ANDI MENINGGAL

Kini keduanya saling diam tercengang tak berbicara, begitu pun juga dengan karyawan yang lain, tak dapat memahami situasi yang terjadi, Eni rekan kerja Kasih bertanya,

"Kalian saling mengenal?"

Baru ingin bicara perut Makmun tak dapat di ajak kompromi, Makmun berfikir masalah perutnya lah yang harus di atasi terlebih dahulu.

"Aku numpang toilet, Kasih.. Tunggu Aku, Kamu berhutang penjelasan pada Aku"

Makmun berlari ke toilet untuk membuang hajatnya. Dan saat ini Kasih gugup apa yang harus Ia jawab saat Makmun bertanya nanti.

Setelah selesai membuang hajatnya, Makmun langsung menghampiri Kasih yang sedang mengelap piring dan gelas di dapur.

"Aku perlu bicara Kasih"

"Aku sedang bekerja Makmun, lain kali saja bicaranya"

Makmun tak mengerti Kasih sepertinya biasa-biasa saja menjalani ini semua, padahal banyak sekali pertanyaan yang ada di dalam pikiran Makmun, mengenai Andi suaminya juga kehamilan Kasih yang kini mulai membesar.

"Aku akan meminta izin pada bos mu untuk kita bicara sebentar"

"Aku mohon tolong, Aku tidak ingin bicara pada siapapun, Mas bisa pulang saat ini juga"

Merasa Kasih mengabaikan permintaannya Makmun berjalan ke ruang bagian organisasi untuk meminta izin supaya Kasih di berikan waktu untuk bicara padanya sebentar, namun kasih menarik tangan Makmun lalu berkata,

"Baik...10 menit bicara"

Akhirnya Mereka bejalan ke arah parkiran mobil, Kasih dan Makmun kini berhadapan dan saling bertatap muka.

"Sebenarnya apa yang terjadi Kasih, mengapa Kamu bekerja?"

Tak di sangka Kasih malah menangis tersedu-sedu sambil menutup mulutnya agar suara tangisnya tak terdengar oleh orang lain.

"Kasih.. Kenapa Kamu menangis?"

Makmun mendekati wajah Kasih dan bertanya dengan lembut.

"Waktu itu...."

Kasih mulai menceritakan Kemalangan hidup yang pahit yang Ia jalani selama 6 bulan ini, dan beginilah ceritanya.

Ketika selesai menjenguk Lia di rumah sakit, Andi dan kasih menuju kediaman Rumah Herman Sanjaya untuk menemui Pak Heri ayah dari Andi, pak Heri meminta Andi untuk tinggal di Singapura bersama Kasih mengurus perusahaan yang berada di Singapore.

"Tidak Pah maaf, bukan Aku menolak, tapi Aku ingin menjalani hidup ku berdua disini, Aku sudah punya pekerjaan yang baik disini"

Pak Heri sungguh mengerti maksud dari ucapan Andi, pak Heri pun tak ingin memaksa putranya lagi, dan benar adanya yang di katakan Sam, bahwa kekuatan cinta akan mengalahkan segalanya yang menjadi rintangan dalam kehidupan.

"Baik.. Kalau itu keputusan Kamu, papah hari ini harus pulang kembali ke Singapura"

"Aku selalu akan berdoa untuk kesehatan papah, nanti Aku berjanji Aku akan sesekali menengok papah disana"

Pak Heri memeluk Andi untuk yang terakhir kalinya, karena mungkin mereka tak akan bertemu dalam waktu yang cukup lama.

Setelah selesai perpisahan antara sang anak dan orang tua, kini Andi menuju apartemen untuk beristirahat. Baru saja beberapa menit sampai di apartemen Andi mendapat panggilan masuk dari pak Fadli atasannya di kantor.

"Apa pak.. Saya di pindahkan di anak cabang perusahaan bandung"

"Iya pak Andi, karena disana tidak ada yang menempati posisi CEO, maka dari itu, Saya menugaskan bapak untuk mengambil alih posisi disana"

Mau tak mau Andi harus menuruti perintah pak Fadli sebagai atasannya.

