Keesokan hari nya Rendi dan nenek nya pergi ke rumah orang tuanya di kota xxxxx setelah berjam-jam akhirnya mereka tiba juga.
Mamanya yang dari pagi sudah sibuk memasak makanan untuk anak dan mertuanya itu dengan perasaan senang ia melakukan perkerjaan nya karena ia begitu sangat merindukan anaknya.
Lani mama Rendi berjalan membukaan pintu rumah setelah mendengar suara mobil yang datang memasuki gerbang rumahnya.
cklek
suara pintu yang terbuka, kini dia berjalan keluar menyambangi anak dan mertuanya yang baru sampai.
Langsung memeluk putranya itu, "apa kabar kamu sayang? mama sangat senang hari ini kau datang kesini." Kemudian melepas pelukannya.
"Rendi baik kok mah...Mama juga baik kan mah?" Terang Rendi.
"Ia sayang..."
Ibu,,,Lani memeluk mertuanya itu. "Apa kabar bu???"
"kabar baik seperti yang kamu lihat ibu masih sangat sehat dan kuat, " sambil mengangkat lengan nya dan membuat gerakan seperti ingin menunjukkan ototnya.
Sontak hal itu membuat mereka tertawa...
"Ibu ada-ada aja deh! 'gurau Lani.
"Ayo bu, nak kita masuk papa kamu bentar lagi sampai tadi udah di jalan katanya."
"Emangnya papa kemana mah?"
"oh.. papa mu ada urusan sebentar tadi di kantornya ada dokumen yang harus di tanda tangani kata papa kamu."
Setelah 20 menit kemudian papanya Atmajaya Baskoro datang dan langsung menghampiri putra,istri,dan ibunya yang tengah duduk bersantai sambil ngobrol di depan televisi.
"Pah..." Rendi berdiri dari duduknya serta memeluk papanya itu setelah melepas pelukan nya atmajaya segera mencium tangan ibunya.
"Apa kabar bu?" tanya Atmajaya.
"ibu baik naa..."
"Bagaimana dengan mu? "tanya balik ibunya nenek Rahma.
"Aku baik juga bu! "sahutnya.
kalau gitu kita makan dulu yuk ajak Lani
sembari berdiri dan berjalan menuju ke arah meja makan yang ada di dekat dapur.
Kini mereka berempat tengah menikmati makan siang nya, disela makan Rendi memulai percakapan.
"Pah, mah! Rendi ingin kuliah di Singapura. "
Tuturnya.
"Kenapa harus jauh-jauh di sini juga kan banyak perguruan tinggi yang bagus nak? " jawab Atmajaya seperti memberi pilihan.
"Betul itu nak, kalau sini kan bisa dekat dengan papa sama mama.' Lani ikut menimpali penolakan suaminya tersebut.
"Tapi mah, pah,,, ini udah keputusan Rendi biarlah Rendi yang memetuskan dimana Rendi ingin kuliah."
"Disana nanti kamu hanya sendiri na di negri orang mama takut kamu kenapa-kenapa ntar ga ada yang ngurusin kamu sayang.." Terang Lani.
"Mah,,, percaya deh ama aku.Aku bisa jaga diri kok mah...gak ada yang perlu mama sama papa khawatirin."
Sudah lah biarkan saja dia pergi toh ini juga buat masa depan nya jadi kalian berdua ini tidak terlalu berpikir yang tidak-tidak.
Dia sudah dewasa dalam mengambil keputusan jadi apa salahnya kalian dukung saja apa yang jadi keinginannya. Bela Rahma.
"Tapi kan bu...Baru aja dia datang udah mau pergi lagi apa gak kangen apa sama kita berdua."Tambah Lani yang masih belum terima.
"Ayo dong mah...! ntar Rendi bakalan sering kok kasih kabar ke mamah dan papa."
Sudah lah ma... biar saja kalau itu yang terbaik buat masa depannya. "Atmajaya" yang terlihat sudah memberi ijin.
"Ya udah deh mana bagusnya aja, tapi ingat ya kamu harus sesering mungkin kasih kabar."
"Ia dong mah,,, itu sudah pasti!" jawab Rendi sumringah
Setelah pulang dari sana segeralah lamar Kayla "nenek Rahma."
Uhuk uhuk...
Rendi yang terbatuk-batuk mendengar ucapan neneknya
"Apaan sih nek..."
"Siapa itu Kayla?" Atmajaya
"Kayla pacar Rendi putrinya sudrajat." Jawab nenek Rahma.
"Oh... salah satu orang kepercayaan ibu dikantor?" tebak Atmajaya.
"Ia... apa kalian Setuju?" selidik nenek Rahma.
"Kalau memang Rendinya suka kami dukung aja bu." Jawab Lani
"Bagaimana dengan mu Atmajaya?"
"Aku juga sependapat dengan lani bu.."
"Bagus lah kalau kalian setuju, Dan kamu Rendi belajar lah dengan benar nantinya agar kamu bisa menangani perusahaan kita karna nenek tidak mungkin lagi mengurus semuanya ini untung saja Sudrajat orang baik yang mau mengurus perusahaan kita dan nenek akan pastikan Sudrajat menyetujui rencana ini."
Apa-apaan ini bagaimana mau melamar,Aku sudah putus dengannya dan sampai kapanpun aku tak akan memaafkannya. Batih Rendi.
"Bagaimana Ren? kamu setujukan sayang ?" tanya nenek Rahma lagi.
"Terserah nenek aja lah menolak juga ga ada gunanya pasti nenek akan memaksa juga lagian masih lama juga, ntar aku buat caranya agar bisa lepas dari masalah ini." Batin Rendi yang bisa hanya pasrah.
"Bagus kalau gitu, itu baru cucu kesayangan nenek."
Setelah beberapa hari di rumah orang tuanya, akhir nya hari yang ia tunggu telah tiba yaitu kepergiannya ke negri Singapura untuk belajar di sana.
Di bandara kini Rendi sedang berpamitan dengan keluarganya.
"Pah... "mencium punggung tangan Atmajaya
Rendi pamit dulu.
"Kamu hati-hati di sana belajar lah dengan benar."
"Ia pah..."
"Mah Rendi pamit ya doain Rendi. "
"Ia sayang tanpa kamu minta mama sudah doain supaya kamu di sana tetap dalam keadaan sehat dan belajar dengan baik."
Nek... memeluk nenek Ramha
"baik-baik disana ingat jangan macem-macem belajar yang betul supaya bisa cepat pulang kesini dan melamar Kayla."
Kayla lagi Kayla lagi ngak bosan apa gerutu Rendi dalam hati.
"Ia nek.. " Jawabnya singkat
"Kalau gitu Rendi masuk dulu dahh...."
menarik koper miliknya dan berjalan masuk sementara keluraganya melihat ke arah nya hingga punggungnya tidak terlihat lagi yang memasuki ruang tunggu bandara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Sugiyanto Samsung
hm
2021-11-08
0