BAB 3 - Apa! Banci?

Hari pernikahan pun akhirnya tiba. Matahari pagi menyinari kediaman keluarga Hartono, yang sibuk dengan persiapan pernikahan Vina dan Nathan.

Seluruh rumah dihiasi bunga-bunga indah dan dekorasi megah, menandakan ada perayaan besar. Segala biaya dan persiapan acara ditanggung oleh keluarga Hartono agar di pastikan acara ini berlangsung sempurna.

Di salah satu kamar, Vina duduk di depan cermin, mengenakan gaun pengantin putih yang anggun. Gaun itu dirancang khusus untuknya, membuatnya terlihat sangat cantik dan anggun.

Seorang penata rias menyelesaikan sentuhan terakhir pada make-up Vina, sementara yang lain memperbaiki tatanan rambutnya.

Vina sempat merasa risih saat penata rias terlihat berbisik-bisik di belakangnya. Entah apa yang sedang mereka bicarakan tapi itu tidak lantas membuat Vina terganggu.

"Apakah ini diriku?," gumam Vina ketika berdiri dan melihat dirinya di cermin, ia hampir tidak mengenali bayangan yang kembali menatapnya. Gadis bar bar dari desa yang keras kini tampak seperti putri dari dongeng.

Tiba-tiba pintu kamar terbuka perlahan, dan Wiliam, adik tiri Nathan yang berusia lebih muda langsung masuk tanpa permisi. Ia berhenti sejenak karena terpukau oleh kecantikan Vina.

Namun, senyumnya segera berubah menjadi senyum sinis. "Kamu memang cantik, Vina," katanya dengan nada mengejek. "Tapi sayang sekali nasibmu harus menikah dengan Nathan, semoga kamu siap dengan segala keunikannya."

Vina mengernyitkan dahinya berusaha menahan emosi dan hanya menatap Wiliam dengan heran. "Siapa kamu? aku tahu apa yang aku hadapi, terima kasih atas peringatannya," jawab Vina acuh.

Wiliam tertawa kecil dan keluar dari kamar, meninggalkan Vina yang kembali fokus pada dirinya sendiri. Di ruangan lain, Nathan juga sedang bersiap-siap dengan bantuan beberapa asisten.

Persiapannya memakan waktu lebih lama dari yang diharapkan, karena kepribadian Nathan yang menyerupai wanita. "Aduuuh... Ini gimana siiih... Kok bajunya item semua! Aah, eke gak suka deeh...," ucapnya seraya terus membenahi make UP nya yang menor.

Ya, selain persiapan dengan bajunya, Nathan juga merias dirinya dengan make UP yang tebal layaknya hiasan pengantin perempuan.

Nathan mencoba beberapa setelan jas dengan gaya yang gemulai, memeriksa setiap detail di depan cermin. Ia memastikan bahwa setiap jahitan dan modelnya sempurna.

Para asisten berusaha sebaik mungkin untuk mengikuti ritmenya, meskipun terkadang mereka kesulitan memahami keinginannya. "Bestii... gak ada yang ngerti keinginan eke apa, pusing kepala eke."

Beberapa asisten yang berada di dekatnya sempat terkekeh melihat tingkah majikannya itu. Tapi mereka tidak berani mencela karena pekerjaan mereka taruhannya.

Setelah beberapa kali ganti pakaian, akhirnya Nathan menemukan setelan jas yang menurutnya paling cocok. Yakni setelan jas berwarna merah muda sesuai warna kesukaannya.

Ia memandangi dirinya di cermin dengan rasa puas, meskipun di balik senyum itu, tersirat keterpaksaan telah menyetujui perjodohan ini.

Ketika semua sudah siap, tamu-tamu pun mulai berdatangan. Para undangan itu terdiri dari kerabat dekat, teman-teman keluarga, dan beberapa orang penting di komunitas mereka.

Kini, Vina berdiri di depan pintu besar yang akan membawanya ke altar. Ia merasakan tangan ayahnya menggenggam erat tangannya untuk memberikan kekuatan dan dukungan pada putri semata wayangnya itu. "Kamu akan baik-baik saja, Vina. Kami selalu ada di sini untukmu," bisik Pak Andi.

Dengan langkah yang mantap, Vina berjalan menuju altar, diiringi tatapan kagum para tamu. Gaun pengantinnya yang anggun mengalir di belakangnya, sementara wajahnya memancarkan pesona kecantikannya yang alami.

