Bab 11 - Deal!

Nyatanya, menyerah pada keadaan bukanlah keputusan yang bijak untuk ia ambil di saat kondisinya sangat terpuruk saat ini. Lila berpikir jika tawaran yang diberikan Justin untuk menjadikannya seorang istri adalah jalan keluar untuk permasalahannya saat ini karena ia bisa melunaskan hutang-hutang ibunya menggunakan uang yang Justin berikan.

Tidak punya pilihan lain, Lila akhirnya menyetujui tawaran pria itu. Setelah mengambil keputusan tersebut, Lila langsung menghubungi nomer Justin dan menyampaikan keputusannya tersebut pada Justin.

Mendengar jawaban yang Lila berikan, lantas saja membuat senyuman di wajah Justin terkembang. Tanpa membuang waktu lama, Justin langsung saja memberitahukan hal tersebut pada Leon dan meminta pria itu menemaninya pergi menemui Lila.

Tak ketinggalan, Justin juga membawa asisten pribadinya yang sudah ia tugaskan sebelumnya untuk membuatkan surat perjanjian untuk dirinya dan Lila.

Dan di sinilah mereka berada saat ini, di dalam sebuah ruangan VIP yang berada di kafe tempat Lila bekerja. Justin yang sudah duduk berhadapan dengan Lila saat ini, meminta asistennya untuk menyerahkan surat perjanjian pada Lila.

"Di dalam surat perjanjian itu sudah tertulis hal apa saja yang harus kau taati selama menikah dengan diriku. Dan di sana juga tertulis jika kau harus membayar sejumlah uang jika sebelum kita melangsungkan pernikahan, kau tiba-tiba membatalkan perjanjian kita untuk menikah!" Tegas Justin.

Lila membaca surat perjanjian yang ada di depannya. Tidak ada hal yang terlalu memberatkan untuk dirinya. Hanya beberapa poin penting yang menegaskan tugasnya selama menjadi istri Justin selama satu tahun.

"Dimana aku harus tanda tangan?" Tanya Lila setelah selesai membaca seluruh isi surat perjanjian.

Justin meminta asistennya untuk menunjukkannya pada Lila. Setelah mengetahui dimana letak tanda tangannya, Lila langsung saja membubuhkan tanda tangannya di sana.

"Terima kasih atas kerja samamu ini Lila!" Leon dan Justin menjabat tangan Lila secara bergantian. Asisten Joe yang masih memiliki tugas pun segera mengirimkan sejumlah nominal uang ke rekening Lila.

Mendengar notifikasi mobile banking di ponselnya, Lila langsung saja melihatnya dan melotot melihat nominal uang yang dikirimkan Justin ternyata berlebih dua ratus juta.

"Sisa uang yang dikirimkan ke akun rekeningmu saat ini bisa kau pergunakan untuk membayar hutang pada bosmu dan sisanya bisa kau bayarkan untuk uang kuliah adikmu." Kata Justin sebelum Lila sempat memberikan pertanyaan kepada dirinya.

Lila terkesiap. Bagaimana bisa Justin mengetahui hutangnya pada bosnya dan uang semester untuk adiknya?

"Apa pun informasi tentang kehidupanmu, akan sangat mudah untuk Justin dapatkan, Lila. Maka dari itu aku harap kau tidak akan melanggar janji yang sudah kita buat agar hidupmu bisa merasa aman." Kata Leon.

Lila menganggukkan kepalanya. Sebagai orang yang sangat berpengaruh seperti Justin, memang sangat mudah mendapatkan informasi rakyat kecil seperti dirinya.

"Beberapa hari lagi ibuku akan datang ke kota ini. Maka dari itu aku ingin kau mempersiapkan diri dengan baik untuk bertemu dengan ibuku. Jangan sampai rahasia kita terbongkar dan membuat ibuku jadi bersedih." Tegas Justin.

Lila mengangguk mengiyakan perkataan Justin. Mendengar perkataan Justin baru saja, membuat Lila menyimpulkan jika Justin sangat sayang kepada ibunya. Justin bahkan sampai rela membayar dirinya dengan uang yang sangat banyak agar ibunya tidak bersedih.

"Untuk sisa uang lima ratus juta yang aku janjikan kemarin, akan dibayarkan setelah kita menyelesaikan kontrak pernikahan kita." Sambung Justin memberitahu.

Lila mengiyakannya. Untuk sisa uang yang dijanjikan Justin, tidak terlalu ia harapkan. Lila hanya membutuhkan uang lima ratus juta untuk membayar hutang-hutang ibunya dan menyelamatkan rumah masa kecilnya dari sitaan pihak bank.