"Guru!, aku sudah mengambil barang yang aku inginkan"
"Baiklah!, apakah kamu masih punya permintaan lain?"
"Aku masih punya satu permintaan lagi guru"
"Katakan apa permintaanmu?"
"Aku ingin melihat wajah guru"
"Sudah ku duga kau akan mengatakan hal itu, baiklah!, aku akan mengabulkan permintaan itu, tapi jangan terkejut dengan ketampanan gurumu ini nantinya"
Perlahan sosok lelaki tua muncul dihadapan Mo Fan, dia terkejut begitu melihat sosok yang muncul di hadapannya.
"Kakek!, itu kau?, berarti kau sudah membohongiku selama 100 tahun ini"
"Aku tidak membohongimu, hanya tidak memberitahumu di awal"
"Terserahlah!, semuanya sudah terjadi, sebelumnya kau menganggapku sebagai cucumu, mulai sekarang aku akan memanggilmu kakek guru"
"Terserah kau juga mau memanggilku apa, sekarang sudah waktunya kamu pergi dari tempat ini"
"Kemana aku harus pergi kek?"
"Nanti kau akan mengetahuinya, sekarang kau cepat duduk di tengah pola berbentuk cincin itu"
"Baik kakek guru!, sekarang aku harus bagaimana lagi?"
"Kau cukup diam saja, sekarang aku akan mengaktifkan susunannya"
Pola inskripsi berbentuk cincin itu mulai mengeluarkan cahaya yang menyilaukan.
"Kakek guru!, apakah kita akan bertemu lagi?"
"Jika takdir menginginkan kita bertemu maka kita akan bertemu lagi, jika tidak maka kita tidak akan bertemu lagi"
"Baiklah!, aku pamit kakek guru!, terima kasih atas semua hadiahnya!"
"Apa maksudmu dengan mengatakan semua hadiahnya?, apa jangan-jangan kau..."
"Sangat mudah bagi kakek guru untuk mengumpulkan harta sebanyak itu lagi"
"Ya sudahlah!, anggap saja itu sebagai hadiah dariku untukmu karena kau telah melayaniku selama 100 tahun ini, gunakanlah dengan sebaik-baiknya"
"Terima kasih kakek guru!, aku juga punya hadiah kecil untukmu, awalnya ini adalah makanan untuk ku dan paman, sekarang aku berikan sebagai hadiah perpisahan kita semoga kakek guru menyukainya, kalau kakek guru sudah menghabiskan makanannya, jangan dibuang bungkusnya, simpan dan anggap juga itu sebagai kenang-kenangan dariku, selamat tinggal kakek guru"
"Selamat jalan juga untukmu, jaga dirimu baik-baik"
"Kakek guru juga jaga diri baik-baik, aku pasti akan merindukanmu!"
Kemudian cahaya yang keluar dari pola inskripsi itu semakin menyilaukan dan memenuhi ruangan lalu kembali redup seperti biasa, sementara itu Mo Fan tak bisa melihat apapun karena cahaya yang sangat menyilaukan itu, namun perlahan Mo Fan samar-samar mendengar suara orang berbicara, dia terus menuju ke arah suara itu, tiba-tiba cahaya yang terang itu berubah mendi gelap hitam pekat, Mo Fan tak bisa melihat apapun, dia mencoba membuka matanya dan melihat ke depan, perlahan seberkas cahaya terlihat didepan nya, semakin lama cahaya itu semakin terang dan semakin jernih, Mo Fan melihat seorang dokter sedang menyinari matanya menggunakan senter kecil.
"Pasien sudah siuman" kata sang dokter
"Mo Fan!, kau sudah sadar?" kata pamannya sambil menangis
"Paman!, kenapa paman menangis?, apa yang sedang terjadi?" tanya Mo Fan
"Orang-orang menemukan mu tergeletak pingsan berlumuran darah di jalan lalu mereka membawamu ke rumah sakit, setelah itu mereka memberitahuku, sudah tiga hari kamu tidak sadarkan diri, aku sangat khawatir sekali"
Mo Fan baru ingat apa yang terjadi pada dia sebelumnya, terakhir kali dia dikeroyok beberapa orang preman dan mengambil uangnya.
"Paman!, maafkan aku telah membuatmu khawatir, maaf juga karna aku tidak bisa menepati janjiku untuk membelikan paman makanan kesukaan paman setelah gajian"
"Mo Fan!, kau tidak perlu memikirkan hal itu, kamu baru saja siuman dari koma, kamu harus banyak istirahat"
"Paman!, aku mau istirahat di rumah saja"
"Mo Fan!, aku tau kamu pasti mengkhawatirkan biaya rumah sakitnya kan?, kamu tidak perlu khawatir tentang itu, paman Asun tempatmu bekerja sudah membayar biaya rumah sakitnya"
"Tapi aku benar-benar ingin istirahat di rumah saja paman"
"Baiklah!, aku akan bertanya pada dokternya dulu, kalau dokter mengizinkan kita akan pulang sore ini"
Setelah bertanya pada dokter ternyata Mo Fan diperbolehkan pulang karena pisiknya tidak mengalami luka yang serius lagi, Mo Fan sudah sadar dari komanya berarti dia sudah melewati masa kritisnya, dengan begitu Mo Fan pulang ke rumah pada sore harinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 174 Episodes
Comments
Endro Budi Raharjo
mulai persiapan....
2024-11-14
0
Makmur Djajamihardja
Inilah dia pendekar atah adol merege hese
2024-07-31
6
Ibad Moulay
Katakan ....
2024-06-24
4