Raja Harimau Darah

Di dalam perjalanan itu, jendral Rugo merasakan keanehan pada dirinya karena hati kecilnya selalu merasakan panggilan-panggilan raungan harimau dari masa lalu, tentu saja hal itu membuat keadaan jendral Rugo menjadi goyah yang membuatnya berteriak-teriak ketakutan, hingga mencari tempat untuk bersembunyi.

Lin Yan yang mengetahui keadaan jenderal Rugo saat ini tak baik-baik saja, mulai menanyakan hal itu kepada kalung leluhur gurunya.

"Guru apa sebenarnya yang telah terjadi kepada jenderal Rugo?" tanya Lin Yan.

Sang Guru yang bersemayam di dalam kalung leluhur kemudian menjawab pertanyaan itu. "Saat ini jendral Rugo jiwanya telah terjebak ke dalam ilusi, semua itu terjadi karena adanya kekuatan leluhur harimau darah di masa lalu yang terkubur di tempat ini".

"Jika tak segera menemukan kekuatan leluhur harimau darah maka keadaan jenderal Rugo akan memburuk, dan tentu saja jiwa jenderal Rugo akan tertinggal di tempat ini bersama kekuatan leluhur harimau darah," jawab kalung leluhur.

"Guru, apa yang harus kulakukan mengingat keadaan jenderal Rugo yang telah terpuruk seperti ini?" tanya Lin Yan kembali.

"Kau harus segera mencari di mana keberadaan kekuatan leluhur harimau darah terkubur. Lin Yan aku akan sedikit membantumu menemukannya, pergilah ke sebelah barat karena aku merasakan aura kuat kekuatan leluhur harimau darah berasal dari sana," jawab kalung leluhur.

Lin Yan menganggukkan kepalanya untuk menghentikan percakapan dengan sang Guru.

Lin Yan yang saat ini melihat keadaan jenderal Rugo semakin parah, pada akhirnya memutuskan untuk memberikan satu pukulan ke tengkuk sang jenderal hingga membuatnya tak sadarkan diri.

Dengan membawa tubuh jendral Rugo Lin Yan kemudian melesat cepat ke sisi sebelah barat, hingga pada akhirnya malam pun tiba.

Di dalam gelapnya malam pandangan mata Lin Yan menjadi sangat buram, semua itu karena tak ada satupun bintang maupun bulan yang dapat menerangi gelapnya malam, namun yang sangat mengejutkan Lin Yan saat melihat adanya cahaya merah darah berasal dari dalam lubang yang cukup dalam.

Lin Yan sedikit memperhatikan lubang itu sebelum memutuskan untuk masuk ke dalam lubang, karena Lin Yan merasakan jika aura kuat harimau darah berasal dari dalam lubang.

Dengan kekuatan meringankan tubuh yang cukup mumpuni hasil dari kerja kerasnya dalam berlatih, Lin Yan pada akhirnya sampai juga di dasar lubang dengan menampakkan kaki tanpa suara.

"Ternyata keadaan di dalam lubang cukup luas dan dingin, jauh dengan keberadaan di atas lubang yang sangat panas saat matahari bersinar," ucap Lin Yan dalam hati.

Lin Yan kemudian menatap ke arah sebuah kerangka hewan buas yang sangat besar, kerangka itu mengeluarkan aura yang sangat menindas dan menakutkan.

Lin Yan tak berani untuk mendekat ke arah kerangka binatang buas itu, karena dia sadar kekuatan aura yang terpancar dari dalam kerangka itu merupakan kekuatan kuat yang akan menyakitinya bila terlalu mendekat ke arahnya.

Tiba tiba jendral Rugo tersadar dari pingsannya dan cukup terkejut saat mengetahui dirinya berada di dalam gendongan Lin Yan.

"Kakak pertama apa yang sebenarnya terjadi padaku?" tanya jendral Rugo kemudian turun dari gendongan Lin Yan.

Lin Yan yang melihat keadaan jendral Rugo telah baik-baik saja kemudian berkata.

