Bab 17

Junior masih tidak paham dengan apa yang dibicarakan oleh saudaranya ini. Ia dan Jasmine baru saja pulang setelah jalan-jalan mengapa ia bertanya tentang ronde? Atau yang ia maksud ronda?

"Elo sama Jasmine abis kikuk-kikuk kan?" tanya Romeo seraya menyatukan kedua jari tangannya seperti sedang berciuman.

"Kikuk-kikuk gimana? Orang kita abis belajar naik motor" kilah Junior jujur apa adanya.

Marvel tergelak melihat ekspresi Romeo yang salah paham. Pantas saja ia merasa ada yang aneh dari percakapan mereka tadi.

"Pikiran kalian ini harus dibersihin, ngeres mulu CK ck!" ucap Junior berdecak.

"Gara-gara Joy nih, jadi kita kebawa-bawa" protes Romeo.

"Malah bawa bini gue, kalian aja yang emang ngeres pikirannya" timpal Marvel.

Tiba-tiba saja terdengar suara bel berbunyi, karena jarak mereka dekat. Marvel membukakan pintu, ternyata Felix dan Regan yang berkunjung.

Felix dan Regan masuk ke dalam berjalan menghampiri sahabat mereka. Ia pun bertos dengan Junior yang sudah lama tidak bertemu dengannya. Sementara Marvel memilih kembali ke dalam kamar, lebih baik berduaan dengan istrinya dari pada bergabung dengan trio somplak itu.

"Mau kemana lo?" tanya Junior kepada Marvel adik iparnya.

"Ke kamar, kalau para Alexis udah bersatu bahaya mereka penganut ajaran sesat uncle Kavin. Selamat menikmati petuah dari mereka, ya!" tukas Marvel lalu pergi begitu saja meninggalkan mereka.

"Gue yang paling waras diantara mereka," timpal Regan.

Mereka ini teman sekolah Junior, mereka adalah geng motor Alexis musuh besar Marvel dulunya. Tapi karena cinta Marvel kepada Joy, dan cintanya Romeo pada Juliet membuat mereka akhirnya akur.

"Jangan bilang elu belum apa-apain bini lo?" tanya Romeo masih kepo dengan rumah tangga sepupunya ini.

"Apaan sih lo kepo banget?" protes Junior.

"Gue kasih tahu nih ya, awalnya gue sama Buju juga gitu. Tapi sekali nyoba..beuh! bakalan kecanduan lo" seloroh Romeo masih terus menghasut Junior.

"Itu emang elo aja yang doyan peak!" Felix menoyor kepala Romeo.

"Ye, kayak elo enggak doyan aja. Gue mah udah punya bini lah elu asyik berjelajah sama selir-selir lo, onta!" sewot Romeo.

"Ngapain nikah, kalau nanti ujung-ujungnya saling nyakitin. Gue enggak percaya itu cinta," celetuk Felix.

"Kualat lo nanti di dukunin!" cetus Regan.

"Elu juga opet belum nikah-nikah?" tanya Romeo.

"Kalian kan tahu trauma gue setelah kecelakaan itu." Jawab Regan malas.

"Oh iya, Jasmine mana? Enggak nyangka gue elo nikah sama Jasmine, padahal dulu si Regan ngincer Jasmine tuh!" ucap Felix keceplosan.

Junior terkejut mendengarnya, ia kembali teringat Paris pernah bercerita apabila saat sekolah dulu Jasmine pernah menyukai Regan. Namun cintanya tidak kesampaian karena Jasmine tidak pernah mengatakannya. Dan kini ia pun baru mengetahui apabila Regan pun pernah menyukai istrinya.

Entah mengapa Junior jadi merasa was-was dengan Regan. Regan lebih berbahaya daripada Vano.

"Dasar onta! Mulut lemes banget" ketus Regan.

"Jasmine tidur, abis belajar motor sama gue tadi."

"Ngapain belajar motor? Kan ada mobil? Kan ada lo? Kenapa enggak elo yang anter?" Begitu banyak pertanyaan yang diajukan oleh Felix yang menyebalkan.

"Naik mobil dia enggak bisa nyalip saat macet, dia enggak mau orang-orang tahu gue suaminya di kantor," jawab Junior.

Felix tergelak mendengar ucapan Junior barusan.

