"Ihh.. Super jahat, aku harus masak apa nih?" Chami bingung sendiri melihat isi kulkas yang penuh dengan bahan-bahan makanan.
"Siapa disana?" Tanya Ayu saat melihat Chami tengah kebingungan di depan kulkas yang terbuka, Ayu memang tidak tahu jika ada orang baru di rumah itu ia pun tidak di beritahu Beni karena Beni langsung terlelap tadi malam.
"Eh maaf kak, nih aku mau bikin sarapan buat Super tapi bingung harus bikin apa. Biasanya Super sarapan apa?" Tanya Chami langsung tanpa menanyakan siapa yang bertanya padanya.
"Super? Kamu siapa? Siapa yang ngizinin kamu berada di sini?" Tanya Ayu beruntun.
"Eh maksudnya Arnold, aku Chami pembantu baru di sini. Arnold menyuruhku membuat sarapannya, biasanya apa yang di makan dengan pria jahat itu?" Chami ingat jika Arnold mengatakan jangan meminta bantuan kepada siapapun tetapi apa boleh buat dia tidak mengetahui seluk beluk dapur dan makanan apa yang akan dimasak, Chami sedari dulu tidak pandai masak dan ia pun tidak pernah memasak walaupun Zira memaksanya belajar masak tetapi ia selalu menolak dan mempunyai banyak alasan untuk tidak belajar dan pastinya selalu berbanding terbalik dengan Chasi.
"Pembantu baru? Kenapa tidak ada yang memberitahu ku ya?" Tanya Ayu dalam hati.
"Bos biasanya tidak pernah sarapan dan dia tidak suka sarapan, perkenalkan aku pembantu senior di sini dan kau harus memanggilku kakak oke. Jika bos menyuruhmu membuat sarapan kau buat saja aku mau membersihkan yang lainnya dulu, bye!" Ayu langsung melenggang pergi meninggalkan Chami yang tengah menyerngitkan keningnya.
"Apa cuma perasaanku saja jika di rumah ini semua orangnya aneh-aneh?" Chami menggelengkan kepalanya dan ia pun langsung mengambil beberapa buah apel di dalam kulkas itu.
Setengah jam sudah berlalu dan Chami baru selesai dengan makanan yang di hidangkannya, baru siap Chami menyiapkan makanan Arnold langsung turun dan langsung menghampiri Chami.
"Kau masak apa?" Tanya Arnold, ia langsung menyerngitkan keningnya saat melihat semangkuk susu dan potongan apel yang mengambang di dalam mangkuk itu.
"Makan dulu aku yakin ini enak, dan ini spesial untukmu Super."
"Aku tidak yakin jika ini seenak yang kau ucap."
"Hey kau mau kemana?" Tanya Chami saat Arnold memutarkan badannya dan melangkah meninggalkan Chami dan tanpa membalas atau menjawab pertanyaan Chami.
"Sumpah memang nggak beres orang-orang yang ada di rumah ini, cih kalau gak mau di makan ya aku aja yang makan." Chami melahap makanan yang di buatnya dengan kesal, walaupun ia tidak tahu apa namanya itu yang penting makanan yang di buatnya lumayan enak yang hanya campuran susu dan buah apel.
Arnold sibuk lagi masuk ke dalam kamar mandi, entah mengapa pagi ini ia selalu sakit perut dan ingin buang air besar.
"Harus minum obat nih kalau nggak bisa lemas aku." Arnold mengedan sambil mengusap-usap perutnya yang sakit saat duduk di kloset.
Sementara Chami sedang asik mengunyah di dapur menikmati makanan yang di buatnya walaupun sangat biasa tapi baginya itu adalah makanan pertama yang di buatnya dan ia harus bangga dengan itu.
"Wihh enak ya makannya, aku sudah menyapu dan mengepel kau enak-enakan makan di sini. Cepat cuci baju sana!" Ayu melihat Chami dengan tatapan tidak suka.
"Bentar ya kak jangan sering marah-marah nanti gak laku." Balas Chami santai dan melanjutkan makannya.
"Heh kamu itu baru di sini dan jaga sopan santun mu kepada orang yang lebih tua."
"Hmm.."
"Dasar kurang ajar!"
"Kak bisakah kau diam aku sedang makan dan jangan sampai terjahit mulutmu itu dengan tanganku."
"Dasar sialan!" Ayu hendak menampar pipi Chami tetapi Chami langsung menahan tangan Ayu.
"Jangan membuat masalah denganku kak, aku terbiasa hidup dengan kekerasan dan aku tidak segan-segan kasar dengan orang lain. Apa kakak mengerti hemm?" Chami melepaskan tangan Ayu sambil menyunggingkan senyumnya, Ayu meringis pelan menahan sakit di tangannya.
"Awas saja kau akan aku lapor semuanya sama bos."
"Tidak masalah, lapor saja dan aku ingin tahu reaksi pria jahat itu."
"Pria jahat yang memiliki bibir yang mempesona." Tambah Chami dalam hati.
Ayu langsung pergi meninggalkan Chami sendirian di dapur ia ingin mengadu semuanya kepada kekasihnya yaitu Beni, Ayu tidak suka dengan perilaku Chami dan ia ingin membuat gadis itu pergi dari rumah bosnya.
"Lama-lama aku di sini pasti aku akan gila." Chami melihat sekitar sesaat dan tidak ada yang menarik ia pun langsung melanjutkan makanannya yang tinggal sedikit.
🌺 **Selamat Membaca jangan lupa like dan coment biar semangat nulisnya🌺
Terimakasih atas kunjungannya 🤗🤗**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Radin Zakiyah Musbich
uwuw.... keren... ❤️
aq mampir...
jgn lupa jg mampir dikaryaku dg judul "AMBIVALENSI LOVE"
kisah cinta beda agama 🍰🍰🍰
ku tunggu jejaknya ya 🍰🍰🍰
2020-10-10
0
🧭 Wong Deso
lanjut kk
2020-09-03
0
hany
bentar thor...
nulisnya nanti...
aku lanjutain baca ....
ngalirrr banget....
2020-08-28
0