Ash yang berusia 14 tahun kini tengah berlari sembari membawa Pikachu yang terluka di pelukannya. Di belakangnya terdapat segerombolan spearow terbang mengejarnya. Ash sekuat tenaga berlari dengan sembarangan hingga membuatnya tiba-tiba terjatuh kedalam sungai.
Misty yang sedang asik memancing di tepi sungai, mendapati kedutan di mata pancingnya. Gembira akan hal itu, ia pun lantas menariknya sekuat tenaga. Namun bukanlah ikan yang ia tangkap, melainkan Ash dan Pikachu.
"Ku kira Pokemon, Ternyata hanya manusia" ucapnya sambil melihat Ash dan Pikachu yang tergeletak di tepian sungai.
Menyadari Ash dan pokemonnya tampak terluka, Misty kemudian mendekatinya.
Ash yang masih menjaga kesadarannya mengucapkan terima kasihnya kepada Misty. namun jawaban yang ia dapatkan adalah sebuah tamparan.
Plak!
"Bagaimana bisa kau membuat Pikachu mu terluka separah itu" seru Misty sembari menatap Pikachu dengan khawatir.
Ash hanya bisa mengakui bahwa ini adalah salahnya.
"Jangan hanya diam saja bodoh, cepat obatilah dia"
"Atau Kau bisa segera membawanya ke pokemon center yang tak jauh dari sini. Cepatlah!" Lanjut misty
"Baik" Ash menjawab seruan Misty.
sebelum Ash bergerak, gerombolan spearow ternyata masih tetap mengejarnya. Ia pun dengan panik mencoba untuk berlari lagi. Dan saat itulah, Ash melihat sepeda terparkir tak jauh darinya. Tanpa pikir panjang ia segera menggunakan sepeda itu lalu mengayuhnya dengan sekuat tenaga.
"Tunggu!, itu sepedaku!"
"Aku pinjam dulu!. Nanti aku kembalikan setelah tiba di pokemon center!" seru Ash tanpa memperdulikan Misty di belakangnya.
...
Ditempat lain
Dhan dan leaf berjalan menyusuri route awal. Di sepanjang jalan, ia dan leaf juga melawan beberapa trainer yang menantang mereka berdua. Dhan sendiri hanya menggunakan Athina saat melawan Trainer-trainer yang menantangnya. Hal Membuat Athina kini kelelahan. Jadi Dhan menghadiahkan athina sebotol Susu coklat untuk membuat mood Athina kembali.
Waktu itu, sebelum berangkat dan melawan beberapa trainer di jalan, Dhan memberikan beberapa TM baru ke Athina yang telah berevolusi menjadi kirlia. Hal itu membuat Athina cukup mudah untuk menghabisi semua lawan-lawannya.
"Dhan" leaf memanggil
"Ya?" Dhan menoleh ke Leaf yang berjalan di sampingnya.
"Aku penasaran, kenapa kau hanya menggunakan Athina. Padahal ada Shadow dan Blaze bersama mu"
"Hmmm, untuk sekarang aku tidak akan menggunakan Shadow maupun Blaze dalam battle seperti itu. Tak ada untungnya jika mereka berdua keluar hanya untuk melawan pokemon berlevel rendah"
"Heee, jadi kau hanya perlu Athina untuk melawan Trainer-trainer pemula disini. Itu maksudmu kan?"
"Mhmmhm" Dhan mengangguk. "Aku tidak menyangka kau bisa membaca pikiranku nyonya leaf" godanya
"Hmph, kau ternyata orang yang cukup sombong tuan Dhan"
"Tidak tidak, itu salah besar nyonya leaf. Aku termasuk orang dengan kerendahan hati. Nyatanya, aku selalu menerima tantangan dari trainer manapun. Benar kan"
"Itu Karena kau ingin membully mereka!" Seru Leaf. "Kau memeri
"Hehehe" Dhan tak bisa menahan tawanya ketika mendengar leaf mengatakan keluhannya dengan lantang. Namun pada akhirnya leaf pun juga ikut cekikikan karenanya.
"Hihihi. sungguh aku tak habis pikir dengan Athina mu. Bukannya kau bilang ia bertipe psychic dan fairy?. Bagaimana bisa ia tiba-tiba menggunakan move serangan bertipe fire dan elektrik. Bukankah itu curang" ungkap leaf. Saat mengatakan itu, ia juga mengingat kembali bagaimana Athina bisa mengeluarkan Thunderbolt dan menghanguskan pidgeotto dalam sekali serang.
