Pernikahan Dadakan Anak SMA

Pernikahan Dadakan Anak SMA

PDAS~~~ Chapter 1 (Revisi)

•• Dia... Aldan Matthew

Sosok pria bermata tajam, rahang tegas serta tingkat ketampanan yang cukup tinggi. Tubuh jangkung serta lengan berotot membuat ketampanan seorang Aldan semakin terlihat nyata. Sikap dingin serta cuek dan ada sedikit semena-mena membuat Aldan cukup disegani disekolah nya.

Ambisi: Membuat Alya menangis disekolah!

•• Dia.. Alya Dexter

Wajah imut serta cantik itu memiliki tubuh mungil serta kulit putih bersih. Alya merupakan anak yang ceria, ramah tamah dan selalu tersenyum. Tapi, akan mendapatkan ekspresi wajah yang berbeda kala Aldan sudah beraksi menganggu ketenangan hidup nya.

Ambisi: Menjauh dari kejahilan Aldan, membuat Aldan tobat dengan jeritan mautnya.

Alya menarik napas dalam-dalam kala sudah berhadapan dengan loker sekolah. Buku pelajaran ada semua di loker itu, tapi membukanya di pagi hari begini benar-benar akan menguras semua keberanian Alya. Dengan penuh keberanian dan doa yang banyak, Alya membuka loker itu.

Mata Alya terpejam karena takut melihat sesuatu yang menakutkan yang sering terjadi setiap pagi. Tapi, kala Alya membuka mata ia tidak melihat sesuatu apapun. Hanya ada Buku-buku miliknya dan berbagai pena yang sengaja ia simpan.

"Loh.. Kok tumben?" Alya menjadi heran sendiri.

Tidak mau memikirkan semua itu, Alya cepat cepat mengambil buku yang ia perlukan. Kala menutup pintu loker, wajah tampan Aldan berada tepat disamping nya.

"Pagi, Alya.." Sapa Aldan dengan senyuman nakal yang sering Alya lihat setiap pagi.

"Nggak usak sok ramah deh!" Alya menjawab dengan nada ketus. Bersifat ramah kepada Aldan bukanlah tindakan yang pas, anak seperti Aldan tidak pantas mendapatkan keramahannya.

"Yaelah, galak amat si, Bun.." Ucap Aldan disertai tawa kecil membuat Alya hanya bisa menghela napas panjang. Ia melihat penampilan Aldan dari atas sampai bawah, tidak ada yang mencurigakan.

"Gue bisa minta tolong nggak?" Tanya Aldan dengan wajah yang memelas. "Serius, Gue minta tolong beneran sama Lo.." Aldan berusaha merayu.

Alya yang lugu serta polos tidak ada menaruh kecurigaan sedikitpun kepada Aldan.

"Minta tolong apa?" Tanya Alya, ia men seriusi Aldan kali ini.

"Ambilin buku Gue, tangan Gue sakit."

Alya mengangguk mantap, ia membuka pintu loker Aldan tanpa menaruh curiga sedikitpun. Dan.. kala pintu loker terbuka, ada sesuatu yang melompat tepat diatas kepala Alya.

"Arrrrrrrrrrggggggggggghhhhhhhh!!!" Alya menjerit-jerit kencang kala katak mendarat diatas kepalanya. Sementara Aldan malah tertawa kencang sembari memegang perut nya. Karna Alya melompat kesana kemari bermaksud agar katak itu jatuh dari atas kepalanya.

"Aldan, tolong!" Jerit Alya, ia terlihat sangat takut sampai wajahnya terlihat pucat. Katak itupun seperti bekerjasama dengan Aldan, sedari tadi anteng diatas kepala Alya.

"Mager ahh.. Biarin aja, anggap aja deh tuh katak mahkota Lo." Ucap Aldan diselingi tawanya.

Alya menjerit-jerit terus menerus, bahkan Aldan sudah pergi meninggalkan dirinya.

"Hei Aldan!!" Tidak perduli dengan teriakan Alya yang terus berteriak memanggil namanya.

Langkah kaki Aldan berhenti sebentar, "Selamat tinggal ratu katak, Gue tunggu kedatangan Lo di kelas yaaa.." Sempat sempat nya Aldan malah mengejek Alya yang masih kebingungan menyingkirkan katak diatas kepalanya.

