"Maaf Mas sebelumnya, itu bajunya Mas modelnya kayak gitu ya, kerahnya tinggi sebelah,,,?
Tiba tiba mata Maya melihat kerah bajunya Bambang yang terlihat tinggi sebelah, ini modelnya apa salah kancingnya,,,? kwkwkkwkw
Maya ingin ketawa melihat bajunya Bambang tinggi sebelah, tapi iya nggak enak takut Bambang Nya malu, perasaan itu kancingnya, berlebih satu keatas,,,, ckckck,,,,
Mungkin sangking buru buru nya kali, jadi nggak nyadar kalau kancingnya salah lobang, untuk cuma lobang kancing, kalu sempat lobang lain,,,?" kwkwkwkw Maya nggak tahan ingin ketawa, tapi iya perhatikan wajahnya Bambang agak sedikit merah, mungkin karena malu atau apalah, aku nggak tau...
"Oh ini, emang modelnya kaya' gini, jawabnya sambil merapikan bajunya. Bambang dengan cepat merapikan bajunya, katanya sih emang modelnya, tapi kalau kata aku sih, ini salah masukin lobang deh kaya'nya, tapi terserah ah, bukan lobang kancing baju ku juga, lagian ini juga suasananya malam, nggak banyak yang lihat selain aku. Tapi tetap aja aku menahan tawaku.
Bambang merasa malu pada Maya, kok matanya sampai ngeliat kancing baju aku sih, bukannya masih banyak pandangan pandangan yang lebih menarik dari diriku, contohnya ketampanan aku, manisnya wajahku, atau mungkin gagahnya badanku, banyak lagi dah yang lainnya, kok malah memperhatikan kancing bajuku, dasar ini wanita tikungan 3, jeli banget matanya, jadi nggak nyaman nih, dia nggak tau tuh, begitu lamanya aku mempersiapkan diri untuk menemuinya, bahkan udah sekitar 2 jam mempersiapkan semuanya, eh malah dengan satu kesalahan ini, membuat semangat juangku menjadi ciut, ampun deh malu banget dah akunya,,,pikir Bambang.
"Mbooooook, bantu anak bujangmu ini Mbok,,,Bambang menjerit kecil dalam hatinya. udah banyak usaha, tapi masih juga ada yang salah, pake acara salah lubang lagi, apes deh aku, untungnya tadi ku bilang emang model bajuku kaya' gini, jadi sedikit lega juga akhirnya.
"Alhamdulilah ya Maya, masih ada kesempatan untuk kita jumpa lagi, Bambang membuka topik pembicaraan, biar suasananya jadi kembali cair, setelah hampir beku karena malu, ckckck.
"Maksudnya,,,?"Tanya Maya seolah nggak ngerti.
"Ya, ini ni, saya bisa lagi ketemuan sama kamu, udah lama sih pengennya malam malam kesini, biar ngobrolnya lebih yantai, nggak seperti ngobrol di Telpon, kadang dengar kadang tidak, gara gara sinyalnya yang ItiL, maksudnya ilang timbul. dan Alhamdulillah sekarang Mas dibolehkan kesini, untuk menemui wanita penghuni tikungan 3, "tau nggak Maya,,?
"Nggak tau Mas, belum disebutin,,! "Jawab Maya...hehehe
"Mas tu serius Maya. Kata Bambang sambil memperhatikan wajahnya Maya, iya nggak nyangka ternyata wanita penghuni tikungan 3 ini pandai juga ya bercanda, pikir bambang.
"Iya Masss, ada apa,,,?
"Hhmm....."Sebenarnya, Mas mau nanya serius sama kamu. Bambang mulai menunjukkan wajah seriusnya.
"Mau nanya apa Mas,,?" Jawab Maya dengan wajah yang terkesan serius juga.
"Sebenarnya, kamu keberatan nggak sih, kalau Mas sering sering main kesini,,,? Tanya Bambang serius pada Maya, karena iya nggak mau nati dikira main main aja. jujur sebenar nya bukan itu yang ingin Bambang tanyakan, tapi iya ragu takutnya salah tanya, maka dari itu pertanyaannya di rubah lagi. "Aduh, aku kenapa sih,,,?
