"Kakek!, sudah cukup untuk saat ini" ucap Mo Fan
"Baiklah!, sungguh aku merasa bersemangat sekali saat ini, apa lagi yang harus aku lakukan selanjutnya"
"Kakek cukup meminum air dari gelas ini sebanyak tiga kali sehari, pagi siang dan malam, untuk pagi dan siang kakek lakukan gerakan seperti tadi untuk memperlancar sirkulasi darah ditubuh, untuk malam harinya cukup istirahat setelah meminumnya"
"Kira-kira berapa lama aku harus melakukan itu"
"Cukup lakukan itu untuk seminggu kedepan, setelah seminggu rasakan perubahan tubuh kakek, tapi kakek harus memperhatikan makanan juga, jangan memakan makanan yang mengandung banyak kolesterol"
"Baiklah!, aku akan ingat semua itu, maaf kalau aku lancang bertanya, kalau kau mau menjawab aku ucapkan terima kasih, kalau tidak juga tidak apa-apa"
"Katakan saja apa yang ingin kakek tanyakan"
"Apa yang terjadi pada air dalam gelas ini sehingga membuat tubuhku terasa hangat dan mengeluarkan keringat"
"Gelas ini ketika diisi dengan air akan menyerap energi alam disekitarnya lalu menyatukannya dengan air, energi ini yang sangat bermanfaat bagi tubuh layaknya nutrisi instan, ketika energinya sudah cukup terkumpul maka airnya akan berubah warna menjadi bening kehijauan"
"Apa airnya punya nama?"
"Aku menyebut air itu adalah air penyambung nyawa, dan gelas ini adalah gelas penyambung nyawa, jagalah gelas itu baik-baik, kalau bisa jangan sampai banyak orang lain yang tau, semakin sedikit orang yang tau semakin baik.satu lagi, jangan beritahu orang lain tentang siapa aku"
"Aku tidak akan melakukan hal ceroboh seperti itu"
"Kalau kakek sudah paham, sekarang aku pamit dulu"
"Tunggu!, tolong terimalah kartu ini sebagai rasa terima kasihku"
"Apakah aku harus menerimanya langsung atau berasa basi dulu?" pikir Mo Fan
"Ini masih dalam awal pengobatan kek, kakek tidak perlu melakukan itu"
"Terima saja, kau akan memerlukannya, misalnya kau membutuhkan ponsel, kalau tidak bagaimana aku menghubungimu jika aku butuh pertolonganmu?, kau jangan memikirkan ini sebagai imbalanmu, ini hanya sebagai rasa terima kasihku saja, kau tidak perlu merasa sungkan karena aku tidak sedang kekurangan uang, jadi terimalah!" ucap si kakek
"Baiklah kalau begitu" hubungi saja aku jika nanti kakek butuh sesuatu, aku pamit dulu kek! "
"Hati-hati dijalan, jika kau punya masalah nantinya jangan sungkan beritahu aku"
"Mo Fan segera meninggalkan rumah mewah si kakek lalu pergi ke pusat perbelanjaan untuk membeli ponsel dan beberapa stel pakaian untuk dia dan pamannya, tak lupa juga membelikan makanan kesukaan pamannya, begitu Mo Fan pulang kerumah pamannya kaget dengan barang-barang yang dibelinya, pamannya cemas kalau Mo Fan telah melakukan hal-hal yang tidak baik untuk mendapatkan uang.
"Mo Fan!, dari mana kamu mendapatkan uang untuk membeli semua barang-barang ini?, kamu tidak melakukan hal-hal yang salah kan?"
"Paman!, aku tidak melakukan hal yang salah kok!, tadi aku hanya membantu seorang kakek saja, ternyata kakek itu sangat baik sehingga memberiku beberapa uang, aku sudah menolaknya tapi si kakek terus saja memaksaku untuk menerimanya"
"Syukurlah kalau kau tidak melakukan hal yang tidak baik"
"Kalau gitu ayo dimakan makanan kesukaan paman ini, jarang-jarang kita bisa makan enak seperti ini"
Setiap malam Mo Fan melakukan kultivasi dengan bimbingan ingatannya sewaktu di dunia setengah mimpi dan mengandalkan bahan kultivasi yang diambilnya dari ruang penyimpanan harta gurunya, mulai dari jutaan batu roh, pil dan bahan obat-obatan, serta berbagai buku teknik kultivasi serta teknik jurus lainnya.
Mo Fan ingat kenapa matanya tak bisa melihat tembus pandang saat memeriksa tubuh si kakek ternyata karena teknik mata itu harus dikultivasikan setelah bangkit agar bisa dikendalikan, pada malam berikutnya Mo Fan ingin mengkultivasikan mata langitnya yang mampu melihat tembus pandang yang dirasa akan sangat berguna nantinya.
Keesokan harinya Mo Fan keluar lagi jalan-jalan tanpa tujuan di keramaian.
"Aku harus sering keluar rumah agar bisa menghasilkan uang, aku juga harus mencari tau apa saja manfaat dari keahlianku ini"
"Aku ingin sekali memberikan paman hidup yang lebih baik, semoga dengan kemampuan yang ku miliki ini, aku bisa mengumpulkan uang yang banyak untuk membeli rumah" ucapnya dalam hati
Tiba-tiba Mo Fan terhenti saat mendengar suara banyak orang dari dalam sebuah toko, dia mencoba bertanya pada orang sekitar.