"Baik Pak, Saya besok akan mulai bekerja di bandung"

"Terimakasih pak Andi, semoga bapak betah disana, dan perusahaan anak cabang akan berkembang pesat di tangan Pak Andi"

Andi pun berterima kasih karena telah di beri kepercayaan besar oleh atasannya. Setelah panggilan di akhiri, Andi segera mengemas pakaiannya.

Sungguh hari yang melelahkan bagi kedua pasangan pengantin baru ini, di malam pengantinnya yang seharusnya mereka menikmati masa-masa bulan madu, namun mereka malah harus bepergian ke kota lain.

"Andi apa tidak besok saja Kita ke bandung nya, ini kan sudah malam"

Andi menoleh dan tersenyum pada sang istri.

"Sayang besok Aku harus bekerja jam 8 pagi, Aku tidak ingin buru-buru lebih baik kita berangkat sekarang paling Kita sampai jam 10 malam, setelah itu baru Kita istirahat"

Kasih sebenarnya tak ingin seperti ini, namun mau bagaimana lagi, mau tidak mau Ia menuruti ucapan sang suami.

"Kenapa..? Kamu sudah ingin bercinta ya dengan Aku"

Kasih menjadi malu-malu saat Andi berkata seperti itu, wajahnya memerah, namun seketika Ia mengingat kemalangan yang pernah terjadi waktu itu.

"Andi.. Apaan sih Kamu, Andi kamu jangan kaget ya kalau rasanya tidak seperti masih baru"

Andi berhenti sejenak mendengar ucapan Kasih, lalu Ia mendekati wajah sang istri Ia membelai dagu Kasih kemudian berkata,

"Sayang... Kamu ini bicara apa, aku mohon sudah jangan ingat-ingat kejadian itu bahkan membicarakannya di depan Aku, apapun rasanya aku sudah menerima itu, dan Kamu adalah pilihan ku, cinta ku, jadi tolong aku tidak akan pernah mempermasalahkan hal itu lagi"

Mendengar perkataan Andi membuat hati Kasih menjadi tenang dan Ia berjanji dalam hatinya tidak akan pernah lagi membicarakan hal ini sampai kapanpun.

Setelah selesai mengemas barang, saatnya Mereka berangkat menuju Bandung, di tengah perjalanan tiba-tiba mata Kasih kelilipan Ia mengusap-usap matanya hingga memerah.

"Sayang Kamu kenapa, mata Kamu kenapa?"

"Aku gak tahu ini, tiba-tiba seperti ada yang masuk, sangat gatal sayang"

Kasih bicara sambil terus mengusap-usap matanya.

"Coba sini Aku lihat, Kamu bukan mata Kamu, Aku tiup dari sini"

Kasih membuka sabuk pengaman kemudian menyodorkan wajahnya dekat dengan Andi lalu membuka mata dengan tangannya kemudian Andi mulai meniup-tiup mata Kasih.

"Bagaimana sudah enakan?"

Kasih berusaha berkedip-kedip lalu membuka mata lebar-lebar.

"Aduh.. Masih perih Andi"

Tapi entah dari mana datangnya sebuah mobil truk, tiba-tiba truk itu menabrak mobil yang di kendarai Andi dari jalur arah berlawanan, dan terjadilah kecelakaan besar mobil Andi terpental jauh ke tengah jalan, pintu mobil terbuka sendiri Kasih yang sudah tak memakai sabuk pengaman pun terpental keluar sedangkan Andi masih berada di dalam berguling bersama mobil tersebut.

"Andiiiii........"

Kasih berteriak sekencang mungkin menyebut nama Andi dengan keadaan yang sangat lemah. Kecelakaan tak dapat dihindari kondisi Andi begitu mengerikan banyak luka banyak darah bahkan Andi tertindih mobil, sebab dari kecelakaan tersebut mobil Andi terbalik akibat terpental.

