"Kalau aku bisa membelinya maka akan aku belikan 10 untukmu!"
"Eehhh!, kalau kau tidak membelinya, lantas dari mana kau mendapatkan gelas ini?"
Lalu Mu Rong Ba menceritakan tentang pertemuannya dengan Mo Fan pemuda 20 tahunan yang membuatkannya gelas penyambung nyawa, tapi dia tidak menyebutkan nama Mo Fan karena pesan Mo Fan yang dia tidak ingin diketahui oleh orang banyak.
"Hei!, apa kau yakin kalau kau tidak sedang membohongi ku?, kalau pemuda umur 20 tahun bisa membuat gelas seperti ini mungkin aku sudah membuatnya lusinan gelas seperti ini dari dulu"
"Jangan kau bandingkan dirimu yang tidak berguna dengan pemuda itu"
Sedang dua kakek itu ribut ngobrol tiba-tiba Mu Xuan yin cucunya Mu Rong Ba datang membawakan minuman dan cemilan.
"Hei dua kakek!, kalian itu sungguh berisik sekali, apa kalian tidak sadar umur kalian berapa?, usia dan kelakuan kalian itu bertolak belakang, kenapa masih ribut seperti anak kecil" kata Xuan Yin cucu kakek Mu
"Tidak usah menghiraukan kami berdua, anggap saja kami sedang menikmati sisa hidup" ucap kakek Zhao
"Kalau kau tidak percaya padaku maka kau tanya saja pada cucuku ini, dia yang bersamaku saat itu"
"Tentu saja apa yang dikatakan kakekku itu benar, kalau kakek Zhao tidak percaya jangan katakan orang lain berbohong" jawab Xuan yin dengan kesal
"Sepertinya sifatmu yang menjengkelkan itu telah kau wariskan pada cucu perempuanmu ini" bisik kakek Zhao Yan pada kakek Mu Rong Ba
"Terserah kalian mau ributkan apa, tapi jangan berisik, aku pergi dulu" kata Xuan yin
"Siapa nama pemuda itu?" tanya Zhao Yan
"Maaf aku tidak bisa memberitahukan namanya karena itu pesan dari anak muda itu untuk tidak mengungkap identitasnya, tapi kalau kau mau nanti aku akan menelpon dia dan memberitahunya apakah dia bisa memberimu satu gelas penyambung nyawa, nanti aku akan mengabarimu setelah menelponnya.
"Baiklah, kalau dia tidak bersedia memberiku satu gelas seperti itu, maka kau harus meminjamkan milikmu ini padaku"
"Kita lihat saja nanti"
"Ya sudah!, kalau begitu aku pamit pulang dulu, aku tunggu kabar baiknya darimu"
"Maaf aku tidak mengantarmu"
"Itu tidak perlu, aku bisa pergi sendiri"
Setelah Zhao Yan pulang barulah Mu Rong Ba menelpon Mo Fan.
"Hallo Mo Fan!, ini aku"
"Iya kakek!, ada apa?"
"Ini sudah hari ke delapan sejak kamu mengobatiku, sekarang aku harus bagaimana lagi?" tanya kakek Mu
"Besok aku akan datang ke rumah kakek untuk memeriksa keadaan kakek, kakek tunggu saja aku"kata Mo Fan
"Satu lagi Mo Fan"
"Iya ada apa kakek"
"Aku punya seorang teman baikku, dia juga sedang sakit, barusan dia mengunjungiku dan aku memberinya segelas air penyambung nyawa, setelah dia merasakan khasiatnya dia juga menginginkan gelas penyambung nyawa sepertiku, kalau kamu tidak keberatan, bisakah kau membuatkan satu untuk dia, tapi tenang saja karna aku tidak menyebutkan namamu padanya"
"Kalau dia teman baik kakek tidak masalah, aku akan datang besok, persiapkan saja gelasnya"
"Terima kasih sebelumnya Mo Fan, aku dan temanku akan menunggumu besok"
"Baik kek!"
Keesokan paginya Mo Fan berkunjung lagi ke rumah kakek Mu Rong Ba untuk memeriksa keadaan penyakit si kakek.
"Tuan besar!, orangnya sudah datang" kata seorang pelayan
"Baiklah, aku akan menjemputnya ke depan" kata kakek Mu Rong
Lalu kakek Mu Rong dan kakek Zhao menemui Mo Fan ke depan.
"Selamat datang. Mo Fan!"
"Terima kasih kek!"
"Kenalkan ini temanku yang aku ceritakan kemaren"
"Salam kakek!" sapa Mo Fan
"Tidak perlu begitu sopan" jawab kakek Zhao
"Kita langsung ke halaman belakang saja biar enak ngobrolnya"
Lalu mereka menuju ke halaman belakang agar lebih tenang dan suasana hijau menyejukkan mata.
