Kembaranku

"Di mana anak itu? apa dia masih berjualan di jalanan?" Tanya Gani di balik telepon kepada salah satu anak buahnya saat ia hendak pergi kekantor perusahaan miliknya sendiri.

"Maafkan saya Tuan kemarin saya kehilangan jejak dan tidak dapat menemukan nona Chami sampai sekarang." Jawab Bimo takut-takut di seberang sana.

"Cepat cari tahu di mana dia dan langsung kasih kabar kepadaku." Gani langsung mematikan telepon dan ia memijit pelipisnya, walaupun ia mengusir Chami tetapi ia selalu mengawasi Chami lewat anak buahnya.

"Kemana anak itu? Kenapa kau sangat berbeda dengan adikmu Chami andai kau tidak seperti itu tak akan mulut papi ini dapat mengatakan mengusir mu." Gumam Gani, ia melihat di luar kaca jendela mobil tetapi dengan tatapan kosong.

Sementara di rumah mewah milik Gani terlihat ibu dan anak yaitu Zira dan Chasi sedang menanam bunga di halaman belakang rumah.

"Chasi jangan lupa beri pupuknya."

"Iya mami, cantiknya bunga rose ini." Chasi mengendus aroma yang terdapat di bunga rose warna pink itu.

"Cantik dong sayang seperti kamu."

"Ih mami bisa aja."

"Kamu kuliah kan nanti? Jam berapa?"

"Jam 9 mam."

"Huh andai Chami berperilaku baik mungkin dia bisa kuliah seperti kamu, mami sedih karena tidak dapat membujuk papi untuk membawa Chami kembali. Ya Allah kira-kira di mana ya kembaran mu itu?"

Zira melihat sekeliling halaman yang luas itu, ia mengenang kembali dimana Chami selalu latihan beladiri ataupun latihan memanah. Zira selalu memarahi Chami karena ia terus berperilaku seperti laki-laki, perlahan air matanya menetes ia langsung memeluk Chasi walaupun anaknya kembar tetapi tak dipungkiri rasa rindu ibu kepada anaknya.

"Tenanglah mam, Chasi yakin jika Chami nanti akan pulang." Ucap Chasi sambil mengelus punggung ibunya.

"Mami akan mencari tahu di mana Chami walaupun papi marah mami akan melawan, mami tidak sanggup jika tidak ada kabar dari Chami apalagi tidak melihat wajahnya." Zira melepaskan pelukan dan langsung melihat wajah Chasi ia tersenyum pahit terkenang wajah Chami yang jarang tersenyum dan tertawa, Zira sangat ingin tahu kenapa anaknya jadi seperti itu. Saat Chami melakukan kesalahan ia ingin selalu bertanya tetapi belum bertanya Gani sudah memukul anak gadisnya itu, bukannya menangis Chami tertawa saat di pukul dan mereka tidak tahu jika hatinya yang hancur.

"Mi sebaiknya mami istirahat aja ya, aku yakin Chami bakalan bisa di luar sana. Mi sudah jam tujuh lewat Chasi siap-siap dulu ya, mami gak apa-apa kan?" Ucap Chasi saat melihat jam tangannya.

"Iya gak apa-apa sayang, kamu belajar yang pintar ya." Chasi mengangguk dan tersenyum.

Jam sudah menunjukkan jam delapan lewat sepuluh Chami sedang ada berada di pinggir jalan sedang berjalan kaki menuju apotek dengan catatan resep yang tidak di ketahui oleh Chami satupun, ia sangat kesal karena Arnold tidak memberi kendaraan ataupun memesan ojek online.

Mata Chami tertuju ke arah mobil berwarna kuning yang berhenti mendadak dan langsung keluar pemiliknya seorang gadis dan memiliki wajah yang mirip dengannya.

"Chasi?"

Chami langsung berlari kecil mendekati Chasi yang keluar dan tampak ingin menghubungi seseorang, Chami langsung menyapa saat ia sudah sangat dekat dengan kembarannya.