Namun, seiring dengan semakin dekatnya jarak antara dirinya dan altar, Vina mulai merasakan keraguan yang tiba-tiba membuat langkahnya menjadi berat.

Pandangannya tertuju pada sosok yang berdiri di depan altar, hatinya berdegup kencang dan menerka-nerka. Vina memperhatikan sosok tersebut dari ujung kaki hingga kepala, mencoba mengenali siapa yang sedang menantinya.

"Kenapa MUA-nya berdiri di situ? Di mana laki-laki yang bernama Nathan itu?" pikir Vina seraya memutar kepala, melihat sekelilingnya dengan cemas.

Namun, ketika tatapannya kembali ke arah altar, ia melihat seorang pria berbaju merah muda yang berdiri dengan anggun. Pria itu mengenakan jas berwarna lembut dengan aksesoris yang mencolok, wajahnya pun dipoles bak perempuan dan rambutnya pun tertata sempurna.

Seketika, mata Vina membelalak. "Oh tidak! Jangan-jangan laki-laki berbaju merah muda itu Nathan, calon suamiku!," gumamnya, merasakan ketakutan yang menggelayuti hatinya.

Ekspresi Vina yang seketika berubah muram membuat Widia dan Wiliam, yang duduk di samping, tertawa kecil menertawakannya. Senyum sinis mereka seakan menambah beban di hati Vina sehingga membuatnya semakin menyadari kebenaran yang pahit.

Ia baru mengerti kenapa mereka menertawakannya. Nathan yang dijodohkan dengannya ternyata memang benar-benar banci, seorang laki-laki cantik yang berbeda dari bayangannya.

Vina mencoba menenangkan diri, meski hatinya bergolak. Ia menoleh pelan ke arah ayahnya, dengan matanya yang penuh pertanyaan. "Ayah, apa dia yang bernama Nathan?," tanyanya dengan suara yang nyaris berbisik.

Pak Andi mengangguk pelan, wajahnya pun kini terlihat penuh rasa bersalah. "Iya, Nak, itu Nathan."

Vina mengangkat bibir satunya dan tersenyum kecut. "OMG! Aku nikah sama banci?" pikirnya, merasakan darah yang mendidih di kepalanya.

Namun, saat ini tidak ada waktu untuk mundur. Vina hanya melanjutkan langkahnya, meski kini terasa lebih berat. "Pantas saja orang tuanya mau memberikan uang sebanyak itu, anaknya memang benar-benar bermasalah, Oh Tuhan, bagaimana hidupku selanjutnya hu hu hu...."

Dengan gaya gemulai dan bahasa has seorang banci, Nathan melihat penampilan Vina dari ujung kaki hingga kepala dengan tatapan tidak suka dan menganggapnya remeh karena sirik atas kecantikan Vina.

"Akhirnya, ketemu juga sama cewek matre ini," ucap Nathan dengan nada dan suara has banci .

Bahkan, setelah melakukan janji suci dan sah menjadikan suami istri, Nathan enggan saat di suruh untuk menyambut tangan Vina, namun dengan terpaksa ia melakukannya meski setelahnya Nathan langsung membersihkan tangannya dengan tisu basah dan tisu kering selama beberapa kali seolah jijik.

Vina keheranan melihat sikap Nathan, tapi justru itu membuatnya semakin ilfeel pada Nathan.

Vina mencoba tetap tenang, meski hatinya mulai bergolak. Ia merasa bingung dan tersinggung oleh sikap Nathan. Sebagai istri yang baru saja dinikahinya, ia tidak mengerti mengapa Nathan begitu kasar dan merendahkannya.

Widia dan Wiliam, yang mengamati dari kejauhan, saling pandang dan tertawa kecil, menikmati pemandangan yang menurut mereka menghibur. Mereka senang melihat Vina menderita di tangan Nathan, seolah menjadi sebuah hiburan kejam bagi mereka.

"Hai!," seru Vina mencoba berbicara dengan Nathan. Tapi Nathan hanya menjawab dengan singkat dan tidak ramah. "Apose, jangan sok kenal deh ah! yey pikir, yey bisa mendapatkan semua ini hanya karena yey cantik? Jangan harap," ucap Nathan dengan nada sinis, lalu berbalik meninggalkan Vina yang semakin bingung dan terluka.