Kasih berusaha bangun, berlari mengejar Andi, semua orang yang ada di sekitar hanya bisa terdiam tak dapat berbuat apa-apa, Kasih menangis sejadi-jadinya melihat keadaan suaminya yang sungguh sangat tragis.

"Sayang bangun.. Andi.. Andi..."

bicara dalam keadaan lemah tak berdaya, Kasih berusaha menarik Andi keluar dari mobil, namun tenaga Kasih sudah tak berdaya lagi, Ia sungguh pasrah dan hanya bisa menangis memandangi sang suami.

"Jangan tinggalkan Aku Andi...Andi"

Kasih terus memanggil manggil suaminya berharap suaminya membuka mata, namun naas yang terjadi sebenarnya adalah Andi sudah meninggal di tempat.

Tak lama kemudian ambulan pun datang begitu juga polisi yang akan menindak lanjuti kasus kecelakaan ini, Kasih dibawa ambulans langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat, dokter langsung menangani Kasih yang sudah lemah tak berdaya.

"Dokter suami Saya dokter tolong Dia dokter"

Kasih terus menyebut nama suaminya supaya dokter bisa menangani secepatnya.

"Iya ibu.. Sebentar ya, Kita pasti akan memeriksa suami ibu"

Setelah mendengar perkataan sang Dokter Kasih sedikit lega perasaannya.

Di ruang sebelah Andi sedang di periksa, Dokter berusaha melakukan kejut jantung supaya memicu jantung Andi yang sudah tak berdetak lagi, agar Andi masih bisa terselamatkan.

"Sekali lagi sus tekanan penuh"

Ucap Dokter dengan tegas, suasana pun menjadi cukup tegang, dan akhirnya dokter menyerah karena memang nyawa pasien sudah tidak ada lagi sejak Andi di bawa dari mobil ambulans.

"Tidak bisa.. Dia sudah meninggal"

Dokter berkata dengan wajah bersedih, kemudian Andi langsung di selimuti kain putih dari atas kepala hingga kaki.

Kondisi yang lemah tak berdaya karena kecelakaan itu Kasih saat ini tak sadarkan diri, selang beberapa menit, Kasih sadar Ia membuka mata dengan perlahan, Ia melihat keadaan di sekitar barulah Ia ingat jika dirinya telah mengalami kecelakaan maut bersama sang suami.

"Andi... !!"

Kasih berusaha duduk dan berdiri ingin mencari Andi sang suami.

"Ibu.. Mau kemana? Kondisi ibu belum fit, ibu masih harus banyak istirahat"

Ucap suster yang menjaga di ruangan Kasih, Kasih menepis tangan suster dan mengatakan,

"Aku ingin tahu di mana suamiku sus, apakah dia baik-baik saja"

Akhirnya suster menceritakan sesungguhnya apa yang sudah terjadi pada Andi.

"Maaf Bu suami Ibu sedah meninggal"

Bagai di sambar petir Kasih mendengar kabar duka itu, sungguh rasanya Kasih ingin teriak namun bibirnya hanya bisa menganga syok akan kabar tersebut.