"Ihhh... Aldan menyebalkan!!"

Setelah melewati drama yang cukup panjang akhirnya Alya masuk kelas juga. Ia masuk kelas dengan bibir yang cemberut, apa lagi kala melihat Aldan yang tertawa kala melihat ekspresi wajahnya.

"Kenapa Lo, pagi-pagi begini udah manyun aja?" Tanya Hadzel yang merupakan sahabat baik Alya. "Hem, jangan bilang habis bertengkar sama Aldan deh." Belum Alya menjawab Hadzel sudah tahu jawabannya.

Alya mengangguk pasrah, ia menarik napas dalam-dalam menceritakan semua ulah Aldan pagi ini. Bukannya prihatin, Hadzel malah tertawa kencang. Jujur, ia merasa kasihan dengan Alya hanya saja ini terlalu rugi jika tidak di tertawa.

"Lo aja, sudah tahu kalau Aldan anaknya nakal.. Masih aja percaya dengan segala modus nya, heran banget!" Ucapan Hadzel dibenarkan oleh Alya. Jujur saja Alya heran dengan dirinya sendiri, selalu saja percaya dengan kepuraan dari seorang Aldan Matthew.

Alya langsung melihat kebelakang, disana ia melihat Aldan yang sedang mengobrol dengan dua sahabatnya. Pria itu seperti tidak merasa bersalah dengan ulahnya tadi. Padahal hal itu jelas berbahaya, bisa aja Alya mati karena serangan jantung.

Kala Aldan menatap kearah Alya, disaat itulah Alya langsung mengalihkan pandangannya.

"Menyebalkan!" Alya terus saja mengumpat Aldan berulang kali, bahkan selama pelajaran pertama berlangsung.

Ketepatan Aldan duduk tepat dibelakang nya, pria itu selalu saja mengikuti nya semenjak memasuki kelas 1 SMA hingga sekarang menginjak kelas 3. Padahal Alya sudah mengajukan untuk pindah kelas demi kenyamanan selama masa belajar, tapi semua sirna karna Alya tidak dapat pindah dari kelas ini.

Bahkan saat ini Alya sedang fokus mengerjakan tugas yang diberi Ibu Guru. Kaki Aldan sempat sempat nya menendang bangku yang Alya duduki. Terus saja seperti itu hingga Alya yang sedang menulis tentu saja ter coret.

Alya meletakkan pena itu dengan sedikit kasar, ia berbalik arah melihat Aldan Yang sedang menggigit ujung pena sembari ngobrol dengan Liam teman sebangku nya.

"Aldan.. Kaki Lo ganggu tau!" Alya protes karna memang benar adanya.

Aldan beralih menatap ke arah Alya yang terlihat kesal, ia membuang penanya begitu saja.

"Bodoamat!" Aldan kembali menendang kecil bangku Alya. Sudah pasti Alya tidak akan bisa menulis, ia harus memikirkan cara yang tepat untuk balas dendam kepada Aldan.

ide brilian muncul dibenak nya, Alya sengaja menjatuhkan penanya. Kebetulan Aldan sedang asyik bercerita dengan Liam, hingga tidak menyadari di bawah sana sudah ada Alya yang siap siap melakukan aksinya.

"Awwwwwwwwww!" Aldan menjerit kesakitan membuat semua orang menatap ke arah nya.

"Ada apa, Aldan?" Tanya Ibu Guru, ia menatap tak suka Aldan yang sedang mengelus kakinya yang sakit. Ya, Alya mencabut bulu kaki Aldan sebanyak 3 helai. Tentu saja pria itu kesakitan, sudah pasti setelah ini tidak akan berani menganggu dirinya.

"Sekarang kamu berdiri didepan kelas! Sedari tadi terus mengobrol bukannya mengerjakan tugas yang saya beri." Perintah Ibu Guru membuat Aldan menatap tajam kepada Alya yang diam-diam menjulurkan lidah kepadanya.

"Tapi, Bu.."

"Oh kurang ya, sekarang kamu pergi berjemur di bawah tiang bendera sampai jam istirahat!" Bukannya diperingan malah semakin di perberat oleh Ibu Guru.

Alya tertawa kecil kala Aldan berlalu pergi menjalani hukuman, ia puas sekali balas dendam sedari pagi tadi sudah berhasil.