"kok jadi hilang keberanian ke" gini, padahal jauh dari tadi siang, aku sudah mempersiapkan pertanyaan yang tepat buat Maya, tapi kenapa pas dihadapan Maya, semuanya jadi blank gini, apa sih yang membuat aku jadi ragu, jangan jangan aku sudah terhipnotis nih, oleh kecantikan Maya,,?" Kok jadi nggak berani gini.
Sosok Maya...,
Maya bingung dengan ekspresi wajahnya Bambang, seperti ada sesuatu hal yang dipikirkan nya, "apa iya masih malu dengan kancing bajunya ya, atau iya sedang memikirkan sesuatu hal yang serius ya, kok jadi murung gitu.
Mending kutanya aja deh, kasian juga ngeliatnya begitu.
"Kenapa Mas, kok kamu seperti, orang yang lagi kebingungan, apa kamu lagi memikirkan sesuatu Mas ?"
Katakan saja jangan di pendem Mas, takutnya nanti kalau di pendem, lama lama jadi Bisul, kan sakit kalau jadi bisul, hehehe ....
Maya tersenyum,,, melihat ekspresi wajahnya Bambang pucat bahkan sampai diam tak beriak sedikitpun.
"Ah tidak Maya, biasa aja, "oh ya, gimana dengan pertanyaan aku tadi, kamu keberatan nggak,,? Tanya Bambang lagi, seakan mengalihkan pandangannya Maya pada dirinya.
"Ya nggak keberatan dong Mas, "jawab Maya dengan menampilkan senyum khasnya yang menawan.
Malahan aku senang kok, kalau kamu maen kesini.
"Dug jantung Bambang berdegup, mendengar jawaban dari Maya. "Syukurlah kalau nggak keberatan, takutnya nanti mengganngu atau takut nanti ada yang marah. Jawab Bambang dengan tersenyum tipis.
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Setelah 1 jam lebih mereka ngobrol panjang lebar, tiba tiba Buk Hani keluar menuju tempat anak gadisnya ngobrol dengan Bambang, karena Buk Hani selalu saja waspada jika ada seorang laki laki yang bertamu kerumah menemui anaknya, namanya juga orang tua, harus waspada dan hati hati, terutama dalam menjaga anak gadisnya.
Maya sudah tau, kalau ibunya sudah keluar, berarti itu sudah mulai masuk ke lampu kuning, jadi harus hati hati, jangan sampai kelewatan, bahaya kalau mengabaikan lampu kuning, jadi Maya kudu hati hati sebelum lampu merahnya hidup, biar aman gitu maksudnya.
"Buk, "ini yang namanya Bambang buk, Maya memperkenalkan Bambang pada Ibunya, biar Ibunya nggak salah faham, atau malah penasaran.
"Ooooo ini toh, jawab buk Hani, Buk hani tersenyum tipis, rasa penasarannya tadi di belakang, kini sudah terlupakan, karena sekarang iya sudah berhadapan langsung dengan laki laki yang di bilang anaknya tadi.
Bambang langsung berdiri dan mencium tangan Buk Hani, sambil tersenyum dan menyebut namanya.
"Saya Bambang buk, Temannya Maya.
"Ya ya ya....Ibuk sudah tau, Maya udah bilang sama Ibuk tadi, Tadi kesini sendirian ya, atau sama teman. tanya Buk Hani pada Bambang.
"Sendirian Buk, nggak ada temannya. Bambang berusaha bersikap lebih tenang, walau hati dan pikirannya nggak menentu, alias nggak tenang karena baru pertama kali bertemu dengan orang tua nya Maya, ini baru ketemu emaknya, gimana kalau ketemu bapaknya, aduh makin grogi nih aku jadinya, pikir Bambang.
