5. Chicken Sandwich

Beberapa jam kemudian, Zaynab bangun dari tidurnya kemudian bersiap-siap pergi ke kampus. Setelah menghabiskan waktu lebih dari 30 menit, Zaynab keluar dari kamarnya dan mendapati saudara kembarnya sedang membuat sarapan di dapur.

“Good morning sister”sapa Zayn sambil membuat Chicken Sandwich kesukaan mereka sejak kecil.

“Morning”sapa Zaynab balik dan berjalan menghampiri Zayn.

“Chicken Sandwich nya sudah jadi, silakan dimakan sister”ucap Zayn ala waiters sembari duduk di kursi makan.

Zaynab merasa sedikit terharu dan menatap chicken Sandwich yang persis buatan mommy mereka.

“Ayo makan sister” ajak Zayn dan setelah itu Zaynab mendaratkan bokongnya di kursi berhadapan dengan Zayn.

Zayn menatap saudara kembarnya yang sedang melahap makanannya. Mata Zaynab berkaca-kaca sambil memakan Chicken Sandwich buatan adiknya itu.

“Apa kamu terharu sudah dimasakin oleh calon CEO tampan sepertiku?”tanya Zayn dengan percaya diri.

“Pede banget. Aku rindu masakan mommy”ucap Zaynab sambil menitikkan air matanya.

Zayn yang melihat itu segera berdiri dan menghampiri Zaynab dengan rasa iba.

“Tenang sister. Selama aku disini, aku akan memasak untukmu jika kamu merindukan masakan mommy”ucap Zayn sambil mengelus rambut Zaynab dengan lembut.

Zayn memang mewarisi keterampilan Shanum dalam memasak sedangkan Zaynab sendiri tidak pintar memasak dan hanya pesan makanan saja.

Zaynab benar-benar tenang saat Zayn mengelus rambutnya. Setelah itu Zayn kembali memakan sarapannya sampai habis.

Beberapa menit kemudian, Zaynab sudah bersiap meninggalkan apartemennya tapi sebelum itu, dia melihat penampilannya terlihat dahulu di cermin.

“Zaayynnnn!” teriak Zaynab dengan lantang ketika melihat ada saus menempel di rambutnya. Sedangkan Zayn yang terlebih dahulu meninggalkan apartemen itu merasa gatal pada telinga kirinya.

...❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️...

Brugh

Zaynab sudah hampir telat karena harus cuci rambut kembali karena saus yang ada di rambutnya dan tak sengaja dia menabrak seseorang.

“Maaf. Aku sedang buru-buru”ucap Zaynab kemudian berlari menuju kelasnya.

Pria yang ditabrak Zaynab juga berlari karena dia juga hampir telat.

Kini, Zaynab tiba di kelasnya. Ada beberapa pasang mata melihat kedatangannya dan untung saja dosennya belum hadir.

“Ada yang ingin kukatakan padamu nanti setelah kelas pertama selesai”ucap salah satu teman sekelas Zaynab yang bernama Emily saat Zaynab memilih tempat duduk di samping Emily.

“Oke”ucap Zaynab dengan singkat.

Tak lama kemudian, dosen mata kuliah Infertilitas datang dan segera memulai kelas sampai selesai. Zaynab merupakan mahasiswi yang sangat pintar di jurusannya dan yang kedua adalah Emily.

Setelah kelas pertama selesai, Zaynab dan Emily pergi bersama ke cafetaria. Zaynab penasaran dengan yang akan Emily katakan padanya.

Kini, mereka sedang duduk di cafetaria sambil makan siang dan mengobrol. Zaynab yang tidak akrab dengan Emily merasa canggung karena selama dia sekolah spesialis, dia tidak memiliki teman dekat kecuali kekasihnya yang selalu mengekorinya kemanapun Zaynab pergi.

“Tumben kekasihmu tidak mengekorimu hari ini Zaynab”ucap Emily yang sudah tau hubungan Zaynab dengan salah satu mahasiswa spesialis bedah bahkan hampir seluruh mahasiswi dan mahasiswa jurusan spesialis kandungan dan spesialis bedah mengetahui hubungan antara Zaynab dan Bentley.