hukuman

"Nanda..!" ucap Nicolas

"Iya ini aku, kenapa kau terkejut?" tanya Nanda

"Kau masih hidup?" tanya Nicolas gugup

"Tentu apa kau ingin aku mati" ucap Nanda

"Kenapa kamu disini apa kamu tau aku disini jadi kamu mengejar ku kemari, tenyata kau tidak berubah yah masih saja mengejar ku" ucap Nicolas percaya diri dan itu hampir membuat Nanda dan putri muntah.

Nanda berdiri lalu mendekati Nicolas dan meletakkan telapak tangannya di kening Nicolas

"Gak panas, tapi penyakit nya sudah akut" ucap Nanda

"Penyakit apa maksudmu?" tanya Nicolas

"Penyakit hati dan pikiran mu terlalu PD dan Tidak punya malu," jawab Nanda

"Apa maksud mu, kau tidak usah mengelak, buktinya kau ikuti aku pindah ke kota ini dan mengikuti ku sampai ke kantor ini, maaf Nanda dari dulu sampai sekarang aku tidak mencintaimu jadi stop mengikuti ku" ucap Nicolas percaya diri

"Tuh kan kamu malah gila, dengar ya Nicolas walau di dunia ini hanya tinggal kamu prianya seorang aku juga gak akan pernah mau balikan sama kamu dan anggap saja dulu aku sedang khilaf atau mimpi buruk sangking buruknya aku sampai jatuh dari atas ruftop dan saat bangun menyadarkan aku jika kamu itu adalah mimpi paling buruk untukku" ucap Nanda santai

"Dasar perempuan miskin kamu, sombong banget kamu, palingan kamu disini juga cuma jadi simpanan kan?" Ucap Nicolas marah

"Maaf tuan Nicolas anda salah dia adik ku dan juga pemegang saham terbesar di perusahaan ini" ucap Leo tiba tiba dan itu membuat Nicolas kaget serta shock

"Tidak mungkin.... Kalian menipuku, dia saja hanya pelayan restoran" ucap Nicolas marah dan tidak percaya

"Apa untungnya aku menipu anda, bukanya disini kamu yang mencoba menipu ku dengan memberikan proposal yang bermasalah untuk saja Nanda mengecek dulu proposal itu jika tidak kami akan rugi besar." ucap Leo mengagetkan Nicolas

"Ti-tidak ma-mana ada aku mau menipu tuan" ucap Nicolas gugup

"Kami punya buktinya jadi tidak usah berkelit lagi," ucap Leo marah

"Ohiya apa kamu sudah lihat berita, aku tadi lihat berita mu jika kau di hujat dan di jadikan tersangka pembunuhan atau percobaan pembunuhan diriku" ucap Nanda mengejutkan Nicolas

Mendengar itu dengan cepat Nicolas melihat hpnya dan benar saja dia menjadi pencarian orang, wajah Nicolas sudah sangat pucat setelah tersadar dia akan melarikan diri dengan cepat Nanda menjegal kaki Nicolas dan mengikat tangan Nicolas kebelakang dengan cepat

Untung saja dia sudah menyiapkan tali tambang, Leo dan putri yang menyaksikan itu sangat kaget dan kagum,

Setelah di ikat Nanda medudukan Nicolas di lantai dan menampar kuat kuat pipi Nikolas hingga memerah dan telinga berdengung

"Ini buat Nanda yang dulu kamu acuhkan, plakk... Ini untuk Nanda yang kamu manfaatkan, plakk.. Ini untuk Nanda yang kamu khianati, dan ini untuk Nanda yang kamu jatuh kan dari atas ruftop." ucap Nanda dengan sekuat tenaga menampar wajah Nicolas

"Dan ini untuk wanita yang kau hamili tapi tidak mau bertanggung jawab, lalu ini untuk anak yamg tidak berdosa itu, ingat Nicolas kau harus membayar semua rasa sakit ku dan juga wanita itu, kau juga harus mempertanggung jawabkan uang perusahaan mu yang kau korupsi jadi nikmati lah rumah barumu dan ku pastikan tidak ada siapa pun itu bisa membebaskan mu" ucap Nanda

Dan tidak lama anak buah Leo datang dan membawa Nicolas kekantor polisi dan menyerahkan semua bukti kejahatan Nicolas.