"Bukan hal yang langka jika pokemon dapat menggunakan move dengan type yang berbeda dengan type nya sendiri. Apalagi, Athina ku itu spesial"
Dhan melanjutkan ucapannya. "Lagipula, aku juga punya punya banyak uang yang bisa kupakai untuk memperkuat pokemonku"
Leaf mengerucutkan bibir cery nya setelah mendengar jawaban Dhan. "Haish, lagi-lagi tentang uang. Kau terlihat mirip dengan temanku Gary" ucapnya
Dhan hanya bisa tertawa mendengar itu.
'aku memang punya banyak uang, tapi aku tak sebodoh Gary yang menghabis-habiskannya hanya untuk menyewa Fangirl' pikir dhan
Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, mereka berdua pun akhirnya dapat melihat penampakan dari viridian city. Sebelum memasuki kotanya, mereka berdua mendengar suara peringatan dari officer jenny yang dikhususkan bagi penduduk kota viridian. Saat itu Officer jenny menghimbau untuk berhati-hati terhadap orang asing. karena kemungkinan, terdapat pencuri pokemon yang sekarang berada di sekitar kota.
'sepertinya pertemuan legendaris antara Ash dan tim rocket akan segera terjadi' pikir Dhan setelah mendengar suara officer Jenny dari kejauhan.
"Pencuri pokemon?"
Dhan menoleh ke leaf yang tampak khawatir.
"Kenapa, apa kau takut leaf?"
"Mana mungkin. Yang ada, aku akan menghajar mereka jika mereka bertemu denganku" leaf menjawabnya sembari mengepalkan tangannya.
"Ya ya" Dhan hanya mengangguk mengiyakannya.
Ketika mereka berdua akan memasuki kota, mereka tiba-tiba di hentikan oleh seorang wanita berseragam polisi berwarna biru. Wanita itu adalah officer Jenny.
"Tolong berhenti sebentar!" Seru officer Jenny
Dhan tahu kalau di anime nya, Officer jenny digambarkan sebagai wanita dewasa yang cantik dan sexy. Namun setelah melihatnya secara langsung, Dhan tidak tahu harus berkata apa.
'sialan, dia benar-benar type wanita dewasa yang aku sukai. Aku benar-benar ingin menidurinya sekarang' serunya dalam hati.
Karena pengalaman di kehidupannya yang dulu membuat libidonya semakin memuncak setelah melihat wanita dewasa seperti officer jenny. Karena dhan terlalu bersemangat, mulutnya malah keceplosan menyerukan pikirannya.
"Fuck..."
"Apa?" Kata Officer jenny
Dhan kemudian tersadar dan segera membenarkan ucapannya. "Eh? Tidak maksudku ada apa Officer jenny"
Leaf yang berada di samping menatap Dhan dengan tatapan aneh.
'entah hal buruk apa yang di pikirkan pria ini sekarang' pikir leaf
Officer jenny yang tidak tahu apa-apa berbicara secara profesional. "Aku ingin memeriksa identitas kalian berdua sebelum memasuki kota"
"Tentu" Dhan mengangguk. Lalu ia menyerahkan kartu identitasnya kepada officer jenny. Hal yang sama juga di lakukan leaf.
Ketika memeriksa kartu identitas, officer jenny melihat Dhan lalu berbicara padanya.
"Trainer dari region Kalos?. Asalmu cukup jauh Dhan kun"
Dhan tersenyum. "Ya, aku ingin berpetualang di luar regionku. dan kanto adalah tempat yang menarik untuk kunjungan pertama ku"
"Begitu ya" kata officer jenny sembari membalas senyuman dhan. Ia kemudian mengembalikan kedua kartu identitas yang telah ia identifikasi.
"Selamat datang di kota viridian. Pokemon center ada di depan sana, jadi kalian cukup berjalan lurus saja. Selama disini tolong berhati-hatilah karena ada pencuri pokemon yang sedang berkeliaran. Maaf karena telah menyita waktunya, semoga perjalanan kalian menyenangkan"
"Terimakasih Jenny san"
"Terimakasih Jenny san"
Dhan dan leaf mengucapkan terimakasih secara bersamaan. Leaf hendak berjalan pergi kearah yang di tunjuk officer jenny. Namun segera berhenti ditengah jalan karena kelakuan Dhan yang tiba-tiba.
