"Ya, sudah dimulai... Hasilnya mengecewakan. Ada sebuah informasi mengenai seorang anak laki-laki dan seorang pemuda, yang terlihat meninggalkan stasiun tetangga menaiki kereta pagi. Baru kemarin kami mendapatkan kabar bahwa pasangan yang dikejar itu berada di Maryland, akan tetapi mereka sudah membuktikan bahwa mereka tidak ada hubungannya dengan masalah yang ada. Karena saya kehilangan harapan dan kecewa setelah mendengarnya, maka saya datang dengan kereta pagi untuk menemui kalian," jawab Mr. Barayev menjelaskan.
"Saya menganggap investigasi lokal merasa lebih tenang jika ada petunjuk palsu untuk diikuti, benar begitu?" ujar Danaya dengan nada suara datar.
"Tidak benar... Mereka sudah meninggalkan semuanya," jawab Mr. Barayev.
"Ckckck... Berarti tiga hari ini terbuang sia-sia. Masalah ini tidak ditangani dengan baik," ujar Cecilia sambil berdecak kecewa.
"Ya... Saya merasa demikian dan saya mengakuinya..." ujar Mr. Barayev merasa bersalah.
"Seharusnya kasus ini sudah dalam situasi dan solusi terakhir. Saya akan merasa senang untuk mengamati dan menyelidiki kasus ini," ujar Danaya tenang.
"Apakah anda tahu hubungan antara Almero dengan guru bahasa Jerman anda?" tanya Danaya.
"Tidak... Tidak sama sekali," jawab Mr. Barayev.
"Apakah saat di dalam kelas Almero sering berkomunikasi dengan guru ini?" tanya Cecilia.
"Tidak... Setahu saya Ewald Loye tidak pernah berkomunikasi sama sekali dengan Almero..." jawab Mr. Barayev.
"Sungguh keadaan yang janggal... Apakah Almero mempunyai sepeda?" tanya Danaya.
"Tidak.."
"Apakah ada sepeda yang hilang?" sambung Cecilia.
"Tidak ada... Hanya sepeda Ewald Loye yang tidak ada," jawab Mr. Barayev.
"Apakah anda yakin?" tanya Danaya.
"Sangat yakin," jawab lugas Mr. Barayev.
"Nah loh!... Jadi, apakah anda berfikir bahwa guru bahasa Jerman ini menggendong Almero ditangannya malam-malam sambil mengayuh sepedanya gitu?" tanya Cecilia dengan wajah bingung.
"Tidak... Bukan seperti itu..." jawab Mr. Barayev.
"Lalu, teori seperti apa yang ada di dalam pikiran anda tentang hal ini?" tanya Danaya serius.
"Sepeda itu menjadi salah satu alat untuk mengecoh. Bisa saja sepeda itu disembunyikan di suatu tempat, lalu mereka menghilang dengan cara berjalan kaki..." jawab Mr. Barayev.
"Ooowh, seperti itu! Akan tetapi, mengecoh dengan cara seperti itu terlihat cukup absurd bukan? Apakah ada sepeda lain di gudang itu?" tanya Danaya sambil mencatat poin-poin yang menurutnya penting.
"Hmmm... Ada... Beberapa..." jawab Mr. Barayev.
"Bukankah seharusnya dia bisa menyembunyikan beberapa yang dibutuhkan untuk memberikan ide bahwa mereka menggunakan sepedanya untuk pergi?" ujar Danaya memberikan sebuah opini.
"Ya... Benar... Saya rasa bisa begitu...." jawab Mr. Barayev sambil berfikir.
"Tentu saja bisa! Teori mengecoh seperti itu tidak akan mungkin bisa berhasil. Akan tetapi, ini adalah sebuah titik awal yang mengagumkan dari sebuah investigasi. Biar bagaimanapun, sebuah sepeda tidak akan mungkin bisa dihancurkan atau disembunyikan. Satu pertanyaan lagi, Mr. Barayev... Apakah ada seseorang yang menelpon Almero untuk bertemu sehari sebelum dia menghilang?" ujar Danaya serius.
"Tidak ada..." jawab Mr. Barayev lugas.
"Apakah Almero menerima sebuah surat?" tanya Cecilia.
"Iya... Sebuah surat," jawab Mr. Barayev singkat.
"Dari siapa?" tanya Danaya.
"Dari Ayahnya," jawab Mr. Barayev.
"Apakah anda membuka surat itu?" tanya Cecilia.
"Tidak," jawab Mr. Barayev.
"Lalu, bagaimana anda mengetahui jika surat itu dari ayahnya?" tanya Danaya.
"Dari lambang yang ada di amplopnya, dan alamat yang ditulis dengan tulisan tangan kaku Sang Duke. Lagipula, Sang Duke sudah mengakui jika dia menulis surat itu," jawab Mr. Barayev menjelaskan.