Episodes
1 DOKTER PENGGANTI
2 KABAR ASRI
3 MERASA TERSAINGI
4 ANDI MENINGGAL
5 KASIH HAMIL
6 MEMBACA CHAT
7 ANFAL
8 PEMAKAMAN
9 BERTEMU ASRI
10 KHAWATIRNYA SEORANG IBU
11 MENANGKAP HERMAN
12 INGIN BERTEMU PAPAH
13 KOTAK RAHASIA
14 DUGAAN DOKTER
15 KESAKSIAN ASEP
16 FERY MENINGGAL DUNIA
17 KEBENCIAN DIAN
18 SIDANG PERCERAIAN
19 RESMI BERCERAI
20 SURPRISE UNTUK ASRI
21 PERTEMUAN
22 INGIN BUNUH DIRI
23 MENUNGGU MAKMUN
24 WASIAT FERY
25 MENDAPAT WARISAN
26 BERTEMU DERY
27 INGATAN KEMBALI
28 DIMARAHI CUSTOMER
29 MELAMAR ASRI
30 MENGAJAK JALAN-JALAN
31 SAKIT LAGI
32 DATANG KE PERSIDANGAN
33 SIDANG DI MULAI
34 HAMPIR MENANG
35 MENYEKAR KE MAKAM
36 MEMILIH BAJU PENGANTIN
37 ASRI MENIKAH
38 PERGI KE BANDUNG
39 PERTEMUAN SAHABAT
40 ISTRI KEDUA
41 BERTANDING BASKET
42 MOTOR MOGOK
43 KEPERGOK
44 MENDEKOR KAMAR
45 SEPERTIGA MALAM
46 CURAHAN HATI CHANDRA
47 MENGHINA KASIH
48 HARI PERNIKAHAN
49 INSTING SEORANG ISTRI
50 SAKIT HATI LIA
51 PERTANYAAN LIA
52 PERGI DARI RUMAH
53 WANITA YANG SABAR
54 SEBUAH PILIHAN
55 KECELAKAAN MAUT
56 KEMATIAN SAM
57 KEJAHATAN HERMAN
58 KEPUTUSAN SIDANG
59 RASA SEDIH KEHILANGAN
60 BUNUH DIRI
61 KOMA DAN KEMATIAN
62 BAYI INKUBATOR
63 MERASA IRI
64 HATI YANG TAK TENANG
65 MENEMUI BU HENI
66 KONTROL KEHAMILAN
67 INGIN TERLIHAT CANTIK
68 SISTEM KEAMANAN RUSAK
69 AKSI KEJAHATAN TERUNGKAP
70 PERTENGKARAN
71 BANGUN DARI KOMA
72 HILANG INGATAN
73 LIA BERBOHONG
74 MELAWAN SAKIT
75 BERTENGKAR LAGI
76 INGATAN KEMBALI
77 BUNGA INDAH
78 GADIS MANIS
79 HUKUMAN HRD
80 ASI TAK KELUAR
81 IKHLAS DI MADU
82 KEMOTERAPI
83 BERTEMU IBU KANDUNG
84 IMUN TUBUH LEMAH
85 GAGAL MENDAPATKAN ANAK
86 DEMAM TINGGI
87 KECELAKAAN BERUNTUN
88 KABAR DUKA
89 PEMAKAMAN
90 SELALU ADA DI HATI
91 KATA CINTA
92 DOA SEORANG SAHABAT
93 RASA BAHAGIA
94 SURAT CERAI LIA
95 PILIHAN SULIT
96 OPERASI KANKER
97 MENYUSUI BAYI RAHMA
98 MENIKAHI ASRI
99 INGIN PERGI JAUH
100 KASIH MELAHIRKAN
101 MALAM YANG DINANTIKAN
102 MENJEMPUT IBU
103 RESMI BERCERAI
104 CINCIN INDAH
105 BU YANTI MARAH
106 MERASA CEMBURU
107 RAHASIA BU IRMA
108 MOBIL DINAS
109 PERDEBATAN
110 MASA KRITIS
111 RAHMA MENINGGAL
112 KATA-KATA KASAR
113 PERUBAHAN SIKAP
114 PESAN RAHMA
115 MERASA GUGUP
116 BENCANA GEMPA
117 TELAH BERBAIKAN
118 MENGAMBIL BARANG
119 REUNI CINTA
120 LUKA HATI ASRI
121 JODOH TERAKHIR
122 AKHIR CERITA
Episodes