"Maaf nak Bambang, "Ibu tinggal dulu ya, silahkan ngobrol lagi sama Maya. kata Buk Hani pada Bambang, dan iya pun beranjak menuju ruang TV, dekat ayahnya menonton TV. "Emang sepasang suami istri itu, kalau ada laki laki yang datang berkunjung kerumah, pasti mereka berdua tuh sanggup aja nonton TV, walaupun siarannya nggak bagus, sebenarnya bukan itu tujuannya, aku tau alasannya aja menonton TV itu, sebenarnya mereka tu ingin memantau gerak gerik aku, dan aku tau itu, lagian nggak mungkin juga aku macam macam dirumah sama laki laki, yang ada nanti aku malah kena semprot. Udah ah, biarin aja.
'Ooooo ya Buk, silahkan Buk, Jawab Bambang. Lalu buk Hani pun beranjak menuju tempatnya suaminya menonton TV, "entah acara apa yang mereka tonton, sehingga dari tadi Maya dengar, suara TV nya semakin keras dan berisik.
Benar benar orang tua yang Protektif. begitulah buk Hani, kalau ada laki laki datang mau ngapel anak gadisnya, pasti ada aja yang dilakukan nya, sepanjang anak gadisnya ngobrol dengan laki laki tersebut, entah pacar entah sahabat, yang jelas Buk Hani nggak mau sampai anaknya kecolongan, taulah anak zaman sekarang,
kalau pacaran suka kebablasan, maka dari itu pengawasan nya, Allahu robbi Super ketat deh pokonya.
Flashback...
"Maya, dengerin Ibuk ya, kamu tu jadi anak perempuan itu harus bisa jaga diri, jangan gampangan, harga diri itu lebih tinggi dari harga beras,,,jadi jangan sembarangan auratnya di umbar umbar kemana mana, terus kalau sama laki laki tu, jangan mudah tuk di pegang pegang, ingat bukan muhrim, apalagi kamu tu anak pesantren, tentu kamu lebih tau, mana yang baik dan mana yang buru.
"Noh lihat, "banyak tu, anak tetangga yang bunting duluan baru nikahan, "dan ibuk nggak mau kalau kamu sampai kayak gitu malu tau, lagian kan mana ada sodara sodara kamu yang kebablasan seperti mereka, semuanya berjalan dengan baik dan teratur, lamaran, nikah, habis itu baru hamil, artinya semua saudaranya itu nikah secara baik baik.
Nah gitu kata ibuku, buk Bani sangat takut sekali kalau aku sampai kecolongan, apa lagi aku adalah anak harapan dia dan suaminya, bagaimana tidak, cuma aku anak mereka yang bisa jadi seorang sarjana, yang lain nya cuma lulusan SMA, dan lulusan pesantren, alias tamat Madrasah Aliyah swasta "tapi mana ada sih, orang tua yang mau anaknya jadi nggak bener, iyakan,,,?" Ya iyalah masak iya iya dong....ckckck
💋💋💋💋
"Maya, Ibuk kamu baik ya ramah lagi, sepertinya sangat perduli untuk kebahagiaan anak gadisnya, puji Bambang sambil menghadap wajahnya Maya, dan Maya hanya tersenyum saja mendengar Bambang memuji Ibunya, karena bertolak belakang sekali dengan kenyataannya. "Aduh Masss, Mas, kamu nggak tau aja, "siapa ibuku yang sebenarnya, umpat Maya dalam hatinya, asal kamu tau ya Mas, Ibu aku tu, baik dikit lah dari pada Ibu Singa, belum tau aja kamu aslinya, kwkwkwkwkw "belum tau dia, ucap maya dalam hati sambil senyum sendiri.
Next,,,,,"
Hay semuanya,,,nyak, babe, encing, encang, abang, adek, mas, mbak, para enting para entong,,,
Jangan lupa ya, untuk selalu ngedukung karya aku yang bisa dikatakan Receh ini, dengan selalu memberikan
LIKE, VOTE yang banyak banyak,,,,,,
Biar akunya semangat gitu,,,,kwkwkkw,,,
Makasih juga yang udah mampir disini...I LOVE YOU ALL.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Rasyid Je
cantiknya fuull...
2021-05-15
0
pecinta time travel
maya cantik banget
2021-02-12
1