"Apa yang harus aku lakukan selanjutnya?" tanya kakek Mu Rong
"Coba aku periksa dulu tubuh kakek"
Mo Fan mengaktifkan mata langitnya untuk memeriksa keadaan tubuh si kakek.
Penyumbatan pada pembuluh darah kakek sudah hampir pulih sepenuhnya,
"mulai sekarang kakek cukup meminum air itu sebanyak 2 kali sehari, pagi dan malam, kalau pagi setelah kakek meminum airnya akan sangat baik jika dilakukan olahraga untuk menjaga kesehatan kakek kalau tidak cukup sekali dua hari olah raganya"kata Mo Fan
"Mo Fan!, tentang temanku Zhao Yan ini bagaimana?"
"Biar aku coba periksa dulu tubuhnya"
Mo Fan kembali menggunakan mata langitnya untuk melihat kedalam tubuh kakek Zhao.
"Kakek Zhao!, penyebab sakit kakek adalah bekas luka di dada sebelah kanan, bekas luka itu masih sakit saat otot tubuh kakek tegang, itulah yang membuat tubuh tidak bisa berdiri dalam posisi normal"
"Kau bisa tau tentang bekas luka ku ini?, padahal luka ini sudah cukup lama"
"Luka itu membuat kakek tidak bisa beraktivitas dengan normal menyebabkan otot dan syaraf ditubuh kakek terganggu terutama otot di bagian leher menjadi tegang sebagian, akibatnya kakek selalu merasakan sakit kepala" ujar Mo Fan
"Kau benar sekali, aku tidak bisa berdiri normal karena terasa sakit dibekas lukaku dan sejak luka itu ada aku selalu merasakan sakit kepala berkepanjangan"
"Apakah bekas luka itu bisa disembuhkan?" tanya kakek Mu Rong
"Aku tidak bisa menjamin begitu kek!, tapi kita harus yakin kalau setiap penyakit ada obatnya, setiap masalah ada solusinya, aku akan membuatkan sebuah gelas penyambung nyawa untuk kakek Zhao" ucap Mo Fan
Kemudian Mo Fan mengambil gelas yang telah disediakan lalu menurunkan tangannya ke bawah meja untuk mengeluarkan pena pengukir polanya agar tak terlihat oleh kedua kakek itu, kakek Zhao sama seperti kakek Mu Rong waktu itu yang keheranan dari mana pena ukir itu muncul, Mo Fan segera mengukir polanya setelah itu kembali menurunkan tangannya ke bawah meja untuk memasukkan penanya dan mengambil sebuah batu aura, kemudian batu aura diletakkan diatas pola yang telah diukir untuk mengaktifkan polanya dengan memasukan aura batu kedalam pola, seketika batu aura berubah warna menjadi pudar seperti batu biasa.
"Ini!, cobalah menuangkan air kedalam gelasnya" ujar Mo Fan
Kakek Zhao langsung menuangkan air ke gelas tersebut, samar-samar terlihat asap tipis bercahaya masuk kedalam gelas, kakek Zhao keheranan bercampur kagum melihat hal itu, setelah beberapa menit air berubah jadi bening kehijauan.
"Sekarang minumlah airnya" kata Mo Fan
Kakek Zhao langsung meminumnya tanpa pikir panjang, setelah beberapa menit tubuh kakek Zhao mulai berkeringat penuh semangat"
"Ini sama seperti kemaren waktu aku minum air dari gelas Mu Rong" kata kakek Zhao
"Minumlah air itu tiga kali sehari, pagi siang dan malam, untuk pagi dan siang setelah tubuh berkeringat lakukan gerakan untuk melancarkan sirkulasi darah dan biasakan tubuh ke posisi normal lagi, setelah seminggu, cukup minum pagi dan malam saja" jelas Mo Fan
"Baik Mo Fan!, aku akan ingat semua pesanmu"
"Tolong rahasiakan identitas dari orang lain, aku tidak ingin orang lain mengetahuinya, takutnya akan memicu keributan nantinya"
"Kami tidak akan pernah memberitahukan siapapun tentang identitasmu" kata kakek Mu Rong
"Mo Fan! Terima kasih telah menolongku dan memberiku harta yang tak ternilai harganya" kata Zhao Yan
"Jangan terlalu dipikirkan kakek!, aku hanya melakukan apa yang aku bisa"
"Apa kau hanya membawa kata terima kasih kesini?" sindir kakek Mu Rong
"Tentu saja tidak!, kau jangan membuatku seperti orang yang tidak tau malu tua bangka keparat" ujar kakek Zhao jawab kakek Zhao
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 174 Episodes
Comments
IDE Pasir mayang
tetengga saya biasanya kalau ketemu setiap orang bilang rahasia kita saja ya.Akhirnya jadi rahasia umum 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2025-03-20
2
Ajna dillah
itulah hebatnya sahabat tua walaupun tingkahnya seperti anak kecil tapi persahabatanya patut di contoh
2025-02-04
1
Endro Budi Raharjo
mulai berkembang....
2024-11-14
0