Setelah Officer jenny tiba, Dhan menyerahkan ketiga tim rocket yang masih dalam kondisi tertidur bersama kedua pokemon mereka yang telah di obati kepada officer jenny.
Officer Jenny mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada Dhan karena telah menangkap ketiga pencuri tanpa adanya korban. Dhan menerima rasa terimakasihnya. Bahkan ia juga tidak lupa untuk menggoda officer jenny sembari memegang keduanya tangannya.
"Bagaimana jika kita berkencan malam ini. Aku bisa membawamu kemanapun kamu mau" ucapnya dengan penuh rasa manis.
Namun sebelum mendapatkan jawaban lagi, Leaf menjewer telinganya dan menariknya menjauh. Athina yang melihat itu tampak kebingungan.
{Papa mencari mama baru?} Pikirnya
Officer jenny sekali lagi dibuat terpesona oleh ungkapan Dhan yang sangat tulus. Wajahnya tampak memerah. Karena hal itulah, ia buru-buru pergi untuk menutupi rasa malunya sembari membawa tim rocket.
suster Joy juga mengucapkan rasa terimakasihnya karena telah melindungi pokemon center. Dhan sempat ingin menggodanya juga, namun ia segera menghentikan niatnya karena ia mendapati leaf layaknya seekor kucing yang siap menerkamnya kapan saja. Kenapa kucing? Karena Dhan menganggap Leaf terlihat sangat imut dikala cemberut.
Di ruangan lain. Ash sedang menjaga Pikachu yang masih terbaring. Di sebelahnya terdapat Misty yang turut menjaga Pikachu.
Saat itu, Ash tiba-tiba mulai angkat bicara. "Dhan bersama pokemonnya sangat kuat" ucapnya sembari mengingat battle tadi.
"Ya" Misty mengangguk setuju. "Leaf sempat memberi tahuku bahwa kirlia bukanlah pokemon terkuatnya"
Ash langsung menoleh ke Misty dengan mata berbinar. "Benarkah?"
"Itulah yang dikatakan leaf. Jujur saja aku juga penasaran dengan pokemonnya yang lain"
"Aku ingin tahu seberapa kuat Dhan jika menggunakan pokemon terkuatnya" kata Ash. Ia kemudian menatap Pikachu yang masih terbaring di ranjang.
"Suatu hari nanti, aku dan Pikachu pasti akan menjadi sekuat itu juga" gumam Ash.
Dan tanpa Ash sadari, Pikachu ternyata telah sadar dan mendengar gumaman itu.
...
Di ruang penginapan pokemon center, Dhan beserta leaf sedang asik merebahkan diri di ranjangnya masing-masing. Sedangkan Athina sedang tertidur pulas di atas Dhan. Ini adalah bayaran dari usaha sebelumnya.
Saat ini, Dhan tengah sibuk melihat-lihat barang yang di jual di pokeshop. Berbagai macam jenis barang dagangan seperti baju trainer, aksesoris pokemon, pokeball langka, TM, dan bahkan ada telur pokemon juga yang dijual dengan harga bervariasi.
Leaf yang penasaran dengan apa yang dilakukan Dhan kemudian bertanya. "Apa yang sedang kau lakukan Dhan?"
"Hmm?" Dhan melirik gadis di sebrang untuk sesaat, lalu kembali lagi melihat Rotomphone. "aku hanya sedang melihat-lihat barang di pokeshop"
Mendengar itu leaf menjadi tertarik. "Apa kau ingin membeli sesuatu?"
"Tidak. tapi jika ada yang menarik minat ku, aku mungkin akan membelinya"
"Heee, aku lupa kalau kau banyak uangnya"
"Tidak juga" Dhan menoleh ke arah leaf. "Tapi cukup untuk memberimu makan seumur hidup"
"Benarkah, haruskah aku berhenti menjadi trainer dan mengikuti mu saja tuan Dhan" ucap leaf dengan genit sembari mengedipkan matanya.
"Kau selalu ku terima ke dalam haremku leaf"
"Bah" leaf langsung meludah setelah mendengarnya. Sedangkan Dhan sendiri tersenyum puas setelah menggoda gadis itu.
"Belum satu hari aku mengenalmu, Dan kau sudah berani menggodaku. Dasar playboy, hmpht" setelah mengatakan itu, leaf berbalik membelakangi Dhan.