"Awas Lo, bocah tantrum!" Ancam Aldan kala melewati Alya. Bukannya takut Alya malah menjulurkan lidah nya, ia senang sekali sudah berhasil balas dendam.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Aku pernah baca di novel lain alur yg kek gini,Biasanya si cowok iaitu Aldan selalu menganggu si cewek itu sebenarnya pengen CAPER sama si cewek,Karna si cowok itu sebenar suka sama si cewek,Cuman gengsi doang ngakuin nya..

2024-09-24

0

Pelangi Senja

Pelangi Senja

mampir di cerita ku ya, judulnya
DIKIRA TUKANG OJEK TERNYATA PENGUSAHA. Terimakasih.

2024-07-21

0

muna aprilia

muna aprilia

lnjut

2024-06-27

1

lihat semua
Episodes
1 PDAS~~~ Chapter 1 (Revisi)
2 PDAS ~~ Chapter 2 (Revisi)
3 PDAS~~~ Chapter 3 (Revisi)
4 PDAS~~~ Chapter 4 (Revisi)
5 PDAS~~~Chapter 5 (Revisi)
6 PDAS~~~Chapter 6 (Revisi)
7 PDAS~~~Chapter 7 (Revisi)
8 PDAS~~~Chapter 8 (Revisi)
9 PDAS~~~ Chapter 9 (Revisi)
10 PDAS~~~Chapter 10 (Revisi)
11 PDAS~~~Chapter 11 (Revisi)
12 PDAS~~~ Chapter 12 (Revisi)
13 PDAS~~~Chapter 13 (Revisi)
14 PDAS~~~Chapter 14 (Revisi)
15 PDAS~~~Chapter 15 (Revisi)
16 PDAS~~~Chapter 16 (Revisi)
17 PDAS~~~Chapter 17 (Revisi)
18 PDAS~~~Chapter 18 (Revisi)
19 PDAS~~~Chapter 19 (Revisi)
20 PDAS~~~Chapter 20 (Revisi)
21 PDAS~~~Chapter 21
22 PDAS~~~Chapter 22
23 PDAS~~~Chapter 23
24 PDAS~~~Chapter 24
25 PDAS~~~Chapter 25
26 PDAS~~~Chapter 26 (Baru)
27 PDAS~~~Chapter 27
28 PDAS~~Chapter 28
29 PDAS~~~Chapter 29
30 PDAS~~~Chapter 30
31 PDAS~~~Chapter 31
32 PDAS~~~Chapter 32
33 PDAS~~~Chapter 33
34 PDAS~~~Chapter 34
35 PDAS~~~Chapter 35
36 PDAS~~~Chapter 36
37 PDAS~~~Chapter 37
38 PDAS~~~Chapter 38
39 PDAS~~~Chapter 39
40 PDAS~~~Chapter 40
41 PDAS~~~Chapter 41
42 PDAS~~~Chapter 42
43 PDAS~~~Chapter 43
44 PDAS~~~Chapter 44
45 PDAS~~~Chapter 45
46 PDAS~~~Chapter 46
47 PDAS~~~Chapter 47
48 PDAS~~~Chapter 48
49 PDAS~~~Chapter 49
50 PDAS~~~Chapter 50
51 PDAS~~~Chapter 51
52 PDAS~~~Chapter 52
53 PDAS~~~Chapter 53
54 PDAS~~~Chapter 54
55 PDAS~~~Chapter 55
56 PDAS~~~Chapter 56
57 PDAS~~~Chapter 57
58 PDAS~~~Chapter 58
59 PDAS~~~Chapter 59
60 PDAS~~~Chapter 60
61 PDAS~~~Chapter 61
62 PDAS~~~Chapter 62
63 PDAS~~~Chapter 63
64 PDAS~~~Chapter 64
65 PDAS~~~Chapter 65
66 PDAS~~~Chapter 66
67 PDAS~~~Chapther 67
68 PDAS~~~Chapter 68
69 PDAS~~~Chapter 69
70 PDAS~~~Chapter 70
71 PDAS~~~Chapter 71
72 PDAS~~~Chapter 72
73 PDAS~~~Chapter 73
74 PDAS~~~Chapter 74
75 PDAS~~~Chapter 75
76 PDAS~~~Chapter 76
77 PDAS~~~Chapter 77
78 PDAS~~~Chapter 78
79 PDAS~~~Chapter 79
80 PDAS~~~Chapter 80
81 PDAS~~~Chapter 81
82 PDAS~~~Chapter 82
83 PDAS~~~Chapter 83
84 PDAS~~~Chapter 84
85 PDAS~~~Chapter 85
86 PDAS~~~Chapter 86
87 PDAS~~~Chapter 87~T A M A T
Episodes