Di balik semua senyuman tamu yang hadir, Vina merasa kesepian dan terasing. Ia tahu bahwa pernikahan ini tidak akan mudah, tapi ia tidak pernah membayangkan akan mendapat suami banci yang merendahkannya.

Terpopuler

Comments

Lippe

Lippe

EYKE gak suukaaaa
Gak mau, gak suka Gelaay
💅💅💅💅💅💅💅💅💅

2024-06-25

1

ᥫᩣ 🕳️ Chusna

ᥫᩣ 🕳️ Chusna

semngtt vin buatt si kucingg jdii harimauu

2024-06-08

3

ᥫᩣ 🕳️ Chusna

ᥫᩣ 🕳️ Chusna

wah wahhh tatr kauu dsledingg baru tau rasa than

2024-06-08

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 - Seperti bom atom
2 BAB 2 - Pengorbanan
3 BAB 3 - Apa! Banci?
4 BAB 4 - Malam pertama
5 BAB 5 - Rebutan handuk
6 BAB 6 - Meremang
7 BAB 7 - Sosok misterius
8 BAB 8 - Mencari tahu
9 BAB 9 - Rahasia kelam
10 BAB 10 - Akrab
11 BAB 11 - Curhat
12 BAB 12 - Pohon jambu
13 BAB 13 - Berduka
14 BAB 14 - Prahara
15 BAB 15 - Kirain cemburu!
16 BAB 16 - Ganti mode?
17 BAB 17 - Malam yang meresahkan
18 BAB 18 - Prank
19 BAB 19 - Naik tensi
20 BAB 20 - Rencana demi rencana
21 BAB 21 - Teror Masa Lalu
22 BAB 22 - Awal Baru
23 BAB 23 - Ciuman Pertama
24 BAB 24 - Pewaris sah
25 BAB 25 - Makeover
26 BAB 26 - Drama naik motor
27 BAB 27 - CEO
28 BAB 28 - Gayung bersambut
29 BAB 29 - Kita coba yuk!
30 BAB 30 - Gooool!
31 BAB 31 - Hari baru
32 BAB 32 - Sempurna? Waspada!
33 BAB 33 - Kuat dan berotot
34 Takdir & Ramalan Cinta
35 BAB 35 - Hemm... Gawat nih!
36 BAB 36 - Desas-desus di Kantor
37 BAB 37 - Kejutan
38 BAB 38 - Cemburu
39 BAB 39 - Wajarkah perasaan ini?
40 BAB 40 - Mood
41 BAB 41 - Hangat dan mencair
42 BAB 42 - Masuk angin?
43 BAB 43 - Bulan madu
44 BAB 44 - Eropa
45 BAB 45 - Akhir bulan madu
46 BAB 46 - Hamil
47 BAB 47 - Dia kembali
48 BAB 48 - Topeng
49 BAB 49 - Rencana Gila Widia
50 BAB 50 - Pohon jambu 2
51 BAB 51 - Sama-sama mau
52 BAB 52 - Ternodai
53 BAB 53 - Kasihan deh... Xi xi xi
54 BAB 54 - Ketahuan
55 BAB 55 - Penculikan
56 BAB 56 - Baku tembak
57 BAB 57 - Dalam ancaman
58 BAB 58 - Bagaimanakah nasib Vina?
59 BAB 59 - Orang baik?
60 BAB 60 - Komunitas PTL
61 BAB 61 - Mode STL? Jangan lagi deh...
62 BAB 62 - Pertemuan tidak terduga
63 BAB 63 - Taman hiburan
64 BAB 64 - Bucin?
65 BAB 65 - Tragis
66 BAB 66 - Nikah paksa
67 BAB 67 - Hanya sementara
68 BAB 68 - Mimpi
69 BAB 69 - Takdir?
70 BAB 70 - Bertengkar
71 BAB 71 - Surat terakhir
72 BAB 72 - Surat untuk Lita
73 BAB 73 - Pencarian Nathan
74 BAB 74 - Berbeda
75 BAB 75 - Kembalilah
76 BAB 76 - Mode awal
77 BAB 77 - Vina
78 BAB 78 - Paket misterius
79 BAB 79 - Komunitas PTL
80 BAB 80 - Saling mendukung
81 BAB 81 - Kota XX
82 BAB 82 - Akhirnya bertemu
83 BAB 83 - Ciuman rindu
84 BAB 84 - Misi Baru
85 BAB 85 - Keajaiban Terakhir
86 I Love You, Paman
87 Promo karya baru, mampir juga yuk kakak...
88 Pengumuman Spesial!
89 Novel baru, PULAU ANGKER
90 Promo karya baru 'SINGLE MOM'
Episodes

