya. Entah siapa menaruh kursi itu di sana.

"Kak maafkan aku. Anggaplah kakak seperti ini karena aku. Besok aku akan kembali ke Amerika. Aku harus bekerja keras lagi kak mengejar cita-cita ku. Tinggal sedikit lagi, aku akan menyelesaikan kuliahku", ujar Ella dengan suara bergetar lirih.

"Setelah menyelesaikan urusan ku di sana, aku akan langsung kembali. Merawat mu dan Noah putra kakak. Juga membantu papa mengembalikan keuangan keluarga kita. Aku janji tidak akan pergi lagi meninggalkan keluarga ku. Kali ini kakak bisa mengandalkan aku", ujar Gisella tersedu-sedu sambil menundukkan wajahnya.

Tiba-tiba ada yang menarik tangannya dengan keras. Membuat Ella melototkan kedua matanya.

"Siapa yang mengizinkan mu masuk. Aku melarang mu mendekati keluarga ku. Gisella!"

"K-ak..

Laki-laki tampan berwajah indo itu menghujam manik Ella yang berkaca-kaca.

"Ikut aku!"

"Aww...

"K-ak Leonard, s-akit", lirih Ella meringis setelah tangan kokoh kakak iparnya itu mencengkram kuat lengannya agar pergi dari dekat Maya istrinya.

Leo menghentakkan cengkraman nya dengan keras, membuat Ella mengusap bekasnya yang terasa perih.

"Aku ingatkan pada mu Gisella, jangan dekat-dekat keluarga ku lagi! Kau penyebab ke kacauan ini. Kau gadis pembawa sial, menyebabkan kakak mu koma. Membuat anak ku tidak mendapatkan kasih sayang ibunya di usia lima bulan", hardik Leonard dengan keras pada Gisella.

"T-api kak, semua yang menimpa kak Maya bukan kesalahan ku sepenuhnya. Mobil kami di tabrak. Mobil di belakang tiba-tiba menyelonong menabrak sisi di mana kak Maya duduk. Aku tidak bisa menghindarinya. Kau bisa melihat CCTV di mobil kak Maya", jawab Ella membela diri dengan mengatakan sebenarnya kejadian sebulan yang lalu.

"Heh. Kau pikir aku tidak tahu, hari itu kau ngotot ingin mengendarai mobil sport istri ku. Kata mu ingin merasakan mengendarai mobil mewah", tukas Leo dengan sorot penuh kebencian pada Gisella.

"Katakan saja jika kau iri pada saudara mu sendiri. Kau sengaja mencelakai Maya!"

Dengan wajah dingin Leo berlalu dari hadapan Gisella yang terdiam mendengar tuduhan Leonard. Buliran bening jatuh menyentuh pipi gadis itu. Ia berusaha mengejar Leo yang sudah kembali masuk keruangan istrinya. Namun Ella mengurungkan niatnya. Karena ia tidak mau membuat keributan di dalam sana.

...***...

To be continue

Terpopuler

Comments

Bzaa

Bzaa

aihhhh ko leo bgtu

2024-10-24

0

gia nasgia

gia nasgia

Kasihan Gisel juga🥺

2024-08-14

1

Kasmiwati P Yusuf

Kasmiwati P Yusuf

olang kaya gtu ya..ngomong ga ad lembut2...marah aj g perlu ngmg kasar gt,.ipar gty

2024-08-12

2

lihat semua
Episodes
1 AWAL MULA
2 TUDUHAN LEONARD
3 PENGHARAPAN
4 KEPUTUSAN
5 BERTEMU CATHERINE
6 VISUAL
7 MENGIKUTI LEONARD
8 PERNIKAHAN
9 TAK SESULIT YANG DIBAYANGKAN
10 ATURAN LEONARD UNTUK ELLA
11 SUASANA RUMAH YANG BERBEDA
12 RUMAH IMPIAN ELLA
13 KERAGUAN
14 INGIN TAHU TENTANG GISELLA
15 HARI PERTAMA KERJA
16 BERITA MENGEJUTKAN
17 PEMAKAMAN RUDI
18 TELAH MEMBUKA DIRI
19 KEMBALI DINGIN
20 MELANGGAR ATURAN
21 TIDAK AKAN MELEPASKAN GISELLA
22 PERATURAN DIBUAT UNTUK DI LANGGAR
23 SELALU ADA UNTUK ELLA
24 PENGAKUAN LEONARD
25 PENGAKUAN LEONARD II
26 PROTES
27 MAYA SADAR
28 SEMAKIN MENGAGUMI LEONARD
29 PERTENGKARAN
30 PERPISAHAN
31 DUA TEMPAT BERBEDA
32 FRUSTASI
33 MENOLAK PERMINTAAN HARTONO
34 MENCARI ELLA
35 HILANG BAGAIKAN DI TELAN BUMI
36 MENCARI ELLA II
37 GISELLA
38 POSITIF HAMIL
39 BERAKHIR
40 WISUDA
41 MELEPAS RINDU
42 BERITA YANG MENGEJUTKAN
43 MEMULAI LEMBARAN BARU
44 JEALOUS
45 HONEYMOON
46 KEMBALI KE JAKARTA
47 MENGUNJUNGI MEYDA DAN MAYA
48 MENGUNJUNGI MEYDA DAN MAYA II
49 KEJUTAN LEO UNTUK ELLA
50 MEWUJUDKAN IMPIAN ELLA
51 8 BULAN
52 PEMIMPIN DIVISI AROGAN
53 MAKAN MALAM BERSAMA
54 TAS YANG TERTUKAR
55 INCIDENT
56 KUNJUNGAN MEYDA
57 KEPANIKAN DI DUA TEMPAT BERBEDA
58 BERTERIMA KASIH
59 MENGKUATIRKAN SHANE
60 BREAKFAST BERSAMA
61 PERSALINAN GISELLA
62 VISUAL SHANE-NIKKI
63 UNGKAPAN PERASAAN SHANE
64 PULANG KE RUMAH IMPIAN
65 PERMINTAAN MAAF MAYA
66 MENDADAK SAKIT
67 TERNYATA MEREKA KEMBALI BERSAMA
68 PATAH HATI LAGI
69 KAMU...
70 SHANE-NIKKI
71 BERKENALAN DENGAN KELUARGA NIKKI
72 TORONTO
73 PERNIKAHAN SHANE-NIKKI
74 TIKET HONEYMOON
75 KEPERGIAN MAYA
76 KEBAHAGIAAN DI DUA TEMPAT
77 DEVAN MENUNTUT HAK ASUH ATAS NOAH
78 MALAM TERAKHIR DI KOTA VENESIA
79 BERTEMU MANTAN
80 TESTPACK
81 GARIS 2
82 SHOCK
83 KONTROL PERTAMA'
84 KEMBALI BEKERJA
85 ATURAN LEONARD
86 BERBICARA DENGAN NIKKI
87 WEEKEND
88 KABAR GEMBIRA
89 NGIDAM
90 HAPPY FAMILY
Episodes