"Hehehe"
Saat itu, rotom tiba-tiba berbicara padanya.
"Master, aku sudah membuat akun keduamu dan siap untuk digunakan. Seperti permintaanmu, aku menamainya Darkshop"
"Oh itu kabar bagus. Kau sangat ahli sekali rotom, aku sangat terbantu" kata Dhan memuji rotom
"Sama-sama master, itu adalah tugasku" rotom menjawabnya dengan gembira.
Beberapa saat setelahnya, Dhan kembali mengajak leaf berbicara.
"Apa kau pernah menjual sesuatu di pokeshop Leaf?"
Leaf tanpa sadar langsung meresponnya. "Tidak. Tapi aku pernah melihat ibuku beberapa kali menjual sesuatu di sana"
"Ohh"
"Kenapa?. Apa Kau ingin membuka toko di pokeshop?" Leaf balik bertanya.
"Ya"
"Aku penasaran barang apa yang ingin kau jual"
"Hmm, aku ingin menjual banyak hal. Dan salah satunya adalah fosil"
"Fosil?" Leaf sempat terdiam sejenak. "Maksudmu fosil pokemon masa lalu?" Lanjutnya.
"Ya, aku punya beberapa disini"
"Hahaha" leaf tiba-tiba tertawa sendiri. "Ayolah, ini sudah malam dhan, jangan mengajakku bercanda lagi"
"Haah" Dhan menghela nafas. "Siapa juga yang bercanda"
"Master memang memiliki fosil yang tidak ia gunakan" kata rotom
Leaf segera berbalik menghadap ke Dhan lagi. "Kau serius?"
'yah tidak ada salahnya untuk menunjukkan Fosil pokemon padanya' pikir Dhan saat melihat leaf yang terlihat tak percaya.
"Tunggu sebentar" ucap dhan. Ia segera menurunkan Athina yang tertidur, lalu duduk di tepi ranjangnya. Setelah itu, ia mengambil old amber dari Ranselnya.
Leaf yang melihat Dhan mengeluarkan old amber segera bangun dari ranjangnya dan langsung menghampiri Dhan.
Leaf kemudian meraih old amber itu lalu berkata. "Apa ini fosil pokemon?"
"Yup, Setiap fosil memiliki rupanya masing-masing, dan yang kau pegang sekarang adalah fosil dari Aerodactyl" Dhan menjelaskan
"Aerodacktyl ya. Seingatku, aku pernah melihat paman blue mengendarai pokemon terbang yang terlihat mirip dengan Charizard. Saat aku bertanya pada profesor oak, ia mengatakan kalau pokemon itu bernama Aerodactyl"
'blue?, jika ada blue pasti ada red juga kan' pikir dhan
"Dari mana kau mendapatkannya?" Leaf bertanya lagi dengan antusias. Ia berharap untuk mendapatkan salah satu dari fosil ini.
Dhan hanya mengangkat bahu lalu menjawab "itu rahasia dagang nyonya. Tapi Aku akan memberimu secara gratis asalkan kau mau memberiku sebuah ciuman"
"Tch" leaf mendecakkan lidahnya setelah mendengar permintaan itu.
Setelah beberapa saat memegang dan mengulik old amber, leaf menyerahkannya kembali kepada Dhan.
"Kau serius ingin menjual ini di pokeshop?. Kau tahu kan kalau fosil itu peninggalan yang sangat langka. Banyak sekali orang-orang yang mencari Fossil-fossil seperti ini. Jika orang yang memiliki pikiran jahat tahu kalau kau menjual ini secara gamblang, kau pasti akan menjadi incaran mereka" Kata leaf dengan nada serius.
Namun sebaliknya, Dhan menjawabnya dengan candaan. "Aku tidak tahu kalau kau sangat memikirkanku leaf. Aku jadi tersentuh"
Leaf langsung memerah setelah mendengar candaan itu.
"Hmph. Siapa juga yang memikirkanmu. Aku hanya tidak ingin ikut-ikutan jadi incaran orang karena bersama denganmu" kata leaf sebelum ia kembali keranjangnya lagi.
"Hehehe tenang saja, aku akan selalu melindungi mu leaf"
"Ya ya ya. Berhenti berbasa basi, aku ngantuk jadi Jangan ganggu aku lagi" ucap leaf di balik selimutnya.
"Oh, apa kau perlu aku untuk menghangatkan mu leaf?"