"Kau telah diusik oleh kekuatan harimau darah leluhurmu yang membuatmu seperti kehilangan akal sehat, karena keadaanmu semakin memburuk membuat ku terpaksa membuatmu pingsan untuk sementara waktu dan membawamu ke tempat ini," jawab Lin Yan.

Jendral Rugo kemudian mengedarkan pandangannya sekeliling, dan tatapan matanya terhenti saat melihat kerangka binatang buas raksasa yang tergeletak di tanah.

Jantung jenderal Rugo seperti ingin berhenti berdetak saat mengetahui kerangka binatang buas itu merupakan kerangka raja harimau darah di masa lalu, dan tentu saja jendral Rugo segera bersujud untuk memberikan penghormatan kepada kerangka binatang buas itu.

Tiba tiba jenderal Rugo merasakan adanya sebuah panggilan yang menyuruhnya untuk mendekat ke arah kerangka binatang buas, jendral Rugo yang tak kuasa menahan dirinya pada akhirnya bangkit berdiri dan berjalan menuju ke arah ke rangka binatang buas yang berada jauh di hadapannya.

Lin Yan yang mengetahui jenderal Rugo kesadarannya telah hilang kembali, dengan cepat segera mendekat untuk menyadarkannya.

Namun apa yang terjadi di luar dugaan Lin Yan, karena saat ini sebuah cahaya merah darah telah menyerang ke arah Lin Yan hingga membuat Lin Yan segera bersalto ke belakang untuk menghindarinya.

Setelah Lin Yan dapat menghindari serangan cahaya merah darah yang menuju ke arahnya, diapun ingin kembali menuju ke arah jenderal Rugo untuk menyadarkannya, namun tiba-tiba saja bayangan harimau darah yang sangat besar telah keluar dari dalam kerangka binatang buas, yang membuat Lin Yan seketika itu juga menghentikan pergerakannya.

Suara raungan harimau menggelegar di dalam dasar lobang, disusul dengan suara berat dan keras.

"Anak muda terima kasih kau telah membawa keturunanku ke tempat ini, namun saat ini biarkan keturunanku mendekat ke arahku karena sebenarnya aku ingin mewariskan seluruh kekuatanku semasa masih hidup kepadanya, agar keturunanku dapat menjadi raja harimau darah berikutnya".

"Karena kau telah membantu keturunanku sampai ke tempat ini maka aku akan memberikan eleksir kekuatan harimau darah, agar dapat kau pergunakan untuk meningkatkan kultivasi mu," ucap suara itu.

Setelah tak terdengar lagi suara dari raja harimau darah, namun tiba-tiba saja dari dalam kerangka binatang buas keluar sebuah benda berwarna merah darah sebesar kelereng yang langsung menuju ke arah Lin Yan.

Melihat hal itu dengan sigap Lin Yan segera menangkapnya.

Lin Yan begitu sangat terkejut saat mengetahui benda yang saat ini berada di genggaman tangannya, benar benar adalah sebuah pil eleksir untuk meningkatkan kultivasi, yang tentu saja hal itu membuat Lin Yan merasa sangat senang.

"Rugo aku tak sia-sia membawamu ke tempat ini, di samping kau akan mendapatkan anugerah kekuatan besar dari leluhurmu, aku juga mendapatkan hadiah untuk meningkatkan kekuatan kultivasiku, dan tentunya selama kau menerima kekuatan dari leluhurmu aku juga akan meningkatkan kekuatanku di tempat ini," ucap Lin Yan.

Melihat jendral Rugo saat ini tengah duduk bersila dan berselimutkan cahaya merah darah, Lin Yan pun ikut duduk bersila untuk meningkatkan kekuatannya.

Lin Yan kemudian menelan pil eleksir yang ada di genggaman tangannya, kemudian dia pun mulai melakukan kultivasi untuk meningkatkan kekuatannya.

Setelah dua hari lamanya melakukan kultivasi meningkatkan kekuatan, Lin Yan pada akhirnya menerobos keranah alam Neder yang tentu saja hal itu membuat Lin Yan bersukacita atas keberhasilannya meningkatkan kekuatan.