"Chasi." Panggil Chami, Chasi menoleh dan ia langsung mematikan panggilan yang sedang berjalan.

"Chami." Chasi melihat kembarannya dari atas sampai bawah walaupun penampilan Chami sudah membaik dari di jalanan waktu itu tetapi tak di pungkiri karena berjalan kaki cukup jauh dari rumah Arnold membuatnya mengeluarkan banyak keringat, saat Chami hendak memeluk kembarannya karena rindu Chasi langsung mendorong Chami agar menjauh darinya.

"Kenapa?" Tanya Chami sedih saat mendapat penolakan dari kembarannya.

"Cham kamu itu banyak keringat dan aku ini mau pergi kuliah jadi jangan peluk aku deh nanti bau."

"Chasi kau tidak merindukan aku?"

"Tidak, sudahlah aku mau pergi kuliah dulu." Chasi masuk kembali kedalam mobil, Chami sungguh tidak menyangka jika kembarannya yang lembut kini berubah jadi seperti itu.

Chasi melirik Chami malas dan ia langsung melajukan mobilnya meninggalkan Chami yang terpaku menatapnya.

"Mobil baru, handphone baru, dan semuanya serba baru termasuk sikapmu kepadaku Chas. Aku sadar kok aku ini tidak ada apa-apanya di banding dirimu dan dari dulu juga seperti itu kau selalu di nomor satukan sedangkan aku hahaha aku ingin melupakan semuanya tapi kita tetaplah bersaudara, apa yang membuatmu seperti ini sekarang dan tatapan itu kenapa kau tampak sangat tidak menyukaiku?"

"Kenapa kau yang di sukai kak Carli kenapa bukan aku Cham? Gara-gara aku meminta dia jadi kekasihku sekarang dia pindah demi mencarimu, jelas kita jauh berbeda aku cantik dan anggun sementara kau wanita berandalan." Chasi melakukan mobilnya menuju kampus, ia sangat marah saat mengenang Carli pindah rumah setelah ia menyatakan perasaan dan ia makin kesal ternyata orang yang di sukainya ternyata menyukai kembarannya.

Chami sungguh kecewa dengan sikap kembarannya, melihat Chasi yang berubah mungkin pikirnya Zira dan Gani akan berbuat yang sama dan dari situ ia yakin jika dia tidak ada kesempatan lagi untuk pulang.

"Aku mencoba menerima kenyataan dan aku menjalankan hidup dengan kegusaran, keluarga bahagia yang ku damba telah sirna dan untuk cinta aku tak mengenalnya dan tak ingin mengenalnya. Aku hampa dan terus hampa aku berjalan dengan peluh badan dan aku meneruskan hidup dengan tangis di hati, akan kujalani semuanya sendiri tidak lagi di jalanan melainkan sebagai seorang pembantu." Chami berjalan menyusuri jalan dengan panas pagi, ia tersenyum kemudian menangis dan menghapusnya dengan cepat dan berulang seperti itu sampai ia di apotek.

🌺** **Selamat Membaca jangan lupa like dan coment biar semangat nulisnya dan kasih vote ya jika suka ceritanya🌺

Terimakasih atas kunjungannya** 🤗🤗

Mampir juga di ceritaku For Now and Forever, di jamin seru loh ✌️🤗**

Terpopuler

Comments

Bayangan Cinta

Bayangan Cinta

kasihan Chami

2023-12-08

0

Radin Zakiyah Musbich

Radin Zakiyah Musbich

awesome 🍓🍓🍓

ijin promo sekalian thor 🍓

jgn lupa mampir di novelku dg judul "AMBIVALENSI LOVE",

kisah cinta beda agama,

jgn lupa tinggalkan jejak ya 🍓🍓🍓

2020-10-15

0

ᴘɪᴘɪᴡ ❶ ࿐ཽ༵ ᴮᴼˢˢ

ᴘɪᴘɪᴡ ❶ ࿐ཽ༵ ᴮᴼˢˢ

lanjut

2020-09-04

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 72 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!