Updated 90 Episodes

1
AWAL MULA
2
TUDUHAN LEONARD
3
PENGHARAPAN
4
KEPUTUSAN
5
BERTEMU CATHERINE
6
VISUAL
7
MENGIKUTI LEONARD
8
PERNIKAHAN
9
TAK SESULIT YANG DIBAYANGKAN
10
ATURAN LEONARD UNTUK ELLA
11
SUASANA RUMAH YANG BERBEDA
12
RUMAH IMPIAN ELLA
13
KERAGUAN
14
INGIN TAHU TENTANG GISELLA
15
HARI PERTAMA KERJA
16
BERITA MENGEJUTKAN
17
PEMAKAMAN RUDI
18
TELAH MEMBUKA DIRI
19
KEMBALI DINGIN
20
MELANGGAR ATURAN
21
TIDAK AKAN MELEPASKAN GISELLA
22
PERATURAN DIBUAT UNTUK DI LANGGAR
23
SELALU ADA UNTUK ELLA
24
PENGAKUAN LEONARD
25
PENGAKUAN LEONARD II
26
PROTES
27
MAYA SADAR
28
SEMAKIN MENGAGUMI LEONARD
29
PERTENGKARAN
30
PERPISAHAN
31
DUA TEMPAT BERBEDA
32
FRUSTASI
33
MENOLAK PERMINTAAN HARTONO
34
MENCARI ELLA
35
HILANG BAGAIKAN DI TELAN BUMI
36
MENCARI ELLA II
37
GISELLA
38
POSITIF HAMIL
39
BERAKHIR
40
WISUDA
41
MELEPAS RINDU
42
BERITA YANG MENGEJUTKAN
43
MEMULAI LEMBARAN BARU
44
JEALOUS
45
HONEYMOON
46
KEMBALI KE JAKARTA
47
MENGUNJUNGI MEYDA DAN MAYA
48
MENGUNJUNGI MEYDA DAN MAYA II
49
KEJUTAN LEO UNTUK ELLA
50
MEWUJUDKAN IMPIAN ELLA
51
8 BULAN
52
PEMIMPIN DIVISI AROGAN
53
MAKAN MALAM BERSAMA
54
TAS YANG TERTUKAR
55
INCIDENT
56
KUNJUNGAN MEYDA
57
KEPANIKAN DI DUA TEMPAT BERBEDA
58
BERTERIMA KASIH
59
MENGKUATIRKAN SHANE
60
BREAKFAST BERSAMA
61
PERSALINAN GISELLA
62
VISUAL SHANE-NIKKI
63
UNGKAPAN PERASAAN SHANE
64
PULANG KE RUMAH IMPIAN
65
PERMINTAAN MAAF MAYA
66
MENDADAK SAKIT
67
TERNYATA MEREKA KEMBALI BERSAMA
68
PATAH HATI LAGI
69
KAMU...
70
SHANE-NIKKI
71
BERKENALAN DENGAN KELUARGA NIKKI
72
TORONTO
73
PERNIKAHAN SHANE-NIKKI
74
TIKET HONEYMOON
75
KEPERGIAN MAYA
76
KEBAHAGIAAN DI DUA TEMPAT
77
DEVAN MENUNTUT HAK ASUH ATAS NOAH
78
MALAM TERAKHIR DI KOTA VENESIA
79
BERTEMU MANTAN
80
TESTPACK
81
GARIS 2
82
SHOCK
83
KONTROL PERTAMA'
84
KEMBALI BEKERJA
85
ATURAN LEONARD
86
BERBICARA DENGAN NIKKI
87
WEEKEND
88
KABAR GEMBIRA
89
NGIDAM
90
HAPPY FAMILY

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!