'Orang ini!' pikir leaf saat melirik kebelakang. Urat-urat di dahinya tampak keluar saat melihat usaha Dhan merayu officer jenny.
Disisi lain, tanpa memperhatikan Leaf di belakangnya, Dhan kini hanya terpaku dengan wanita dewasa di hadapannya.
"Oh sebelum itu, boleh aku tanya sesuatu jenny San" kata Dhan
Officer jenny mengangguk. "Boleh saja. Tentang apa?"
"Apakah kau sudah punya pasangan?" Tanya Dhan tanpa malu-malu
"EEH?"
Officer jenny terkejut dan tampak kebingungan, ia tidak tahu harus menjawab apa. Meski begitu, Dhan terus melanjutkan kata-katanya sembari mendekatinya selangkah demi selangkah.
Tap
"Maksudku, apa kau sudah punya pacar?"
Tap Tap
"Atau sudahkah kau memiliki calon suami?"
Tap Tap
Tanpa dhan sadari, ia sudah sangat dekat dengan officer jenny. Bahkan wajahnya sendiri hanya berjarak beberapa inchi dari officer jenny. Disaat-saat itu Dhan bisa mencium aroma manis yang di keluarkan wanita dewasa di hadapannya.
Sedangkan Officer jenny tampak terpaku saat matanya saling bertatapan dengan mata Dhan yang. Ia sangat kebingungan, bahkan wajahnya pun telah memerah.
"Ehh ituu Dhan kunn..."
Namun sebelum officer Jenny menyelesaikan ucapannya, Dhan tiba-tiba mendapatkan pukulan dari belakang kepalanya.
Pow!
"Ouch" dhan tersentak kaget dan secara refleks memegangi bagian kepalanya yang terpukul. ia kemudian menoleh kebelakang dengan tatapan bertanya-tanya. "Apa yang kau lakukan leaf?"
"Hmph!" Leaf mendengus kesal dengan tangan terlipat. "Seharusnya aku yang mengatakan itu. Dasar tak tahu malu!" Serunya
Tanpa pikir panjang, leaf meraih Telinga dhan lalu menariknya pergi menjauhi officer jenny yang hanya terdiam melihat interaksi kedua remaja.
"Remaja sekarang sangat berani sekali" kata officer jenny sambil memandangi Dhan yang di seret pergi.
...
Setibanya Dhan dan leaf di pokemon center, mereka berdua menyerahkan pokemon mereka ke suster Joy. Sama halnya saat bertemu dengan officer jenny, Dhan juga sangat mengapresiasi penampilan Suster Joy.
'sungguh dunia ini memang gudangnya para waifu. Dari karakter utama, karakter pendukung, bahkan karakter sampingan pun semuanya terlihat menakjubkan dengan ciri khasnya masing-masing.' pikir Dhan
Sembari menunggu pokemonnya selesai dirawat, Dhan dan leaf beristirahat di tempat duduk yang telah di sediakan. Leaf meminta Dhan untuk mengeluarkan beberapa camilan untuk ia makan. Tentu saja Dhan dengan senang hati menurutinya. Meski mereka berdua belum sehari penuh bertemu, namun keduanya tampak sangat dekat.
Di sela-sela itu, Dhan menyempatkan diri menelpon kedua orang tuanya. Meski di awal dia agak kebingungan karena ingatan Dhan di dunia dulu tidak terlalu mengenal ayah dan ibunya. Beruntungnya perasaan itu dengan cepat berlalu setelah berbicara dengan kedua orang tuanya.
Saat itu, Kekhawatiran ibunya tampak terlihat jelas meski hanya melihatnya melalui video call. Dhan mengatakan bahwa ia baik-baik saja di kanto, bahkan ia memperkenalkan leaf untuk meredakan kekhawatiran ibunya. Saat itu leaf terlihat panik dan langsung salah tingkah. Bagaimana tidak, Dhan secara tiba-tiba memperkenalkan ibunya saat Leaf tengah asik menikmati camilannya.
"Puftt hahaha" Dhan tak bisa menahan tawanya yang langsung di balas leaf dengan cubitan di perut Dhan.
Setelah mengakhiri panggilan dengan kedua orang tuanya, Dhan kemudian beralih menelpon profesor Sycamore. Mereka berdua sedikit berbincang-bincang sebelum Dhan menanyakan keadaan pokemonnya disana.
Setelah menelpon profesor Sycamore, ia kemudian mencoba menelpon Diantha. Namun Diantha tidak merespon sama sekali, ia sekali lagi mencobanya tapi tetap sama. pada akhirnya, ia hanya meninggalkan pesan ke Diantha.
