Film Kekerasan

"Kamu adalah yang terbaik sayang, papi bakalan tetap menyayangi kamu." Gani mengusap kepala Chasi dengan sayang.

"Chami juga anak papi." Sambung Zira.

"Tapi yang terbaik adalah Chasi dong." Gani tetap membanggakan Chasi.

"Makasih ya papi, tapi bagaimana cara menemukan Chami?" Chasi tidak ingin memberitahu jika ia sudah berjumpa dengan Chami.

"Papi sudah mengerahkan anak buah papi untuk mencarinya."

"Oh semoga Chami di temukan dan kembali ke rumah ini." Ucap Chasi berbeda dengan di hatinya.

"Makasih sayang, semoga kita bisa berkumpul lagi." Zira memeluk anaknya karena senang Chasi mendoakan untuk Chami.

***

"Setelah mencuci piring temani aku nonton tv." Arnold berdiri di samping Chami yang tengah mencuci piring bekas makan mereka.

"Kenapa harus di temani?" Chami membilas piring satu persatu.

"Aku hanya ingin kau menemani aku."

"Baiklah, tapi aku hanya ingin film kesukaan ku."

"Film apa?"

"Yang berkaitan dengan kekerasaan." Arnold menyerngitkan keningnya, ia tahu satu hal baru tentang Chami saat ini.

"Kenapa kau menyukai film seperti itu?"

"Ntahlah!"

"Hmm.."

Setelah Chami mencuci piring dan mengelap tangan yang basah, Arnold dan Chami berjalan menuju ruang tv dan mereka menonton film yang berkaitan dengan kekerasaan seperti yang di inginkan Chami. Arnold melihat Chami tengah menonton dengan serius dan saat ada adegan kekerasan Chami terlihat meremas tangannya sendiri, Arnold bingung dengan wanita di sampingnya itu. Chami terlihat sangat ketakutan bahkan ada keringat dingin yang keluar dari dahinya, Arnold makin bingung dan ia langsung mengambil Chami dan di peluknya gadis itu yang tengah bergetar.

"Jika takut kenapa di tonton?" Arnold tahu jalan cerita film itu, film yang menceritakan tentang ayah yang suka mabuk-mabukan dan selalu memukul anak perempuannya yang masih kecil.

"Hiks..." Chami menangis dalam pelukan Arnold dan ia memeluk pria itu dengan erat.

"Tenanglah." Arnold mematikan tv karena anak kecil dalam film itu tengah meraung kesakitan karena di pukul sang ayah.

"Sssttt lihat aku Dekil, hey sadar lah!" Arnold kaget saat Chami tidak sadarkan diri, ia menepuk-nepuk pipi Chami pelan dan ia tersentuh dengan air mata Chami entah mengapa hatinya perih saat terkena air mata itu.

Arnold membawa Chami ke dalam kamarnya dan membaringkan Chami di atas tempat tidurnya, Arnold melihat lengan atas Chami yang nampak bekas luka lama yang tidak hilang. Arnold langsung melihat bagian tubuh Chami yang lain, ia tidak malu apalagi bergairah karena ia terkejut saat melihat tubuh Chami penuh bekas luka dan itu bekas luka lama semua.

"Astaga!! Apa yang terjadi dengannya? Kenapa pak Gani membiarkan tubuh anaknya penuh luka.

Arnold menutupi tubuh Chami dengan selimut hanya sebatas dada, ia tatap wajah Chami yang sendu itu dan mengecup semua wajah Chami dengan sayang.

"Apa yang terjadi padamu sebenarnya? Kenapa kau tampak sangat bersedih di balik sikapmu itu?"

***

"Dimana kamu sebenarnya Cham, aku sangat menghawatirkan kamu. Kenapa Tuan Gani selalu menyiksamu? Maafkan aku yang tak bisa menjagamu Cham." Sakti salah satu anak buah Gani sangat menyukai Chami dan ialah yang mengajar Chami beladiri, walaupun umur mereka berpaut sepuluh tahun tetapi tak dipungkiri jika Sakti menyukai Chami.

"Bagaimana apa kau ada melihat nona Chami? Tanya Baron anak buah kepercayaan Gani.

"Tidak bang, aku belum mendapatkan informasi mengenai nona Chami."

"Kita harus menemui nona Chami hari ini jika tidak maka nona Chami tidak bisa kembali lagi ke rumah Tuan Gani." Sakti yang baru tahu mengenai itu langsung memegang kepalanya, ia tahu Baron menyayangi Chami bahkan sudah di anggap sebagai anak sendiri. Sakti pusing karena hari sudah mulai siang dan kesempatan mereka untuk menemui Chami hanya tinggal malam nanti.

"Kita harus mencari nona Chami sampai dapat bang, aku tidak mau nona Chami hidup di jalanan." Baron mengangguk setuju dan mereka pun melanjutkan pencarian.

Sementara Chami yang terbaring di kamar Arnold membuat pria yang menjaganya itu selalu berada di sampingnya bahkan tak bergerak sama sekali dari tempat dan selalu menemani Chami.

"Aku meragukan mu tentang kau anak pak Gani, siapa kau sebenarnya?"

🌺🌺

Besok libur up ya guys lagi ada acara 😁🙏

****Jangan Lupa Like, Coment dan Kasih Vote ya biar tambah semangat nulisnya dan Rate 5 😁

❤️❤️❤️❤️**

Terpopuler

Comments

ayyona

ayyona

mati lampu pake lilin
ini enaknya dijempolin 😎😍

2020-09-19

0

Aya Ansyar

Aya Ansyar

20 like+rate 5, dulu ya thor 👍🏻
nanti aku mampir lagi, semangat thor 😉

2020-08-30

1

mila

mila

wah ceritanya keren 👍

2020-08-30

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 72 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!