Setelah Dhan mengatakan itu, sebuah guling terbang menghantam wajahnya.
Bam
...
Markas tim rocket.
Di sebuah ruangan, terdapat 3 orang yang sedang mendiskusikan rencana mereka. Pemimpin dari rapat itu ialah seorang pria berusia 40 an yang mengenakan jas hitam berlogo R di dadanya. Pria itu adalah Giovanni, pemimpin dari tim rocket saat ini.
Orang yang duduk di sebelah kanannya adalah Archer, seorang pria dewasa dengan paras tampan dengan rambut pendek berwarna biru. Berbeda dengan Giovanni, Archer menggunakan jas berwarna putih dengan logo R di dadanya.
Sedangkan yang duduk disisi kiri Giovanni adalah seorang wanita dewasa dengan rambut berwarna merah, dia adalah Ariana. Seperti halnya dengan Archer, Ariana juga mengenakan atasan jas putih ketat yang menampilkan lekuk tubuh dewasanya.
Archer dan Ariana adalah 2 dari 4 eksekutif Tim Rocket yang dipimpin Giovanni.
"Bagaimana dengan kabar Mt. Moon" kata Giovanni
Ariana segera menjawabnya. "Kita sudah menyelesaikan semua persiapannya. Hanya tinggal menunggu perintah darimu tuan"
"Bagus. Segeralah lakukan dan Cobalah bergerak sesenyap mungkin, jangan sampai ada yang tahu. Aku tidak ingin terjadi kegagalan seperti yang pernah ibuku lakukan"
"Baik tuan" kata Ariana
Giovanni kemudian beralih menatap Archer. "Bagaimana kabar Proton dan pretel?"
"Terakhir kali, mereka telah berhasil menemukan tempat yang cocok sebagai markas cabang di johto. dan mereka juga telah merekrut banyak trainer untuk bergabung dengan organisasi kita. Hanya saja, mereka juga kesulitan untuk bergerak karena keberadaan beberapa pembelot yang menghambat mereka" jawab Archer
"Haruskah kita mengirimkan beberapa anggota kita untuk membantu" kata Ariana.
Namun Giovanni segera menolak usulannya. "Tidak perlu, kita akan fokus dengan rencana kita di kanto terlebih dulu. Dan Archer.."
"Ya tuan"
"Cobalah hubungi mereka, dan katakan untuk berhati-hati dalam melakukan pergerakan. Akan sangat berbahaya jika mereka di ketahui oleh elite four"
"Dimengerti tuan"
Saat itu, seorang grunt wanita mengetuk pintu ruangan. Lalu Giovanni memperbolehkannya untuk masuk.
"Permisi tuan" ucap grunt wanita itu sembari menundukkan kepalanya dengan sopan.
"Ada apa?"
"Kita mendapatkan kabar bahwa 2 anggota grunt telah tertangkap"
"Hmm?" Giovanni terlihat menaikkan alisnya. "Siapa mereka?"
"Jessie dan James tuan?"
"Ini kali pertama aku mendengar mereka tertangkap sejak mereka bergabung" ucap Giovanni.
"Siapa yang menjatuhkan mereka? Officer Jenny atau salah satu gym leader?" Sambungnya
"Bukan tuan, tapi seorang trainer bernama Dhan. Dari informasi yang kita dapatkan, Trainer itu mengalahkan Jessie dan James seorang diri" jelas grunt wanita itu.
Mendengar hal itu wajah Giovanni langsung mengerenyit. Ia menjadi teringat bagaimana ibunya di gagalkan oleh ketiga trainer belasan tahun yang lalu.
"Segeralah cari informasi tentang dia. Aku tidak ingin kejadian masa lalu terulang kembali"
"Dimengerti tuan"
"Apakah kita sebaiknya turun tangan" kata Archer saat itu yang juga di setujui oleh Ariana.
"Tidak, kalian berdua fokuslah dengan tugas kalian masing-masing. Kita tidak boleh menunda-nunda rencana kita hanya karena seorang trainer. Biarkan para agen kita yang mengurusnya" jelas Giovanni.
"Baik tuan" keduanya menjawabnya secara bersamaan.
"Lalu bagaimana dengan kedua grunt itu tuan" kata Grunt wanita
"Tugaskan mata-mata kita di markas police untuk membebaskan mereka berdua" kata Giovanni.
'jika bukan karena Jessie anak dari Miyamoto, aku akan membiarkan mereka saja' pikirnya.
