Hari itu Lila merasa tidak terlalu fokus dalam bekerja karena mengingat tawaran dari Justin untuk menjadi istri sementara pria itu. Walau nominal uang yang ditawarkan Justin terbilang sangat besar dan cukup membayar hutang pada pihak bank, tapi Lila tidak ingin mempermainkan hubungan pernikahan.
Di tengah kebingungan yang melanda, Lila mendapatkan panggilan telefon dari Bu Maria. Wanita itu menegaskan pada Lila jika dia tidak bisa mendapatkan uang yang dibutuhkannya sampai besok, maka Bu Maria tak akan segan menjual Lila pada Tuan Jacob.
"Gak, aku gak mau jadi pela-cur." Lila menggelengkan kepala. Akan sangat berdosa jika ia menjual tubuhnya pada pria yang bukan suaminya. Lagi pula dia bukanlah wanita murahan yang mudah begitu saja mengobral tubuh pada banyak wanita.
"Ibu, Ayah, bagaimana ini. Apa yang harus Lila lakukan buat tetap pertahanin rumah kita?" Tanya Lila sambil menangis. Rasanya hidupnya kini terasa sangat menyedihkan setelah kehilangan ibu dan ayahnya.
Masih dengan perasaan bingung, gundah dan tak tahu harus berbuat apa, Lila akhirnya pulang ke kediaman orang tuanya. Sesampainya di sana, dia sudah disambut dengan tatapan sinis Arneta yang pada dasarnya tidak pernah menyukai dirinya.
"Hei Lila, apa kau sudah menyiapkan uang yang ibu butuhkan dan uang untuk membayar semesterku?" Tanya Arneta tanpa rasa sopan santun karena Lila jauh lebih tua dari dirinya.
"Kenapa uang semestermu harus aku yang memikirkannya? Kau pikir aku ini orang tuamu?" Tanya Lila. Akhir-akhir ini dia memang sangat berani melawan adik tirinya itu.
Arneta jadi meradang mendengar jawaban Lila. Dia tidak suka Lila melawan dirinya dan tidak turut kepada dirinya. Hendak memberikan pelajaran pada Lila dengan menampar wajahnya, namun tangannya sudah dicekal oleh Lila yang tidak akan membiarkannya menyiksanya lagi.
"Ibu!" Teriak Arneta. Salah satu cara melawan Lila tentu saja mengandalkan ibunya karena Lila tidak mungkin berani melawan ibunya.
Mendengar suara teriakan sang putri, dengan tergesa-gesa Bu Maria menuju depan rumah. Setelah mendengar pengaduan dari Arneta tentang sikap buruk Lila, Bu Maria pun menarik rambut Lila.
"Jangan kurang ajar kamu sama anak saya, ya! Membayar uang semester Arneta itu memangnya sudah menjadi tanggung jawab kamu!"
"Aw!" Lila meringis merasakan sakit yang teramat di kepalanya.
Arneta yang melihatnya tersenyum puas. Suatu kebanggan untuk dirinya jika melihati Lila kesakitan seperti saat ini.
"Awas saja kau, jika besok tidak bisa memberikan uang lima ratus juta serta uang semester Arneta pada Ibu, maka Ibu bakalan jual kamu pada Tuan Jacob!" Ancam Bu Maria.
Lila menggelengkan kepala. Dia tidak ingin dijual pada mucikari oleh ibu tirinya itu.
"Rasakan itu. Memangnya enak!" Cibir Arneta. Setelah mengatakan hal tersebut, Arneta pun melangkah pergi sambil bergelayut manja di lengan ibunya.
Lila hanya bisa menatap nanar keromantisan ibu dan anak itu. Di saat Arneta selalu diberikan kasih sayang oleh ibu tirinya, dirinya justru selalu mendapatkan perlakuan yang tak mengenakkan. Padahal dulu, di saat ayahnya masih ada, ayahnya selalu memperlakukannya dengan baik walau ayahnya tahu jika dirinya bukanlah anak kandungnya.
"Ibu, Ayah, Lila udah gak sanggup lewati ini semua. Bisakah kalian menjemput Lila ikut bersama kalian saja agar Lila gak merasakan lagi sakitnya hidup di dunia ini?" Tanya Lila lirih sambil menitikkan air mata. Sungguh, dia sudah tak sanggup menahan peliknya kehidupan tanpa ada satu orang pun yang menyayangi dirinya.
***
Rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ dan komen dulu ya teman-teman sebelum lanjut🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 268 Episodes
Comments
Mamah dini
di mana akal sehatmu Lila kata NY kmu itu orang NY cerdas pintar kok mau di bodohin sm ibu tiri dn adik tirimu , oooohh sungguh di sayangkn , kmu Lila ,
2024-12-30
0
Tyaga
knpa ga kabur aja sih..
2025-01-19
1
Oca
uda ah makin kemari makin ke sono
2024-10-11
0