Updated 122 Episodes

1
DOKTER PENGGANTI
2
KABAR ASRI
3
MERASA TERSAINGI
4
ANDI MENINGGAL
5
KASIH HAMIL
6
MEMBACA CHAT
7
ANFAL
8
PEMAKAMAN
9
BERTEMU ASRI
10
KHAWATIRNYA SEORANG IBU
11
MENANGKAP HERMAN
12
INGIN BERTEMU PAPAH
13
KOTAK RAHASIA
14
DUGAAN DOKTER
15
KESAKSIAN ASEP
16
FERY MENINGGAL DUNIA
17
KEBENCIAN DIAN
18
SIDANG PERCERAIAN
19
RESMI BERCERAI
20
SURPRISE UNTUK ASRI
21
PERTEMUAN
22
INGIN BUNUH DIRI
23
MENUNGGU MAKMUN
24
WASIAT FERY
25
MENDAPAT WARISAN
26
BERTEMU DERY
27
INGATAN KEMBALI
28
DIMARAHI CUSTOMER
29
MELAMAR ASRI
30
MENGAJAK JALAN-JALAN
31
SAKIT LAGI
32
DATANG KE PERSIDANGAN
33
SIDANG DI MULAI
34
HAMPIR MENANG
35
MENYEKAR KE MAKAM
36
MEMILIH BAJU PENGANTIN
37
ASRI MENIKAH
38
PERGI KE BANDUNG
39
PERTEMUAN SAHABAT
40
ISTRI KEDUA
41
BERTANDING BASKET
42
MOTOR MOGOK
43
KEPERGOK
44
MENDEKOR KAMAR
45
SEPERTIGA MALAM
46
CURAHAN HATI CHANDRA
47
MENGHINA KASIH
48
HARI PERNIKAHAN
49
INSTING SEORANG ISTRI
50
SAKIT HATI LIA
51
PERTANYAAN LIA
52
PERGI DARI RUMAH
53
WANITA YANG SABAR
54
SEBUAH PILIHAN
55
KECELAKAAN MAUT
56
KEMATIAN SAM
57
KEJAHATAN HERMAN
58
KEPUTUSAN SIDANG
59
RASA SEDIH KEHILANGAN
60
BUNUH DIRI
61
KOMA DAN KEMATIAN
62
BAYI INKUBATOR
63
MERASA IRI
64
HATI YANG TAK TENANG
65
MENEMUI BU HENI
66
KONTROL KEHAMILAN
67
INGIN TERLIHAT CANTIK
68
SISTEM KEAMANAN RUSAK
69
AKSI KEJAHATAN TERUNGKAP
70
PERTENGKARAN
71
BANGUN DARI KOMA
72
HILANG INGATAN
73
LIA BERBOHONG
74
MELAWAN SAKIT
75
BERTENGKAR LAGI
76
INGATAN KEMBALI
77
BUNGA INDAH
78
GADIS MANIS
79
HUKUMAN HRD
80
ASI TAK KELUAR
81
IKHLAS DI MADU
82
KEMOTERAPI
83
BERTEMU IBU KANDUNG
84
IMUN TUBUH LEMAH
85
GAGAL MENDAPATKAN ANAK
86
DEMAM TINGGI
87
KECELAKAAN BERUNTUN
88
KABAR DUKA
89
PEMAKAMAN
90
SELALU ADA DI HATI
91
KATA CINTA
92
DOA SEORANG SAHABAT
93
RASA BAHAGIA
94
SURAT CERAI LIA
95
PILIHAN SULIT
96
OPERASI KANKER
97
MENYUSUI BAYI RAHMA
98
MENIKAHI ASRI
99
INGIN PERGI JAUH
100
KASIH MELAHIRKAN
101
MALAM YANG DINANTIKAN
102
MENJEMPUT IBU
103
RESMI BERCERAI
104
CINCIN INDAH
105
BU YANTI MARAH
106
MERASA CEMBURU
107
RAHASIA BU IRMA
108
MOBIL DINAS
109
PERDEBATAN
110
MASA KRITIS
111
RAHMA MENINGGAL
112
KATA-KATA KASAR
113
PERUBAHAN SIKAP
114
PESAN RAHMA
115
MERASA GUGUP
116
BENCANA GEMPA
117
TELAH BERBAIKAN
118
MENGAMBIL BARANG
119
REUNI CINTA
120
LUKA HATI ASRI
121
JODOH TERAKHIR
122
AKHIR CERITA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!