"prokkk... Prokkk... Prokkk kau hebat sekali Nanda aku kagum padamu" ucap Leo kagum

"Biasa saja kak dan terima kasih, ohya mbak mulai sekarang mbak sudah bebas dari pria itu begitu juga teman kakak" ucap Nanda

"Baiklah kak Nanda haus kerja dulu ya, nanti malam Nanda mau main kerumah dan ini kue yang Nanda buat di bagi tiga sudah ada nama nya di kotak" ucap Nanda pada Leo

Setelah itu Nanda pun pergi menuju ke restoran. Tidak lama kemudian Nanda pun sampai di restoran, saat baru sampai dia sudah di panggil oleh temannya.

"Nanda akhirnya kamu datang juga," ucap Sovia

"Memangnya ada apa?" tanya Nanda

"Ayo nyanyi dulu kami bosan jadi ingin di hibur kamu hehehe" ucap Maya dan di angguki oleh semua dan saat itu juga banyak pelanggan sedang makan,

"Lalu bagaimana jika orang mau bayar" ucap Nanda

"Ada aku tenang saja" ucap bunga

" Baiklah baiklah" ucap Nanda

Nanda pun mendekati piano yang ada di Sana. Dan mulai bernyanyi.

Baru saja Nanda bernyanyi dia melihat kedatangan Nizar, bersama perempuan paru Bayah yang familiar bagi Nanda. Banda pun tersenyum dan itu membuat Nizar salah tingkah dan jantungnya tidak kuat.

🌹Rindu tapi malu 🌹

...Entah mengapa mataku enggan terpejam...

...Dinginnya malam menambah kerinduan...

...Apa kabarmu, kasih yang jauh di mata?...

...Adakah engkau merasa rindu yang sama?...

...Pada malam, aku bisikkan...

...Pada angin, aku sampaikan...

...Aku rindu serindu-rindunya...

...Tapi ku malu untuk mengatakannya...

...Aku mau semau-maunya...

...Bisa selalu ada di dekatnya...

...Andaikan dirimu tahu...

...Ku ingin segera bertemu...

...Semoga takkan berpisah...

...Untuk selamanya...

...Apa kabarmu, kasih yang jauh di mata?...

...Adakah engkau merasa rindu yang sama?...

...Pada malam, aku bisikkan...

...Pada angin, aku sampaikan...

...Aku rindu serindu-rindunya...

...Tapi ku malu untuk mengatakannya...

...Aku mau semau-maunya...

...Bisa selalu ada di dekatnya...

...Andaikan dirimu tahu...

...Ku ingin segera bertemu...

...Semoga takkan berpisah...

...Untuk selamanya...

Sedangkan ibu paru baya yang datang bersama Nizar sangat kaget melihat gadis yang kemarin bertemu dengan nya.

"Menantuku" ucap ibu Nina pelan dengan senyum bahagia

Tidak lama kemudian Nanda selesai bernyanyi semua orang pun bertepuk tangan begitu juga ibu Nina dan berjalan mendekati Nanda

"ibu Nina, Nanda kira Nanda salah orang, apa kabar bu?" ucap Nanda dengan menyalimi tangan ibu Nina dengan takzim

Semua orang tercengang melihat Nanda berani mendekat ibu Nina bos besar mereka yang jarang bicara dan jarang tersenyum itu,

"Alhamdulillah ibu baik, ibu juga gak nyangka kamu disini, kamu kerja disini bsejak kapan?" tanya ibu Nina

"Iya Bu Nanda sudah lama kerja di sini, sudah hampir dua tahun," jawab Nanda

"Ibu mau makan disini ya?" tanya Nanda

"Beliau ibu saya" ucap Nizar dia kesal di cuekin

"Oh anak ibu Nina kok gak mirip, ibu cantik dan baik serta murah senyum, tapi tuan irit senyum, jadi orang itu murah senyum biar gak cepat tua Lo tuan, tapi Jang terlalu banyak juga nanti pada diabetes" ucap Nanda

"kenapa?" tanya Nizar bingung

"Ya jangan kebanyakan senyumnya nati pada diabetes karena senyum tuan manis" ucap Nanda menggoda Nizar dan itu sukses membuat ibu Nina tertawa begitu juga Nizar

"Tu kan manis kalau senyum, liat tu cewek cewek pada baper tu" ucap Nanda senang sekali menggoda bosnya yang aneh menurut Nanda

"kamu gak baper gitu" tanya Nizar

"penasaran ya, ih kepo?" ucap Nanda

"Bu Nanda mau kerja dulu ya" ucap Nanda

"kamu ini lucu, sebenarnya ibu masih ingin ngobrol sama kamu tapi yaudah ibu juga lagi ada perlu kapan kapan saja ya nanti ibu telepon kamu" ucap ibu Nina

"Siap Bu, ya sudah permisi Bu" ucap Nanda

Bersambung

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***