Updated 87 Episodes

1
PDAS~~~ Chapter 1 (Revisi)
2
PDAS ~~ Chapter 2 (Revisi)
3
PDAS~~~ Chapter 3 (Revisi)
4
PDAS~~~ Chapter 4 (Revisi)
5
PDAS~~~Chapter 5 (Revisi)
6
PDAS~~~Chapter 6 (Revisi)
7
PDAS~~~Chapter 7 (Revisi)
8
PDAS~~~Chapter 8 (Revisi)
9
PDAS~~~ Chapter 9 (Revisi)
10
PDAS~~~Chapter 10 (Revisi)
11
PDAS~~~Chapter 11 (Revisi)
12
PDAS~~~ Chapter 12 (Revisi)
13
PDAS~~~Chapter 13 (Revisi)
14
PDAS~~~Chapter 14 (Revisi)
15
PDAS~~~Chapter 15 (Revisi)
16
PDAS~~~Chapter 16 (Revisi)
17
PDAS~~~Chapter 17 (Revisi)
18
PDAS~~~Chapter 18 (Revisi)
19
PDAS~~~Chapter 19 (Revisi)
20
PDAS~~~Chapter 20 (Revisi)
21
PDAS~~~Chapter 21
22
PDAS~~~Chapter 22
23
PDAS~~~Chapter 23
24
PDAS~~~Chapter 24
25
PDAS~~~Chapter 25
26
PDAS~~~Chapter 26 (Baru)
27
PDAS~~~Chapter 27
28
PDAS~~Chapter 28
29
PDAS~~~Chapter 29
30
PDAS~~~Chapter 30
31
PDAS~~~Chapter 31
32
PDAS~~~Chapter 32
33
PDAS~~~Chapter 33
34
PDAS~~~Chapter 34
35
PDAS~~~Chapter 35
36
PDAS~~~Chapter 36
37
PDAS~~~Chapter 37
38
PDAS~~~Chapter 38
39
PDAS~~~Chapter 39
40
PDAS~~~Chapter 40
41
PDAS~~~Chapter 41
42
PDAS~~~Chapter 42
43
PDAS~~~Chapter 43
44
PDAS~~~Chapter 44
45
PDAS~~~Chapter 45
46
PDAS~~~Chapter 46
47
PDAS~~~Chapter 47
48
PDAS~~~Chapter 48
49
PDAS~~~Chapter 49
50
PDAS~~~Chapter 50
51
PDAS~~~Chapter 51
52
PDAS~~~Chapter 52
53
PDAS~~~Chapter 53
54
PDAS~~~Chapter 54
55
PDAS~~~Chapter 55
56
PDAS~~~Chapter 56
57
PDAS~~~Chapter 57
58
PDAS~~~Chapter 58
59
PDAS~~~Chapter 59
60
PDAS~~~Chapter 60
61
PDAS~~~Chapter 61
62
PDAS~~~Chapter 62
63
PDAS~~~Chapter 63
64
PDAS~~~Chapter 64
65
PDAS~~~Chapter 65
66
PDAS~~~Chapter 66
67
PDAS~~~Chapther 67
68
PDAS~~~Chapter 68
69
PDAS~~~Chapter 69
70
PDAS~~~Chapter 70
71
PDAS~~~Chapter 71
72
PDAS~~~Chapter 72
73
PDAS~~~Chapter 73
74
PDAS~~~Chapter 74
75
PDAS~~~Chapter 75
76
PDAS~~~Chapter 76
77
PDAS~~~Chapter 77
78
PDAS~~~Chapter 78
79
PDAS~~~Chapter 79
80
PDAS~~~Chapter 80
81
PDAS~~~Chapter 81
82
PDAS~~~Chapter 82
83
PDAS~~~Chapter 83
84
PDAS~~~Chapter 84
85
PDAS~~~Chapter 85
86
PDAS~~~Chapter 86
87
PDAS~~~Chapter 87~T A M A T

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!