"Hmmm... Begitu, ya... Lalu, kapan lagi dia menerima surat sebelum yang dia terima kemarin?" tanya Cecilia.
"Kemarin adalah yang pertama setelah beberapa lama dia tidak menerima surat," jawab Mr. Barayev.
"Apakah Almero pernah menerima surat dari California?" tanya Danaya serius.
"Tidak.... tidak pernah," jawab lugas Mr. Barayev.
"Anda pasti sudah paham inti dari pertanyaan-pertanyaan kami ini. Ini antara Almero dibawa paksa atau dia ingin pergi atas kemauannya sendiri. Dalam kasus ini, anda pasti mengharapkan suatu pengaruh dari luar yang memaksa Almero melakukan hal ini. Jika Almero tidak memiliki pengunjung, pengaruh tersebut bisa saja datang dari sebuah surat. Itulah alasannya kenapa saya mencari benang merahnya," ujar Danaya menjelaskan.
"Saya benar-benar khawatir tidak bisa membantu anda, Miss. Dany... Satu-satunya penulis surat yang saya ketahui adalah ayahnya," ujar Mr.Barayev.
"Ya...ya...ya... Yang menulis surat dihari anaknya menghilang. Apakah hubungan ayah dan anaknya harmonis?" tanya Cecilia skeptis.
"Yang Mulia Duke tidak.pernah bersahabat dengan siapapun. Dia sepenuhnya tenggelam dalam pertanyaan besar publik, dan dia tidak.pernah menunjukkan perasaannya. Akan tetapi, dia selalu menunjukkan kepada anaknya dengan caranya dia sendiri," jawab Mr. Barayev menjelaskan.
"Tapi Almero bersimpati kepada ibunya?" tanya Danaya.
"Iya..."
"Apakah Almero yang berkata seperti itu?" tanya Cecilia.
"Tidak..."
"Kalau begitu, Duke Ackerman yang mengatakan?" tanya Danaya.
"Ya Tuhan, bukan..." jawab Mr. Barayev frustasi.
"Lalu, bagaimana anda bisa mengetahuinya?" tanya Cecilia curiga.
"Saya berbicara secara pribadi dengan sekretaris Sang Duke, Mr. Leaman Adam. Dia yang memberitahu saya informasi mengenai perasaan Tuan Muda Almero," jawab Mr. Barayev akhirnya.
"Ooowh, ternyata begitu toh! Baiklah... baiklah... Mengenai surat terakhir dari Duke Ackerman, apakah surat itu ditemukan setelah Almero menghilang?" tanya Danaya.
"Tidak Miss. Dany, Almero membawa surat itu bersamanya.... Miss. Dany dan Miss. Cia, sepertinya sudah waktunya bagi kita untuk meninggalkan GreenWich," ujar Mr. Barayev mengingatkan.
"Baiklah... Saya akan menyiapkan mobil dulu. Dalam lima belas menit, saya akan bergabung dengan kalian," ujar Cecilia yang langsung bangkit dari duduknya untuk memanaskan mobil.
"Satu lagi, Mr. Barayev... Jika anda ingin.mengirimkan sebuah telegram ke sana, biarkan orang-orang berfikir bahwa permasalahannya masih disekitar Maryland, atau dimana saja yang bisa mengalihkan perhatian mereka. Untuk sementara, kami.akan melakukan penyelidikan diam-diam di sekitar sekolah anda. Mungkin saja jejaknya belum begitu banyak yang hilang, sehingga detektif handal seperti kami berdua bisa mendapatkan bukti-buktinya..." ujar Danaya sebelum melakukan perjalanannya.
"Hmmm... Baiklah... Saya mengerti, Miss. Dany!" jawab Mr. Barayev lugas.
...****************...
*Visual Seminari Shaquille Rivery on Horace*
Pada sore hari yang dingin itu, kami sudah berada di pedesaan Burlington... Dimana terletak sekolah seminari Mr. Barayev yang terkenal itu. Kami tiba menjelang malam. Danaya meletakkan sebuah kartu nama di meja gedung itu. Seorang kepala pelayan membisikkan sesuatu kepada majikannya, dan tidak lama kemudian dia berpaling ke arah kami dengan wajah yang terlihat kesal... Kami bisa melihat dari setiap gerakan tubuhnya yang berat... hehehehe.
"Sang Duke ada... Mr. Ackerman dan Mr. Adam ada di ruang kerjanya. Mari Miss, saya akan memperkenalkan kalian," ujar Mr. Barayev kepada kami.
...****************...
*Jangan lupa COMMENT, SUBSCRIBE, dan FREE GIFT ya guy's... itu semua akan sangat membantu aku untuk semangat menulis 🤗💖🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Kanian June
Ya ampun keren-keren namanya /Smile/
2024-09-04
1
eka siti N
Almero yang misterius ....
2024-07-02
1
eka siti N
insting detektif nya 🤭
2024-07-02
1