"Dia malu ya, nikah sama lo?" ejek Felix lagi sungguh menyebalkan. Andai boleh Junior ingin melempar Felix saat ini jauh-jauh.

"Dia enggak mau orang-orang tahu keberhasilan dia karena dia istri gue. Dia maunya keberhasilan dia murni karena kemampuannya" jelas Junior.

"Tapi dari kemarin kayaknya gue sering lihat Jasmine sama Vano" sahut Regan.

Regan pernah beberapa kali bertemu dengan Jasmine dan Vano.

"Itu dia. Gue yakin si Vano naksir bini gue, maka nya enggak gue izinin dia sekarang pulang pergi sama Vano!" balas Junior.

"Tuh kan! Daripada bini lo dipepet orang lain, mending lo iket dia biar enggak jauh-jauh dari lo" usul Romeo.

"Caranya?" tanya Junior penasaran.

"Buat dia hamil" jawab Romeo berbisik.

"Wah! Bener kata Marvel, ajaran kalian ajaran sesat!"

Selama Junior mendapatkan Ilham dari para trio sengklek itu, saat ini Jasmine baru saja membuka kedua matanya. Ia melihat ke sekeliling, ia ternyata sudah berada di dalam kamar. Ia merenggangkan tubuhnya, belajar mengendarai kendaraan beroda dua itu ternyata sangat melelahkan.

Jasmine memilih untuk membersihkan tubuhnya, ia berjalan memasuki kamar mandi.

Setelah selesai dengan ritual mandinya, Jasmine mengenakan pelembab wajah dan juga parfum pada tubuhnya. Ia lalu melenggangkan kakinya mencari keberadaan suaminya.

Manik mata Jasmine membelalak saat melihat pria tampan dengan lesung pipi diwajahnya ada di sini.

"Regan!"

Regan dan yang lainnya menoleh kearah sumber suara. Jasmine berjalan menghampiri Regan, namun baru beberapa langkah lagi mendekati Regan, Junior sudah menarik Jasmine untuk duduk di dekatnya.

"Ish kamu ini!" protes Jasmine dengan sikap aneh Junior.

"Apa kabar? Kamu enggak undang aku saat kalian menikah," keluh Regan merajuk.

Junior mencebik ketika mendengar ucapan Regan yang sangat manis kepada istrinya. Tidak biasanya Regan bersikap seperti ini kepada wanita.

"Kabar aku baik-baik saja," jawab Jasmine.

Jasmine dan Regan pun terus melanjutkan obrolan mereka seolah mereka hanya berdua saja

Melupakan Junior dan yang lainnya.

Romeo dan Felix menahan tawa mereka ketika melihat ekspresi Junior yang sedang menahan rasa cemburunya. Saudaranya ini benar-benar memiliki rasa gengsi yang sangat besar.

......

Malam harinya Jasmine saat ini sedang memakai skincare miliknya sebelum tidur. Junior sejak tadi masih merenggut mengingat kejadian siang tadi.

"Seneng banget abis ketemu cinta pertama?" sindir Junior.

"Cinta pertama gimana?" tanya Jasmine masih tidak paham dengan pertanyaan suaminya.

"Paris bilang kamu pernah naksir Regan dulu" sahut Junior dengan nada tidak suka.

"Ish, itu dulu saat masih sekolah. Ibaratkan cinta monyet gitu. Tapi sekarang perasaanku biasa aja sama Regan. " timpal Jasmine.

"Dulu Regan juga pernah suka kamu lho!" goda Junior ingin mengetahui ekspresi istrinya.

"Benarkah?" tanya Jasmine sangat antusias.

"Tuh kan! Bilang aja masih suka sih?" sewot Junior mendelik.

"Cuma nanya aja kali, sekarang aku enggak ada perasaan apapun sama Regan. Murni hanya mengaggap Regan sahabat aja enggak lebih" jawab Jasmine.

"Terus kalau sama pacar kamu itu gimana?" tanya Junior penasaran.

"Entahlah, kita udah lama enggak berhubungan. Rasa sayang sama dia pasti masih ada ya, tapi sekarang aku udah enggak berdebar lagi sama dia" pungkas Jasmine.

Jasmine sudah selesai, ia lalu merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur di samping Junior yang sejak tadi berbaring miring sambil menatapnya.

"Terus berdebarnya sama siapa?"

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***