"Ada lagi?"
Grunt wanita mengangguk. "Ya tuan, ini dari laboratorium. Para peniliti mengatakan bahwa salah satu subjek tes yang berhasil mereka kembangkan menggunakan sel Moltres telah melarikan diri"
Brak!
Giovanni menggebrak meja setelah mendengar kabar tak mengenakan itu. Ini adalah kedua kalinya sejak pichu yang berhasil melarikan diri dari laboratorium beberapa tahun yang lalu.
"Lagi! Apa peniliti itu kerjaannya hanya tidur!. Bagaimana bisa mereka kehilangan subjek berharga seperti itu dua kali!" Seru Giovanni. Ia sangat kesal sekarang. Mengembangkan pokemon menggunakan gen pokemon Legendary sangatlah sulit. Ketika Giovanni mendengar bahwa subjek tes pichu berhasil menerima gen zapdos, ia sangat gembira. Namun hanya berselang beberapa hari, laboratorium itu meledak akibat kelebihan listrik dan pichu tidak di temukan disana.
Lalu baru-baru ini, mereka berhasil membuatnya kembali menggunakan gen Moltres. Namun subjek tes itu juga ikut menghilang. Ia sampai curiga bahwa ada seorang mata-mata di laboratorium yang membantu pokemon-pokemon itu lari.
"Cepat utus seorang kapten untuk mencari pokemon itu. Aku tidak ingin seseorang menemukannya terlebih dulu!"
Saat itu Giovanni mengingat Jessie dan James yang menurutnya cukup lihai dalam menjalankan tugas darinya.
"Dan perintahkan juga Jessie dan James untuk ikut mencari pokemon yang hilang itu setelah mereka di bebaskan. Katakan saja bahwa ini perintah langsung dariku" tambah Giovanni
"Dimengerti tuan" ucap grunt wanita.
...
Keesokan harinya, Dhan bersama Athina dan leaf berjalan menuju kafetaria. Setibanya di sana, mereka menjumpai Ash, Misty, Dhan Pikachu sedang menikmati makanan mereka. Dan yang membuat Dhan terkejut, terdapat 2 pokemon burung yang ikut nongkrong bersama mereka. Pokemon itu tak lain adalah pidgey dan spearow.
'jadi di dunia ini Ash berhasil menangkap mereka ya. Aku penasaran bagaimana kejadiannya. Apakah Pikachu yang mau membantunya?' pikir dhan
Meninggalkan dhan yang termenung sendiri, leaf bersama kirlia berjalan mendekati Ash dan Misty.
"Selamat pagi semuanya" sapa leaf
"Shouu Shou" kirlia juga ikut memberi salam.
"Oh leaf kah, selamat pagi" jawab Ash dengan penuh energik seperti di animenya.
"Selamat pagi leaf" jawab Misty. Ia juga memperhatikan Athina dan menjawab salamnya "Dan Athina juga selamat pagi, hehe" kata misty sembari mengelus-elus kepala biru kirlia.
"Pikachu" Pikachu juga tak ketinggalan memberikan salam sembari mengangkat tangannya.
Leaf mendekati Pikachu lalu mengelus-elus kepalanya. "Senang bisa melihatmu sehat pikachu" ucapnya
"Tunggu leaf.." Ash terlihat panik dan mencoba untuk memperingati leaf bahwa Pikachu sangat sensitif. Namun sebaliknya, Pikachu malah menikmati sentuhan leaf.
"Pii kaaa"
'kenapa berbeda sekali denganku' pikir Ash sambil mengingat kembali saat ia pertama kali menyentuh Pikachu.
"Namaku Leaf, semoga kita bisa menjadi teman baik ok"
"Pika pika"
Setelah berbicara dengan leaf, Pikachu mulai menghampiri Athina yang kini sedang berada di pelukan Misty. Saat keduanya bertemu, meraka berbicara satu sama lain. Misty yang tidak mengerti apa yang di bicarakan keduanya hanya membiarkannya dan beralih ke leaf yang telah mengambil tempat duduk di seberangnya.
"Dimana Dhan?" Tanya Misty.
"Dia sedang memesan makanan"
Tak lama setelah leaf menjawabnya, Dhan tiba dengan membawa dua nampan di tangannya.
