Belum hilang rasa penasaranku tiba-tiba ku dengar suara aneh dari balik kelambu. Ku dengar suara lonceng kaki dari balik selambu.
Suara gemericik lonceng kaki diikuti suara desahan nafas seseorang yang sedang bercinta. Samar-samar ku lihat dua orang sedang bergumul di ranjang dari balik kelambu.
Suara desahannya begitu keras hingga ku risih mendengarnya.
Tidak lama seorang wanita cantik menyibak kelambu hingga aku bisa melihat dengan jelas wajahnya.
Wanita itu, ya tidak salah lagi wanita itu adalah wanita yang ada di dalam lukisan
Seorang wanita cantik terlihat keluar menyibak kelambu. Kali ini aku bisa melihat dengan jelas wajah wanita itu.
Wanita itu begitu familiar, ya tidak salah lagi wanita itu adalah orang yang sama yang ada di dalam lukisan di kamarku. Hanya saja kali ini dia tidak menggunakan baju, ia telanjang bulat.
Namun yang membuat aku lebih terkejut adalah saat wanita itu benar-benar keluar dari balik kelambu.
*Deg!
Wanita itu??
Aku bergidik ngeri saat melihat separuh tubuh Wanita itu. Wanita itu bertubuh separuh manusia dari kepala sampai pusar, namun dari pusat hingga kaki merupakan wujud ular. Wanita itu adalah siluman ular.
Aku berjalan mundur saat ia menjulurkan lidahnya yang panjang.
*Brakk!
Aku nyaris saja terjerembab setelah menabrak kursi. Wanita itu tersenyum saat melihat ku ketakutan. Ia kemudian membalikkan tubuhnya dan kembali masuk kedalam selambu.
Dari balik selambu ku liat wajah ayah, dia tampak pucat tampak duduk dengan tatapan kosong. Wanita itu kemudian mendekatinya.
Ia mulai menjulurkan lidahnya yang panjang dan menjilati seluas tubuh ayahku. Ia hanya diam saat wanita setengah ular itu terus menjilatinya.
Belum selesai kengerian ku melihat adegan mengerikan itu, tiba-tiba pintu terbuka. Saat aku hendak menoleh aku merasakan ada seseorang yang menjambak rambutku dengan kasar.
"Mas, Mas Narto bangun Mas, Mas!!"
Sayup-sayup terdengar suara ibu menangis memanggil-manggil namaku.
Perlahan ku buka mataku saat mendengar isak tangis mereka mereka yang menangisi ku.
"Syukurlah kamu sudah bangun nak!" seru Ibu kemudian memelukku erat
"Alhamdulillah!" seruku berucap syukur
Tidak jauh dariku, ku liat ayah sedang bercengkrama dengan para tetangga dan tamu yang datang mengunjungi ku.
Wajahnya tampak bersemangat, tak ada wajah Pucat yang ku lihat sebelumnya.
Aku harap apa yang kulihat barusan adalah sebuah mimpi semata. Mimpi yang merupakan bunga tidur dan tidak akan pernah menjadi nyata.
"Sayang kamu gak papa kan?" tanya ibu lagi
Aku hanya mengangguk pelan untuk mengatakan semuanya baik-baik saja.
"Alhamdulillah, ibu lega mendengarnya," ucapnya lega
Ia kemudian mengambil sepiring puding dan berusaha menyuapiku.
"Makan yang banyak ya sayang!" serunya sambil mengusap lembut kepalaku.
Ku lihat satu persatu adikku mendekati ku dan berusaha menghiburku
"Mas Narto kenapa sih, kok wajahnya pucat?" tanya Anggi
"Iya ih, udah gitu tadi tidurnya ngigo kenceng banget lagi. Kan aku jadi takut. Memangnya Mas liat hantu ya!" bisiknya sambil mendekatkan wajahnya kepadaku
"Tidak," jawabku berusaha menenangkannya
"Syukurlah kalau begitu," jawabnya kemudian segera bangun dari duduknya
"Aku tidur dulu ya Mas, aku ngantuk!" ucapnya berpamitan
Ku balas lambaian tangannya. Ia tampak sumringah menoleh kearah ku.
Namun ada yang aneh dengan pandangannya. Entah kenapa aku seperti melihat seseorang dalam diri Anggi. Aku bisa merasakan seseorang tengah mengikutinya.
Aku ingin menegur dan memberitahunya, tapi aku takut ia tak percaya.
Aku bahkan takut akan membuat nya ketakutan saat aku memberitahunya.
Semoga tidak terjadi apa-apa dengannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Syahrudin Denilo
tumbal pertama siapa nih
2024-09-19
0
💝 Sintya 💐
jangan2 yg di tunjuk jd tumbal si anggi ya
2024-06-29
0
💝 Sintya 💐
waaah 😳😳
2024-06-29
0