Lalu yang terakhir, Dhan mencoba menghubungi Serena. tanpa menunggu lama, telponnya langsung mendapatkan respon.
[Halo Dhan, bagaimana kabarmu?] Kata Serena dari layar video call. Penampilannya sekarang telah berubah dan terlihat lebih dewasa dan cantik.
Dhan mau tak mau tersenyum melihat Serena. "Halo juga Serena. seperti yang kau lihat, aku baik-baik saja disini"
[Syukurlah. Aku sangat khawatir waktu mendengar kabar bahwa kau tiba-tiba saja pergi ke kanto]
"Hehehe, tenanglah. Aku akan baik-baik saja"
Serena tersenyum melihat Dhan tertawa. Sebenarnya Serena merasa skeptis saat melihat pria yang ia sukai. Ia melihat Dhan sekarang tampak lebih dewasa dan jadi lebih tampan di bandingkan saat mereka bersama dulu. Meski begitu ia tidak terlalu memikirkannya terlalu jauh.
[Baiklah, aku percaya padamu dhan]
"Bagaimana denganmu Serena, apa kau tidak kesulitan disana. dan di mana kau sekarang?"
[Sama seperti mu, Aku juga baik-baik saja disini Dhan. Dan sekarang aku sedang berada di ruang makeup. Aku sedang melakukan persiapan untuk acara pokemon Contest.]
"Ohh, apa aku mengganggumu"
Serena menggelengkan kepalanya.
[Mhmm mhmm. Tidak sama sekali. sebaliknya, aku sangat senang sekali kau menelponku sekarang. Aku merasa tidak gugup lagi]
"Syukurlah kalau begitu. Oh ngomong-ngomong, gaun yang kau pakai sekarang terlihat cocok dengan mu. kau jadi semakin cantik Serena"
Serena dilayar langsung memerah mendengar pujian itu. Ia pun terlihat malu-malu menjawabnya.
[Terimakasih Dhan. Kau juga terlihat lebih tampan]
"Hehehe kau malah terlihat imut sekarang"
[Hihihi berhentilah menggoda ku ok. Aku takut tidak bisa fokus lagi nanti]
"Baiklah Baiklah, aku tidak ingin menggangu lagi. Semoga sukses dengan Contest nya Serena"
[Ya Dhan, kau juga berhati-hatilah disana ok]
"Siap my queen"
[Ya sudah, sampai nanti Dhan. Aku akan menghubungimu lagi setelah acaranya selesai. Love you]
Tut tut
panggilan pun berakhir.
Leaf yang penasaran dengan wanita yang di telpon Dhan kemudian berbicara. "Siapa itu? Dia sangat cantik" akunya
"Serena, teman masa kecilku. Dia juga yang menemaniku saat berpetualang di wilayah kalos"
"Oh, hanya teman?"
Dhan sedikit memikirkannya sebelum menjawab. "Hmmm untuk saat ini, ya"
'jelas-jelas gadis itu terlihat sangat menyukaimu namun kamu terlihat biasa-biasa saja. Dasar pria' Pikir leaf sedikit tidak menyukai sikap Dhan.
Beberapa waktu kemudian, Dhan dan juga leaf mengambil kembali pokemon mereka yang telah di rawat sepenuhnya. Mereka tak lupa juga untuk mengucapkan rasa terimakasihnya kepada officer Jenny.
Sesaat sebelum mereka pergi ke kamar penginapan yang mereka sewa, mereka melihat motor yang di Kendarai officer jenny melaju kemudian melompat hingga masuk ke dalam pokemon center dan berhenti tepat di hadapan suster Joy.
"Ash?" Kata leaf mengenali orang yang di bawa officer jenny.
Disisi lain, Ash melompat turun dari sepeda motor lalu menghampiri suster Joy dengan tergesa-gesa.
"Tolong, sembuhkan Pikachu!" serunya sembari membawa Pikachu yang terluka di pelukannya.
...
[ Galery ]
Ash
Misty
Officer Jenny
Suster Joy
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Frando Wijaya
ahh! gw inget dmna Satoshi Dan Pikachu yg awal ini... wkwkwkwkwkwkwk 🤣🤣🤣
2025-02-01
0
Frando Wijaya
biasany di anime dadany rata
2025-02-01
0
Frando Wijaya
oee2 😒💢
2025-02-01
0