"Maaf!, ada apa didalam sana kok terdengar ramai sekali?" tanya Mo Fan
"Oh itu tempat judi batu" jawab orang tersebut
"Judi batu?" ujar Mo Fan
"Iya!, toko itu menjual batu yang bisa dibeli dengan harga yang telah ditentukan, jika beruntung bisa mendapatkan batu giok yang mahal didalam batu tersebut, tapi tidak sedikit juga batu itu tidak berisi apa-apa"
"Terima kasih infonya" ucap Mo Fan
Mo Fan penasaran dengan judi batu yang mereka sebutkan, untuk menghilangkan penasarannya Mo Fan pun ikut masuk untuk melihat, setelah melihat pemotongan batu yang terkadang berisi batu giok dan terkadang hanya kosong, setelah itu Mo Fan berkeliling melihat batu-batu yang mereka jual, begitu banyak variasi batu, ada yang besar harganya murah dan ada pula yang kecil tapi harganya mahal, yang lebih membuat dia penasaran lagi bagaimana orang mengetahui kalau batu yang dipilihnya mengandung batu giok, kemudian Mo Fan teringat kalau dia baru saja membangkitkan mata langit yang bisa melihat tembus pandang.
"Apakah mata langitku bisa melihat menembus batu ini? " ucap Mo Fan dalam hati
Mo Fan mencoba memfokuskan tenaga dalamnya ke mata lalu melihat ke batu di depannya, ternyata matanya benar-benar bisa melihat menembus batu itu, tiba-tiba Mo Fan mendengar seseorang rebutan batu tak jauh di sampingnya, karena penasaran Mo Fan mencoba melihat kedalam batu yang mereka perebutkan itu kemudian menghampiri mereka.
"Aku yang lebih dulu menemukan batu ini" kata seorang gadis
"Tapi aku yang lebih dulu membayarnya" balas seorang pemuda
"Kamu hanya berani padaku saja, apakah karna aku seorang wanita?, kalau kamu berani coba lakukan pada orang-orang disana"
"Saat ini aku hanya tertarik dengan batu ini saja" jawab pemuda itu
"Nona!, kalau kamu mau mendengar saranku, lebih baik kau berikan saja batu itu padanya" ujar Mo Fan
"Apa maksudmu?, jelas-jelas aku lebih dulu menemukan dan memilih batu ini, apa kamu komplotan dia juga?" kata gadis itu pada Mo Fan
"Pemuda itu saja lebih tau bagaimana bersikap yang baik" timpal pemuda itu
"Ya sudah kalau kamu tidak mau mendengarkan saranku, aku memberimu saran karena kamu itu cantik" ucap Mo Fan sambil meninggalkan gadis itu
Ternyata Mo Fan tidak ingin menyia-nyiakan kehidupan keduanya, kali ini dia ingin menikmati masa mudanya dengan sedikit candaan pada seorang gadis.
"Kenapa kamu melihatku seperti itu?, apa kamu mulai menyadari ketulusanku?" canda Mo Fan
Meski kesal namun gadis itu penasaran dengan ucapan Mo Fan, dengan nada kesal gadis itu membiarkan batu tersebut diambil si pemuda, kemudian gadis itu menghampiri Mo Fan yang sedang melihat-lihat batu"
"Kamu barusan tidak sedang menipuku kan?" tanya gadis itu pada Mo Fan
"Tentu saja tidak, untuk apa aku menipumu?, kita juga tidak saling kenal, aku membantumu karna kasihan saja seorang gadis cantik rebutan sampah"
"Baguslah kalau begitu, apa kamu sering datang dan membeli batu disini?"
"Tidak!, ini pertama kalinya aku kesini melihat-lihat batu"
"Apa kamu mengerti tentang judi batu?"
"Tidak juga!, ini pertama kalinya aku melihat judi batu"
"Apa!, kamu tidak mengerti tentang batu, lalu kenapa tadi kamu menyarankan untuk memberikan batu pilihanku pada orang menyebalkan itu, Kamu baru saja menipuku"
"Maaf Nona, meski ini pertama kalinya aku kesini tapi aku sungguh tidak menipu mu,"
"Kamu bilang tidak menipuku tapi kamu sendiri tidak mengerti tentang batu, lalu apa namanya kalau bukan menipu?"
"Aku tidak bisa menjelaskannya padamu, tapi kalau kamu mau aku bisa memilihkan sebuah batu yang bagus untukmu"
"Kamu masih ingin membuat lelucon?"
"Ya sudah kalau kamu tidak mau kamu tidak usah memperdulikanku"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 174 Episodes
Comments
Endro Budi Raharjo
judi batu jd andalan ngumpulin uang....
2024-11-14
0
BCDs
Covba deh para karakter nya berbahasa sehari2 gitu.. ga kaku, seperti mengalir berbahasa dg orang2 sekitar, sopan tapi ga pake bahasa baku..
Pasti semakin asyik mbacanya..👍🏼👌🏻
2024-09-23
2
BCDs
Gimana si kakek mw menghubungimu ?
Hp tak punya.. lewat udara ? Dodol…
2024-09-23
0