"Yo semuanya, selamat pagi" sapa dhan
"Selamat pagi" jawab Ash
"Selamat pagi juga Dhan" jawab Misty
Setelah menyapa, Dhan memberikan salah satu nampan yang ia bawa ke Leaf, lalu ia mengambil tempat duduk di sebelahnya.
Melihat perlakuan Dhan kepada leaf, Misty jadi ingin menggodanya. "Enaknya bisa di layani seperti itu. Aku juga ingin tahu" ucapnya
Dhan terkekeh mendengar godaan itu dan ia segera membalasnya. "Jika kau mau, aku bisa melayani mu dari pagi sampai pagi lagi nona. Aku percaya kau pasti akan ketagihan" katanya sembari mengedipkan matanya ke Misty.
Misty yang mengerti apa yang dia maksud langsung memerah seperti tomat. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya sembari berkata. "Tidak, tidak perlu"
"Ah sayang sekali kalau begitu" Dhan terlihat menyesal dengan penolakannya. Meskipun ia senang bisa menggoda gadis tomboy di depannya.
Disisi lain, Leaf hanya mencibir di dalam pikirannya. 'masih pagi tapi bajingan ini sudah berani menggoda gadis lain'
Dan disisi lain, Ash yang tidak mengerti arti kata Dhan hanya mengungkapkan pikiran polosnya.
"Bukankah itu enak bisa di layani dari pagi sampai pagi Misty. Seperti punya pelayan eksklusif"
"Diamlah!" Misty segera memperingatinya yang membuat Ash kebingungan.
'ada apa dengan wanita ini' pikir Ash
Leaf yang melihat kepolosan Teman masa kecilnya hanya bisa memegangi keningnya. Sedangkan Dhan hanya tersenyum.
Beberapa saat kemudian, Ash bertanya kepada Dhan. "Jadi Dhan, kemana tujuanmu setelah ini?"
"Hmmm. Aku bersama leaf akan pergi ke pewter city. Disana aku akan menantang gym leader dan mendapatkan gym badge pertama ku di kanto"
"Oh kebetulan sekali aku juga akan pergi kesana untuk menantang gym" kata Ash dengan penuh semangat.
"Kalau begitu, kau perlu banyak berlatih Ash. Tidak seperti trainer biasa, gym leader lebih terlatih dan profesional. Jika kau tidak mempersiapkannya dengan matang, kau pasti akan kalah" jelas Dhan.
"Begitu ya" Ash mengangguk
Leaf yang juga mendengarkan ucapan Dhan, mau tidak mau mengungkapkan pikirannya. "Aku tidak menyangka kau pandai mengedukasi orang" ucapnya sembari menatap Dhan disampingnya
"Hehehe apa kau jatuh cinta padaku sekarang?"
"Bah" leaf segera membuang mukanya setelah mendengar godaan itu.
Saat itu, Misty tiba-tiba angkat bicara. "Ano, bolehkah aku ikut bersama kalian. Aku ingin pergi ke kota lain yang juga melewati pewter city. Hanya saja, aku tidak enak berjalan sendirian di hutan viridian"
'sepertinya phobia nya dengan serangga masih tetap ada meskipun ia sudah lebih dewasa sekarang'
"Tentu" Dhan menyetujuinya. 'Jika bisa bersama gadis seseksi dia, kenapa tidak.' pikirnya
"Lalu Ash" panggil Dhan "kau bisa bergabung dengan kita juga kalau kau mau. Kita bisa berlatih bersama-sama sebelum tiba di pewter city"
"Benarkah?. Kalau begitu aku akan ikut" setelah mendengar ajakan berlatih bersama, Ash langsung mengiyakannya tanpa berpikir panjang.
'yah setidaknya aku membantu melatih Ash dulu agar ia tidak sebodoh di awal animenya. Kasihan juga melihat Pikachu yang tersiksa akibat kecerobohannya. Hanya mengandalkan keberanian tanpa strategi yang baik itu cari mati namanya' pikir Dhan.
'oh mungkin aku bisa memberinya TM iron tail untuk di berikan kepada Pikachu'
...
[ Galery ]
Pikachu
Giovanni
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Frando Wijaya
musashi ibuny adalah miyamoto? gw gk pernah denger Dan gk pernah lht Dia Deh 🤔
2025-02-01
0
Frando Wijaya
Giovanni ini asliny nmany sakaki
2025-02-01
0
Frando Wijaya
mah...di anime emng gitu orgny 😅
2025-02-01
0