Updated 90 Episodes

1
BAB 1 - Seperti bom atom
2
BAB 2 - Pengorbanan
3
BAB 3 - Apa! Banci?
4
BAB 4 - Malam pertama
5
BAB 5 - Rebutan handuk
6
BAB 6 - Meremang
7
BAB 7 - Sosok misterius
8
BAB 8 - Mencari tahu
9
BAB 9 - Rahasia kelam
10
BAB 10 - Akrab
11
BAB 11 - Curhat
12
BAB 12 - Pohon jambu
13
BAB 13 - Berduka
14
BAB 14 - Prahara
15
BAB 15 - Kirain cemburu!
16
BAB 16 - Ganti mode?
17
BAB 17 - Malam yang meresahkan
18
BAB 18 - Prank
19
BAB 19 - Naik tensi
20
BAB 20 - Rencana demi rencana
21
BAB 21 - Teror Masa Lalu
22
BAB 22 - Awal Baru
23
BAB 23 - Ciuman Pertama
24
BAB 24 - Pewaris sah
25
BAB 25 - Makeover
26
BAB 26 - Drama naik motor
27
BAB 27 - CEO
28
BAB 28 - Gayung bersambut
29
BAB 29 - Kita coba yuk!
30
BAB 30 - Gooool!
31
BAB 31 - Hari baru
32
BAB 32 - Sempurna? Waspada!
33
BAB 33 - Kuat dan berotot
34
Takdir & Ramalan Cinta
35
BAB 35 - Hemm... Gawat nih!
36
BAB 36 - Desas-desus di Kantor
37
BAB 37 - Kejutan
38
BAB 38 - Cemburu
39
BAB 39 - Wajarkah perasaan ini?
40
BAB 40 - Mood
41
BAB 41 - Hangat dan mencair
42
BAB 42 - Masuk angin?
43
BAB 43 - Bulan madu
44
BAB 44 - Eropa
45
BAB 45 - Akhir bulan madu
46
BAB 46 - Hamil
47
BAB 47 - Dia kembali
48
BAB 48 - Topeng
49
BAB 49 - Rencana Gila Widia
50
BAB 50 - Pohon jambu 2
51
BAB 51 - Sama-sama mau
52
BAB 52 - Ternodai
53
BAB 53 - Kasihan deh... Xi xi xi
54
BAB 54 - Ketahuan
55
BAB 55 - Penculikan
56
BAB 56 - Baku tembak
57
BAB 57 - Dalam ancaman
58
BAB 58 - Bagaimanakah nasib Vina?
59
BAB 59 - Orang baik?
60
BAB 60 - Komunitas PTL
61
BAB 61 - Mode STL? Jangan lagi deh...
62
BAB 62 - Pertemuan tidak terduga
63
BAB 63 - Taman hiburan
64
BAB 64 - Bucin?
65
BAB 65 - Tragis
66
BAB 66 - Nikah paksa
67
BAB 67 - Hanya sementara
68
BAB 68 - Mimpi
69
BAB 69 - Takdir?
70
BAB 70 - Bertengkar
71
BAB 71 - Surat terakhir
72
BAB 72 - Surat untuk Lita
73
BAB 73 - Pencarian Nathan
74
BAB 74 - Berbeda
75
BAB 75 - Kembalilah
76
BAB 76 - Mode awal
77
BAB 77 - Vina
78
BAB 78 - Paket misterius
79
BAB 79 - Komunitas PTL
80
BAB 80 - Saling mendukung
81
BAB 81 - Kota XX
82
BAB 82 - Akhirnya bertemu
83
BAB 83 - Ciuman rindu
84
BAB 84 - Misi Baru
85
BAB 85 - Keajaiban Terakhir
86
I Love You, Paman
87
Promo karya baru, mampir juga yuk kakak...
88
Pengumuman Spesial!
89
Novel baru, PULAU ANGKER
90
Promo karya baru 'SINGLE MOM'

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!